tag:blogger.com,1999:blog-90186562772572458142024-03-19T11:11:07.453+08:00Dunia IrLy - Merangkai Kata Meramu Rasa, Enjoy Pengalaman dan Curhat ala IrlyBlog ini saya buat atas keinginan berbagi pengalaman dan hikmah selama bertugas di lapangan. Pengalaman yang tentu saja menyenangkan karena bisa bersosialisasi dekat dengan masyarakat. Walaupun tidak jarang dibutuhkan hati yang kuat karena selain rintangan selalu ada, kisah menyentuh hati juga bisa muncul tanpa terduga.
Saya berharap pengalaman dan hikmah yang saya temui dalam kehidupan sehari-hari bisa saya sampaikan melalui blog ini.
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.comBlogger403125tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-54715227582588954922022-06-08T11:01:00.000+08:002022-06-08T11:01:58.650+08:00Menyapih Aqif dan Kebiasaan Barunya<p>Oohhayyy... Assalamu'alaikum..</p><p><i>Long time</i> <i>no see</i> yak.. Lama banget emang ga buka blogger.com entah kemana gairah menulis. Dulu tuh ya, kalau ada ide, udah ngantukpun dibela-belain menulis dalam kegelapan kamar dengan modal cahaya dari layar gawai. Minimal menuliskan judul berikut poin-poin yang bisa dikembangkan nantinya.</p><p>Sekarang? Duh.. jangan ditanya, saya memilih mengabaikannya dengan memanjakan perasaan lelah beralasankan "<i>i don't have any time to write</i>" mending maen syopi <i>candy</i> ya gak sih? Wkwk.. sungguh sebuah keputusan yang salah (?) karna akhirnya ide-ide yang ada selalu datang menghantui, sekelebat-sekelebat gitu munculnya. Dan ya.. saya akhirnya sampai pada paragraf ini karena merasa terganggu. Sungguh uwuuw syekali. wkwk..</p><p>Memang sebenarnya ((sebenarnya)) ada banyak banget yang pengen ceritain dan otak ini sudah langsung memroses sampai ke judulnya. Sayang banget ga didukung dengan mood menulis.</p><p><i>So lemme start with this story</i> (<i>sorry</i> keminggris, ngikutin <i>feeling</i> aja pokoke. wkwk)</p><p>Sebelumnya karena sudah membahas mengenai menyapih, saya tuliskan lagi beberapa cara menyapih dengan cinta yang saya kutip dari laman <a href="https://kellymom.com/ages/weaning/wean-how/weaning-techniques/" rel="nofollow">Kelly Mom</a> ya:</p><p></p><h2 style="text-align: left;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmeY3S6xn8XgyGZgdMi1CO2uWZJG4syEfcnJG76YnvQy4U4qLTf792TsMfSQrsjk39GjqtRyHebhPiIkc3sJSZhVVlD-O7HQ0OFYZUz3bspqxYHNDI2HIB4J5sMZXwP5E8FPUGFQofZk66pQYUCGK1XYNpBwgJjRjp9jz9cEJ9WmpAYqjT89eYF4RD/s1080/Menyapih%20Anak%20Pertama.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmeY3S6xn8XgyGZgdMi1CO2uWZJG4syEfcnJG76YnvQy4U4qLTf792TsMfSQrsjk39GjqtRyHebhPiIkc3sJSZhVVlD-O7HQ0OFYZUz3bspqxYHNDI2HIB4J5sMZXwP5E8FPUGFQofZk66pQYUCGK1XYNpBwgJjRjp9jz9cEJ9WmpAYqjT89eYF4RD/s320/Menyapih%20Anak%20Pertama.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menyapih Aqif dan Kebiasaan Barunya<br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr></tbody></table> </h2><h2 style="text-align: left;">Cara-cara Menyapih dengan Cinta:</h2><h3 style="text-align: left;">1. Tidak menolak dan juga tidak menawari ASI</h3><h3 style="text-align: left;">2. Mengurangi jadwal menyusui</h3><h3 style="text-align: left;">3. Mengalihkan perhatian atau memberikan pengganti ASI</h3><h3 style="text-align: left;">4. Mengubah jadwal atau rutinitas menyusui</h3><h3 style="text-align: left;">5. Menunda menyusui</h3><h3 style="text-align: left;">6. Mengurangi waktu menyusui</h3><h3 style="text-align: left;">7. Menyapih malam hari</h3><div>Beneran poin-poinnya aja nih saya tulisin, wkwk.. monggo ke laman tersebut kalau mau baca penjelasan lebih lanjut ya.</div><div><br /></div><p>Kembali ke Aqif. Aqif sekarang sudah berumur 2 tahun 7 bulan (saat ini 3 tahun 5 bulan), Alhamdulillah tumbuh sehat, rajin makan, rajin nanya dan aktif banget ga kira-kira sama tenaga Umma dan Abahnya. Wkwk.. Tapi, kapan dan bagaimana sih tepatnya saya bisa menyapih Aqif?</p><p></p><p></p><p></p><h2 style="text-align: left;">Menyapih Aqif</h2><div>Mendekati umur 2 tahun, saya sudah mulai cari cara bagaimana caranya Aqif bisa disapih dengan cinta, bahasa kerennya sih <i>weaning with love</i>. Rasa-rasanya saya sudah mencoba 6 cara di atas. Mulai dengan mengurangi intensitas menyusunya. <i>Skip</i> 1 jadwal dengan harapan Aqif bisa lepas nantinya.</div><div><br /></div><div>Karena memang semenjak pulang dari Umroh awal 2020 lalu Aqif tidak lagi menyusu di siang hari, cuma malam saja, jelang tidur. Maka mulailah saya menghilang jelang waktu tidurnya. Tugas Abahnyalah untuk menidurkan Aqif. Hasilnya? <i>Alhamdulillah</i> seminggu kami lewati dengan drama jelang tidur dan pagi yang melelahkan. Kenapa? Karena lama sekali Aqif baru bisa tidur, jadinya begadang terus menerus dan badan pegal-pegal juga karena dia bawaannya ngamuk dan pengen digendong terus.</div><div><br /></div><div>Sebenarnya sejak lama saya mendengar ide untuk menyapih dengan metode-metode ampuh sejak zaman dahulu kala, tapi saya abaikan karna ya itu tadi, pengen menyapih dengan cinta.</div><div><br /></div><div>Lalu terdengarlah kabar menyapih Aqif yang tak kunjung berhasil, Neneknya menceritakan keampuhan pemakaian pasta gigi, kami mulai tergoda dan mencoba. <i>Alhamdulillah</i> Aqif "kepedesan" lalu kemudian tancap gas menyusu lagi walaupun tuh pasta gigi masih <i>fresh from the tube</i> dan dioles saat dia sedang menyusu. Gak ngaruh cuyy.. begitu kira-kira ucapannya kalau diterjemahkan dari cara dia ngenyot. Ckck..</div><div><br /></div><div>Lalu saat sudah hampir berumur 2 tahun 1 bulan, saya akhirnya menggunakan resep yang keampuhannya tuh 99.99% untuk menyapih (angkanya cantik ya? iya karna saya ngarang aja itu. wkwk). Saya menggunakan Sambiloto, memetik daunnya, mencuci bersih lalu saya tambahkan sedikit air minum dan remas sampai keluar semua kepahitan hidup yang disimpannya selama ini. Lalu sayapun tidur dengan percaya diri. Halah..</div><div><br /></div><div>2 malam saja saya tidur bersama kepahitan hidup dari sambiloto, sebenarnya sekali oles saja sudah ogah Aqif menyusu, tapi malam berikutnya saya tetap jaga-jaga. Ternyata aman. Dan setelahnya berakhirlah kisah menyapih itu.</div><div><br /></div><div>Saya berani berkata saya berhasil menyapih Aqif, walaupun mungkin dengan cara kontroversial bagi ibu-ibu yang berada di jalur <i>weaning with love</i>. Ya gapapa, saya mungkin tidak setegar kalian, saya tidak sekuat kalian, tapi ini mungkin adalah upaya saya agar tetap waras. Toh saya sudah keras kepala untuk terus menyusui Aqif selama 2 tahun, padahal bisa saja saya berhenti saat pulang dari Umroh, tapi karena belum 2 tahun sayapun melanjutkannya.</div><div><br /></div><div>Kita berjuang dengan cara kita masing-masing, semoga tidak berdampak buruk untuk Aqif, tapi salah satu dampak baik yang saya rasakan adalah nyeri punggung yang tiap hari saya rasakan saat Aqif masih menyusu perlahan mulai hilang. Saya bersyukur atas semua yang pernah saya perjuangkan.</div><div><br /></div><h3 style="text-align: left;">Kebiasaan Baru Aqif, Pegang Siku dan Lutut</h3><div>Entah sejak kapan kebiasaan baru ini muncul, yang jelas bukan tepat setelah menyapih. Saya juga tidak begitu ingat, mungkin 3 atau 4 bulan setelah disapih.</div><h3 style="text-align: left;">Pegang Siku</h3><div>Kebiasaan baru ini dimulai dengan kegemaran Aqif memegang siku. Sedang menonton televisi sampai saat sedang tidur pun Aqif nyambi pegangin siku. Apalagi kalau lagi pengen malas-malasan, sambil baring ditariklah tangan dan dilurusin sama dia biar enak pegang sikunya.</div><div><br /></div><div>Yang aneh dari kebiasaan ini adalah dia tuh ga suka kalau sikunya menonjol gitu, jadi tangan harus dalam keadaan lurus. Kan lama-lama lelah juga kalau harus dilurusin terus, berasa lagi upacara gak siih?😛</div><h3 style="text-align: left;">Pegang Lutut</h3><div>Nah, entah sejak kapan, kebiasaan memegang siku mulai duet dengan kebiasaan memegang lutut. Yang jelas kalau posisi masih sama, kaki harus lurus, gak boleh ditekuk. Ya kalau lutut aja gapapa sih, kalau dia sampai megang-megang daerah belakang lutut itu subhanallah risih banget rasanya, mau dibilang saya geli tapi bawaannya marah aja kalau dipegang di daerah situ. Saya bingung juga apa namanya. Wkwk</div><div><br /></div><div>Soal kebiasaan memegang lutut ini, persentasenya sudah lebih banyak daripada memegang siku, 70:30 persenlah. Kalau lagi malas-malasan dia tinggal narik kaki saya dan baring di atas lutut atau baring di paha tapi tangannya ada di atas lutut atau yang paling nyaman buat dia, lutut berikut betis saya dijadiin guling oleh dia. Paling intens kalau mau tidur, jadi kebayang dong ya posisi tidur tuh kepala saya di mana, kepala Aqif di mana. Apalagi kepala Abahnya, jangan di tanya, posisinya sudah lama diinvasi sama Aqif. wkwk</div><div><br /></div><div>***</div><div><br /></div><div>Oh iya, ini sudah saya tulis sejak September tahun lalu, entah kenapa urung diposting juga. Wkwk.. Dan kebiasaan Aqif masih sama sampai saat ini, berarti sudah berjalan kurang lebih setahun. Lama juga ya.. Haha..</div><div><br /></div><div>Emaks sendiri anak-anaknya gimana setelah disapih? Ada yang kayak Aqif juga gak? 😁<br /></div>Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-8229195581151748962021-03-31T23:30:00.029+08:002021-04-08T09:50:13.869+08:00Perjalanan Dinas Pertama Setelah Setahun Covid-19 di Indonesia<p> Eh, kenapa sih kalau mau pergi gini Aqif rasanya makin kiyowo banget. Kek sebel gitu, kenapaaa? Kan jadi berat berangkatnyaaa 😅</p><p style="text-align: center;">***</p><p>Untuk pertama kalinya, setelah Covid-19 berulang tahun awal Maret kemarin saya akhirnya menerima tawaran perjalanan dinas. Banyak cerita dibelakangnya sesungguhnya, nanti mau cerita karna jadi salah satu pengalaman juga nih.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjysgjqZHdh2LpfF7sX6GHAQEJxxr5MBToVNy-kB-5ZVfsbq01qB9P5PoxcpcpnLDRKQf4PxyeyxVHMIRnZ4mD7-_PySndxFmxefuw-JLabiC-QHHCECdlB3kej4YM7Krb_xibR9q0tnKE/s650/Perjalanan-dinas-covid.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="650" data-original-width="650" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjysgjqZHdh2LpfF7sX6GHAQEJxxr5MBToVNy-kB-5ZVfsbq01qB9P5PoxcpcpnLDRKQf4PxyeyxVHMIRnZ4mD7-_PySndxFmxefuw-JLabiC-QHHCECdlB3kej4YM7Krb_xibR9q0tnKE/s320/Perjalanan-dinas-covid.jpg" /></a></div><p>Jadi semuanya berawal dari Survei Rumput Laut yang untuk pertama kalinya akan dilaksanakan Badan Pusat Statistik, ditawarkanlah kami para fungsional untuk menjadi pengajar, instruktur gitulah.</p><p>Sebagai makemak yang nyadar diri otak sudah semakin lemot, pengalaman mengajar sudah lamaaa banget (beneran, saya sampai lupa pernah juga jadi instruktur dahulu kala. wkwk), dan berpikir bahwa tawaran tersebut tidak akan datang dua kali untuk menambah pengalaman, maka dengan ucapan bismillahirrahmanirrahim saya menyanggupi.</p><p>Panjang kan mikirnya? Serius lho, beneran. Kalau orang lain bisa dengan mudah menjawab iya, saya harus berpikir keras, ya bukan semata karena pengalaman dan adanya imbalan angka kredit bagi pegawai fungsional seperti saya, tapi selain berpikir bahwa ini adalah tanggung jawab besar, saya juga lagi-lagi berpikir, apa saya sangup??</p><p>Ditengah pertanyaan-pertanyaan yang terus timbul untuk memvalidasi kemampuan diri itu, pelatihan pun terlewati, ya.. walapun harus pelatihan online, mau gak mau, kalau dulu sih, sudah booking tiket dan ngisi kopor lagi aktivitasnya. wkwk..</p><p>Di pelatihan itupun saya medapatkan pelajaran penting, agar tidak malu bertanya kepada teman tentang "pengetahuan" yang sudah ada mengisi kepala tanpa pernah menjalaninya sendiri. Konfirmasi itu wajb gaesss, bahkan kalau perlu Bureng!!! Wkwkwk</p><p>Setelah 4 hari menjalani pelatihan, tibalah masa saya harus berangkat ke tempat tugas. Kebetulan.. eh, gak kebetulan dink, saya memang memilih kelas di Kota Baubau (walaupun yang pelatihan itu Buton bersaudara, kabupaten-kabupaten tentangga red), lagi-lagi karena saya tidak pede dengan kemampuan saya, kalau kelasnya di Baubau ada teman yang bisa saya ajak diskusi secara langsung karena hanya di Baubau ini yang punya 2 kelas. Kalau pede, saya mah pengen juga ke Wakatobi, ngajar di sana sambil menengok pemandangan indah. Wkwk</p><p><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoSZ0vTQKkWlvQIdKB6i-xcoN1EidGvDk7BL4DphGZbsUoF6ohwiIwvdb-O_dXdBeJkRQVT4iW8GbF9DDY99Icf6UkWvkJMdfTI7D1qaVT729JLcZPIl5GkOHXkAcWHoaCpeeiFhWQ-O4/s350/Makanan-di-kapal.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="350" data-original-width="350" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoSZ0vTQKkWlvQIdKB6i-xcoN1EidGvDk7BL4DphGZbsUoF6ohwiIwvdb-O_dXdBeJkRQVT4iW8GbF9DDY99Icf6UkWvkJMdfTI7D1qaVT729JLcZPIl5GkOHXkAcWHoaCpeeiFhWQ-O4/s320/Makanan-di-kapal.jpg" /></a></div><br /><p></p><p>Dan di sinilah saya, mengetik tulisan ini sejak tiba di pelabuhan sampai saat sedang berlayar di tengah lautan, kebetulan saja kami mengira kapal akan berangkat pukul 13, jadi saya keluar rumah pukul 11.30, ternyata sekira pukul 14.30 tadi barulah kapal mulai berlabuh. Kekurangan info gaes.. hehe..</p><p>Seperti biasa kalau ke suatu daerah saya akan sibuk menghubungi keluarga dan teman-teman yang saya ingat tinggal di daerah tersebut, mulai dari teman yang dekat di dunia maya tapi belum pernah bertemu, sampai pada orang yang boleh dibilang sering saya temui setiap kali ada di daerah tersebut.</p><p>Dan orang yang saya maksud terakhir ini salah satunya adalah Kak Ira, salah satu bloger Sulawesi Tenggara yang alhamdulillah selalu saya temui jika datang ke Baubau. Tadi karena ada yang nanyain PR collab di grup, sekalianlah saya cek-cek keberadaannya. Ealahh.. ternyata sudah pindah sejak diterima sebagai ASN. Padahal sudah diceritakan juga di blognya yang berjudul Kehidupan Baru. Maklum, saya main ke blog <a href="http://www.rawati.com">www.rawati.com</a> terakhir kali belum ada tulisan itu juga. Wkwk.</p><p>Masyaallah ya Kak, semoga suatu saat bisa bertemu lagi, mungkin saya yang dinas ke Lakudo, kak Ira yang dinas ke Kendari atau kita bertemu di kota lain sesuai suratan takdir. Kapapun itu, semoga kita bertemu dalam keadaan bahagia lahir batin. Aamiin.</p><p>Eh, balik ke perjalanan ini. Setelah jadwal disusun ternyata penutupan pelatihannya sampai malam, rencana malam mingguan dengan tur dari rumah keluarga yang satu ke rumah keluarga yang lain akhirnya ambyar. Tentu saja harus mengubah jadwal, gak enak kalau keluarga tahu saya sudah ada di Baubau tapi saya gak main ke rumah mereka, ga mungkin dikunjungi semua sih, tapi berdasarkan prioritas saja deh, selebihnya sekelebat saja alias selayang pandang saja. ((sekelebat dooong)) wkwk..</p><p>Apapun rencananya sesungguhnya saya masih nervous, masih tidak tenang sampai pelatihan selesai, dan ternyata ada satu hal yang luput dari perhitungan saya. Dibalik nervous ini saya tetap saja mewek karena ninggalin anak, memang sudah disapih, memang ada aja kelakuan pintarnya yang bikin geleng-geleng, sariawan atau mood rusak. Tapi ya gini.. kerasa juga cerita makemak lain yang pernah saya baca berada di posisi yang sama dengan saya sekarang, Baru mau mandi untuk berangkat aja udah menghangat saja mata ini. hiks..</p><p>Baca juga: <a href="http://www.dunia-irly.com/2018/06/stop-mom-war-semua-ibu-adalah-pejuang.html?m=1">Semua Ibu Adalah Pejuang</a></p><p>Minta doanya ya teman-teman, biar pelatihanya berjalan lancar, saya sebagai pengajar diberikan kemampuan untuk menjelaskan dengan baik konsep dan definisi dari kuesioner-kuesioner kepada para peserta. Agar tak sia-sia perjalananku meninggalkan anak solehku. Bismillah..</p><p>*Udah lama gak nulis on the spot gini, begitu ketemu sinyal dan perasaan sudah tenang insyaalah edit gambar dikit dan tulisan ini saya publish.</p><p>*Sudah pukul 19.10 masih juga di tengah lautan, biasanya Maghrib sudah sampai. 😅</p><p>*20.15 akhirnya kapal sandar juga di pelabuhan Murhum Baubau.</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizwXlul1HXNMgB32rbPReHY37c6YlbsbpD4IN05a_ygUWHJdFRoHgrmBe6qgRkS7i5KeHimlzZ8KJq1KXazaQXJovcQK6qhyphenhyphenCu8njDd_jR-_ihffUkgPnodU5cX2KQgQXAyY-s1V4tPEw/s467/Dinas-luar-kota.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="467" data-original-width="350" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizwXlul1HXNMgB32rbPReHY37c6YlbsbpD4IN05a_ygUWHJdFRoHgrmBe6qgRkS7i5KeHimlzZ8KJq1KXazaQXJovcQK6qhyphenhyphenCu8njDd_jR-_ihffUkgPnodU5cX2KQgQXAyY-s1V4tPEw/s320/Dinas-luar-kota.jpeg" /></a></div><p style="text-align: center;">Tim geret koper yang kelelahan di perjalanan ( belum juga dinas.wkwk)</p><p style="text-align: center;"><br /></p><p>It's a long trip😌</p><p>Wish me luck!!</p>Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-21575354590576342842021-02-23T14:23:00.002+08:002021-02-24T13:55:25.934+08:00Gak Nyangka! Tahun Ini Ternyata Harus Ekstra Berjuang Menghilangkan Jerawat<p>Haii..</p><p>Bagaimana kabarnya semua? </p><p>Duh, pertanyaan kayak gini kayak basa-basi ya? Tapi zaman sekarang, bertanya kabar itu penting sekali, karna keadaan -terutama kesehatan- memang sedang tidak pasti.</p><p>Persis seperti keadaan kulit wajah saya sekarang nih, dari yang sebelumnya jenis kulit saya kombinasi sekarang malah mengarah ke jenis kulit <i>acne prone</i>. Jadi sensitif banget dah, jerawat muncul tanpa jeda, bahkan sampai ke tempat yang sebelumnya tidak pernah berjerawat. Kok bisa gitu sih?</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx3hJF4QT3hKW9QFhbM0vn-FD3-7j_cMliNwQ8eZGrj4cEaFsyhTEsLEvZ0uCAnDs4sDklutY42HR6O4RyTeQBPvWGY1jSypbpcYoijtLOajbzn8-5dob5-gHv7pPnsAFQ_1_u3RTtzZk/s1600/1614060749012258-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgx3hJF4QT3hKW9QFhbM0vn-FD3-7j_cMliNwQ8eZGrj4cEaFsyhTEsLEvZ0uCAnDs4sDklutY42HR6O4RyTeQBPvWGY1jSypbpcYoijtLOajbzn8-5dob5-gHv7pPnsAFQ_1_u3RTtzZk/s1600/1614060749012258-0.png" width="400" />
</a>
</div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br /></span><p></p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">Walaupun nanti ga banyak foto tapi sini deh saya ceritain pelan-pelan..</span><br /></p><h3 style="text-align: left;">Mengganti skin care</h3><p>Seperti halnya kaum perempuan yang menjadikan glowing sebagai cita-cita hidupnya, saya pun begitu.Wkwk.. lebay emang, tapi memang selebay itulah resolusi glowing di tahun 2021. Kami akan selalu merasa kurang dengan pencapaian yang sudah diraih kulit wajah. Hiks...</p><p>Seperti tahun 2019, saya menggunakan sebuah produk berinisial M, saat itu kulit saya masih berjenis kulit kombinasi. Tapi diarahkan muntuk menggunakan produk dengan series acne. Duh, seperti terluka hati ini mengetahui kulit saya dikategorikan berjerawat. Tapi saya tetap pakai acne series sih. Wkwk.. Saya anaknya <i>denial</i> tapi tetap nurut kok. Haha</p><p>Hasilnya? Ya, kulit agak lebih cerah dan jerawat memang munculnya hanya saat akan haid, tidak ada komedo. Intinya kulit saya dalam keadaan cukup tenang. Dan saya tetap pengen <i>glowing</i>! <i>LOL</i></p><h4 style="text-align: left;">Apa yang saya lakukan? </h4><p>Betul! tentu saja saya ganti skincare, setelah kesana kemari membaca <i>review</i>, akhirnya saya beralih pada produk berinisial G. Kulit saya jelas menjadi lebih cerah dari sebelumnya, mungkin karena kandungan niacinamidenya lebih banyak atau apa, kulit saya menjadi jauh lebih cerah dong! Ga ada bruntusan apalagi komedo. Hmm.. ga salah memang bahan aktif dengan nama lain vitamin B3 itu <i>hype</i> banget dikalangan pengguna <i>skincare</i>.</p><p>Etapiii.. sedih dong, jerawat saya malah eksis mulu, saya jelas saja bertanya-tanya, ini kenapa siiih? Dan beralih ke produk B setelah menggunakan produk G selama kurang lebih 8 bulan. Alasannya? Melupakan kebaikan si G dan hanya fokus pada kekurangannya! Bhahaha.. kek hubungan asmara aja deehh.. Intinya gitulah, saya ga betah jerawatan mulu. Kan tau sendiri, jerawat sih sembuhnya cepat ya, tapi bekasnya itu yang <i>nauzubillah</i> entah kapan hilangnya! Hufthh..<br /><br />Alasan lain mengganti ke produk B adalah sepupu saya yang juga reseller produk tersebut juga sudah memakai produk B kurang lebih 8 bulan dan cocok!.<br /></p><h4 style="text-align: left;">Bagaimana hasilnya pemakaian produk B?</h4><p>Ehm, saya parno dong sama hasilnya, kulit saya bruntusan, tone kulit turun, jerawatan dan mubazir melanda! Kenapa? Karena saya beli 3 paket, tapi karena jerawatan terus, saya hanya dianjurkan pakai krim siangnya saja. Kucoba bertahan. Tapi..<br /></p><h3 style="text-align: left;">Jerawat Bernanah</h3><p>Iyes, anda tidak salah baca! Saya yang jaaarang banget mengalami jerawat bernanah malah mengalami jerawat bernanah tak berkesudahan! Belum sembuh jerawat nanah yang ukurannya gede-gede, muncul lagi jerawat bernanah lainnya. Aduh, sumpah takut banget, takut bopeng dan menyesal seumur-umur!<br /></p><h3 style="text-align: left;">Tidak Memakai Make Up </h3><p>Untuk mengatasi jerawat bernanah dan menghindari ketidak cocokan antara <i>skincare</i> dan bedak yang sudah berabad-abad saya pakai itu, saya lalu dianjurkan untuk tidak menggunakan bedak sama sekali. </p><p>Huhu.. bisa bayangin gak wajah sudah kucel, berminyak, berjerawat (lengkap dengan bruntusan dan banyak bekas jerawat) ditambah gak bedakan? Ke kantor, ke pestapun saya tertib menjalankan anjuran itu, karena emang serius sama produk itu, pengen banget membuktikan cocok tidaknya saya dengan produk itu. Tapi apa daya, tetap saja saya jerawatan. <i>Sad</i>.<br /></p><h3 style="text-align: left;">Maskne?</h3><p>Maskne yang disingkat dari kata <i>mask acne</i> ini timbul karena pemakaian masker yang terlalu lama. Dengan durasi yang lama, kemungkinan kelembaban di sekitar masker juga akan meningkat, sayangnya kelembabannya muncul karena keringat, gak jauh-jauh dari bakteri. Selain itu, bisa terjadi gesekan berkali-kali antara kulit dengan masker, sehingga menimbulkan luka kecil pada kulit.</p><p>Nah, saya sempat berpikir, mungkin jerawat tak berkesudahan yang saya alami akibat maskne. tapi ternyata tidak. Kenapa begitu? <i>Lemme tell you later</i>. Hehe<br /><br />Oh ya, kalau ada yang benar-benar mengalami jerawat karena terlalu lama menggunakan masker, maka salah satu cara mengatasinya adalah dengan memilih bahan masker yang lembut untuk kulit, jaga kebersihan masker, jaga kebersihan wajah setelah menggunakan masker dan jangan lupa menggunakan masker dengan ukuran yang pas.<br /></p><h3 style="text-align: left;">Purging atau Breakout</h3><p>Setelah menggunakan produk B sesuai anjuran <i>seller</i>-nya sejak awal Desember sampai awal Februari, saya akhirnya seperti mendedikasikan banyak waktu dan tenaga untuk mencari tahu tentang jerawat. Termasuk <a href="https://www.halodoc.com/artikel/10-cara-alami-untuk-menghilangkan-jerawat">cara menghilangkan jerawat</a> tentunya. Karena memang mengganggu sekali, bisa bayangkan gak sih? Wajah yang tadinya asyik-asyik saja dielus suami, tiba-tiba tangannya canggung mau ngelus di mana, ada banyak jerawat sih!! Hiks..</p><p>Salah satu hasil yang saya dapatkan dari banyak membaca itu adalah perbedaan <i>purging</i> dan <i>breakout</i>. Entah kemana saja saya selama ini. sudah banyak artikel tentang ini, tapi saya baru baca dari komentar di YouTube dong! Wkwkw.</p><p>Simpel tapi mengena banget sih komentar yang saya baca itu. Jadi untuk membedakan jerawat karena <i>purging</i> dan <i>breakout</i> adalah jika jerawatan di tempat yang sudah biasa berjerawat, maka itu adalah <i>purging </i>(di artikel disarankan lanjut menggunakan <i>skincare</i>), sedangkan jika muncul jerawat di tempat yang baru, maka itu adalah <i>breakout </i>(di artikel disarankan berhenti menggunakan <i>skincare</i>). Deg! Saya langsung <i>feel related</i> dong. Fix ini jerawat <i>breakout</i>!</p><h3 style="text-align: left;"><i>Good bye</i> Produk B<br /></h3><p>Setelah konsultasi secara mendalam dengan <i>reseller</i> produk B, saya akhirnya diberitahu untuk berhenti menggunakan, karena kemungkinan tidak cocok dengan produk tersebut. Padahal berharap banget B itu skincare terakhirku, yang cocok kek orang-orang, berhasil mulus binti <i>glowing</i> kek orang-orang. Hiks..</p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">Untuk beralih produk saya akhirnya memutuskan untuk fokus pada penanganan jerawat dulu, berharap jerawat bisa reda baru kemudian merawat kulit agar lebih sehat. Ya, cita-cita <i>glowing</i> memang sudah tergeser setelah merasakan jadi <i>acne fighter,</i> masih kelas teri memang, tapi benar-benar kasih pengalaman berharga untuk saya.</span><br /></p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">Saya banyak menonton video para <i>acne fighter</i> untuk mencari ilmu, selain mendapatkan apa yang saya cari, saya juga lebih bersimpati pada perjuangan mereka yang berjerawat. Hal yang mungkin dirasakan simpel tapi tidak bagi yang mengalami. <i>Wish y'all win the battle girls</i></span><i style="letter-spacing: 0.2px;">!</i></p><h3 style="text-align: left;">Sayangi Kulitmu</h3><p>Salah satu bentuk syukur kepada pencipta adalah dengan merawat apa yang kita punya. Termasuk kulit wajah. <i>That's why</i> saya mengusahakan yang terbaik untuk kulit saya. Langkah paling standar dan mudah adalah kenali jenis kulit, dan langkah yang saya akui memang godaannya berat adalah dengan menggunakan produk yang sudah terdaftar dan mempunyai nomor BPOM. Kenapa berat? Duh Mak.. harganya murceeee dan hasilnya emang bikin iriiii.</p><p><i>But seriously</i> gaess, kita sebagai konsumen sudah diberi perlindungan oleh pemerintah melalui pemeriksaan produk dan izinnya. Mari manfaatkan itu dengan baik.</p><p>Oh ya, jangan mengira semua produk yang saya pakai di atas itu tidak punya nomor BPOM ya. Salah.. semuanya terdaftar di BPOM, makanya saya berani coba, saya sudah cek langsung kok di webnya. Mungkin ada bahan kosmetik yang memang tidak cocok saja di kulit saya.</p><p>Kebayang gak sih? Ada BPOM nya aja <i>breakout</i>nya bisa begitu, gimana kalau produk ilegal? Bisa macam-macam imbasnya, mungkin tidak dalam jangka pendek, tapi jangka panjang. Tapi kalau memang sekarang sedang mengalami jerawat atau <i>breakout</i> yang mengkhawatirkan, jangan tunda ke dokter.</p><p>Takut ke fasilitas kesehatan?</p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">Konsultasi <i>online</i> saja dulu, setidaknya kan sudah dapat saran dari ahlinya. Kamu bisa berkonsultasi melalui Halodoc. Bisa pilih fitur Tanya Dokter pada menu dan pilih dokter spesialis kulit agar lebih tepat penanganannya. Mudah banget.</span></p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaVD32BX4KJNc0K1i9f8puLCOcN-mlrcIkzYNXhLoOTuLTWMDjouVe26GAb8Ce44EFKIFDVw4wr5I6GjR-JuVIsPMSuon3pQ80TlY9_5e4hem9nolDAUUkBVDa-6T7oXWnlTzQhwzQh4/s1600/1614060742738237-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiwaVD32BX4KJNc0K1i9f8puLCOcN-mlrcIkzYNXhLoOTuLTWMDjouVe26GAb8Ce44EFKIFDVw4wr5I6GjR-JuVIsPMSuon3pQ80TlY9_5e4hem9nolDAUUkBVDa-6T7oXWnlTzQhwzQh4/s1600/1614060742738237-1.png" width="400" />
</a>
</span></div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><div style="text-align: center;"><span style="letter-spacing: 0.2px;">Tampilan pada menu Tanya Dokter</span></div></span><p></p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">***</span></p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">Wish me luck ya gaess, so far sudah mulai tenang sih kulit wajah saya ini. Kalau punya pengalaman yang sama, boleh banget ceritain di kolom komentar yak..</span></p><p>Kita ketemu lagi di tulisan yang lain, semoga sehat selalu ya.. ❤️</p><p>*Gambar jerawat menyusul kemudian ya, bingung nih ngeditnya foto pada gak pakai jilbab 😅 </p>Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-35770352747159635202021-01-28T12:51:00.001+08:002021-03-01T13:12:37.911+08:005 Resolusi di Tahun 2021Haii..<div><br /></div><div>Belum basi kan ya ngomongin tentang resolusi ditanggal segini? Hihi.. ga mau nyodorin alasan kenapa telat deh.. tapi alasan kenapa menulis resolusi itu menyenangkan.</div><div><br /></div><div>Jadi sudah beberapa tahun ini saya gak pernah bikin resolusi lagi. Males iya, gak punya resolusi juga iya. Eh.. ga gitu.. maleslah pokoke..</div><div><br /></div><div><i>Back to</i> curcol..</div><div><br /></div><div>Nah, awal tahun saya sengaja baca resolusi yang saya tuliskan, terakhir tuh tahun 2017 dan saya merinding sekaligus terharu membaca sebagian besar resolusi-resolusi yang saya tuliskan sudah terwujud ditahun yang sama! Masyaallah.. Alhamdulillah ❤️</div><div><br /></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg86-NJkpf7Nx0kMnIhyefnPxzt8msyF9FYcBeld1jzi4s4dXf-C8hVZbPosrKIwmSzAyqu1taRQc-oaOn-0yz9L03sKWjCI0LxdAyUsfP6ldBjS90YfgmHL4tTMguQkFEp54dEJiW3pi0/s1600/1614215862102305-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg86-NJkpf7Nx0kMnIhyefnPxzt8msyF9FYcBeld1jzi4s4dXf-C8hVZbPosrKIwmSzAyqu1taRQc-oaOn-0yz9L03sKWjCI0LxdAyUsfP6ldBjS90YfgmHL4tTMguQkFEp54dEJiW3pi0/s1600/1614215862102305-0.png" width="400" />
</a>
</div><br /></div><div><i>That's why</i> saya ingin mencoba menuliskan lagi resolusi tahun ini, berharap Allah takkan bosan membantu usaha dalam mewujudkannya.</div><div><br /></div><div>1. Membangun Rumah</div><div>Bismillah, tahun ini akhirnya Abang mau juga diajak membangun rumah tangga.. eh.. bangun rumah maksudnya. Wkwk</div><div><br /></div><div>Sebenarnya Abang sudah mempersiapkan (baca nyicil) hunian sejak belio masih bujang, tapi tetap butuh rehab lagi agar lebih layak ditinggali keluarga. Akhirnya setelah ditimbang-timbang renovasi rumah itu biayanya udah ga jauh-jauh dari membangun rumah, dan memang akan lebih menguntungkan membangun dari 0 saja. <i>Lucky us</i> dapet tanah dari orang tua, jadi kami tinggal membangun saja. Alhamdulillah..</div><div><br />Masyaallah <i>excited</i> banget membayangkan punya rumah sendiri dan keluarga kecil kami hidup di dalamnya. Membayangkan memilih motif lantai, desain kitchen set, memilih furniture, memiliki kamar yang lega dan lebih rapi. Di atas semua itu, saya membayangkan kehidupan yang lebih indah, menjadi ratu di rumah sendiri. Para istri pasti paham perasaan ini, paham bahwa belajar mandiri itu tidak akan mudah, tapi insyaallah akan terlewati dengan kerja sama suami istri yang baik. hehe<br /><br /></div><div>Semoga rumah kami bisa selesai sesuai rencana dan ga melenceng dari RAB ya, kami berencana membangun pelan-pelan saja, doakan kami tidak tergoda untuk berutang di luaran sana. 🙏</div><div><br /></div><div>2. Menulis Opini di Koran</div><div>Duh, ini mah keinginan sejak kapan. Berat sebenarnya, karna saya tuh kalau nulis genrenya ga bisa serius dan saya merasa ga punya banyak ilmu untuk bisa menulis dan menganalisis data statistik. Tapi ada kebutuhan kerjaan di sini. Tidak semua yang kami kerjakan di kantor itu ada angka kreditnya dan Menulis Opini ini lumayan besar angka kreditnya. <i>If you know</i> jabatan fungsional, kami nyebutnya pejuang nol koma nol nol nol satu saking susahnya dapat angka kredit. Wkwk..</div><div><br /></div><div>Kayaknya (((kayaknyaaaa))) mending paksain diri menulis opini deh daripada maksain diri bikin Karya Tulis Ilmiah (KTI), makin berasa ga punya ilmu saya. Huhu..</div><div><br /></div><div>Keliatan ga sih dari tadi saya itu ga pede. Iya, iyaaaa banget. Tapi entah kerasukan setan apa, saya ikutan daftar program untuk menelurkan 1 tulisan opini dong. Maju mundur tapi tetap, Bismillah...</div><div><br /></div><div>Doakan berkomitmen dan berhasil dimuat di koran ya.. 🙏</div><div><br /></div><div>3. Menyelesaikan Naskah Buku Antologi</div><div>Bagi sebagian orang ini <i>mah</i> receh, ga perlu masuk resolusi-resolusian segala. Tapi gapapalah, sebutlah ini saya modal nekat lagi nge-klik <i>join group</i> untuk bikin buku bersama lagi.</div><div><br /></div><div>Apresiasi setinggi-tingginya buat Komunitas Perempuan BPS Menulis yang membuatkan wadah dan membukakan jalan agar anggota-anggotanya bisa menelurkan karya. Termasuk cerita buku antologi pertama saya yang juga diterbitkan melalui komunitas hebat ini. Ceritanya nanti deh ya, bukunya belum sampai. Wkwk..</div><div><br /></div><div>Doakan yang kedua ini prosesnya lancar, nulis naskahnya gak <i>moody</i>, apalagi saya sadar kerjaan lagi padat-padatnya. Entahlah, semoga saya tidak ambisius mau ini-itu. Semoga diberi kekuatan menyelesaikan. Lagi-lagi saya minta doa dari teman-teman. 🙏</div><div><br /></div><div>4. Hamil</div><div>Malu deh nulis ini, tapi gapapa, ini salah satu rencana besar dalam hidup saya. Bukan tanpa alasan sih ingin merencanakan kehamilan lagi. Saya sadar diri, umur saya tidak lagi muda dan anak sudah bisa disapih (walopun belum berhasil, wkwk).</div><div><br /></div><div>Ini juga agak malu sih ngomongin ke teman kantor, apalagi yang 1 seksi, tahun ini kerjaan bakal padat, lah bisa-bisanya saya malah mau hamil. Tau sendiri wanita hamil relatif banyak kendalanya, tapi saya serahkan semuanya pada Allah, namanya manusia kan hanya berkeluarga dan berencana ya.. Lagian nungguin kerjaan, kapan habisnyaaa.. *ehm, pinter banget nyari alasan yak. Wkwk..</div><div><br /></div><div>Apapun, doakan bisa hamil tanpa harus <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/11/program-hamil-yang-saya-lakukan-mulai-dari-urut-minum-jus-folavit-zuriat-sampai-promil-ke-dokter.html">promil</a> ke dokter lagi, seperti usaha yang saya lakukan tahun 2017-2018 yang lalu bahkan sampai harus <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/08/promil-hidrotubasi.html">hidrotubasi</a>). Bismillah..</div><div><br /></div><div>5. Membaca Lebih Banyak Buku</div><div>Duh, (lagi-lagi) malu sebenarnya. Tahun lalu, buku yang saya baca kebanyakan tidak terbaca sampai selesai. Mencari waktunya lumayan susah untuk saya, kalau membaca saat anak masih melek, ditarik-tarik pengen baca juga. Hasilnya ketebak dong, ga bakal bisa. Kalau baca jelang tidur ya bakal tidur duluan sebelum anak. Lagian ga bisa ngebayangin lagi nyusuin Aqif sambil baring trus mau pegang buku. Bayanginnya aja kesiksa.<br /><br />Harus pintar-pintar nih cari waktunya, andai baca buku kayak main <i>game</i> ya, bisa nyambi ini itu, lah baca buku perlu diresapi biar yang dibaca masih sempat masuk bentar ke otak. Bismillah.. modal ini modal. wkwk..<br /></div><div><br /></div><div>***<br /><br />So, itu dia 5 resolusi saya di tahun 2021, berharap semuanya berjalan lancar baik jangka pendek maupun jangka panjang. Teman-teman punya resolusi apa tahun ini? Semoga dilancarkan ya! 😊<br /></div>Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-65918962705939983202021-01-12T12:54:00.013+08:002021-01-18T23:33:48.059+08:00Drama Melahirkan Anak Pertama Dengan Proses Induksi<h1 style="text-align: center;"></h1><p>Sebelum membaca Drama Melahirkan Anak Pertama Dengan Proses Induksi, ini cerita yang saya tulis sebelumnya:</p><p><br />
"Seminggu berlalu, saya masih belum merasakan sakit apapun, sampai pada
tanggal 3 Januari 2019 jelang Magrib saya mulai merasakan sakit, semakin lama
makin sakit, orang tua bilangnya belum, pembukaannya masih kecil,
apalagi anak pertama gitu, masih "cari jalan" untuk melahirkan istilahnya.</p><p>
</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg4tkkzsJ7SDchPC8jL0A_OpeeL9xqwrtejCM8ByeYyxaskrAxuF8E-yUvi208FcjRLSc3vF0LJvY7AvkT6Yk3TmdZxvyM18BQ2eoZZfYpXFqaRbsKhG9UD5Pa8jOR1BkJAIaC9rAt0w8/s1600/1610019500907952-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="Pengalaman melahirkan normal" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjg4tkkzsJ7SDchPC8jL0A_OpeeL9xqwrtejCM8ByeYyxaskrAxuF8E-yUvi208FcjRLSc3vF0LJvY7AvkT6Yk3TmdZxvyM18BQ2eoZZfYpXFqaRbsKhG9UD5Pa8jOR1BkJAIaC9rAt0w8/w320-h320/1610019500907952-0.png" title="Pengalaman melahirkan normal" width="320" />
</a>
</div><br /></div>
Sampai tengah malam saya tetap tidak bisa tidur, meringis kesakitan
terus, orang rumah siaga, sekitar pukul 1 tengah malam, kami akhirnya
memutuskan ke rumah sakit dengan bekal surat rujukan dari faskes tingkat
I yang sudah kami persiapkan. Sesampainya di rumah sakit, ternyata
surat rujukan dari faskes tingkat I yang sudah kami siapkan salah!"<br />
<br />
Cerita lengkap sebelumnya di : <a href="https://www.dunia-irly.com/2019/07/drama-penentuan-hari-perkiraan-lahir-hpl.html">Drama Penentuan Hari Perkiraan Lahir (HPL)</a><br />
<h1 style="text-align: left;">Beberapa Drama Melahirkan Anak Pertama yang Saya Rasakan</h1>Saya titik beratkan pada anak pertama karena walaupun sudah mencoba mencari info dan menanyakan pengalaman dari teman-teman tetap saja ini pengalaman melahirkan pertama kalinya untuk saya. Semoga kedepannya berbeda bahkan kalau bisa minim drama. Aamiin..<br /><br />So, langsung aja yuk saya ceritain.<br /><h2 style="text-align: left;"><b>
Drama Surat Pengantar</b></h2>
Sudah beberapa jam saya merasakan sakit, yakin ini bukan kontraksi palsu dan saya juga tidak bisa tidur karena kesakitan, kamipun segera menuju ke rumah sakit.<br />
<br />
Surat pengantar dari BPJS sudah kami persiapkan, untuk jaga-jaga agar tidak disuruh pulang kalau sampai ke rumah sakit dan pembukaan masih dibawah pembukaan 5. Benar saja, saat dicek, baru pembukaan 1. Dengan percaya diri kami menyerahkan surat rujukan. Sayangnya perawat di ruangan bersalin bilang bahwa surat rujukan kami salah, kalau memang akan dipakai untuk bersalin, harusnya ditujukan ke ruangan bersalin, bukan ke pemeriksaan dokter praktek. What the..?*$+"/?/<br />
<br />
Berat hati kami kembali ke dalam mobil, sesuai petunjuk, kami diarahkan ke faskes terdekat, puskesmas yg memiliki fasilitas rawat inap.<br />
<br /><h2 style="text-align: left;"><b>
Drama Puskesmas Rawat Inap</b></h2>
Sesampainya di sana, kami lalu pulang kembali ke rumah, capek manggil-manggil, gak ada satupun orang di puskesmas. <i>Another annoying moment</i>...<br />
<br />
Malam itu sayapun mencoba tidur dengan rasa sakit yang datang-datangan, tidak saya sangka saya bisa juga tidur walaupun sering sekali terbangun, mungkin karena kelelahan.<br />
<br /><h2 style="text-align: left;"><b>
Drama Kontraksi Selama di Rumah</b></h2><p>
Pagi hari sakitnya masih terasa, berita saya mulai merasa kesakitan sampai juga di telinga tetangga yang kebetulan seorang tenaga kesehatan. Pada jam istirahat beliau berjanji untuk menengok di rumah, saya hanya setuju dilakukan pengukuran tekanan darah saja dan menolak dilakukan periksa dalam alias VT, SAKIT JENDRAL!! *Sorry.. emang ga bisa santuy saya kalau ingat VT itu. Wkwk<br />
<br />
Dan sejak pagi juga kami di rumah sepakat untuk menunggu sampai besok, tapiiii... tapi suami sudah sangat tidak tenang. Pagi-pagi suami sudah pergi protes ke faskes TK I, eh, nggak ding, ke rumah dokternya, minta tolong dibenerin, istri udah teriak-teriak di rumah. *Lebay! Haha.. Nggakk.. nggak gitu.. minta tolong baik-baik dong, untung langsung oke aja, gak salah emang suami mindahin faskesku ke tempat praktek dokter itu. Da best!<br />
<br />
Oh iya, kesepakatan awalnya menunggu perkembangan (rasa sakit) lagi, tapi suami sudah tidak tenang. Hari itu, 4 Januari setelah salat Jumat, suami yang biasanya ngikut aja saya maunya apa sudah tidak bisa ditawar lagi keinginannya. Harus ke rumah sakit sekarang juga! *Kasih backsound menegangkan.</p><p>
</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZ2K4-2JY4qjbyjhBz1EUoYClgNOfcshxB0nt4sWYl29la6CjVLJXUaWpCFR4sc25Mxe8SMfrXK963-XtPJZtYTqMbvjaQoSo9OeD4DW5M3PJuAh9P1hqq-5G-jFand4nSa8FchfkPYo/s1600/1609935774728820-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="Surat Rujukan BPJS" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKZ2K4-2JY4qjbyjhBz1EUoYClgNOfcshxB0nt4sWYl29la6CjVLJXUaWpCFR4sc25Mxe8SMfrXK963-XtPJZtYTqMbvjaQoSo9OeD4DW5M3PJuAh9P1hqq-5G-jFand4nSa8FchfkPYo/w320-h320/1609935774728820-0.png" title="Surat Rujukan BPJS" width="320" />
</a>
</div><br />
Singkat cerita melaporlah kami dengan surat rujukan yang baru (walaupun sekarang baru merhatiin, tahunnya masih juga salah.. hihi). Alhamdulillah sudah bisa dicarikan kamar, sambil menunggu saya hanya bisa perbanyak jalan dan berdiri sambil terus melakukan gerakan duduk jongkok dan berdiri. *Tolong ini diperhatikan ya, saya gak malas-malasan! 😝<br />
<br />
Sesampainya di kamar, saya diperiksa dalam LAGI! Hasilnya? 13 jam sejak pemeriksaan sebelumnya tidak ada kemajuan sama sekali. Kalau ditambah saat pertama kali merasakan sakit, total sudah 18 jam saya kesakitan. Daebak!<br /><br />Baca juga: <a href="http://www.dunia-irly.com/2018/08/kehamilan-trisemester-pertama.html">My Pregnancy My Adventure</a><br /><h2 style="text-align: left;"><b>
Drama Induksi<br /></b></h2><div style="text-align: left;">Induksi ini sejak awal memang saya hindari, sejak awal ingin melahirkan alami saja, tanpa ada campur tangan obat-obatan. Tapi jika sudah menyerahkan diri ke rumah sakit, maka sebisa mungkin saya mengikuti prosedur yang disarankan, apalagi disaat-saat seperti itu keselamatan Ibu dan bayilah yang diutamakan.<br /></div><h3 style="text-align: left;">
Induksi Pertama</h3><p>Beberapa jam menunggu, keluargapun mulai berdatangan, ba'da maghrib seperti yang dijanjikan sebelumnya saya diberikan induksi melalui jalan lahir. Entah berapa lama kemudian saya sudah mulai merasakan level rasa sakit yang meningkat dan semakin sering. Malam saya lewati dengan mondar-mandir di dalam kamar.<br />
<br />
Sekira pukul 11 malam saya diminta ke ruang bersalin untuk dilakukan VT *Sumpah nulis ini kebayang lagi sakitnya 😭* sudah 6 jam, perkiraan kalau misalnya 2 jam nambah 1 bukaan, minimal saya sudah di pembukaan 3 saat ini.<br />
<br />
Hasilnya?<br />
<br />
Hanya nambah 1 bukaan sodara-sodara, setelah diinduksi selama kurang lebih 8 jam, total kalau hitungan pukul 12 malam sudah kesakitan 29 jam saya masih pembukaan 2.<br />
<br />
Saya ditanya, apakah masih mau lanjut induksi ataukah mau caesar. Saya tanya ke suami, suami bilang terserah, dia katanya gak tega lihat saya kesakitan tapi tidak memberi keputusan.<br />
<br />
Saya memutar otak, mulai hitung-hitungan, kalau sekarang pembukaan 2 artinya dalam 8 jam saya harus maraton mengejar pembukaan lengkap. Bukankah akan sangat ngos-ngosan? *Pengalaman maraton sebelum nikah bikin kebayang ngos-ngosan lari 21 Km, ya tapi tak sesakit induksi ini emang. Ya emaaaang 🙈<br />
<br />
Keputusan saya ambil, saya akhirnya memilih lanjut induksi kedua. Saat itu induksinya lewat botol infus. Saya mulai bisa tertidur semenit-dua menit sampai akhirnya negara api menyerang.</p><p> </p><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01Ww2-ocr-M578DLosCwX0ZMcG1zZpR6Ns42FnIEF3YTv5Jst0SYldiOqCU8IBUBjvyOohBAdBeC9GZt7gBStosulpKVSeaGdkQkaytIxE8E05poXi645rH1t0ihruFg-sxJN8nNLdr0/s1600/1609937199232379-0.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="Melahirkan Alami" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj01Ww2-ocr-M578DLosCwX0ZMcG1zZpR6Ns42FnIEF3YTv5Jst0SYldiOqCU8IBUBjvyOohBAdBeC9GZt7gBStosulpKVSeaGdkQkaytIxE8E05poXi645rH1t0ihruFg-sxJN8nNLdr0/w320-h320/1609937199232379-0.png" title="Melahirkan Alami" width="320" />
</a>
</div><div style="text-align: center;">Gelang identitas pasien, penasaran deh arti 75nya itu apa yak?😁<br /></div></div><div><h3><b>Induksi Kedua</b></h3>Induksi kedua dimasukkan melalui infus, kalau sebelumnya tindakan dilakukan di ruangan tempat rawat inap, induksi kedua dilakukan di dalam ruangan bersalin, di ruangan dingin, hanya saya dan suami. Saya tidak bisa tidur, perlahan rasa sakitnya memang mengalami eskalasi jauh diatas yang pernah saya bayangkan dan memang sulit untuk saya gambarkan dalam tulisan ini. <i>That's why</i>.. saya hanya bisa menceritakan drama-dramanya saja, tapi percayalah, walau suami bebas dari bekas cakaran atau biru karena lebam, tapi beneran sakit sumpah!!<br /><br />Semakin sakit, saya diminta berpindah ranjang, masih di ruangan yang sama tapi sepertinya ranjangnya memang sudah persiapan lahiran, sudah tidak tersembunyi seperti tempat saya dilakukan tindakan induksi kedua.<p></p><p></p><p>Subuh 5 Januari, entah pukul berapa, kalau tidak salah ingat sebelum azan, kalau jam 4 subuh berarti air ketuban saya pecah setelah 33 jam kesakitan, saya yang sedang melakukan kegiatan duduk-berdiri secara berulang sambil menahan rasa sakit di samping ranjang lalu diminta berbaring saja agar tidak kehabisan stok air ketuban.<br /><br />Ya sudah, setelah itu saya melalui waktu dengan kesakitan, balik badan kiri kanan, makan dan minum apapun yang disodorkan, disambi mendengarkan erangan para ibu-ibu yang silih berganti melahirkan sambil terus beristighfar, mengatur nafas menahan sakit. Subhanallah..<br /><br />Piye perasaanmu Mak? Kamu dari tadi udah <i>start</i> tapi gak <i>finish-finish</i>..Sampai hafal saya kalau bidannya sudah minta diambilkan pakaian bayi, berarti dalam rentang waktu 10 - 30 menit, akan bertambah lagi angka bayi lahir hidup. Eh..Sempat aja mikirin data..wkwk..<br /><br />Sampai setelah azan Dzuhur, setelah bolak balik saya dilakukan tes VT terk*t*k itu! Sudahlah sakit, diulang terus, diulang terus. Saya tahu itu prosedur, tapi izinkan saya menumpahkan sedikit perasaan saya karna bagaimanapun merasa berhasil tidak mengutuk secara <i>live</i> bahkan menendang bidan seperti beberapa cerita teman-teman, bagaimanapun itu sebuah pencapaian untuk saya. 🙈<br /><br />Lanjut.. Wkwk.. Maap kebawa emosi. Beberapa menit setelah azan kurang lebih pukul 12, pembukaan saya sudah lengkap, seperti yang saya hafalkan, bidan juga meminta pakaian bayi. Betapa senang suara Mama terdengar saat berbicara dengan bidan. Begitupun saya, Bismillah.. garis finish sudah terlihat..<br /><br /></p><h2 style="text-align: left;">Menuju Melahirkan Alami<br /></h2><p style="text-align: left;">Sudah pukul 1 saya belum juga lahiran Mak.. Ya Allah.. bersyukur tak ada bisikan goib yang datang untuk melakukan caesar, kurang 6 jam lagi sudah 2x24 jam saya menahan sakit. Segala doa sudah saya panjatkan, keyakinan, optimisme sudah saya pertebal, saya sudah meminta maaf ke suami, orang tua terutama Mama tapi belum juga ada tanda melahirkan lebih cepat. Untuk menganalogikan perjuangan saya, sambil bercanda ke teman yang datang menjenguk bayi saya di rumah waktu itu, saya bilang, saya hanya gak pindah agama aja sumpah (<i>yes, i need to be lebay to describe the pain</i> 🙈).</p><p>Dan waw.. 45 menit kemudian bayi itu menangis dengan lantang mengalahkan semua suara bayi yang saya dengarkan kelahirannya!!</p><p>Tapi mundur dulu yuuuk.. selama 45 menit itu saya berjuang melahirkan normal diumur kepala 3, anak pertama, dan bayi yang sudah terlampau besar, sudah saya kerahkan segala kekuatan yang saya bisa untuk mendorong bayi 3,7 Kg itu, Mama sampai meminta kakaknya untuk menemani saya karena tidak tega. Dan (mungkin karena sudah terlihat lemas) saya diberikan oksigen, dan setelah selang oksigen terpasang naiklah seorang perawat keatas perut saya untuk membantu proses melahirkan. Dan bretttt (<i>sorry i can't find another sound effect to describe it</i> 😝), lahirlah bayi hulk bersuara lantang itu.</p><p>Bukan tanpa alasan ibu dokter Indra menyebutnya begitu, soalnya ketuban saya sudah hijau dan <i>he's big and strong indeed</i>. 😂</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheXR2XJCXKQ3HIvMmqYsMyzSqAEK0a9QIo8a0mEcvNla9Hp8OoLvhoZHCxoY-RhtRslsh6ra28x8ZEZpf8p4wspWOKI7PvAv8ltRXjvtisEw-pT4jQWrHXIL2XxywAR4WQkwt0Me75Il0/s1600/1609937195557230-1.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img alt="Bayi Lahir Normal" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheXR2XJCXKQ3HIvMmqYsMyzSqAEK0a9QIo8a0mEcvNla9Hp8OoLvhoZHCxoY-RhtRslsh6ra28x8ZEZpf8p4wspWOKI7PvAv8ltRXjvtisEw-pT4jQWrHXIL2XxywAR4WQkwt0Me75Il0/w320-h320/1609937195557230-1.png" title="Bayi Lahir Normal" width="320" />
</a></div><div style="text-align: center;">Bentuk kepala khas bayi yang lama di tertahan di jalan lahir, kek ada lekukannya gitu pas sejajar alis. Beruntung masih bisa berubah ya, Alhamdulillah sekarang anaknya sudah 2 tahun, kepalanya sudah bulat.🙈</div><p></p><p>Rombongan pengantar haji (seriusan banyak banget orang, entah karena mereka yang niat datang rame atau karena lama jadinya penjenguk pada numpuk. Masyaallah.. semoga sehat semua walaupun saya tidak melihat langsung ya 🥰) di luar ruangan persalinan pun berseru mengucap Alhamdulillah. Tak lama kemudian terdengarlah suami saya mengazankan anak kami, ditengah azannya ia terisak saking harunya. Begitupun saya yang ikut menangis (masih dengan selang oksigen di hidung) dan sempat menoleh kepada dokter dan perawat yang saling bertukar pandang mendengar keharuan ayah baru di belakang mereka sambil terus menjahit jalan lahir bayi hulk tadi.</p><h2 style="text-align: left;"><b>Drama Jahitan Pasca Melahirkan<br /></b></h2><p>Berbicara tentang jahitan, saat diminta memulihkan kondisi, di ruangan dan ranjang yang sama, saya sempat bertanya pada perawat yang turut menyaksikan proses menjahit tadi secara live. </p><p>🧕: "Berapa jahitan Mba?" Tanya saya</p><p>👩⚕️: Terlihat bingung, "banyak" jawabnya</p><p>🧕: "Oh.." Sambil merasakan wajah saya menghangat. Hancur sudah, batin saya. 🙈</p><p>Segala teori agar tidak ada jahitan, jangan angkat pantat, senam ina inu, ambyar semua gaess.. saya sih gak yakin juga digunting apa nggak (iyes, makemak taulah tindakan ini, kecuali mungkin yang masih gadis, jangan <i>shock yess</i>). Yang saya rasakan pasti itu adalah dijahit langsung setelah melahirkan, maksudnya ga ada anastesi, bisa terasa dengan jelas tu jarum yang kek kail pancing wara-wiri di organ kewanitaanmu. Betapa semua pengalaman pertama kali yang ngumpul jadi satu itu begitu <i>amazing</i> terjadi dalam waktu yang sangat singkat. <i>Masyaallah</i>..</p><p>Sakit gak?</p><p>Gak, gak ada perih atau apapun, mungkin jatah rasa sakit saya sudah saya pakai habis dalam 42 jam itu. Sayangnya ga habis-habis amat, masih ada derita lain menanti pasca melahirkan... Saya tersiksa.. 😭</p><p><span style="letter-spacing: 0.2px;">Oh ya, yang bikin pengen misuh-misuh adalah, setelah dijahit, barulah dilakukan pemeriksaan dalam lagi, buat ngecek plasentanya sudah dibersihkan dengan baik atau belum. Sebelum lahiran dengar teman cerita gini, dan saya akhirnya mengalami. Komentar saya masih sama, kenapa periksanya setelah dijahittt Markonaaah? 😭 Psstt..Momen ini malah lebih ada rasa sakitnya. 🙈</span><br /></p><p>***</p><p>Segitu dulu deh cerita dramanya, dibalik terasa "sulitnya" saya melahirkan alami, saya bersyukur masih diberikan dukungan oleh suami, orang tua dan keluarga lain. Dan saya yakin masih banyak orang yang mengalami hal lebih berat dari saya termasuk yang melahirkan caesar.</p><p>Hmm.. cerita ini bikin nostalgia pengalaman lahiran pertama kali gak sih?</p><p><i>Sharing</i> di kolom komentar yuk.. apalagi kalau punya tips agar lahiran lebih mudah atau melahirkan tanpa rasa sakit? Kemarin sih sempat ngintip akunnya bidan Novel, itu loh bidan yang lagi viral, lahiran yang tiup-tiup "aja". Saya bahagia sekaligus iriiiii. Wkwk</p><p>Note: Saya gak nakut-nakutin yang baru mau lahiran yes, cuma berbagi pengalaman. Saya berdoa dan percaya proses melahirkan kalian para ibu yang sedang menanti proses itu akan jauh lebih mudah daripada saya. Tetap positif thinking para ibu hebat! ❤️</p></div>Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-36177610608449717972020-09-28T23:28:00.018+08:002020-09-28T23:37:56.214+08:00Ekonomi Sudah Cukup Sulit, Hati Jangan Ikut Julid<div>Virus Corona saat ini masih menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang. Termasuk saya, sungguh sangat berpengaruh di banyak lini kehidupan. Termasuk saat bulan suci Ramadan yang telah berlalu. Biasanya saya berburu menu untuk berbuka puasa dari luar rumah. Tapi saat itu malah berpikir dua kali jika ingin membeli makanan di luar rumah.</div><div><br></div><div>Nah, teringat saat Ramadan yang lalu, saya membaca status seseorang yang menjual makanan untuk berbuka puasa. Dia seperti merasa tersinggung dengan perlakuan orang yang berbelanja di tempatnya. Kurang lebih yang saya pahami adalah dia merasa orang itu terlalu berhati-hati dengan memberikan uang yang dipegang hanya dengan ujung jarinya saja.</div><div> </div><div>Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/08/pisang-ijo-menu-incaran-saat-ramadan.html" target="_blank">Pisang Ijo, Menu Incaran Saat Ramadan</a></div><div><br></div><div>Entahlah, saya merasa status itu berlebihan, tapi mungkin bagi orang yang sedang tersinggung status itu wajar ya. *Teteup yes, saya maunya di posisi netral saja.😁</div><div><br></div><div>Saya hanya berfikir namanya juga masa pageblug seperti saat ini sikap kehati-hatian memang akan sangat banyak kita jumpai dan rasanya itu lebih baik dibanding bertemu dengan orang yang acuh tak acuh, cuek dengan keadaan, kan ngeri Maakkk!</div><div><br></div><div><b>Bagaimana Dengan Saya Saat Berbelanja?</b></div><div>Sejujurnya, saya juga jadi <i>flashback</i> terhadap diri saya sendiri sih, saat saya berbelanja ya akan berhati-hati seperti itu. Entahlah, tidak menyalahkan si pembuat status selaku penjual, ya bisa jadi ada hal lain yang yang membuat dia layak untuk merasa tersinggung. </div><div><br></div><div>Owh, iya, katanya pembelinya juga gak turun dari mobil. Setahu saya buat kebanyakan orang sikap ini dianggap tidak sopan. Iya gak sih? Tapi mari kita berpikir positif, bisa jadi orangnya gak niat mampir belanja, ada anak kecil di dalam mobil dan dia tidak membawa perlengkapan bersih-bersih. <i>Who knows?</i></div><div><br></div><div>Saya juga jadi teringat kalau saya belanja. Saya juga akan sangat berhati-hati, pernah saat itu saya mengambil uang kembalian dengan tangan kiri karena tangan itu sudah saya gunakan untuk memegang macam-macam (saya tidak menggunakan sarung tangan) tapi tetap, saya minta maaf karena menggunakan tangan kiri. *Ini kok saya jadi merasa bersalah banget ya sekarang? Astaghfirullah. 🙈</div><div><br></div><div>Atau kasus lain misalnya, saya menerima uang kembalian menggunakan kantong plastik yang memang menjadi dompet saya selama berbelanja. Wkwk.. Seingat saya, saya sering mengucapkan kata maaf, berharap orang yang sedang berinteraksi dengan saya itu mengerti bahwa saya sedang berhati-hati saat ini.</div><div><br></div><div>Berhati-hati di sini tetap dua arah ya, bukan berarti saya menganggap orang lain membawa virus tapi saya juga berhati-hati karena saya tidak tahu saya membawa virus atau tidak, itu saja definisi berhati-hati dalam masa pagebluk Corona seperti saat ini.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfk4z3G12eXu9sJsO5wa2ldeTMfnxpXgzrt3mCsgczhYqQx2X4rzxFoc9OuC2VrO_GPhf5hPRjiy0HMXokuAHLFq-vv3qPAKyvBtEQja1Btqoaoeht7PzYRfG9S4Zi1ty7FSc9WqYg6eI/s1600/1600416638688653-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfk4z3G12eXu9sJsO5wa2ldeTMfnxpXgzrt3mCsgczhYqQx2X4rzxFoc9OuC2VrO_GPhf5hPRjiy0HMXokuAHLFq-vv3qPAKyvBtEQja1Btqoaoeht7PzYRfG9S4Zi1ty7FSc9WqYg6eI/s1600/1600416638688653-0.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Apakah orang-orang yang berinteraksi dengan saya itu juga merasa tersinggung dengan sikap saya? Jawabannya bisa jadi iya, tapi saya tetap berdoa semoga tidak, saya tidak ingin ada yang tersakiti dengan sikap saya. Kalau ada saya minta maaf sekali 🥺.</div><div><br></div><div>Sejujurnya status si pedagang di atas itu lucu karena memang ditulis dengan bahasa yang jenaka walaupun mungkin tersinggung. Dan saya harus berterima kasih karena saya jadi introspeksi diri, agar kedepannya lebih berhati-hati. Berhati-hati dengan virus, juga berhati-hati dengan orang yang saya ajak berinteraksi.</div><div> </div><div>Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2020/05/5-tip-berbelanja-agar-terhindar-dari-paparan-virus-corona.html" target="_blank">5 Tip Berbelanja Agar Terhindar Dari Paparan Virus Corona</a><br></div><div><br></div><div><b>Ekonomi Sudah Cukup Sulit, Hati Jangan Ikut Julid</b><br></div><div>Tidak lupa saya tetap berdoa agar saya dan kita semua, bertemu orang baik di luar sana, yang sama-sama berhati-hati, sama-sama menjaga diri dan hati di masa yang serba sulit saat ini. Semua terdampak, walaupun dengan kekuatan hempasan yang berbeda-beda. </div><div><br></div><div>Jadi kembali lagi saya mengingatkan agar kita tetap berhati-hati. Agar harapan kita untuk tetap sehat selalu dikabulkan oleh Allah. Semoga wabah ini segera berakhir.</div><div><br></div><div>Pikiran positif harus selalu aktif .</div><div>Ekonomi kita sudah cukup sulit hati jangan ikut julid.</div><div>Bu Tejo boleh jadi hiburan dalam film Tilik.</div><div>Tapi jangan ditiru, bayangin kalau kamu yang jadi Dian. *Halahh..</div><div><br></div><div>Gimana teman-teman, setuju kan untuk memperbanyak energi positif untuk diri dan lingkungan sekitar? </div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Semoga perekonomian kita, negara kita secara umum segera membaik, seiring doa agar corona ini segera minggat dari muka bumi ya..</span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;"><br></span></div><div><span style="letter-spacing: 0.2px;">Punya pengalaman apa saat belanja di luar rumah? </span><i style="letter-spacing: 0.2px;">Share</i><span style="letter-spacing: 0.2px;"> di kolom komentar ya..</span></div>Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-19999462156900076582020-06-30T16:01:00.002+08:002020-07-24T08:02:48.607+08:00Jangan Takut Ikut Rapid TestSeperti biasa, pemberitaan di televisi didominasi oleh berita mengenai covid-19. Berita yang sudah beberapa bulan ini menjadi <i>trending topic</i> di seluruh dunia. Tidak terkecuali di Indonesia. Ini bulan ke empat sejak pengumuman pasien pertama di Indonesia, awal bulan Maret yang lalu.<br />
<br />
Saya ingat betul, bagaimana berita mengenai covid ini membuat saya
terkejut saat sedang berada di luar negeri, saya hanya bisa memohon
perlindungan pada Allah, karena pada waktu itu kami baru saja akan
memulai inti kegiatan. <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4Ptd4F2k3er-b6oHWJa4ho_0ABf1D8SpTSa27Mz4aYSpyXPD4v3ES77GdY7_Yb1CISGJK0HbEOSHIeM_Sc8m9cYLKFCWykL8qTB0PeYRWofl4QF17VxV1Ig-hl9ZqDLdFiEz9C7qffM/s1600/Jangan_takut_ikut_rapid_test.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhY4Ptd4F2k3er-b6oHWJa4ho_0ABf1D8SpTSa27Mz4aYSpyXPD4v3ES77GdY7_Yb1CISGJK0HbEOSHIeM_Sc8m9cYLKFCWykL8qTB0PeYRWofl4QF17VxV1Ig-hl9ZqDLdFiEz9C7qffM/s320/Jangan_takut_ikut_rapid_test.jpg" width="320" /></a></div>
<h2>
<b>Covid Saat Ini</b></h2>
Secara kumulatif, jumlah pasien covid sampai 29 Juni kemarin sudah mencapai 55.092 pasien positif, 41.605 Orang Dalam Pengawasan (ODP), 13.335 Pasien Dalam Pengawasan, 23.800 dinyatakan sembuh dan 2.805 meninggal yang seluruhnya tersebar di 34 provinsi dan 448 Kabupaten/Kota.<br />
<br />
Berapapun nominal yang disebutkan saat saya kebetulan mendengar pengumuman dari Gugus Tugas Penanganan Covid, saya selalu merinding, ada ngilu yang masuk dan membuat perasaan merinding itu menguasai seluruh tubuh. Tidak satupun pasien yang saya kenal, tapi benar-benar terbayang bagaimana mengerikan dan menyakitkannya Covid ini. Mengerikan.<br />
<br />
Pada nominal yang disebutkan setiap hari tersebut bagaimanapun terjadi proses panjang dan saya yakini melelahkan. Ada pemeriksaan massal dengan rapid test, ada aktivitas laboratorium yang tidak berhenti mengeluarkan hasil positif dan negatif, ada tenaga kesehatan yang makin berpeluh terbungkus Alat pelindung Diri (APD), ada orang-orang yang tidak mati semangat juangnya hanya karena hasil positif. Pemerintah yang terus berusaha melindungi rakyatnya dari covid. Ya, semua harus bersinergi untuk itu.<br />
<br />
Dibalik mengerikan dan cepatnya penyebaran Covid ini, saya masih bersyukur bahwa "hanya" dengan menjaga dan menjalankan protokol kesehatan, kita bisa mencegah penularannya. Iya, sengaja saya berikan tanda petik, karena masih bersyukur virus ini masih bisa mati dengan mencuci tangan. Tapi tetap berdoa sekuat mungkin agar virus ini segera pergi, menjauh dan hilang, tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh belahan dunia. Aamiin.!!<br />
<br />
Ditengah perjuangan melawan covid, tidak sedikit juga hoax atau salah kaprah kaprah covid yang harus kita lawan. Beberapa yang saya ketahui adalah mengenai rapid test.<br />
<br />
<h2>
<b>Salah Kaprah Tentang <a href="https://www.halodoc.com/cari-dokter/spesialis/rapid-test">Rapid Test</a></b></h2>
Belakangan, berita yang saya tonton menyajikan banyak berita mengenai pedagang yang menolak bahkan memilih tidak hadir saat akan dilakukan rapid test. Sebuah berita yang membuat saya heran dan terus bertanya, kenapa? Ini gratis lho!<br />
<br />
Tapi kemudian saya lebih banyak mencari dan melihat dari sisi orang yang akan dilakukan rapid test, beberapa hal yang saya ketahui mengapa beberapa orang takut untuk dilakukan rapid test antara lain:<br />
<b><br /></b>
<b>1. Takut terkena covid dari APD nakes</b><br />
Dari yang saya ketahui, beredar kabar bahwa covid bisa saja menyebar dari sarung tangan yang digunakan oleh tenaga kesehatan saat melakukan test massal. Padahal, setahu saya, setiap kali mengganti pasien, tenaga kesehatan akan mengganti peralatannya termasuk sarung tangan yang digunakan. Sesuai dengan standar operasional.<br />
<b><br /></b>
<b>2. Takut dikarantina</b><br />
Hal ini, terbagi dua, benar-benar takut dikarantina setelah hasil rapid testnya reaktif dan salah kaprah sejak awal.<br />
<br />
Apa itu?<br />
<br />
Ada yang mengira, menjalani rapid test sama dengan menjalani karantina. Maka tidak heran jika pedagang akan berpikir keras bagaimana perekonomian keluarga mereka harus berjalan jika harus menjalani rapid test (di dalam pikiran mereka dikarantina selama 14 hari).<br />
<br />
Padahal, rapid test berbeda dengan karantina. Rapid test hanyalah skrining awal untuk mencegah penularan covid. Jikapun hasilnya reaktif, masih ada swab test yang harus dijalani untuk benar-benar memastikan seseorang positif covid atau tidak.<br />
<br />
Dua hal tadi menjadi salah kaprah di masyarakat dan menjadi momok menakutkan sehingga orang-orang takut melakukan rapid test.<br />
<br />
<h2>
<b>Jangan Takut Ikut Rapid Test</b></h2>
Rapid test memang banyak dilakukan di tempat keramaian atau kerumunan, alasannya
tentu saja tempat-tempat tersebut berpotensi untuk menjadi tempat
penularan. Maka skrining awal perlu dilakukan, untuk meminimalisir jika saja ada orang yang sebenarnya membawa virus, tapi tidak merasakan gejala sakit apapun, biasanya disebut sebagai OTG atau Orang Tanpa Gejala. CMIIW<br />
<br />
Seperti yang dikatakan Dokter Reisa saat pengumuman di televisi bahwa " Rapid test membantu kita menemukan orang yang harus dirawat, agar segera sembuh, tidak menimbulkan komplikasi dan mengetahui jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG)." Kurang lebih seperti ini yang saya dengar.<br />
<br />
Jadi, jangan takut lagi untuk menjalani rapid test, rapid test yang diselenggarakan pemerintah itu untuk membantu anda, keluarga anda, tetangga anda, para tenaga kesehatan bahkan seluruh manusia, membantu kita semua dalam memerangi covid.<br />
<br />
<h2>
<b>Rapid Test Mandiri</b></h2>
Berbeda dengan rapid test massal yang banyak dilakukan, rapid test mandiri umumnya dilakukan oleh orang yang hendak melakukan perjalanan, berhubung kita sedang asyik membahas rapid test, sekalian saja saya berikan info untuk yang ingin melakukan rapid test mandiri.<br />
<br />
Untuk kalian yang ingin melakukan tes mandiri, ada cara mudah untuk mengetahui lokasi yang bisa dikunjungi, cukup dari HP saja dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Bukan hanya itu, kita juga bisa membuat janji dengan dokter dan tidak perlu lama-lama antri.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKLZ_uHXMAkwZD9d8o2sRGLxq_Eg3nzHQniHsORfjkEWpRrdeI3tY2QM_p-DKj7a2wEmbtOGOCcayVj9eu1w-W9LLoaFKbSCTEQpmfqrmKl5Q27NxZE0sFIV3Kr-s_nblXiGG8Mu6ZKH0/s1600/Membuat+Janji+Untuk+Rapid+Test+di+HALODOC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="351" data-original-width="496" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKLZ_uHXMAkwZD9d8o2sRGLxq_Eg3nzHQniHsORfjkEWpRrdeI3tY2QM_p-DKj7a2wEmbtOGOCcayVj9eu1w-W9LLoaFKbSCTEQpmfqrmKl5Q27NxZE0sFIV3Kr-s_nblXiGG8Mu6ZKH0/s320/Membuat+Janji+Untuk+Rapid+Test+di+HALODOC.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5foBlsENtySjzAGgjwXGNqicjsP-PoynlN0BjsqKA5VTDNdUpqRUZ5q_2BiB-e7ogyzs1UdCV3jkSr8PjlZadrabK7kxHH-dX08V5lUMFsX1KikCyQ7h0aArnKE3oJ-3_-tFyZ1UiNFo/s1600/Tempat-Rapid-Test-Melalui-Halodoc.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="500" height="226" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5foBlsENtySjzAGgjwXGNqicjsP-PoynlN0BjsqKA5VTDNdUpqRUZ5q_2BiB-e7ogyzs1UdCV3jkSr8PjlZadrabK7kxHH-dX08V5lUMFsX1KikCyQ7h0aArnKE3oJ-3_-tFyZ1UiNFo/s320/Tempat-Rapid-Test-Melalui-Halodoc.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Semoga dengan tulisan ini saya bisa sedikit membantu mengedukasi pembaca untuk tidak lagi takut menjalani rapid test. Bersama-sama kita perangi covid!!<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-47025354633708047752020-05-04T15:29:00.001+08:002020-05-04T17:27:44.237+08:005 Tip Berbelanja Agar Terhindar Dari Paparan Virus Corona<div>
Hai teman-teman gimana kabarnya saat ini? Lama nggak nulis lagi, lama nggak BW lagi. Nggak tahu mau kasih alasan apa selain sok sibuk memantau berita mengenai virus Corona. 🙈</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Padahal kalau dipikir-pikir, lagi <i>Work From Home</i> (WFH) lho, jadi bisa lebih santai. Ya pikirannya gitu, kenyataannya? 😁</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jadi pengen <i>sharing </i>tentang tip belanja di masa pandemi seperti saat ini, mungkin temen-temen juga punya pengalaman dan tip sendiri, bisa dong dibagi, kita saling berbagi yes..</div>
<div>
<b><br /></b>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigHwXuVIRyTFOr2_tRQI_zAOcz0bAZV0uRNb0RrtRxjARb46020Gd07SMisKG9JXTW7pIYRXQ1_Ok-EUZHlMOd442TmC_ud6byxiahA6CPF9svhTeXwsSGgrY2Dr4LN7bj39MQHqAbBk0/s1600/tip-berbelanja-agar-terhindar-virus-corona.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="500" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigHwXuVIRyTFOr2_tRQI_zAOcz0bAZV0uRNb0RrtRxjARb46020Gd07SMisKG9JXTW7pIYRXQ1_Ok-EUZHlMOd442TmC_ud6byxiahA6CPF9svhTeXwsSGgrY2Dr4LN7bj39MQHqAbBk0/s320/tip-berbelanja-agar-terhindar-virus-corona.png" width="320" /></a></div>
<b><br /></b></div>
<div>
Beberapa hal yang sering saya lakukan saat harus keluar berbelanja adalah:</div>
<div>
1. Minimalisir Bawaan</div>
<div>
Biasanya saat berbelanja Saya pasti membawa gawai karena sudah membuat daftar belanja sebelumnya di catatan. Tapi semenjak ada Corona Saya menulis daftar belanjaan di kertas. Bahkan dompet dan tas cantik pun udah nggak ada semua, WFH juga mereka. Digantiin kantong plastik bekas dari rumah atau <i>goodie bag</i>. Hehehe</div>
<div>
<br /></div>
<div>
2. Minimalisir Sentuhan</div>
<div>
Sentuhan yang saya maksud ini apa saja ya, mau pegang barang biasanya kan kita kalau belanja tuh suka iseng tangannya pegang ini itu (pliiss, jangan bilang cuma tangan saya aja yang iseng. Wkwk 😂), sekarang tuh benar-benar seperlunya saja. Nggak cuma tangan, badan jangan sampai nyender ke sana ke mari diusahakan sekali nggak menyentuh apa-apa.😊</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Menurut saya cara ini cukup efektif menjaga kebersihan tangan, nggak kalah lah dari opsi pakai sarung tangan plastik, tangan yang dibungkus plastik, bahan pakai handskun. Tapi nggak menyalahkan yang mau pakai pelindung tangan yang lain ya, nggak apa-apa silakan, namanya juga usaha.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Oh iya ini termasuk dalam upaya perlindungan diri ya, jadi menjaga jarak, pakai masker dan tidak menyentuh bagian mata, mulut dan hidung. Semuanya termasuk dalam poin ini.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
3. Sebelum Masuk Kendaraan Bersihkan Tangan</div>
<div>
Nah ini nih yang suka bikin tangan kering. Sebelum pegang gagang pintu mobil dikasih hand sanitizer dulu lewat jendela mobil baru buka pintu (bahkan seringnya dibukain pintu dari dalam). Dan biasanya biar sekalian jalan gitu, jadinya kan banyak singgah tuh, ya otomatis banyak pakai <i>hand sanitizer</i> juga, syukur-syukur kalau ada tempat cuci tangan, biasanya ada kok di depan tempat belanja.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan, jangan lupa kalau mau cuci tangan di tempat umum, itu keran airnya dikasih sabun juga, begitupun dengan <i>hand sanitizer</i>, tempat pencet nya tuh dikasih <i>hand sanitizer</i> juga biar steril semua. Insya Allah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
4. Cuci barang belanjaan</div>
<div>
Kalau barangnya nggak buru-buru untuk dipakai biasanya saya diamkan dulu di mana gitu, atau biar di mobil aja dulu, nanti setelah beberapa hari dan udah agak santai baru deh dicuci.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi, kalau memang buru-buru biasanya barang belanjaan akan langsung dicuci dulu, di-<i>treatment</i> sebaik mungkin lah sebelum digunakan, termasuk makanan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
5. Langsung Membersihkan Diri</div>
<div>
Nah, ini yang jadi kebalik dilakukan sekarang. Biasanya sebelum keluar rumah kita mandi dulu biar wangi gitu ketemu orang-orang ye kaaan. Sekarang, ya udahlah nanti pulang aja sekalian mandinya. Iya nggak sih? 😁</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apalagi kalau ada anak kecil kan. Harus serba hati-hati banget. Gak mau nyentuh apa-apa dulu gitu termasuk anak. Pokoknya sudah bersih semua, sudah ganti baju, baru deh boleh gendong anak yang udah dari tadi merengek-rengek minta digendong. 😁</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kasihan, tapi kan demi anak juga. Iya nggak?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
***</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Nah, itu tadi beberapa tip dari saya saat harus keluar untuk berbelanja agar tetap terhindar dari paparan virus Corona. Beberapa cara kita mungkin sama tapi bisa jadi teman-teman punya tambahan. <i>Sharing</i> aja di kolom komentar.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tidak lupa Saya doakan kita semua selalu sehat dan semoga pageblug ini segera selesai. Aamiin.</div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-8151098358724077522020-04-18T00:19:00.002+08:002020-04-18T00:19:35.148+08:00Kamu, Nanti Akan Seperti Apa?<div dir="ltr" style="color: black;">
Kamu..<br />
Nanti..<br />
Akan seperti apa?</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<iframe allowfullscreen='allowfullscreen' webkitallowfullscreen='webkitallowfullscreen' mozallowfullscreen='mozallowfullscreen' width='320' height='266' src='https://www.blogger.com/video.g?token=AD6v5dxk4eDLqSt-hrtnt3fWAUwL9OaRu4tejl_ZedCR-j_ypGjP6sgGZozqO3UdGHwuUYiPdqafzS06ncnhmSODBg' class='b-hbp-video b-uploaded' frameborder='0'></iframe></div>
<br />
Bukan.. bukan fisikmu<br />
Tapi sifatmu</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
Pembawaanmu..<br />
Cintamu padaku..</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
Akankah kau akan menjadi pujangga yang tak bisa tenang jika tak membalas puisi atau tulisan yang kutuliskan untukmu?<br />
Akankah kau akan menjadi pujangga perapal kata maaf dan terima kasih?<br />
Ataukah kau akan melukaiku dengan kata "apaan sih?"</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
Seharian ini aku membaca buku, buku dari seorang suami yang menuliskan banyak rasa cintanya kepada istri dan anak-anaknya, keluarga dan nyanyian mereka tentang kehidupan percintaannya.</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
Pikiranku terbang, membayangkanmu nanti, akan seperti apa?</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
Imam yang romantis hanya kepada istrinya, begitu aku diam-diam mewujudkanmu dalam pikiranku. Rasanya aku harus siap-siap jatuh cinta setiap hari jika semuanya terwujud. </div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
Kamu.. <br />
Nanti.. <br />
Pasti yang terbaik<br />
Aku selalu percaya itu. :)</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br /></div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<span style="font-size: xx-small;">Baubau, 09.31 29 Desember 2015</span></div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<span style="font-size: xx-small;">Syahdu membaca buku Rumah Tangga</span><br />
<span style="font-size: xx-small;"><br /></span>
***<br />
<br />
Hari ini kami yang sedang LDM membahas insomnia yang tiba-tiba saja 2 malam ini hinggap pada Abang, saya tanyailah:<br />
<br />
🧕: "Jadi insomnia ngapain? Nonton?"<br />
👳: "Nggak, baca blok Adeklah."<br />
🧕: ....<br />
<br />
Aslinya saya mau terbang rasanya. Terharu banget. Dan sayapun jadi ingat pernah tulis sesuatu tentang bayangan (tepatnya harapan kali yak) jodoh di masa mendatang. Apakah dia akan menyukai tulisan-tulisan saya? Apakah dia akan bergidik membaca tulisan istrinya yang sok puitis?<br />
<br />
Alhamdulillah, sejauh ini dia termasuk penyuka (bisa disebut fans gak Beb? 😝) tulisan-tulisan saya, puisi, bahkan <i>jokes</i> receh yang sering nyelip diantara paragraf tulisan.<br />
<br />
Thanks juga Beb, jadi ingat ternyata belum posting tulisan ini. Entah kenapa dulu gak diposting, takut di-<i>bully</i> kali yee.. Sama anak jaman now ntar dibilang bucin. Wkwk..<br />
<br />
Love you to moon and back! Ngarti kagak Beb? Batu Caves aja deh biar kelar. Wkwk.. Love you Beb. 😘</div>
<div dir="ltr" style="color: black;">
<br /></div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-82983537343085791612020-03-12T15:41:00.000+08:002020-03-12T15:41:06.106+08:00Merasa Gak Sih?Holaaa..<br />
<br />
Ngubek-ngubek draf di blog, ternyata masih banyak juga tulisan yang ngetem lamaaaaa bnaget di draf. Haha <br />
<br />
Nah, kebetulan sekarang lagi rajin, saya buatin saja gambarnya, biar gak sunyi senyap saat membaca.. hehe..<br />
<br />
So, here is it, tulisan lama yang keadaannya semoga bisa termakan oleh waktu alias jadinya pada merasa. *I hope so..<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_F5PlcSDi2QTGLd7GaMoteI_rKUm2OICWsZGZHcEMCtrm9tt3p4tOwQ8au33tdhCzSFsbajN63XkQZbQvZswjH1JnHcaplYJEh7w72y3MHn7fEogTaxb3YpK8ci7F3rtjl2cV7vlLCc/s1600/Merasa-Gak-Sih.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="368" data-original-width="366" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp_F5PlcSDi2QTGLd7GaMoteI_rKUm2OICWsZGZHcEMCtrm9tt3p4tOwQ8au33tdhCzSFsbajN63XkQZbQvZswjH1JnHcaplYJEh7w72y3MHn7fEogTaxb3YpK8ci7F3rtjl2cV7vlLCc/s320/Merasa-Gak-Sih.jpg" width="318" /></a></div>
<br />
Merasa gak sih?<br />
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan tatapan kita?<br />
<br />
<br />
Merasa gak sih?<br />
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan rasa penasaran kita?<br />
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
Merasa gak sih?<br />
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan pertanyaan kita?<br />
<br />
<div style="text-align: left;">
Merasa gak sih?</div>
<div style="text-align: left;">
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan komentar kita?</div>
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
Merasa gak sih?</div>
<div style="text-align: left;">
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan penilaian kita?</div>
<br />
Merasa gak sih?<br />
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan gaung dari bisik-bisik kita?<br />
<br />
Merasa gak sih?<br />
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan perbandingan kita?<br />
<br />
Merasa gak sih?<br />
Hidup orang yang sudah tenang sering kita ganggu dengan nyinyiran kita?<br />
<br />
Merasa gak sih?<br />
Hidup kita yang cuma sebentar ini terlalu banyak kita habiskan untuk mengurusi hidup orang lain...<br />
<br />
<b>Sebuah renungan, untuk saya, kamu, kita...</b><br />
<br />
Entah ditulis di mana,<br />
16 Agustus 2017Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-42542753968072762202020-03-09T14:58:00.000+08:002020-03-11T13:26:07.662+08:00Anak Saya Diasuh Omanya, Apakah Saya Berdosa?<i>A: "Ir, mana anakmu?"</i><br />
<div>
<i>S: "Oh, ada, di rumah."</i></div>
<div>
<i>A: "Siapa yang jaga?"</i></div>
<div>
<i>S: "Omanya."</i></div>
<div>
<i>A: "Eh, berdosa kamu.. Sejak kecil kamu diasuh, sekarang sudah punya anak, anakmu lagi yang diasuh."</i></div>
<div>
<br /></div>
<div>
Itu salah satu contoh percakapan tentang pengasuhan anak yang saya jalani sejak kembali bekerja. Macam-macam sih tanggapannya. Ada yang mengingatkan seperti percakapan di atas, ada yang mengatakan saya beruntung karena orang tua masih hidup.</div>
<div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBQYENcGlZzIpV9sKdv-JHqUcXAP8m1lt9YMu5GZXWsdgon57PoZl52UcNJzO2PWuosRCKuYNpbRkRIUo6GlReKdLIjzY3IYPA7KKA7RVYo1WJtIR_PVQivdY6m7vck4OgthNrAc18GnQ/s1600/Anak_diasuh_nenek_oma.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="626" data-original-width="700" height="286" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjBQYENcGlZzIpV9sKdv-JHqUcXAP8m1lt9YMu5GZXWsdgon57PoZl52UcNJzO2PWuosRCKuYNpbRkRIUo6GlReKdLIjzY3IYPA7KKA7RVYo1WJtIR_PVQivdY6m7vck4OgthNrAc18GnQ/s320/Anak_diasuh_nenek_oma.jpg" width="320" /></a></div>
<span id="goog_1293225640"></span><span id="goog_1293225641"></span><br /></div>
<div>
Tidak ada yang salah sebenarnya. Karena dalam kondisi apapun, saya memang beruntung orang tua saya masih hidup. Bukan semata karena saya punya orang yang bisa saya titipi dengan tenang, tapi karena saya beruntung mempunyai banyak waktu bersama, dan semoga waktu yang diberikan Allah itu bisa saya isi dengan membahagiakan mereka walau hanya seujung kuku. Karena berharap untuk mengganti jasa kebaikan mereka adalah sebuah keniscayaan. Takkan pernah kembali ke nol seperti pertamina. Hee...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dan pada peringatan dosa yang diberikan. Alhamdulillah saya tahu betul tentang itu. Setiap detik saya menitipkan anak saya, saya berdosa kepada orang tua saya yang seharusnya menikmati masa tuanya tanpa beban. Itulah mengapa saya berkantor dengan penuh rasa tidak enakan, sebisa mungkin pulang cepat ke rumah dan mengambil alih anak walau tetap saja menyisakan berantakan yang berakhir menambah pekerjaan orang tua saya lagi.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Kadang saya membayangkan, bagaimana jadinya saya mengasuh anak tanpa ada bantuan dari orang tua bahkan adik-adik saya? Ada merekapun saya tetap saja kelaparan. Sudah ada merekapun, saya tetap saja merasa kurang ini itu. Sungguh saya ini ibu yang sangat lemah...</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tapi, apa benar saya berdosa, jika menitipkan anak pada orang tua adalah hasil rekonsiliasi panjang antara saya dan orang tua saya?</div>
<div>
<br />
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2017/11/5-alasan-ibu-tidak-menitipkan-anak-kepada-kakek-neneknya.html">5 Alasan Ibu Tidak Menitipkan Anak Kepada Kakek Neneknya</a><br />
<br /></div>
<div>
Apakah saya berdosa jika menuruti keinginan orang tua untuk tidak mencari asisten rumah tangga yang saya niatkan sekadar untuk meringankan beban orang tua saat harus dititipi anak saya? Dan tawaran ini sering saya ajukan seiring berjalannya waktu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apakah saya tetap berdosa jika saya terus menerus dihinggapi rasa bersalah karena membuat tubuh tua mereka lelah seharian mengurus anak saya?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Apakah saya berdosa jika menuruti keinginan orang tua agar terus bekerja daripada menjadi "orang gila" karena mau <i>resign</i> dari pekerjaan hanya untuk mengasuh anak sendiri? 😅</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Insyaallah, semoga jawabannya adalah tidak. Allah maha mengetahui segala masalah yang melatar belakangi keputusan yang saya ambil dalam keluarga. Lalu apa hak orang mengatakan saya berdosa? 🙄</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya tahu, saya hanya diingatkan. Tapi mohon maaf, saya juga hanya ingin mengingatkan, jangan berani berkomentar frontal jika tidak mengetahui masalah. Jadinya sempat nancep juga kata berdosa itu di hati saya yang lemah ini. 😬</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Bukannya saya baperan, tapi sungguh kata-kata itu seperti vitamin penumbuh untuk rasa tidak enakan saya terhadap orang tua. Kalau toh akhirnya setuju setelah mengetahui permasalahan kenapa kata-kata itu harus dilontarkan? Apa salahnya bertanya dahulu sebelum melempar hasil penilaian dewan juri? Mas Anang pun bukan lho anda ituuuhh! 😜</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Seperti inilah contoh kebanyakan dari kita. Mendahulukan asas praduga bersalah baru kemudian--untung-untung kalau mau tahu--mahfum setelah mengetahui duduk perkara. Ckck.. 😏</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Percayalah, setiap keputusan dibuat melalui pertimbangan, maka sebaiknya pulalah penilaian-penilaian sok tahu kita itu dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.. Nah.. Kek naskah undang-undang dasar kan jadinya.. Ckck 😌</div>
<div>
<br />
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/06/stop-mom-war-semua-ibu-adalah-pejuang.html">Semua Ibu Adalah Pejuang</a><br />
</div>
<div>
Dan lagi-lagi saya "colek" para suami di luaran sana. Istrinya didukung terus ya, Pak, banyak hal yang bikin istri lelah di luaran sana juga, walaupun citra istri itu kebanyakan cerewet, tapi bisa jadi istri tidak cerita (kecuali ditanya?), salah satunya ya menerima pernyataan, penghakiman, penilaian seputar pilihan gaya pengasuhan, <i>body shamming</i> bahkan <i>baby shamming</i>.. Saling dukung, syurga menanti keluarga kalian. Aamiin..</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Tag suaminya ya mom.. *ala-ala postingan FB dan IG yang <i>tag bait</i>. Wkwk.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ohiya, sebaliknya, istrinya juga dinasehati, saling menasehatilah, biar gak jadi orang yang komentar seenak hati dan ampelanya eh.. mulutnya! </div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD5xl6xZBtxFKYo1WuGDWEGX5ohO4jWcxH0J3A1lC2FcGqDMcWfoHafhUItEOwopyXAHGoyxBar6LSpSHXq3EiPAi8K5a2A2mnRla7dLlDe21v_0KNtiN6SxUTGGFCIVMcf-7hyphenhyphenGujt8I/s1600/1572931958840568-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD5xl6xZBtxFKYo1WuGDWEGX5ohO4jWcxH0J3A1lC2FcGqDMcWfoHafhUItEOwopyXAHGoyxBar6LSpSHXq3EiPAi8K5a2A2mnRla7dLlDe21v_0KNtiN6SxUTGGFCIVMcf-7hyphenhyphenGujt8I/s1600/1572931958840568-0.png" width="400" />
</a>
</div>
</div>
<div>
<br />
Jangan lupa bahagia ibu-ibu hebat! *<i>sending a big virtual hug</i>* 🤗🤗 </div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-55316286650505088522020-02-18T16:08:00.000+08:002020-02-18T17:58:49.090+08:007 Tips Liburan Hemat dan Asyik ke Semarang<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Siapa
yang tak mengenal Semarang? Kota berjuluk <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Venetië
van Java</i> dan memiliki semboyan “Semarang Kota ATLAS” ini terkenal dengan
kekayaan alam dan </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">keragaman<span style="color: black;"> budayanya. Selain itu, Semarang
juga menyuguhkan berbagai makanan khas yang tak boleh dilewatkan. Maka dari
itu, sayang sekali jika Anda tak pernah mampir ke kota metropolitan yang satu
ini.</span></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<a href="https://www.blogger.com/u/1/null" name="_heading=h.gjdgxs"></a><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Berencana </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">mengunjungi<span style="color: black;"> Semarang, tetapi tidak ingin
menghabiskan banyak bujet? Ikuti tujuh <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">tips
liburan hemat dan asyik ke Semarang</b> berikut!</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXQ_yatotVNeuEyvzcuuTFaqrT9Na64o5To-rUu2k0TwvpqyQgCGvQdb3CNEB8vqPTgl0oh-VojuVbOFhZxwMKzkB8kbm6D-h-9FYwWtwqnX-p_gh5PIPfN-QvuqlDswtR3NjPYGRHqF4/s1600/7-Tips-Liburan-di-Semarang.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="566" data-original-width="850" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXQ_yatotVNeuEyvzcuuTFaqrT9Na64o5To-rUu2k0TwvpqyQgCGvQdb3CNEB8vqPTgl0oh-VojuVbOFhZxwMKzkB8kbm6D-h-9FYwWtwqnX-p_gh5PIPfN-QvuqlDswtR3NjPYGRHqF4/s320/7-Tips-Liburan-di-Semarang.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">1. </span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Buat </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>itinerary</i><span style="color: black;"> sebelum memulai perjalanan</span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebelum
melakukan kegiatan apa pun, pastikan untuk membuat perencanaan terlebih dahulu,
termasuk sebelum liburan. </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>Itinerary</i><span style="color: black;"> akan memudahkan perjalanan Anda,
meminimalkan hambatan, dan mengatur waktu agar lebih efektif dan efisien. </span><i>Itinerary</i><span style="color: black;"> umumnya terdiri dari estimasi bujet, tempat tujuan, dan
jadwal perjalanan dari awal hingga akhir. Sebaiknya, buatlah </span><i>itinerary</i><span style="color: black;"> sejak jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pilih
tempat-tempat wisata yang murah</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tak
perlu pusing-pusing mencari tempat wisata yang hemat bujet di Semarang. Namun,
yang perlu Anda perhitungkan adalah jarak tempuh, cuaca, dan transportasi yang
akan digunakan. Pastikan jarak ke setiap destinasi wisata tidak acak-acakan
agar waktu dan uang dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan lupa juga untuk
memperhatikan </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">prakiraan<span style="color: black;"> cuaca agar liburan berjalan mulus.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Anda
bisa memilih berbagai destinasi lain </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">saat sedang </span><a href="https://www.shopback.co.id/katashopback/36-tempat-wisata-di-semarang"><span style="color: #1155cc; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">berwisata
ke Semarang</span></a><a href="https://www.shopback.co.id/katashopback/36-tempat-wisata-di-semarang"><span style="color: #1155cc; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">.</span></a><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">
Perbanyaklah referensi dengan mengunjungi situs web dan blog terkait perjalanan
Anda. Tak hanya itu, Anda juga membutuhkan informasi dari buku, majalah, maupun
koran. Lalu, susunlah tempat-tempat yang akan dituju ke </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">dalam<span style="color: black;"> </span><i>itinerary</i><span style="color: black;">, termasuk jam
operasional dan tiket masuknya.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br />
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2015/01/liburan-ke-sulawesi-selatan-taman.html">Wisata Sulawesi Selatan: Leang-Leang</a><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: "cambria" , serif;"><span style="font-size: 12pt;"><b>3.</b></span></span><span style="font-family: "times new roman"; font-size: xx-small;"> </span></span></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pilih
penginapan sesuai bujet</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Setelah
menentukan tujuan wisata, saatnya memesan penginapan yang diinginkan. Pilihlah
penginapan yang dekat dengan destinasi wisata yang baru saja atau akan
dikunjungi. Misalnya, jika Anda baru saja mampir ke Kelenteng Sam Poo Kong,
carilah hotel terdekat untuk beristirahat. Sementara itu, apabila berniat untuk
mengunjungi Kota Lama Semarang keesokan harinya, tak ada salahnya untuk memesan
penginapan yang dekat dengan tujuan wisata selanjutnya.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Nah,
jangan lupa untuk mengecek harga dan fasilitas yang ditawarkan. Apabila harga
yang dipatok tak sesuai dengan layanan yang diberikan, tentunya Anda akan
dirugikan. Agar lebih hemat lagi, Anda bisa memesan penginapan murah melalui <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ShopBack</b>. Cukup akses aplikasi <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">ShopBack</b> terlebih dahulu, lalu klik
situs atau aplikasi penyedia akomodasi yang Anda tuju.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: "cambria" , serif;"><span style="font-size: 12pt;"><b>4.</b></span></span><span style="font-family: "times new roman"; font-size: xx-small;"> </span></span></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Gunakan
transportasi dengan tarif terjangkau</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tentukan
transportasi apa yang akan Anda gunakan untuk menuju ke kota tujuan. Misalnya,
memilih menggunakan pesawat, bus, atau kereta api. Apabila Semarang masih bisa
ditempuh dengan bus atau kereta api, hindari menggunakan pesawat sebagai
transportasi. Hal ini karena tiket pesawat cenderung lebih mahal dibanding
kendaraan jalur darat.</span><br />
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Selain
itu, tentukan pula transportasi selama berada di Semarang. Jika Anda pergi
bersama keluarga atau teman dalam waktu yang lama, tak ada salahnya untuk
menyewa kendaraan untuk menghemat pengeluaran. Namun, apabila hanya mampir ke
beberapa tempat wisata, sebaiknya gunakan angkutan umum atau pesan transportasi
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">online</i>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br />
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2017/03/malioboro-lebih-nyaman-dikunjungi-malam-atau-siang.html">Malioboro,Lebih Nyaman Dikunjungi Malam atau Siang?</a><br />
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: "cambria" , serif;"><span style="font-size: 12pt;"><b>5.</b></span></span><span style="font-family: "times new roman"; font-size: xx-small;"> </span></span></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Hindari
membeli sesuatu yang kurang dibutuhkan</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sering
kali pelancong menghabiskan bujetnya untuk berbelanja barang-barang yang kurang
diperlukan. Tak perlu memaksakan diri untuk membeli oleh-oleh karena hal
tersebut bukanlah suatu kewajiban yang harus dijalankan. Terkecuali, jika
memang ingin membelikan kenang-kenangan untuk orang-orang terkasih. Apabila
hanya sebatas kenalan atau hubungan yang kurang akrab, sebaiknya simpan uang
untuk keperluan yang lebih penting.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzm6ZmD7LoEMR1A9pdQLY-pncO3KZWuTlPbosIPdmV3-sZf-OVn79gLrsrmRywsWJnbNojiVkmmlRj2eMp5MiKzzGkRJP_ghBrkcwHa313XaSWtqegwzyYwsb3X2k_XPLlWx8nmuGS6QE/s1600/Packing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="184" data-original-width="276" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzm6ZmD7LoEMR1A9pdQLY-pncO3KZWuTlPbosIPdmV3-sZf-OVn79gLrsrmRywsWJnbNojiVkmmlRj2eMp5MiKzzGkRJP_ghBrkcwHa313XaSWtqegwzyYwsb3X2k_XPLlWx8nmuGS6QE/s320/Packing.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: "cambria" , serif;"><span style="font-size: 12pt;"><b>6.</b></span></span><span style="font-family: "times new roman"; font-size: xx-small;"> </span></span></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Bawalah
barang-barang seperlunya</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Sebelum
mengemas, tulislah daftar barang bawaan terlebih dahulu. Daftar tersebut akan
membuat Anda berkomitmen untuk membawa barang-barang yang telah tertera.
Persiapkan bawahan yang dapat dipakai dan cocok untuk berbagai jenis atasan.
Hindari pula memasukkan pakaian-pakaian berbahan tebal ke dalam koper. Jika
menginap di hotel, Anda bisa memanfaatkan peralatan mandi yang ada di sana
tanpa perlu membawa sendiri dari rumah.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-list: l0 level1 lfo1; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt; text-indent: 0in;">
<span style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; line-height: 150%;"><span style="mso-list: Ignore;"><span style="font-family: "cambria" , serif;"><span style="font-size: 12pt;"><b>7.</b></span></span><span style="font-family: "times new roman"; font-size: xx-small;"> </span></span></span></span><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Makan
menu-menu dengan harga yang ramah di kantong</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Tips liburan hemat dan asyik ke Semarang </span></b><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">yang
terakhir adalah soal makanan dan minuman. Selama liburan, energi pasti akan
terkuras karena berkeliling ke pelbagai tempat seharian. Maka dari itu, jangan
sampai lupa makan, ya! Pilihlah menu-menu yang sesuai bujet dan bergizi.
Hindari menyantap makanan cepat saji terlalu sering karena akan berakibat buruk
pada klesehatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Carilah
tempat-tempat wisata kuliner yang dekat dengan destinasi liburan. Lalu,
masukkan ke dalam </span><span style="font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><i>itinerary</i><span style="color: black;"> bersama dengan estimasi
pengeluarannya. Jangan memesan makanan terlalu banyak karena hanya akan membuat
kantong jebol dan membuat Anda mudah tergoda untuk makan terus-menerus.</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<span style="color: black; font-family: "cambria" , serif; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Demikian
7 <b style="mso-bidi-font-weight: normal;">tips liburan hemat dan asyik ke
Semarang </b>yang bisa Anda terapkan. Semoga bisa membantu supaya perjalanan
lebih terarah dan terencana dengan baik. Dengan menghemat bujet saat liburan,
Anda bisa mempergunakan uang untuk kebutuhan penting lainnya. Ayo, segera
kemasi barang-barang dan berangkat ke Semarang!</span></div>
<div class="MsoNormal" style="border: none; line-height: 150%; margin-top: 6.0pt; mso-border-shadow: yes; mso-padding-alt: 31.0pt 31.0pt 31.0pt 31.0pt;">
<br /></div>
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:EnableOpenTypeKerning/>
<w:DontFlipMirrorIndents/>
<w:OverrideTableStyleHps/>
</w:Compatibility>
<w:DoNotOptimizeForBrowser/>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="false"
DefSemiHidden="false" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="376">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="header"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footer"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="index heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of figures"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="envelope return"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="footnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="line number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="page number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote reference"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="endnote text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="table of authorities"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="macro"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="toa heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Bullet 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Number 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Closing"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="List Continue 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Message Header"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Salutation"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Date"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text First Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Note Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Body Text Indent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Block Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="FollowedHyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Document Map"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Plain Text"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="E-mail Signature"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Top of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Bottom of Form"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal (Web)"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Acronym"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Address"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Cite"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Code"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Definition"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Keyboard"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Preformatted"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Sample"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Typewriter"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="HTML Variable"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Normal Table"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="annotation subject"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="No List"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Outline List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Simple 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Classic 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Colorful 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Columns 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Grid 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 4"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 5"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 7"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table List 8"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table 3D effects 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Contemporary"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Elegant"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Professional"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Subtle 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 2"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Web 3"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Balloon Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Table Theme"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" QFormat="true"
Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" QFormat="true"
Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" QFormat="true"
Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" QFormat="true"
Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" QFormat="true"
Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" QFormat="true"
Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" SemiHidden="true"
UnhideWhenUsed="true" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="41" Name="Plain Table 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="42" Name="Plain Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="43" Name="Plain Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="44" Name="Plain Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="45" Name="Plain Table 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="40" Name="Grid Table Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="Grid Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="Grid Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="Grid Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="Grid Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="Grid Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="Grid Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="Grid Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="Grid Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="Grid Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="Grid Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46" Name="List Table 1 Light"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51" Name="List Table 6 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52" Name="List Table 7 Colorful"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="46"
Name="List Table 1 Light Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="47" Name="List Table 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="48" Name="List Table 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="49" Name="List Table 4 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="50" Name="List Table 5 Dark Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="51"
Name="List Table 6 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="52"
Name="List Table 7 Colorful Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Hyperlink"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Hashtag"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Unresolved Mention"/>
<w:LsdException Locked="false" SemiHidden="true" UnhideWhenUsed="true"
Name="Smart Link"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri",sans-serif;}
</style>
<![endif]-->Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-62889013818795130912019-11-04T18:25:00.001+08:002019-11-05T22:08:51.487+08:00Wahai Para Suami, Dukung Istrimu Memberikan ASI EksklusifPagi itu di grup Asosiasi Ibu Menyusui Indonesi (AIMI) saya baca tentang curhatan seorang ibu menyusui. Ibu hebat itu produksi ASInya wow menurutku, gak bisa dibandingkan dengan pencapaian memerah ASI saya selama ini.<br>
<br>
Tapi sekarang produksi ASInya menurun (<i>yeah.. Just like me now</i>), bagusnya dia tahu penyebabnya, dan sayangnya penyebabnya sedih, dia teringat anaknya yang meninggal karena saat itu dia gagal ASIP (<i>don't really know the detail</i>).<br>
<br>
Saya yang gak pernah komentar akhirnya buru-buru mengetikkan isi hati. <i>Mostly</i> pujian untuk ibu itu. Kenapa? Karena memang dia ibu yang hebat! Dalam kondisi apapun ibu selalu hebat. <i>Agree</i>?<br>
<br>
Baca juga: <a href="http://www.dunia-irly.com/2018/06/stop-mom-war-semua-ibu-adalah-pejuang.html?m=1">Stop Mom War, Semua Ibu adalah Pejuang</a><br>
<br>
Tapi sayangnya, banyak yang abai dengan kehebatan dan gejolak -mulai dari hormon hingga berujung pikiran- yang dialami seorang ibu. Kita bicara kondisi sekarang, Ibu menyusui.<br>
<div>
<br>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoZepRx4ueV7G82aoEUg5BQPKMFRuKSiE6WlD2jDshwavGHT8gGnIqHnaaW8MFSpmDnEBMqT71RdHxbVu9mP-OpJxhzOrPqpSnGUFOqFkaefaV1O7mGRbVNwEceNxZ5kL5vctijprs324/s1600/1572862831151094-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoZepRx4ueV7G82aoEUg5BQPKMFRuKSiE6WlD2jDshwavGHT8gGnIqHnaaW8MFSpmDnEBMqT71RdHxbVu9mP-OpJxhzOrPqpSnGUFOqFkaefaV1O7mGRbVNwEceNxZ5kL5vctijprs324/s1600/1572862831151094-0.png" width="400">
</a>
</div>
<br>
<b>Apa sih Istimewanya Menjadi Ibu Menyusui?</b><br>
<br>
Mungkin banyak yang berpikir apa sih istimewanya jadi ibu menyusui? Semua ibu melakukannya, itu kan hak anak, <i>nothing special.</i><br>
<br>
Berkomitmen untuk memberikan ASI pada anak tidak semudah itu Ferguso. Saya gak bicara sebagai keluhan, bukan.. Tapi ingin lebih mengingatkan lagi.. Terutama untuk Suami dan keluarga terdekat, jadilah pemberi dukungan terbaik untuk para ibu menyusui. Mereka lelah, tapi tak mengeluh.. Berikan sedikit saja pujian, <i>it will means a lot. Beside that, they deserve it, right?!</i><br>
<br>
Ibu sih gak gila pujian, tapi sungguh pujian, bantuan, bahkan hanya sekadar menawarkan bantuanpun bisa membuat ibu mewek, merasa didukung. Iya, ini pengalaman pribadi banget...<br>
<br>
MengASIhi itu harus keras kepala. Banyak hal yang menjadi tantangan bagi ibu menyusui. Mulai dari ASI yang "dirasa" tidak cukup, puting lecet, luka.. Bener-bener luka karena digigit, mastitis, bayi menolak menyusu, bayi sudah minum banyak tapi ujung-ujungnya gumoh, bayi menyusu tapi harus nempel berjam-jam bahkan seharian, harus pompa ASI di tempat kerja, sudah pompa tapi hasilnya sedikit, pas hasil pompanya banyak malah tumpah, omongan orang dengan segala kepercayaan gak benernya, hantu sufor dan yang paling berat itu kalau ibu sudah <i>baby blues</i>.. huftthh.. Seriusss.. Banyak hal yang melelahkan.. Menyedihkan.. Kalau gak keras kepala, bisa bubar sebelum <strike>buka beha</strike> naik panggung. Wkwkwk..<br>
<br>
"Bukannya kalau segala sesuatu dijalani dengan ikhlas, semuanya akan terasa ringan?" Aduuhh.. Gemes kalau ada yang menimpali seperti itu. Kami para ibu juga wanita, ingin dimengerti dengar tutur lembut dan laku agung.. Ealahh.. Malah nyanyi.. Wkwk..<br>
<br>
Jadi gini Bambang.. Kami para ibu juga manusia, bisa lelah, butuh bantuan fisik maupun finansial, butuh dukungan walau terlihat setrong! Si baby lucu itu memang anak kami, tapi apa bukan anak sesesuami juga? Pliisss pakbapak.. Istrinya didukung, kadang cukup didengarkan saja, dikasih pukpuk saat dia menangis itu sungguh seperti air hangat yang diminum dan mampu membantu produksi ASI.<br>
<br>
Tunjukkan kepedulianmu pakkk, jangan mentang-mentang ada ibu atau mertua yang bantuin, anak nangis kejer juga si lelaki yang katanya bapaknya itu malah tetap asyik tidur. Bangun pliiiisss, tanyain kenapa, dampingi dan pastikan kebutuhan kasih sayangnya terpenuhi. #EhGimana? 😅<br>
<br>
Sering-sering baca artikel tentang perkembangan anak ya pak bapak, perlu banget baca ayahasi.id, kan yang wajib mengasuh anak bukan cuma ibunya saja. Bahagianya perempuan itu sebenarnya receh kok.. Perhatian adalah kuntji!<br>
<br>
Baca juga: <a href="http://www.dunia-irly.com/2017/11/5-alasan-ibu-tidak-menitipkan-anak-kepada-kakek-neneknya.html">5 Alasan Ibu Tidak Menitipkan Anak pada Kakek Neneknya</a><br>
<br>
<b>Repot Amat, Kasih Susu Formula aja Biar Bebas</b><br>
<br>
Aduuhh.. Ada rotan yang biasa dipake buat mukul kasur yang dijemur gak seeehh.. Kupengen kasih pukpuk ke orang yang ngomong gitu.<br>
<br>
Berbicara tentang kebebasan, memang ibunya kemungkinan besar akan bebas, bisa ganti <i>shift</i> dengan suami untuk kasih minum bayi apalagi saat subuh. Tapi aduhaiii.. Bisa mastitis juga kami kalau ASInya gak dikeluarin, atau dipompa? Kalau bisa <i>Direct Breast Feeding</i> (DBF) aka menyusui langsung kenapa harus dipompa? Apalagi dikasih sufor.. <i>Big No!</i><br>
<br>
Menyusui juga satu bentuk kesyukuran kami lho.. Ada banyak di luaran sana ibu yang mati-matian berusaha agar bisa mengASIhi anaknya, apa kabar kalau saya kemudian memilih kasih sufor saja supaya bebas, gak rempong. Sama sekali gak ada dalam pikiran saya.<br>
<br>
"Yaaa, daripada rempong kan?"<br>
<br>
Rempong-rempong kayaknya memang sudah bagian dari rumah tangga dehh.. Kalau ngomongin rumah tangga itu kan intinya SALING.. Saling mengerti, saling menyayangi, saling dukung.. Jangan pas leha-leha aja mau, pas urusan rempong diserahkan ke istri semua, di mana salingnya Bambaaaang?<br>
<br>
Udah ahh.. Udah cukup panjang lebar kayaknya saya ngomong, padahal sejak awal intinya cuma dukungan, caleg aja didukung, masa istri sendiri nggak sih? 😅<br>
Dan tolong, siapapun kalian yang membaca tulisan saya ini, tolong banget, jadilah bagian dari <i>support system</i> terbaik, ter<i>sweet</i> bagi busui dalam lingkungan keluargamu, kalau belum ada, lingkungan pergaulanlah.. Ngomong yang baik-baik, tebarkan energi yang baik. Saya doakan, umur kalian berkah.. Aamiin<br>
<br>
Ini jarang-jarang lho tulisan saya ditutup permohonan seperti ini. Gemes banget soalnya... Wkwk..<br>
<br>
Yasudahlah.. sudah keluar juga salah satu topik yang menyita perhatian saya ini.. Buat para busui, <i>keep strong</i>! Kita sama-sama belajar, perbanyak baca atau tanya sana-sini, selalu percaya ASImu selalu cukup. *peluk dari jauh*<br>
<br>
Ummu Aqif</div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-54280511413793976872019-07-20T21:49:00.001+08:002019-07-20T21:49:45.994+08:00Kamu (masih) BahagiakuMereka menyelamatimu karena bertambah usia..<br />
Aku di sini bersedih karena artinya telah berkurang lagi umurmu di dunia ini..<br />
<br />
Tapi kalau harus merayakan<br />
Sungguh telah kurayakan sejak dini<br />
Jauh sebelum orang-orang menyelamatimu<br />
Hadiahpun kusiapkan jauh sebelum orang-orang melihat pengingat ulang tahunmu di media sosial<br />
<br />
Kalau kau mau tahu<br />
Cara merayakanku qadarullah cukup unik<br />
Sejak subuh gelap dan hawa dingin masih menusuk<br />
Sudah kuisap lendir di hidung anak bayimu ini<br />
<br />
Maaf, ku tak lagi sempat meneleponmu dengan suara manja menggemaskan ala anak remaja<br />
Kusibuk menenangkan anak bayimu yang rewel<br />
Kujuga sibuk menyeka lendir yang mengalir dari hidungnya<br />
Yang herannya ia semakin rewel seolah tak rela lendirnya itu diambil<br />
<br />
Kalau kuingat betapa terkurasnya emosi<br />
Kalau kungat lelahnya merawat bayi yang sedang rewel nan demam ini tanpamu<br />
Rasanya kuingin menukar hadiah yang sudah kusiapkan sejak lama<br />
Kuganti saja dengan tumpukan tisyu penuh lendir dari hidung anak bayimu ini 😝<br />
<br />
Tapi kubukan anak remaja yang hanya membayangkan indahnya pernikahan saja<br />
Kutahu pahit dan getirnya<br />
Kunikmati suka dan bahagianya<br />
Maka hari inipun tak berubah<br />
<br />
Judul puisiku masih sama<br />
Kamu (masih) <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/07/puisi-kamu-bahagiaku.html?m=1">bahagiaku</a> 🤗<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYFAEod17WAuN_Uj5gWrTzK-ukJtFPL5fMt0-L_44z2qQ_iY49GgZITC9p1y4VmR0b5Hg9erF0hu9p9treVmsLFyKwAy_ERyoE97jIK81N38Qjp525zuLNCVXITt3yLk87WiWjKVFn-ZI/s1600/kamu-masih-bahagiaku.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="650" data-original-width="650" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYFAEod17WAuN_Uj5gWrTzK-ukJtFPL5fMt0-L_44z2qQ_iY49GgZITC9p1y4VmR0b5Hg9erF0hu9p9treVmsLFyKwAy_ERyoE97jIK81N38Qjp525zuLNCVXITt3yLk87WiWjKVFn-ZI/s320/kamu-masih-bahagiaku.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Tak perlu kutulis doa dalam bait<br />
Sudah kulangitkan ia pada pemilik hayat<br />
Dimanapun kuingat kamu<br />
Hanya doa kebaikan tercipta untukmu<br />
<div>
<br /></div>
<div>
Kendari, 20 Juli 2019 (13.56 wita)</div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-26523543505124904752019-07-16T23:48:00.001+08:002019-07-18T12:47:10.639+08:00Episode Baru LDM: SungguminasaLong Distance Relationship (LDR) atau yang lebih suka saya sebut sebagai Long Distance Marriage (karena statusnya sudah jelas..wkwk) sebenarnya bukan hal yang baru dalam pernikahan kami. Latar belakang pekerjaan suami yang bekerja di sebuah organisasi yang dinamis membuat keluarga kami harus siap dengan segala kemungkinan pindah.<br />
<br />
Tapi saya percaya, bahwa setiap penetapan melalui Surat Keputusan yang di dalamnya tercantum nama suami, akan mempunyai episode, rasa dan ceritanya masing-masing.<br />
<br />
Termasuk saat suami menelepon saya 8 Juli kemarin.. Saat dimana Episode baru LDM kami kemudian dimulai..<br />
<br />
Hari itu cukup hectic, saya yang sedang izin untuk mengantar Aqif ke posyandu dan mengurus makanan menu 4 bintang pertamanya dibuat kaget dengan kabar kelulusan suami.<br />
<br />
Suaranya pelan diujung telepon, antara senang dengan pencapaian suami yang hanya coba-coba mengikuti tes, penempatannya tidak jauh seperti yang kami takutkan, atau harus sedih karena waktu keberangkatan yang begitu mendadak. Tidak ada tawar-menawar, besok (9/7/19) suami sudah harus berangkat menuju Sungguminasa. SHOCK!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiELxkmmJ0nxHE5v4No7CyC02-yToIbvzzOov4EwUl4-yhnrmaOIVZxPuC4jTpSsXFyNBvNr_os9FYr30fMqrOwWOTzOUDayywym-E9hAeXJvBv_xnC0kZNLE1CrsCJcFKvzxaioxfzgmo/s1600/LDM+Sungguminasa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="377" data-original-width="450" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiELxkmmJ0nxHE5v4No7CyC02-yToIbvzzOov4EwUl4-yhnrmaOIVZxPuC4jTpSsXFyNBvNr_os9FYr30fMqrOwWOTzOUDayywym-E9hAeXJvBv_xnC0kZNLE1CrsCJcFKvzxaioxfzgmo/s320/LDM+Sungguminasa.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Ya, walaupun di telepon saya tetap mengucap Alhamdulillah, tapi saya tidak bisa berbohong dan menyembunyikan rasa kaget saya. Saya coba berpikir panjang dan mencari celah agar rasa syukurlah yang mendominasi.<br />
<br />
Hebatnya pikiran saya, saya masih sempat berpikir memback up kegiatan saya besok yang harusnya mendata di lapangan tapi yakin pasti akan tersita dengan aktivitas packing dan mengantar suami ke bandara.<br />
<br />
Beruntung saya berhasil melakukan wawancara untuk 3 usaha dalam waktu yang cukup singkat dalam cuaca yang cukup mendung. Alhamdulillah Allah mudahkan.<br />
<br />
Menjelang Magrib suamipun pulang, membawa segala harta bendanya yang ada di kantor dan dari mobil dinas. Dan runtuhlah sudah ketegaran yang coba saya bangun saat melihat suami menggendong Aqif dengan wajah sedih dan tatapannya yang entah dilayangkannya ke mana. Saya hanya bisa menghibur dan pastinya ikutan mewek... 😥<br />
<br />
Benar kami tahu suatu saat akan ada kepindahan dan LDM seperti ini, tapi entahlah, kami mungkin tidak pernah benar-benar siap, semuanya masih terasa mengejutkan. Hati kami tidak pernah kami siapkan, terutama dalam waktu secepat ini.<br />
<br />
Malam itu juga, kami adakan makan malam dadakan, mertua dan bapak saya yang sangat susah diajak makan di luar rumah, Alhamdulillah sangat kooperatif dengan sedikit bujukan. Kami makan bersama, mencoba membangun kebersamaan yang entah kapan bisa seramai malam itu lagi, minus adik ipar dan keluarga kecilnya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoPSTYZ8un0ayKD0971FDwJCOz9RSDWwPUeCBNF7PF1dtH_QOGygtxUD1ugbh896NiTeueEUGP0LgeEZKRvlBP8g6PG4YieVVHg5zytkRTZsEJxOTZiu8t3k0NfB1IJxvmxxRncrleZ88/s1600/makan-malam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="650" data-original-width="650" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoPSTYZ8un0ayKD0971FDwJCOz9RSDWwPUeCBNF7PF1dtH_QOGygtxUD1ugbh896NiTeueEUGP0LgeEZKRvlBP8g6PG4YieVVHg5zytkRTZsEJxOTZiu8t3k0NfB1IJxvmxxRncrleZ88/s320/makan-malam.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
Keesokan harinya, sejak pagi kami sibuk packing, saya ke kantor sebentar untuk handkey, kebetulan hari itu jadwal saya untuk ke lapangan, jadi tidak wajib stay di kantor. Kewajiban sudah saya siasati kemarin, saya bisa fokus untuk <strike>galau</strike> mengantar hari ini.<br />
<br />
Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal selain kenangan di rumah, sebagian barang-barang keperluan milik suamipun dimasukkan ke mobil. Kami menuju bandara dengan perasaan yang bercampur aduk.<br />
<br />
Saya sudah berpikir mengatur siasat dalam memutus rantai panjang rindu nanti, kemungkinan terbaik dari segi waktu adalah saya dan Aqif yang berangkat ke Makassar. Masalah uang dan kesiapan Aqif akan dipikirkan belakangan. Sungguh kesempatan ini sudah cukup mengangkat sedikit remahan galau dalam skenario penuntasan rindu.<br />
<br />
Cukup cepat kami tiba di bandara. Setelah melakukan check inn, suami dan rekannya keluar lagi. Kami bercengkrama mencoba berquality time sebaik mungkin. Saya masih mencoba tegar dengan melakukan senyum palsu melalui selfie.<br />
<br />
Waktu semakin sempit, mau tidak mau suami harus pamit untuk menuju ke ruang tunggu. Saya mewek lagi melihat suami yang membuang nafas panjang saat harus melepas Aqif. <i>What a heartbreaking moment</i>. 😞<br />
<br />
Malam menjelang tidur, saya siapkan gambar untuk diposting di Instagram, untuk mengenang momen shock ini, tapi ternyata saya malah sudah tidak bisa berpalsu-palsu lagi. Saya memang tidak perlu pura-pura tegar lagi di depan suami dan keluarga, hanya ada Aqif yang tertidur. Saya sudah bebas berekspresi menumpahkan kegalauan... Besoknya mata bengkak dong! Wkwk..<br />
<br />
Dan sekarang, beberapa hari sudah berlalu, rasanya masih saja ada yang hilang, teringat di bandara, saya sudah menghitung kemungkinan untung rugi jika suami harus pulang, Makassar-Kendari memang tidak begitu jauh jarak tempuhnya melalui pesawat, tapi jika harus pulang Sabtu dan kembali hari Minggu, rasanya terlalu cepat.<br />
<br />
Saya cek lagi jadwal penerbangan di aplikasi Pegipegi. Sudah agak turun sih ya harganya, dan ada jadwal penerbangan yang mendukung saya jika harus berangkat malam hari.<br />
<br />
Tau diri dong saya, bukibuk bawa bayi dan jika ingin pergi bersama, mau tidak mau harus ada bagasi. Saya cek <a href="https://www.pegipegi.com/tiket-pesawat/citilink/">tiket pesawat citilink</a>, duh lumayan banget apalagi kalau sudah dipotong diskon gede yang ditawarkan pegi-pegi. Beneran gak nyangka diskonnya sebesar itu, enak bangetlah kalau mau beli tiket pesawat online.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzetsKKflCIZVZD0dQD_qQX1vpfbpF5r6zt6VRorpHfxbmrBUiTXtHvau8txLr_hsqWq2LUip_WlLX-GW89X6VYMXLf-QGgvi88IjjMNJiicbpzXKUJeDg45G8tQDQJi8s8443CTV4DJE/s1600/Pegipegi.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="728" data-original-width="1079" height="215" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgzetsKKflCIZVZD0dQD_qQX1vpfbpF5r6zt6VRorpHfxbmrBUiTXtHvau8txLr_hsqWq2LUip_WlLX-GW89X6VYMXLf-QGgvi88IjjMNJiicbpzXKUJeDg45G8tQDQJi8s8443CTV4DJE/s320/Pegipegi.png" width="320" /></a></div>
<br />
Dan waktu ngecek-ngecek harga tiket pesawat, saya menemukan keunggulan aplikasi terbaru pegipegi ini, apa coba? Tuh, titik 3 di sudut kanan atas. Itu memudahkan banget kalau ingin melihat kode promosi yang mungkin lupa dicopy. Nyenengin bangetlah kalau mau merencanakan perjalanan pakai pegi-pegi.<br />
<br />
Soon, Insyaallah segera ketemu lagi ya Beb, Aqif juga rindu, sejak ditinggal tidur malamnya tidak senyenyak biasanya. Tidur siang juga berantakan. Ngaruh di baby juga ternyata LDM itu.. Pengaruh di emaknya mah jangan ditanya.. Huhu..<br />
<br />
Teman-teman ada yang LDM juga? <i>Sharing</i> cerita dooongg..Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-65251948429337108202019-07-01T12:33:00.002+08:002020-03-11T14:03:33.661+08:00Drama Penentuan Hari Perkiraan Lahir (HPL)Hellooo.. Ibu baru ini kembali menyapa sambil bersih-bersih sarang laba-laba di blog. Hihi..<br />
<br />
Harap maklum, kesempatan menulis kegencet urusan domestik dan usaha untuk menjadi wanita k<strike>u</strike>arier yang gak nyusahin teman sesama staf.. (<i>yeah.. I think i have to tjurhat in this blog about my guilty feeling.. Soon, maybe?</i> 😝).<br />
<br />
Oke, kita fokus pada drama penentuan HPL dulu yess.. Seperti yang teman saya bilang di kolom komentar postingan berjudul <a href="https://www.dunia-irly.com/2019/05/kehamilan-trisemester-ketiga.html">Kehamilan Trisemester Ketiga</a>, si bayik sudah mau MPASI dan cerita drama melahirkan <strike>yang ditunggu-tunggu itu belum juga terkuak</strike> itu belum juga saya ceritakan. I have to write it, ASAP!<br />
<br />
Kenapa temen saya melit (kepo) banget? Entahlah, dia dan banyak orang mungkin tidak menyangka bahwa harus melalui 2 kali induksi. Jangankan mereka, saya saja terkejoet terheran-heran.. Wkwk.. Tapi apapun itu, skenario dari Allah tidak bisa diprediksi, all we have to do are.. Berdoa, berusaha dan BROJOL sesuai keyakinan masing-masing! 😅<br />
<br />
Iya kan? Bahkan pada suatu titik yang telah kita usahakan, kalau keadaan tidak memungkinkan, mau tidak mau kita harus menyerah pada keadaan, seperti yang saya rasakan, NYARIS!!!<br />
<br />
Yuks mulai..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO9rlfUzvWETqM8bNkkf8XkdVA30rGhGeJ9EplvGqm2qLsZrF-hXXz0E4EV4NnfxWGRTyCuWvvNo94Fpu-j4nlIy0wWu02DFjleIna_yh4Yl1bqWJgFgVY6dbSfmk6LWPNQqOdBMEu2aw/s1600/Hari-Perkiraan-Lahir-HPL.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjO9rlfUzvWETqM8bNkkf8XkdVA30rGhGeJ9EplvGqm2qLsZrF-hXXz0E4EV4NnfxWGRTyCuWvvNo94Fpu-j4nlIy0wWu02DFjleIna_yh4Yl1bqWJgFgVY6dbSfmk6LWPNQqOdBMEu2aw/s320/Hari-Perkiraan-Lahir-HPL.png" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Drama Penentuan HPL</b><br />
Sebagai seorang bumil (pada waktu itu), saya tentu saja banyak mencari referensi melalui internet, terlebih lagi pengalaman dari teman-teman yang sudah melahirkan, baik yang berada pada satu satuan kerja dengan saya, ataupun yang berada di pulau lain. Pengalaman dari dokter ini, inu, dan itu.<br />
<br />
<b>-Dokter S-</b><br />
Dokter S adalah dokter yang selama hamil rutin saya kunjungi, sejak usia kandungan 8 bulan, beliau memberikan tanggal 1 Januari 2019 sebagai HPL saat saya meminta surat keterangan untuk kelengkapan pengajuan cuti di kantor.<br />
<br />
Wah.. Tanggal cantik banget, tapi juga mengkhawatirkan karena pada saat itu adalah hari libur, takut nakes dan orang-orang yang terlibat malah sedang susah dihubungi atau apalah..<br />
<br />
<b>-Dokter A-</b><br />
Karena saya berencana melahirkan di rumah sakit lain di Kota Kendari, saya kemudian mencoba memeriksakan diri pada dokter kandungan yang diketahui bekerja sama dengan rumah sakit tersebut.<br />
<br />
Tempat prakteknya juga di RS tersebut. Pengalaman pertama di bagian registrasi sudah kurang mengenakkan, tapi namanya kita lagi butuh ye kan? Jadi disabar-sabarin.. Fiuhh..<br />
<br />
Tiba saatnya saya diperiksa, dokter langsung menyatakan bahwa HPL saya sudah tinggal menunggu waktu, rentangnya 1 - 15 Desember 2018. Sontak saya dan suami langsung beradu pandang *yaelah, kek sinetron yak?! 😆* pikiran saya kemudian melayang memikirkan pekerjaan saya yang masih banyak di waiting list. 😅<br />
<br />
Next.. Saya tentu saja jadi galau dan mencari <i>third opinion</i>..<br />
<br />
<b>-Dokter I-</b><br />
Nah, di tengah kegalauan hati tentang <i>second opinion</i> yang tak beririsan bagai diagram venn itu, saya tidak sengaja dapat info bahwa dokter I juga bekerja sama dengan RS yang ingin saya gunakan untuk melahirkan.<br />
<br />
Oke fix, dapat waktu yang cocok untuk periksa, sayapun merasa cocok dengan dokter I. HPL dari dokter I adalah tanggal 25 Desember 2018. Alamak nakk.. Kamu suka sekali hari libur yak? Hihi..<br />
<br />
Sejak usia kandungan 9 bulan, setiap minggu saya memang memeriksakan kandungan. Mungkin kunjungan ketiga atau keempat saya mulai kabur lagi dari dokter I. Kenapa? Karena menurut hasil pemeriksaan dokter I, ketuban saya mulai keruh, paling lambat tanggal 26 Desember saya sudah harus "menyerahkan diri" dengan atau tanpa rasa sakit. Pilihannya adalah induksi.<br />
<br />
Duhh.. Sudah sering deh dengar cerita sakitnya induksi, saya gak mau, lebih-lebih orang tua saya yang menginginkan saya melahirkan dengan cara alami, gak pake diinduksi aka dirangsang terlebih dahulu.<br />
<br />
Maka kembalilah saya ke dokter S..<br />
<br />
Dokter S bilang, kalau keruh sih nggak ya.. Dalam rentang waktu 1 sampai 3 hari dari waktu pemeriksaan kondisi bayi dan ketuban masih aman, saya tidak lupa untuk menanyakan kemungkinan melahirkan secara normal, dan dokter memberi sinyal operasi karena kondisi bayi yang besar. OMG!<br />
<br />
Saya kabur lagi dong.. Induksi aja tak rela apalagi harus Sesar..Wkwk 😅<br />
<br />
Tidak menunggu lama, keesokan harinya saya langsung ke dokter L<br />
<br />
<b>-Dokter L-</b><br />
Sudah banyak yang bilang bahwa dokter L bagus, tapi karena rumah sakit tempat beliau kerja bukan tujuan saya, jadi tidak saya lirik sama sekali. Baru kemudian saat mencari (udah berapa nih? 😅) <i>third opinion</i> yak? Saya akhirnya mengantri untuk diperiksa.<br />
<br />
Kesan pertama enak banget, dokternya lembut dan menjelaskannya sabar, gak buru-buru, dan yang paling penting, sangat menenangkan sekali.<br />
<br />
Hasil pemeriksaan beliau bilangnya ketuban memang keruh, tapi bisa jadi karena kulit bayi atau hal lainnya. Ahayyyy... Dari sini niat untuk menunggu rasa sakit alami yang datang itu makin mantap! Kami sekeluarga lega karena dokter S bilang masih bisa menunggu sampai tanggal 10 Januari.😊<br />
<br />
Seminggu berlalu, saya masih belum merasakan sakit apapun, sampai pada tanggal 3 Januari jelang Magrib saya mulai merasakan sakit, semakin lama makin sakit, orang tua bilangnya belum, pembukaannya masih kecil, apalagi anak pertama gitu, masih "cari jalan" istilahnya.<br />
<br />
Sampai tengah malam saya tetap tidak bisa tidur, meringis kesakitan terus, orang rumah siaga, sekitar pukul 1 tengah malam, kami akhirnya memutuskan ke rumah sakit dengan bekal surat rujukan dari faskes tingkat I yang sudah kami persiapkan. Sesampainya di rumah sakit, ternyata surat rujukan dari faskes tingkat I yang sudah kami siapkan salah!<br />
<br />
<i>What The</i> ...¥£€¢¤π©®!!<br />
<br />
Bersambung<br />
<br />
Note:<br />
Berdasarkan pengalaman dan hasil nanya-nanya ke teman-teman, HPL (seperti juga namanya perkiraan) memang hanyalah perkiraan dari dokter saja, hanya rentang waktu, bisa jadi lahirannya lebih cepat, bisa jadi lahirannya lebih lama dari HPL, bahkan ada yang bisa tepat. Tinggal gimana tanda-tanda alam itu muncul aja sih.. Semua kembali pada ketetapan Allah, dokter hanya menganalisa melalui keilmuan yang dimiliki.<br />
<br />
Makanya, kalau kebetulan kamu yang baca ini juga sekota dengan saya, jangan menganggap saya menjelekkan dokter ini atau itu.. Semuanya punya keunggulan masing-masing, bukankan dokter itu seperti penjahit? Cocok-cocokan seyyy.. Kamu cocok di dokter ini, belum tentu saya cocok di dokter yang sama. Begitupun sebaliknya. 😊<br />
<br />
Daan.. Kalau kamu yang membaca juga galau seperti saya (menentukan HPL), tetap berpikir positif dan pilih deh yang mana yang kamu yakini, ini kalau mau nunggu tanda-tanda alami ya.. kalau mau sesar mah bebas, tinggal cari tanggal cantik berikut persiapan yang sudah oke juga. 😆<br />
<br />
Kalau kamu kepo sama cerita kehamilan saya, nih saya kasih linknya :D :<br />
<a href="https://www.dunia-irly.com/2018/08/kehamilan-trisemester-pertama.html">Kehamilan Trisemester Pertama</a><br />
<a href="https://www.dunia-irly.com/2018/10/kehamilan-trisemester-kedua.html">Kehamilan trisemester kedua</a><br />
Link semester ketiga ada di awal tulisan yess..<br />
<br />
Buibuk ada yang punya pengalaman serupa dalam menentukan HPL? <i>Share</i> di kolom komentar ya..<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-61489112632826734092019-05-13T17:10:00.001+08:002019-05-28T11:18:39.652+08:00Kehamilan Trisemester KetigaHellooooo...<br />
<br />
Tulisan berseri ini sepertinya kurang afdal kalau tidak saya selesaikan, walaupun sudah banyak lupanya. Ya maklum.. Mungkin tergerus oleh galau menetukan HPL, galau mengikuti HPL yang berbeda-beda dari dokter, atau hilang semua saat menahan sakit induksi..<br />
<br />
Aahh.. Jadi <i>spoiler</i> kan..huhu..<br />
<br />
Jadi sebisa mungkin tulisan seri kehamilan ini saya lanjutkan, bukan hanya buat nambahin tulisan di blog aja, tapi juga untuk pengingat saya yang pelupanya aduhai ini..<br />
<br />
Akhirnya tulisan tentang <a href="http://www.dunia-irly.com/2018/08/kehamilan-trisemester-pertama.html">kehamilan trisemester pertama</a> dan <a href="http://www.dunia-irly.com/2018/10/kehamilan-trisemester-kedua.html">kehamilan trisemester kedua</a> ada lanjutannya juga, terharuuu..<br />
<br />
<i>Let's start</i> 😊<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtw7_5abfsrh88HNPNqTIDecxr0RfpRSkKXgYDzNDBuii0EhuKl0MIyiE5936LgCJATwPz5W00Tq4o5oscaaGN8XVpkNHyr8053OCb6xA4IZUMeMLkvJVdGWPjstkHM0k03nTPLihW6dg/s1600/Kehamilan-trisemester-ketiga.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="398" data-original-width="559" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtw7_5abfsrh88HNPNqTIDecxr0RfpRSkKXgYDzNDBuii0EhuKl0MIyiE5936LgCJATwPz5W00Tq4o5oscaaGN8XVpkNHyr8053OCb6xA4IZUMeMLkvJVdGWPjstkHM0k03nTPLihW6dg/s1600/Kehamilan-trisemester-ketiga.png" /></a></div>
<br />
<b>Bulan Ketujuh Kehamilan</b><br />
Kehamilan bulan ketujuh rasanya gak banyak hal yang baru selain sudah mulai sesak tidur telentang. Memang sih, dokter menyarankan untuk tidur menyamping terutama menghadap ke sebelah kiri, kanan boleh, tapi jangan lama-lama, telentang sifatnya terlarang karena bisa menghambat supply nurisi dari ibu ke bayi.<br />
<br />
Padahal, kalau ngikutin sebelum-sebelumnya nih, saya lebih nyaman tidur telentang. Walaupun saat mulai tidur dipaksakan untuk menghadap ke kiri dan ke kanan, ujung-ujungnya pas bangun atau terbangun, ya dalam posisi telentang juga. Hehe..<br />
<br />
Diusia kehamilan ini saya juga masih rutin memeriksakan diri ke dokter, USG untuk memantau kondisi bayi. Saya lupa kapan tepatnya USG 3 Dimensi (3D), sepertinya dibulan ini. Katanya sih memang usia kandungan yang ideal untuk melakukan USG 3D, sebelum si bayi menyembunyikan identitasnya wajahnya alias sudah mulai ngambil posisi sujud.<br />
<br />
<b>Bulan Kedelapan Kehamilan</b><br />
Bulan kedelapan ini sudah mulai merisaukan posisi kepala bayi yang sejak bulan ketujuh sudah ada di bawah, tapi belum juga mulai turun. Dari beberapa kali pemeriksaan ada kerisauan tentang tali pusar yang melilit juga (bulan ketujuh) tapi dari hasil USG bulan kedelapan ini, dokter bilang sudah tidak lagi ada lilitan. Pakai cara ngomong ke janin, entah emang ngaruh apa nggak. Biasa, hasil searching di internet. 😅<br />
<br />
<b>Bulan Kesembilan Kehamilan</b><br />
Bulan puncaknya kehamilan, karena dibulan ini segala rasa was-was muncul. Harusnya begini-begitu, harusnya ini-itu, segala hal seperti sebuah target yang harus dicapai.<br />
<br />
Dimulai dari posisi kepala janin yang Alhamdulillah sejak akhir bulan kehamilan sudah mulai berada di bawah. Kemudian dilanjutkan dengan kepala bayi yang tidak kunjung turun memasuki pinggul. Walaupun aktivitas yang disarankan seperti banyak jalan pagi dan naik turun tangga sudah saya rutinkan, kepala janin tidak juga kunjung masuk ke pinggul. Ini jadi perhatian banget karna target saya adalah melahirkan normal. Tapi kalau teman saya waktu itu bilangnya dia juga gitu sih (sudah melahirkan 3 anak secara normal), kepala janinnya turun sesaat sebelum bayi lahir. Gak perlu jadi beban pikiran, tapi ya.. Tetap sajaaaa.. Huhu..<br />
<br />
Hal yang juga menyita banyak pikiran saya adalah Hari Perkiraan Lahir atau yang sering disingkat HPL, karena terkait erat dengan penentuan tanggal cuti. Ternyata semakin banyak mengunjungi dokter, saya semakin bingung, berharap mendapati perkiraan yang saling menguatkan, ternyata malah kebanyakan beda, bahkan ada yang melesat jauh dari HPL lain. Huahhh..<br />
<br />
Di bulan kesembilan ini tidur malam semakin berkurang, sementara yang saya baca untuk balas dendam tidur di waktu pagi (yang mengalami pasti tau, pagi itu bakal ngantuk banget karena semalaman udah begadang) sebaiknya dihindari, karena memang ada efek buruknya secara medis. Siang juga sedikit saya kurangi dengan tetap mengikuti aktivitas luar rumah dihari libur.<br />
<br />
Mama ingin saya melahirkan di rumah sakit yang berbeda dengan tempat saya sering kontrol, maka memasuki bulan kesembilan juga, saya mulai "kenalan" dengan dokter ahli kandungan yang baru.<br />
<br />
Sementara itu, berat badan bayi terus bertambah secara konsisten setiap minggunya. Dokter yang saya temui setiap minggu itu sudah memberi batasan, paling lambat tanggal 26 Desember sudah harus masuk ke rumah sakit, dalam keadaan sakit (sudah ada pembukaan) ataupun tidak.<br />
<br />
Galau..<br />
<br />
Bersambung di tulisan berikutnya ya.. Harus banget ditulis tersendiri.. Hehe<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-18317720014799856802019-03-25T13:45:00.001+08:002019-03-25T13:45:37.476+08:00HONOR 8A, Siap Memanjakan Telinga Para Penikmat Musik dengan Harga Terjangkau!Minggu ketiga di bulan Maret, biasanya yang bekerja di kantor masih sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang sudah rutin sejak tahun sebelumnya atau mungkin sibuk mempelajari pekerjaan baru. Itu yang kantoran.. Kalau Yang belum bekerja di kantor lain lagi ceritanya, bisa jadi sedang mengerjakan tugas kampus, berburu ((berburu)) dosen, atau jodoh? Hehe.. apapun itu, semoga semua dilancarkan ya.. Tercapai target dan usaha yang dilakukan dapat berbuah manis.. Aamiin..<br />
<br />
Berbicara tentang perbedaan kegiatan di atas, ada satu hal yang sangat mungkin menjadi kesamaan semua orang, apapun pekerjaannya, aktifitasnya, ataupun jenis kelaminnya, hampir bisa dipastikan musik akan menjadi teman melewati masa-masa bahagia, sedih, dalam perjalanan atau sedang serius bekerja apalagi kalau mengantuk. Hehe.. Yang terakhir itu sih saya banget.. :D<br />
<br />
Iya, apalagi kalau saya ingin konsen mengerjakan sesuatu, di kantor saya akan pasang headset, putar musik dan memasuki dunia yang saya ciptakan sendiri, dunia yang shantayyy walaupun dikejar deadline. *Halahh.. :D<br />
<br />
Ngomong-ngomong soal musik, ini ada kabar gembira untuk penikmat musik. Ada smartphone dari Honor, yaitu Honor 8A yang siap memanjakan telinga para penikmat musik dengan harga terjangkau! Secara ya.. kita kemana-mana kan bawa smartphone ya.. Ibarat kata, lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone. Saking butuhnya kita sama benda yang satu itu, iya gak?<br />
<br />
Udah deh gak usah panjang lebar, kita jembrengin aja si Honor 8A ini, sehebat apa sih dia? :D<br />
<br />
<b>HONOR 8A</b><br />
Honor 8A dilempar ke pasaran pada saat yang bersamaan dengan HONOR 10 Lite, berbeda dengan Honor 10 Lite yang diperuntukkan untuk mereka yang ekspresif, aktif dan percaya diri, HONOR 8A hadir dengan keunggulan suara, tentu saja untuk mereka yang menikmati musik. Duh, ngomong-ngomong tentang mereka, saya kok merasa semuanya diperuntukkan untuk saya ya? Maruk!! hahah..<br />
<br />
Berbicara soal musik pada smartphone, pastinya ada 3 hal yang harus mendukung, yaitu pelantang suara atau yang biasa kita sebut dengan speaker, memori dan tentu saja ketahanan baterai.<br />
<br />
<b>Speaker</b><br />
Suara HONOR 8A lebih besar, dengan adanya gabungan struktur dual-suspensi dengan speaker smartPA berdaya tinggi baru, memberikan peningkatan sebesar 30% jika dibandingkan dengan speaker yang dimiliki generasi sebelumnya, yaitu HONOR 7A.<br />
<br />
<b>Memori</b><br />
HONOR 8A didukung kapasitas memori eksternal yang dapat ditambahkan (upgrade) hingga 512 Gigabyte, ini dapat menambah kapasitas 10.000 lagu.<br />
<br />
Smarphone ini juga memiliki desain dual SIM Slot dan Slot Micro-SD, mendukung panggilan Dual VoLTE HD*1, sementara dua kartu SIM dan kartu Micro-SD dapat bekerja secara bersamaan.<br />
<br />
<b>Baterai</b><br />
Built-in baterai sebesar 3020mAh di tubuh HONOR 8A bekerja dengan baik bersama prosesor hemat daya 12nm dan kemampuan cerdas EMUI hemat daya, hal ini mendukung penggunaan smartphone seharian penuh. Penting banget untuk yang aktif, gak bisa lepas dari musik. Aduhh.. Jadi ingat waktu masih aktif lari sama teman-teman di komunitas, larinya gak asyik kalau gak ada musik.. Jadi baterainya harus full saat mau lari.<br />
<br />
Ohiya, bagi yang masih suka mendengarkan radio melalui smartphone, HONOR 8A juga menawarkan FM Radio bawaan yang menyediakan banyak pilihan untuk dinikmati tanpa menggunakan kabel yang terhubung ataupun penggunaan data seluler*2.<br />
<br />
Itu yang berhubungan dengan musik, bagaimana dengan fitur lain? Tenang, keren-keren kok!<br />
<br />
<b>Kamera</b><br />
Kamera Belakang HONOR 8A adalah sebesar 13MP dengan Aperture F/1.8. Ini memungkinkan lebih banyak cahaya masuk untuk menghasilkan foto pada malam hari yang tentunya luar biasa, dan mendapat bokeh latar belakang yang akurat.<br />
<br />
Untuk kamera depannya, HONOR 8A dilengkapi dengan kamera sebesar 8MP yang dapat memberikan efek kecantikan yang akurat untuk selfie, sehingga menghasilkan setiap foto yang diambil menjadi terlihat spektakuler. Uhlalaaa...<br />
<br />
Eh, penasaran gak sih.. Dengan fitur segitu, berapa harga smartphone dengan layar 6,09 inci ini? Dengan 3 GB RAM dan ROM sebesar 32GB, HONOR 8A bisa didapatkan dengan harga Rp 1.899.000 dengan 2 pilihan warna, yaitu Midnight Black dan Sapphire Blue..<br />
<br />
***<br />
<br />
Udah krnalan sama HONOR 8A kan ya?<br />
<br />
Nah, ada berita seru lagi nihh..<br />
<br />
Pada tanggal 26-28 Maret 2019, HONOR akan memberikan kejutan besar bagi para konsumen dengan penawaran diskon besar-besaran dalam program Super Brand Day di Shopee.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVvdlduqzUr-yBV4uz9rpgX1AvmytXoeIkWes7QIVLqUrp0cqwdPHeo6Um_Fat0QfKluOELrA5Y-Dw7VXvPufltjt8b0-pgve7tFE7bwm5YTUzB-A4cNjvyYZ4q2SklVFdzUA1uViQonQ/s1600/Honor+8A.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="250" data-original-width="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVvdlduqzUr-yBV4uz9rpgX1AvmytXoeIkWes7QIVLqUrp0cqwdPHeo6Um_Fat0QfKluOELrA5Y-Dw7VXvPufltjt8b0-pgve7tFE7bwm5YTUzB-A4cNjvyYZ4q2SklVFdzUA1uViQonQ/s1600/Honor+8A.jpg" /></a></div>
<br />
Promo ini berlaku untuk seluruh produk smartphone dan juga aksesoris seperti smartwatch dan headset HONOR, termasuk dua smartphone HONOR yang baru saja diluncurkan, yaitu HONOR 10 Lite dan <a href="https://shopee.co.id/honorindonesia">HONOR 8A</a>.<br />
<br />
Pada tanggal 28 Maret 2019, dipuncak acara Shopee Super Brand Day, HONOR akan<br />
mengobral produknya dengan diskon hingga 60%. Ada voucher belanja dan program cashback untuk pembeli. Dan di akhir program, akan diberikan hadiah menarik bagi top spender pilih top spender, yaitu konsumen dengan jumlah pembelian terbanyak.<br />
<br />
Selama program Super Brand Day berlangsung, beberapa fitur utama seperti tampilan aplikasi, kolom pencarian, dan fitur daily prize dalam aplikasi Shopee akan didedikasikan untuk HONOR secara eksklusif. Jadi, jangan heran dengan tampilan Shopee nanti yaa..<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;">*1: Dukungan Dual-Sim 4G pada jaringan tertentu di lokasi tertentu. Berpengaruh atau tidaknya pembaruan perangkat lunak akan mendukung lebih banyak jaringan, tergantung pada versi 4G yang didukung oleh aplikasi.</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span>
<span style="font-size: x-small;">*2: Kekuatan sinyal dan jumlah saluran yang dapat didukung oleh speaker nirkabel secara bersamaan akan bervariasi tergantung pada keadaan lingkungan regional dan lainnya.</span><br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com62tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-11169839172282910392019-03-01T22:46:00.000+08:002019-03-04T19:06:36.111+08:00Honor 10 Lite, Cekrek-Cekrek Gak Perlu Pakai Handphone Jadul Lagi!Selasa, tanggal 26 Februari lalu timeline IG ramai membahas rencana launching sebuah handphone (HP) baru dari brand HONOR. Saking ramainya, yang gak kepo pun ikut kepo, bertanya-tanya, ada apa sih, kok ya rame banget.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLywRMKo_ZP9m0yeNLXlfWFrykFMhJl8g2wBPuGRMIXnt9t1jmXwho7LcSvvT5wN7YkgZyZ_akv_3PPACSjvBc0OSq7ILam_g3zi9MM77PlbeJG3ShER6LQJAFwKSIhWDxFm6ZVZX6wVc/s1600/honor-10-lite.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLywRMKo_ZP9m0yeNLXlfWFrykFMhJl8g2wBPuGRMIXnt9t1jmXwho7LcSvvT5wN7YkgZyZ_akv_3PPACSjvBc0OSq7ILam_g3zi9MM77PlbeJG3ShER6LQJAFwKSIhWDxFm6ZVZX6wVc/s320/honor-10-lite.png" width="320" /></a></div>
<br />
Ya.. Gimana gak rame, ilustrasi pada banner promosinya saja mengundang tanya, ini artinya apa ya, kenapa ada lampu, daann lain-lain. Iya, semua itu adalah kekepoan saya.<br />
<br />
Tanggal 27 pun tiba, launching yang digadang-gadang akan disiarkan secara langsung pukul 14.00 WIB sudah tiba, teman-teman beneran menghitung mundur setiap menitnya, entah kenapa saya jadi deg-degan. 😅<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggbAVP8p88wuKnOVMhudANe-loBdKSc5p7NC6mjSjl0A3DV4rbFKg9X508Z5yh5HoLfkCi6XeUww70UknsOJ4DwH87xrK0IY39w_5SjcOtG2CC37y0O8OV07ZDRhtE3rN8dV1kQvcmEwo/s1600/Promo-honor-10-lite.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggbAVP8p88wuKnOVMhudANe-loBdKSc5p7NC6mjSjl0A3DV4rbFKg9X508Z5yh5HoLfkCi6XeUww70UknsOJ4DwH87xrK0IY39w_5SjcOtG2CC37y0O8OV07ZDRhtE3rN8dV1kQvcmEwo/s320/Promo-honor-10-lite.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Yang bikin kepo maksimal</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Saya yang sambil menyusui bayik ini juga gak ketinggalan hadir tepat waktu. Langsung gabung menonton livenya di FB Honor Indonesia. Sayangnya, sayangnya.. Masih iklan.. Dan saya gak suka iklannya.. Kenapa? Karena bagus dan makin bikin kepo.. Itu HPnya kok bisa gradasi gitu warnanya..😍<br />
<br />
Silih berganti iklan di layar, saya tidak lupa memperhatikan bayik lucu yang sedang asyik menyusu, sudah mulai tidur masuk ke alam bawah sadarnya. Saya bisa asyik menyimak lebih detail tentang HP keluaran baru dari HONOR.<br />
<br />
<b>Honor 10 Lite</b><br />
Ponsel ini dirancang untuk mereka yang aktif, percaya diri, energik dan ekspresif. Kenapa begitu? Tentu saja ada hubungannya dengan fitur-fitur yang menjadi andalan pada Honor 10 Lite ini.<br />
<br />
Apa saja fiturnya? Banyak pastinya ya, tapi saya tuliskan yang betul-betul menarik hati nih..<br />
<br />
<b>Kamera</b><br />
Kita mulai dari kamera yes.. Jadi seperti smartphone pada umumnya, Honor 10 Lite ini mempunyai 2 kamera. Yaitu kamera depan dan kamera belakang.<br />
<br />
Seperti yang sudah tersebar di banner promo, kamera depan Honor 10 lite ini dilengkapi 24 MP AI, F/2.0 aperture, AI recognition of 8 scenarios, 4-in-1 light fusion technology exposure compensation technology.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_0uhgyLbztKZI3iPIFQfvw73065sCQNLNiWTigpKNznVNXkt-Jy4FlZF-WDm22Wij66ert3bFJXmXGHrkoH5kvoBQV14KCFftJ0xwayYL8DJxlKRvfMNwHiu1S0WpxyJR0vuUVKUWEMM/s1600/Harga-honor-10-lite.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="463" data-original-width="650" height="227" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_0uhgyLbztKZI3iPIFQfvw73065sCQNLNiWTigpKNznVNXkt-Jy4FlZF-WDm22Wij66ert3bFJXmXGHrkoH5kvoBQV14KCFftJ0xwayYL8DJxlKRvfMNwHiu1S0WpxyJR0vuUVKUWEMM/s320/Harga-honor-10-lite.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
Harga Honor 10 Lite</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
Kamera depannya juga dilengkapi 3D Potrait lighting yang menyediakan beberapa opsi lighting, antara lain: Soft, Butterfly, Split, Classic, dan Stage Lightning.<br />
<br />
Cuss.. Ke kamera belakang ya..<br />
<br />
Kamera belakangnya 13 MP + 2 MP Kamera utama, F/1.8 + F/2.4 Aperture, Handheld night photography enabled by Ai Powered, Image stabilization (AIS) dan AI Portrait mode.<br />
<br />
<b>Desain</b><br />
Honor 10 Lite didesain DewDrop FullView Screen, dengan 3D Curved Design, dan yang sangat menarik hati mak emak gawl seperti saya (udaaah.. Iyain ajah 😝) adalah desain Vibrant Gradient Color. Cantik maakk..<br />
<br />
Smartphone dari honor ini dilempar ke pasaran dengan 2 pilihan warna, yaitu Midnight Black dan Sky Blue. Kalau saya sih langsung jatuh hati sama si Sky Blue.. Gara-gara iklan yang saya ceritain di atas itu tuhhh.. Hehe<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZH1w5uLhzOPcstyV3z0gQVMPYCqiHRh5uduQe5-oEAhSxOnZVTX2o9g-ifaxVvxYQ-5XWBP-lKlKwrbtMsq6obOgvZbV94cBMJBv-9cMy_3V8a40nu4pSxl0ZNqemPPX8rtTo_e7PTYc/s1600/warna-honor-10-lite.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="960" data-original-width="1280" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZH1w5uLhzOPcstyV3z0gQVMPYCqiHRh5uduQe5-oEAhSxOnZVTX2o9g-ifaxVvxYQ-5XWBP-lKlKwrbtMsq6obOgvZbV94cBMJBv-9cMy_3V8a40nu4pSxl0ZNqemPPX8rtTo_e7PTYc/s320/warna-honor-10-lite.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Processor dan Memori</b><br />
Yang juga sering kali menjadi perhatian saya adalah urusan prosessor dan memori. Yaaa.. Emang gak jago urusan jeroan gini, tapi tetap saja harus diperhatikan, dicari tahu, apalagi urusan memori, kamera udah kece pasti cekrek-cekreknya gak keitung ye kaaan.. LOL<br />
<br />
Dilengkapi dengan Huawei Kirin 710, Octa Core (4 x Cortex A73 2.2 GHz + 4 x Cortex A53 1.7 GHz), RAM : 4 GB, ROM : 64 GB, GPU Turbo 2.0 Software EMUI 9.0 (Based On Android 9), bisalah ya kita cekrek-cekrek tanpa khawatir hasil kecenya gak tertampung di dalam HP..<br />
<br />
<b>Baterai</b><br />
Yang juga tak boleh terlupa untuk diperhatikan adalah performa baterai. Baterai <a href="http://bit.ly/SmartphoneHonor10Lite">Honor 10 Lite</a> adalah sebesar 3400 mAh dengan 3G Call standby sampai 19 jam dan Standbye Time sampai 612 Jam atau setara dengan 25 hari + 12 jam. Waah. Lama yaaa.. Tapi kalau saya sih gak akan tahan selama itu, masa iya HP kece gini dianggurin ajah.. Hihi..<br />
<br />
Fitur lain banyak siiih.. Tapi saya jabarkan yang sering kali menjadi perhatian saya aja kalau cari HP ya.. Dengan harga segitu, gak salah dong saya menyebut ponsel Honor 10 Lite ini murah tapi fitur-fiturnya mahal. Jadi, kalau mau cekrek-cekrek gak perlu pakai handphone jadul lagi, sudah ada Honor 10 Lite!<br />
<br />
Oh ya, FYI, untuk saat ini, Honor 10 Lite hanya tersedia di toko resmi Honor Indonesia di Shopee yaa.. ^^<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com75tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-47392751199219979482019-02-10T20:32:00.002+08:002019-02-10T22:27:26.724+08:00Jika Siap Memiliki, Maka Kaupun Harus Siap MelepaskanHidup sesungguhnya seperti merentangkan tangan. Siap kehilangan untuk kemudian memiliki hal yang baru.<br />
<br />
Tidak pernah akan sejalan rasa memiliki dan rasa kehilangan.<br />
<br />
Hal itu saya rasakan saat ini. Saat di mana saya berbahagia karena kelahiran anak pertama saya, tapi disaat yang sama, saya harus kehilangan banyak hal. Sejatinya bukan hanya saya, tapi juga suami, kedua orang tua, mertua, dan adik-adik saya.<br />
<br />
Bukan, saya bukannya tidak bersyukur. Saya mengajak diri saya sendiri dan mungkin orang lain untuk merenungi bahwa ada hal yang harus ditukar dalam hidup ini. Tidak bisa semuanya berjalan seperti yang kita inginkan. Dan bukan hanya saya sendiri yang merasakan kehilangan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNYKA9qvwfzv8mjunVROpGsm5ZpQWXHuyMuLK45mah0-oc59e7Wyrq9MJXT-QgixE4Yt_3pWxSUO28jsWAMVH10ETLuDfk9-xjrQTjrQDmGcy3R7WHvTD-n9pzzHD5rdvOq-NioaA-m7c/s1600/Memiliki-kehilangan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="789" data-original-width="940" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNYKA9qvwfzv8mjunVROpGsm5ZpQWXHuyMuLK45mah0-oc59e7Wyrq9MJXT-QgixE4Yt_3pWxSUO28jsWAMVH10ETLuDfk9-xjrQTjrQDmGcy3R7WHvTD-n9pzzHD5rdvOq-NioaA-m7c/s320/Memiliki-kehilangan.png" width="320" /></a></div>
<br />
Saya beri contoh dari keluarga saya sendiri.<br />
<br />
<b>Saya</b><br />
Setelah melahirkan, jangan tanyakan betapa bahagianya saya. Tapi selanjutnya, saya harus bertanggung jawab mengurus anak saya, salah satu sumber kebahagiaan baru saya. Dan demi semua itu, saya harus rela kehilangan waktu saya, mengubah ritme kehidupan saya.<br />
<br />
Yang paling mencolok adalah saya harus kehilangan ritme tidur yang selama ini bisa saya atur sendiri. Paling buruk hanya tidur beberapa jam dalam semalam. Tapi sekarang, bisa tidak tidur semalaman.<br />
<br />
Tidak hanya tidur, bahkan urusan BAK dan BAB pun, saya harus menyesuaikan dengan waktu si kecil. Tidak jarang saya harus bersabar menunggu selama berjam-jam hanya untuk "ke belakang". Ya.. Semua tahu bahwa hal ini sangat tidak sehat. Akan saya kemukakan alasannya kenapa, nanti. Ah.. Sungguh drama setelah melahirkan yang tak usai.<br />
<br />
<b>Suami</b><br />
Suami, mau tidak mau harus kehilangan tidurnya yang tenang, sesekali saya bangunkan dia ditengah malam, walau dengan banyak perasaan tidak enak dan kasihan (entah suami sadari ini atau tidak). Yang jelas sebisa mungkin tidak membebani dia, saya tahu, walaupun tidak banyak bercerita, pekerjaan sudah cukup membuat dia lelah. Toh, waktu istirahatnya di akhir minggu sudah tergadai oleh cucian yang tidak pantas berada di laundry. Atau membantu hal lain di rumah.<br />
<br />
Tapi kan, si kecil tanggung jawab bersama.. Sudah sepantasnya suami ikut membantu. Kenapa harus kasihan? Ya.. Memang. Suami tentunya ikut membantu dengan ritmenya sendiri. saya masih belajar menjadi orang tua, begitupun dia. Semoga nanti ritmenya sudah bisa sama. Saya juga sudah hilang gak enakannya.<br />
<br />
<b>Orang Tua</b><br />
Orang tua, terutama mama. Saat ini banyak kehilangan waktu istirahatnya. Kalau saya mengurus 1 bayi kecil dan kadang masih harus mengurus 1 bayi besar yang sudah lama tidak diperhatikan. :p Mama harus mengurus 1 bayi kecil dan banyak bayi besar di dalam rumah. Anak saya, saya (yang kembali seperti bayi, diperhatikan makan-minumnya, pakaian, istirahat dan asupan gizinya), suami saya, kedua adik saya dan yang menjadi tanggung jawab terbesarnya, bapak.<br />
<br />
Loh, semuanya kan sudah besar, bisa mengurus dirinya masing-masing. Nope.. IMHO, para pria (maaf gak maksud apa-apa dan semoga kamu tidak termasuk), punya sifat dan kecenderungan untuk dilayani. Padahal dalam rumah tangga seharusnya tidak seperti itu. Pria-pria di rumah juga sebenarnya tidak meminta itu. Tapi seriusan, kalau mama mau cuek saja, makanan tidak akan tersedia, piring-piring kotor menumpuk, rumah penuh debu dan akan tampak seperti kapal pecah!<br />
<br />
Tapi bukan berarti bapak tidak kehilangan apa-apa. Bapak juga kehilangan waktu istirahatnya. Tidurnya tidak nyenyak karena menjadi radar terhadap tangisan anak saya. Bapak yang sudah sangat kikuk juga kemudian belajar bagaimana menggendong bayi dengan berbagai posisi. Bapak juga menyediakan air hangat untuk minum dan mandi saya, begitu juga bayi saya. Bapak juga banyak membantu meringankan pekerjaan di rumah. Sudah seharusnya, kan?<br />
<br />
<b>Mertua</b><br />
Mertua sih sudah biasa ngemong cucu, soalnya ini cucu ketiganya. Tapi bagaimanapun, saat mertua ikut menginap di rumah, mertua juga akan kehilangan ritme tidurnya. Beliau biasanya tidur setelah magrib, bangun sebentar untuk Isya dan lanjut tidur lagi.<br />
<br />
<b>Adik-adik</b><br />
Kedua adik saya laki-laki. Kalau berhubungan dengan mengurus bayi, mereka biasanya jadi asisten mama saat si bayi dimandikan. Kebayang kan mereka gak pernah mengurus bayi sebelumnya harus sigap mengambil sabun, minyak telon atau baby oil. Juga harus memakaikan kaos tangan dan kaos kaki? Okelah kalau produk seperti minyak telon dan kawan-kawan, ada tulisannya di kemasan. Bagaimana dengan kaos tangan dak kaos kaki? Benarr! Sering ketuker! Alhasil kena omel mama yang heran kenapa laki-laki gak bisa bedain mana kaos tangan dan mana kaos kaki.<br />
<br />
Saya sampai dokumentasikan saat Mama mengurus di sebelah kiri, adik di sebelah kanan dan adik bungsu saya di kaki. Sayang gak bisa saya pajang, pada kelihatan auratnya, mama sedang tidak berjilbab, dan kedua adik saya sedang memakai celana pendek dengan muka bantalnya. Wkwk<br />
<br />
Gak hanya itu sih, karena ada bayi, adik-adik juga jadi seperti bapak, lebih banyak bantuin kerjaan di rumah. <i>Which is</i> emang sudah seharusnya kan? Kehilangan waktu untuk santai jelas dialami juga oleh adik-adik saya.<br />
<br />
Oh ya, diawal saya janji cerita kenapa penanganan bayi saya agak berbeda. Dua hal<br />
1. Si bayi kalau nangis, asli nangis kejer, ngegas seperti habis jatuh atau dipukulin. Bahkan ketika sudah disusuipun, kalau udah terlanjur nangis, dia tetap ngegas, menangis dengan nada tertingginya, dengan wajah merah semerah-merahnya dan nafas yang tertahan lama. Seisi rumah akan panik.<br />
2. Ya itu tadi, saya gak enakan.<br />
Walaupun Mama rela, suami juga gak komplain kalau saya bangunkan tengah malam, saya tetap merasa tidak enakan. Makanya kadang hauspun saya tahan jika melihat seisi rumah sudah tidur atau kasihan pada Mama yang sudah pontang panting mengurus rumah bersama isinya, kami. Padahal banyak minum itu komponen penting agar ASI banyak. :(<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Itu sedikit <strike>banyak</strike> cerita tentang kehilangan yang dirasakan seluruh anggota keluarga. Ya memang sih, kalau sudah urusan sama anak bayi, rumah tangga sudah akan berbeda. Kalau tadinya suka menonton film, <i>stalking</i> akun hosyip, nonton yutup, apapun bisa dilakukan sesukanya, saat sudah memiliki bayi semuanya sudah berbeda, prioritas dan patokan utama adalah bayi, <i>the big boss.</i> Tidak bisa lagi menggunakan waktu semaunya. Semua orang sama-sama lelah, <i>that's why</i> kita harus saling <i>support.</i><br />
<br />
Dan diatas kebahagiaan itu, kehilangan semestinya sudah berada di level melepaskan. Rasa kehilangan yang muncul karena dipaksa oleh keadaan sejatinya berubah menjadi sebuah proses melepaskan karena dilandasi oleh kerelaan.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Maka untuk memperoleh kebahagiaan, yang bisa sejalan dengan kata memiliki hanyalah melepaskan. Jika siap memiliki, maka kaupun harus siap melepaskan.</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
Bagaimana dengan kehidupan teman-teman? Sedang ditahap apakah sekarang ini?</div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-18220342526346529582019-01-15T16:07:00.001+08:002019-01-17T00:25:05.293+08:00Gak Jadi Baby Moon karena Gak Dapat Izin Cuti, Kesal?<div dir="ltr">
Awal tahun! Masih musim liburan gak sih? Hihi..<br />
<br />
Saya jadi ingat tahun lalu deh, saat Abang sudah mulai melempar keinginannya untuk liburan bareng. Mungkin sudah jenuh dengan pekerjaan kantor setahun sebelumnya.<br />
<br />
Waktu berlalu, istri yang juga katanya suka liburan ini selalu beralasan pekerjaan ini gak bisa ditinggal, pekerjaan itu gak bisa ditinggal, apalagi ada pekerjaan baru. Makanya liburan gak jadi-jadi.<br />
<br />
Sampai akhirnya saya positif hamil lagi pada bulan keempat tahun 2018. Alhamdulillah, sesuatu yang kami tunggu-tunggu melalui berbagai upaya akhirnya membuahkan hasil.<br />
<br />
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/11/program-hamil-yang-saya-lakukan-mulai-dari-urut-minum-jus-folavit-zuriat-sampai-promil-ke-dokter.html">Program Hamil yang Saya Lakukan, Mulai dari Cara-cara Hits di Internet sampai Promil ke Dokter</a><br />
<br />
Apa kabar liburan?<br />
Dengan kebahagiaan yang kami rasakan, mabok selama hamil dan hasil membaca bahwa perjalanan pada trisemester awal masih cukup beresiko. Keinginan liburan berhasil diredam. Hanya berganti rencana dan nama saja, dari liburan menjadi <i>baby moon</i>...<br />
<br />
Dan kemudian, pada bulan keenam, saat kehamilan sudah berada pada trisemester kedua, <i>baby moon</i>nya tetap tidak berhasil terlaksana. Hahhah.. *Pura-pura tegar :D<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOy4gRncUoPj1CudVstOQ6V8cy6GbOeR2-QdtQSFBYbzQ18t9D9Rltr8JyGvAJ18IpF2sHdADY_lNXKttN9F79IdRrC89NH4cfhgTQSfKdbr5sbmnflNa_rH30_FW1nTpXu96gN66K7jw/s1600/Baby-moon.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="605" data-original-width="800" height="242" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjOy4gRncUoPj1CudVstOQ6V8cy6GbOeR2-QdtQSFBYbzQ18t9D9Rltr8JyGvAJ18IpF2sHdADY_lNXKttN9F79IdRrC89NH4cfhgTQSfKdbr5sbmnflNa_rH30_FW1nTpXu96gN66K7jw/s320/Baby-moon.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Akhirnya, saya liburan di rumah saja dan Abang berkeliling di Jakarta dan Bandung. Ah.. perih hati ini... Tapi saya ikhlaskan agar Abang bahagia, melepas penatnya biar bisa <i>refreshing</i>.<br />
<br />
Apa daya saya tidak bisa cuti karena sedang mengerjakan publikasi yang sedang <i>deadline</i> di kantor. Iya, saya gak dapat izin cuti. Ah.. kerjaan kantor ini, apa sih yang tidak <i>deadline</i>?</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Padahal sudah muncul ide untuk nonton penutupan ASEAN GAMES saja, sekalipun tidak bisa mengikuti kehebohan saat pembukaan, setidaknya euforia yang bikin kita sebagai penonton ini jatuh cinta dan haru berkali-kali itu bisa dirasakan secara langsung walau sedikit.<br />
<br />
Tapi, Abang kalah gesit dari para fans K-Pop yang sudah terbiasa dengan kegiatan berebut tiket (penutupan ASEAN GAMES) secara virtual. Langsung bikin plan B ((Baru bikin??)).</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Akhirnya Abang melipir ke Lembang bahkan hampir nyasar melebihi tujuan. Beruntung, saya punya Devi kalau sudah urusan Bandung. Singkat cerita Yandanya Janilah (Suami Devi) yang mengantarkan Abang berlibur. Walau Abang sering juga mengirimkan pesan kesepiannya, bahwa saya seharusnya ada di sampingnya. Huhu.. Saya kan jadi merasa bersalah..</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tapi, <i>alhamdulillah</i> saya tenang walau <i>baby moon</i>nya diwakilin suami saja. LOL. Saya begitu tertolong dengan jalinan silaturahmi yang tidak pernah saya sangka akan berumur panjang ini.<br />
<br />
Cuma modal kenal sesama bloger, kopdar sekali doang, itupun dianterin keliling Bandung, sempat bisnis kecil-kecilan bareng, sekarang berlanjut suami-suami kami yang jalan bareng.<br />
<br />
Semoga bisa segera ke Kendari ya Deev, saya udah lama ngutang nih ke kamu, ini malah nambah ke suamimu lhoo.. *Ketjuupp :*</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2015/10/late-post-ingat-bandung-ingat-devi.html">Ingat Bandung Ingat Devi</a></div>
<div dir="ltr">
<br />
Jadi, kesel gak karena gak jadi <i>baby moon? Gapapa, </i>ikhlas kok<i>. </i>Cuma ya teteup<i>.. </i>Ini pengingat, bahwa saya masih butuh liburan, kalau <i>baby moon</i> gak jadi, mungkin nanti bisa bertiga sama si kecil kalau sudah bisa dibawa jalan.<br />
<br />
Nanti lihat <a href="https://www.traveloka.com/libur-nasional/cuti-bersama">jadwal cuti bersama 2019</a> aja kali ya? Biar gak terhalang permohonan cuti tahunan seperti tahun lalu lagi. :D<br />
<br />
Trus, pengingat juga, bahwa perjalanan bisa membawa kita pada hal-hal yang tidak terduga, termasuk betapa Allah SWT tuh maha pemurah dengan memberi kita sahabat-sahabat yang tidak pernah pamrih dalam menolong.<br />
<br />
Ketiga nih ya, walaupun saya tidak keluar untuk liburan. Tapi jalinan silaturahim antara saya dan Devi tetap jalan, bahkan Insyaallah tersambung lebih panjang. Bayangin, dari sama-sama masih gadis dan sekarang sudah punya suami! Alhamdulillah..<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>"Perjalanan akan mengaarkanmu banyak hal, termasuk bagaimana bahagianya pulang bertemu orang yang kau cintai."</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b>(Irly)</b></div>
<div style="text-align: center;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: left;">
Gimana teman-teman? Punya pengalaman merencanakan liburan yang akhirnya gagal tapi kemudian dapat hikmah yang apik? Teman rasa saudara itu nyata, dan sering kali hadir tanpa kita duga yess! ^^</div>
<br /></div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-5433388939903355712018-12-29T20:45:00.001+08:002018-12-29T20:45:19.108+08:005 Resolusi Keuangan ditahun 2019Mengatur keuangan bukanlah hal yang bisa diremehkan lagi saat seseorang sudah menikah. Banyak hal yang tentunya berubah dan perlu diperhatikan. Hal ini sudah pernah saya tuliskan juga pada blog personal saya ini.<br />
<br />
Baca juga: <a href="http://www.dunia-irly.com/2018/02/mengelola-keuangan-setelah-menikah.html">5 Cara Mengelola Keuangan Setelah Menikah ala Dunia Irly</a><br />
<br />
Namun, hal yang juga kemudian harus mengalami penyesuaian adalah kehidupan setelah memiliki anak! Kehidupan yang memiliki banyak kejutan dari segala lini termasuk lini keuangan. Kehidupan yang (<i>insyaallah</i>) dalam hitungan hari akan saya jalani..<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinFQAztcFMQ8nSUQMjNuxHBnFDUqKqc4FeP5QlLIq7bSawmPgmT5FBp54tGnE7x6YtI3kNeh7TLp0bcNA8Gb070WD49JwvMXrurB2CmY-H7pKMAknpfqrKdmTUU84egnePgUu2PXLqPXM/s1600/resolusi-keuangan.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="800" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinFQAztcFMQ8nSUQMjNuxHBnFDUqKqc4FeP5QlLIq7bSawmPgmT5FBp54tGnE7x6YtI3kNeh7TLp0bcNA8Gb070WD49JwvMXrurB2CmY-H7pKMAknpfqrKdmTUU84egnePgUu2PXLqPXM/s320/resolusi-keuangan.png" width="320" /></a></div>
<br />
Untuk itu, dalam hal keuangan, saya mempunyai resolusi sendiri, antara lain:<br />
<br />
<b>1. Punya Tabungan Sendiri Untuk Anak</b><br />
Persiapan untuk pendidikan anak adalah persiapan jangka panjang, bukan hal yang bisa di selesaikan secara "sim salabim jadi apa prok-prok-prok". 😁<br />
<br />
Apalagi di saat sekarang ini, biaya untuk pendidikan anak melonjak jauh dari yang dulu sering saya dengar. Sekalipun biaya pendidikan anak sudah mendapatkan keringanan dari pemerintah, tapi tidak terlepas kemungkinan anak akan bersekolah di sekolah swasta dimana dapat dipastikan biaya yang dipakai juga tidak akan sedikit. Untuk itu persiapan yang baik saya harapkan bisa meringankan "kejutan-kejutan" di masa mendatang, walaupun kalau memang kalau tiba-tiba dibutuhkan ya <a href="https://www.disitu.com/Kredit-Multiguna/gadai-bpkb-mobil">gadai BPKB mobil</a> mungkin bisa jadi jalan keluar juga.<br />
<br />
<i>Well</i>.. Apapun akan dilakukan untuk anak, tapi persiapan selalu akan lebih memudahkan di masa mendatang.<br />
<br />
<b>2. Tetap Menyiapkan Dana Untuk Liburan</b><br />
Ini sudah saya bicarakan bersama Abang sejak awal pernikahan. Kami yang suka jalan-jalan ini memang menginginkan setiap tahunnya tetap ada agenda untuk berlibur.<br />
<br />
Walaupun tahun depan <i>Insyaallah</i> kami sudah bertiga, semoga dana untuk liburan ini tetap ada, entah nanti yang jalan hanya Abang (hiks) ataupun bisa kami bertiga. Itupun kalau dapat cuti.. *Tjurhat<br />
<br />
Bukannya apa-apa sih, sebagai karyawan, masing-masing kami menyadari bahwa <i>refreshing</i> itu penting dan butuh dana, mulai dari skala sedang sampai skala yang besar.<br />
<br />
Jalan-jalan atau bahasa kerennya <i>traveling</i> bisa banget buat membarukan semangat, membuka pikiran, menambah pengetahuan/wawasan, menambah pengalaman dan insyaallah menambah ketaqwaan. Elahh.. Religius banget.. 😁<br />
<br />
<b>3. Tetap Menyediakan Dana Darurat</b><br />
Urusan darurat, berarti berbicara mengenai hal (sulit) yang tidak disangka-sangka dan bersifat penting atau mendesak.<br />
<br />
Walau tentu selalu berdoa tidak dihadapkan pada situasi darurat, tapi juga tidak ada salahnya berjaga. Bukan hanya untuk kami bertiga nantinya, tapi juga keluarga besar kami, salah satu sumber kebahagiaan kami.<br />
<br />
<b>4. Keuangan Rutin yang Stabil</b><br />
Ini resolusi keseharian di 2019. Apalagi setelah sudah punya bayi. Saya seperti sudah punya bayangan terhadap biaya kebutuhan bayi saat belanja persiapan lahiran awal bulan Desember ini.<br />
<br />
Pakaian bayi yang lucu dan imut dari segi ukuran itu, mempunyai harga yang lebih mahal dari pakaian orang dewasa. Bukan rahasia lagi <i>yess</i>.. Para emak pasti sudah mengangguk atau senyum-senyum dari tadi.<br />
<br />
Kebayang kalau popok dan si bayi yang tumbuh dengan pesat itu harus sering berganti seiring dengan perkembangannya, tentu biayanya tidak sedikit. Emaknya sih tentu senang kalau belanja, lihat yang lucu, keren, unik.. Tapii..<br />
<br />
Tapi belanja tidak seindah itu kan Maaakk.. Harus kontrol diri juga. Rekening tetap harus bernapas, dapur harus tetap mengeluarkan asapnya walaupun pakai kompor gas.. Hahah..<br />
<br />
Intinya, kebutuhan bertambah, dan semuanya harus tetap berimbang, soalnya pemasukan ya begitu-begitu saja. Kami harus makin rajin jualan tampaknya.. Buat beli popok naaakkk.. Hahha..<br />
<br />
<b>5. Tetap Punya Dana Untuk Berbagi</b><br />
Kami sebagai generasi <i>Sandwich</i> tentu tidak bisa tenang hanya hidup bertiga, mengonsumsi penghasilan kami tanpa menyisihkannya untuk keluarga, bahkan orang yang tidak kami kenal sekalipun.<br />
<br />
Seperti apapun penghasilan dan pengeluaran kami, kami tetap percaya ada hak orang lain terutama keluarga dekat kami. Bukankah salah satu sedekah paling baik adalah kepada orang terdekat?<br />
<br />
Terlebih, kami sebagai muslim tentu percaya, berbagi tidak akan mengurangi tapi akan menambah (walaupun niatnya bukan untuk ya). Percaya, niat baik akan berbuah baik. Entah kembali dalam bentuk uang, atau kebahagiaan mereka yang tentu akan jadi kebahagiaan bagi kami anak-anaknya. Intinya, semua akan terbayar tunai. <i>Insyaallah</i>..<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Yap, akhirnya sampai juga di penghujung tulisan. Sama ya, kita juga sudah di penghujung tahun. Bagaimana teman-teman, sudah punya resolusi tahun 2019? Kalau yang berhubungan dengan keuangan apa? <i>Sharing</i> yuuk..<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-12774469030495312282018-12-17T11:07:00.000+08:002018-12-19T10:11:10.132+08:005 Tip Belanja Melalui Siaran Langsung (Live) di Facebook<i>Sale.. Sale.. Sale..</i><br />
<br />
Kata yang umum kita baca pada sebuah toko di akhir tahun. Tidak main-main, diskon yang ditawarkan juga bikin emak-emak yang gak pengen belanja malah singgah di tempat belanja, setelah singgah nanya ukuran, warna, model lain, kemudian transaksi! Heheh.. :p<br />
<br />
Tapi walaupun momennya pas, saya tidak akan membahas itu. Ada yang lebih menarik hati saya untuk dibahas. Yaitu tren berjualan melalui siaran langsung, terutama lewat facebook.<br />
<br />
Kenapa kemudian ini menjadi perhatian saya? Karena eh karena... Saya adalah korbannya! Buahahahha..<br />
<br />
Entah sejak kapan tepatnya para pedagang memanfaatkan fitur siaran langsung di facebook ini. Yang jelas, saya mulai banyak melihatnya pada awal tahun 2018 ini.<br />
<br />
Awalnya, seperti biasa saya hanya melihat beranda dari atas ke bawah. Lalu kemudian nyempil siaran langsung di sebuah grup jual beli di facebook. Saya penasaran dong, nontonlah saya. Kesannya? Kreatif walaupun kadang lucu juga kalau lihat yang jualan.<br />
<br />
Hari berlalu, dan saya kemudian sudah mengirimkan alamat lengkap, disertai nomor telepon pada acara <i>live</i> seorang pedagang. Saya sudah menjadi bagian dari "korban" mereka manteman. Wkwkwk..<br />
<br />
Di suatu waktu yang lain, saya kembali memesan pakaian. Sama seperti waktu transaksi pertama, saya kemudian sudah menerima barang dengan sistem COD (<i>Cash on Delivery</i>/ Bayar di tempat).<br />
<br />
Oke fix.. Kedudukan <i>reality show</i> Korea yang sering saya tonton tergeser oleh aktivitas cuci mata dan cuci dompet ini. 😂<br />
<br />
Tapi saya bangkit manteman, saya akhirnya memilih untuk tidak menjadi korban lagi. Maka saya aja yang jualan secara live! Haha.. Nggak ding.. Saya masih malu kalau harus jualan secara <i>live</i> gitu. Iyalah.. Gimana kalau calon pembeli minta bajunya dicobain ke badan? Perut lagi gede gini, pusar juga lagi seksi-seksinya. Hahaha..<br />
<br />
<i>Finally</i>, saya belanja lagi. Hihi.. Jangan diketawain dulu. Beneran saya belanja, tapi buat jualan lagi dong! Hahah.. Jiwa belanja saya masih kalah dengan insting berdagang saya.<br />
<br />
Bermodal banyak mengamati aksi <i>live</i> dan kepo sana-sini, saya dapat <i>supplier</i> untuk memenuhi hasrat berdagang barang bagus dengan harga miring tanpa harus datang ke tempatnya langsung. Ah, keren emang guwe inih. *Abaikan bumil yang lagi pengen narsis ini. :p<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsrEbPusAmTEVb7l6TQnfPlYaW_osZpG8R4dIG8SgiyWu49pVrGqsEPn0zeWpVyNqNRQoHQ_Cj886d1OqTzgzvRnqSYqDt1eHAwETQ7UZNGBH7dY7mmkZseJ0njzfctiyVQ_NjddFqwxE/s1600/5-tip-belanja-melalui-facebook.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="789" data-original-width="940" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsrEbPusAmTEVb7l6TQnfPlYaW_osZpG8R4dIG8SgiyWu49pVrGqsEPn0zeWpVyNqNRQoHQ_Cj886d1OqTzgzvRnqSYqDt1eHAwETQ7UZNGBH7dY7mmkZseJ0njzfctiyVQ_NjddFqwxE/s320/5-tip-belanja-melalui-facebook.png" width="320" /></a></div>
<br />
Nah, dari beberapa pengalaman saya, saya pengen <i>share</i> <b><span style="font-size: large;">5</span></b> <span style="font-size: large;"><b>tip untuk belanja melalui siaran langsung (<i>live</i>) di Facebook</b>:</span><br />
<b>1. Kenali nama dan sifat bahan pakaian</b><br />
Ini penting, agar teman-teman tidak kecewa saat barang datang, kalau memang masih asing dengan nama bahan yang makin banyak, bisa googling dulu, atau bisa bertanya saat siaran langsung. Misalnya "bahannya adem gak?" "bahannya melar gak?" "transparan gak?" Dan lain-lain yang menjadi kesukaan teman-teman.<br />
<br />
<b>2. Kenali ukuran tubuhmu</b><br />
Selain nama dan sifat bahan, hal ini juga penting. Kalau belanja untuk diri sendiri tuh, wajib banget tahu ukuran badan. Kalau saya sih kurang suka ukuran yang hanya pake S, M, L, XL, XXL gitu, karena bisa banget berbeda ukurannya untuk barang dari luar negeri. Yang paling pasti itu ya ukuran lebar dada (LD) aja, biasanya saat <i>live</i> langsung diukur tuh oleh pedagangnya, bahkan kalau bahannya melar, diukurin tuh ukuran standar sampai melarnya jadi berapa Cm.<br />
<br />
Maka, ketahui ukuran lingkar dada diri sendiri atau orang yang mau dibelanjain, biar gak kekecilan atau kegedean barangnya saat sampai di tangan<br />
<br />
<b>3. Siapkan Kuota dengan Jaringan Terbaik</b><br />
Duh, ini jadi kayak mau ngiklan saya.. Hahah.. Seriusan nggak ya.. Jadi ini beneran dibutuhkan banget kalau mau ikutan belanja saat ada pedagang yang jualan secara <i>live.</i><br />
<br />
Kenapa hal ini menjadi penting? Karena kan gak asyik banget saat ingin belanja atau bertanya pada penjual tapi gambarnya loading, atau bahkan keluar sendiri dari <i>live</i> yang sedang ditonton.<br />
<br />
Atau kasus lain, teman-teman sudah memesan, tapi ternyata tidak muncul sama sekali di layar penjual, artinya apa? Gak terkirim.. Huhu.. Pernah banget dulu saya kayak gini. Udah pesan banyak banget, tapi gak terbaca sama sekali. Baju idaman melayang ke pembeli lain...<br />
<b><br /></b>
<b>4. Perhatikan kondisi keuangan</b><br />
Yang namanya belanja, biasanya gampang khilaf, apalagi melalui fasilitas siaran langsung seperti ini. Kadang kita gak tahu sudah belanja apa saja, berapa banyak dan berapa kilogram! Giliran sudah saatnya rekapan baru ingat, oh iya, ternyata saya beli ini, beli itu, beli ini dan itu, tagihan membengkak!<br />
<br />
Horor manteman, jadi pastikan kondisi keuangan mencukupi untuk belanja, kasihan yang jualan kalau tiba-tiba barang sudah di-<i>keep</i> tapi malah dibatalkan. Yang kamu lakukan itu jahat, Rangga!<br />
<br />
Baca juga: <a href="https://www.dunia-irly.com/2018/03/penghasilan-tambahan.html">Tentang Penghasilan Tambahan</a><br />
<br />
<b>5. Pahami aturan setiap penjual/pedagang</b><br />
Setiap penjual/pedagang memiliki aturan masing-masing, baca dulu aturannya. Tapi yang umum saya perhatikan antara lain:<br />
<br />
- Kalau melakukan pemesanan saat siaran langsung, ada kata kunci yang diberikan.<br />
Misalnya: Fix gamis (kemudian warna yang diinginkan) jadi "Fix gamis hijau" atau "Fix gamis kuning".<br />
<br />
- Cantumkan nomor WA.<br />
Hampir semua pedagang mewajibkan ini, tujuannya adalah untuk memudahkan mereka melakukan rekap pembelian saat siaran langsung berakhir. Aturan lain mengenai pencantuman nomor WA ini adalah, saat melakukan pemesanan seperti di atas, nomor WA harus sekaligus disertakan, tidak berpisah. Misalnya: Fix gamis hijau 08521234xxxx atau nomor WA di depan kemudian kata kunci yang disyaratkan.<br />
<br />
Kasus diatas biasanya kalau pembelinya ramai, jadi pencatatan harus dilakukan cepat dan penjual takut <i>chat</i> lanjutan (nomor WA yang dikirimkan menyusul) tertimpa oleh banyak <i>chat</i> lainnya.<br />
<br />
- Batas transfer<br />
Sesaat setelah rekap diberikan, penjual biasanya punya aturan sendiri-sendiri. Misalnya batas transfer adalah 1x 24 jam, kalau belum melunasi tapi mau disimpankan dulu (<i>keep) </i>pembeli bisa transfer 50% dari total rekapan, dan berbagai aturan pembayaran lainnya.<br />
<br />
- Pengiriman<br />
Pedagang biasanya sudah menentukan pengiriman apa saja yang digunakan atau bisa dipilih oleh para pembeli. Penting untuk menanyakan hal ini terlebih dahulu sebelum belanja. Paling enak itu kalau penjual bisa melayani pengiriman melalui semua ekspedisi, jadinya bisa memilih pengiriman yang paling cepat atau paling murah, <i>you choose it</i>. :)<br />
<br />
Nah, setelah berbagi tentang tip belanja melalui siaran langsung, kita bahas tentang keuntungan adanya aksi <i>live</i> ini, keuntungan dari sisi penjual dan pembeli yess..<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Keuntungan Untuk Penjual:</span></b><br />
1. Mengisi waktu.<br />
Apalagi kalau sedang berjualan di kios, ini keuntungan buat penjual sih. Kadang pengunjung kan ada jam-jam ramainya, atau ada hari-hari ramainya, bisa banget manfaatin fasilitas siaran langsung ini untuk mengisi waktu sambil menunggu pembeli.<br />
<br />
2. Menjemput pembeli tanpa biaya transport.<br />
Cuma modal kuota, ngetes baju di depan kamera, gak (lebih) repot angkat barang kesana kemari, penjual dan pembeli bisa terhubung tanpa jarak, di mana saja! Tinggal pintar-pintar jaga kepercayaan dari para pelanggan.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Keuntungan Untuk Pembeli:</span></b><br />
1. Lebih Efisien.<br />
Waktu untuk berbelanja itu sungguh susah dicari bagi wanita pekerja, entah pekerja kantoran ataupun yang sehari-hari waktunya dihabiskan di rumah mengurusi rumah tangga (biasanya justru merekalah yang lebih sibuk dan lebih capek). Kalaupun ada waktu luang, maunya leyeh-leyeh saja, meluruskan badan dalam waktu yang tidak panjang.<br />
<br />
Nah, kalau di rumah, pembeli bisa mengerjakan pekerjaan atau leyeh-leyeh sambil belanja, tanpa harus keluar duit lagi sebagai biaya transportasi, fix barang di penjual ini dan itu. Soalnya waktu <i>live</i> pedagang makin ke sini seperti gak ada istirahatnya, jangankan tengah malam, subuh pun ada! Mantapp!! :D<br />
<br />
2. Lebih Fleksibel.<br />
Yup, selain lebih efisien, belanja melalui siaran langsung juga jadi lebih fleksibel. Gak perlu dandan cantik dulu kalau mau belanja, dasteran aja shaayyy.. Gak jilbaban juga gak masalah. Santai banget. ^^<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Resiko:</span></b><br />
Yang namanya bisnis, pasti ada faktor resiko, walaupun cerita saya diatas itu kebanyakan enaknya saja.. hehe.. Jadi apa saja sih resikonya?<br />
<br />
Ini saya bahas dari sisi penjual dan pembeli ya, disatukan saja, karena tidak begitu banyak sih menurut saya:<br />
<b>1. Ketemu Pembeli PHP</b><br />
Yang namanya bisnis, ada pembeli yang PHP itu wajar. Tapi saya perhatikan kadang memang jatuhnya nyakitin yang jualan banget. Soalnya kadang sudah belanja banyak, eh, setelah direkap tiba-tiba banyak alasan saat diminta transfer uang atau yang paling parah, jawab enggak tapi WA ataupun FB langsung diblock.. Ealah.. Kalau dapat cerita begitu dari pera pedagang saya jadi ikutan gemes dan sedih. Kasihan yang jualan, udah capek teriak-teriak menjelaskan detail barang, misahin, rekap, tapi ujung-ujungnya diperlakukan begitu.<br />
<br />
<b>2. Ketemu Penipu</b><br />
Nah, ini ada 2 versi:<br />
- Penjual palsu<br />
Ketemu dengan penjual seperti ini sangat mungkin terjadi. Adaaaa aja caranya menipu orang. Begitu ada yang belanja, transfer, maka akun akan diblock. Si penipu pun hilang dari radar. Jadi, pelajari benar-benar akunnya sebelum membeli. Jangan tergiur barang bagus ataupun harga murah.<br />
<br />
Kalau saya pribadi biasanya stalking dulu, beberapa hari, atau beberapa kali si penjual melakukan live, baru kemudian memutuskan untuk belanja atau tidak. Stalking ini akan sangat membantu, karena biasanya akan ada petunjuk berupa komplain ataupun pujian dari yang sudah lebih dahulu belanja.<br />
<br />
-Ketemu Penjual Jujur<br />
Looh, kenapa ketemu penjual jujur ini masuk dalam kategori ketemu penipu?<br />
<br />
Sabaar.. Begini, seringnya pedagang jujur itu disusupi oleh orang yang niat banget menipu. Jadi si penipu ikut nonton siaran langsung bersama pembeli lainnya. Lalu kemudian (kemungkinan) mencatat apa yang si A, B, C ataupun D pesan. Lalu kemudian lebih dahulu menghubungi pembeli, menyamar sebagai penjual, melakukan rekap, dll.<br />
<br />
Daaan.. Dari cerita di atas teman-teman, itu kejadian nyata ya, ada yang benar-benar melakukan transfer. Dalam hal ini, ketelitian dari pembeli harus ditingkatkan, karena biasanya para penjual sudah mencantumkan nomor rekening dan nomor HP (pemilik ataupun admin) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, cek dan ricek harus banget dilakukan yess..<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
***</div>
<br />
Fiuhhh.. Panjang juga tulisan ini, hasil pengamatan, pengalaman dan dari hati banget ini.. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.<br />
<br />
Bagi teman-teman yang juga sudah punya pengalaman boleh baget dibagikan di kolom komentar, saya tunggu yess.. 😊<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com36tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-6930288105407670502018-12-12T10:02:00.000+08:002018-12-12T10:02:25.826+08:00Berburu Model Baju Wanita Terbaru Saat Harbolnas di Ilotte.comSelamat pagiii.. Harbolnas tiba, waktunya para wanita pecinta diskon berpesta. Gak harus baru dari atas sampai bawah, pilihan <i>mix and match</i> paling kece untuk tetap tampil menarik sekaligus hemat. Emak-emak banget siiiihh.. Hehe..<br />
<br />
Selalu ada cara yang dimiliki wanita untuk bisa menarik perhatian ye kaaan, dan salah satunya adalah dengan <i>mix and match</i> berbagai macam busana yang digunakannya. Kegemarannya ini akan membuat para wanita ini lebih kreatif pada saat memilih atasan dengan modelnya yang cantik dan juga menarik.<br />
<br />
Penampilan seorang wanita akan maksimal pada saat menggunakan pakaian dengan model yang sesuai dengan bentuk tubuhnya dan selain itu akan membuat nyaman. Para wanita ini akan sangat menyenangi dunia <i>fashion</i> sehingga akan selalu berburu model baju terbaru sehingga nantinya akan memiliki tampilan yang sempurna didalam berbagai kesempatan. Sehingga tidak heran para wanita ini akan mengincar berbagai produk busana misalnya saja atasan dengan berganti ganti model.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKMSJZLX-fjhaem13l7Z4K5twOieXsMGrRi4rbKsBslKaFQr2KBrlNMfJ5_DkyPgF3bB3WiQDosnmY8meMWnGrBBHUtRKfxUAA4dYlgExboRrWkLE3L5YRQQXp83pZXavO0x8yz3fwH2s/s1600/Harbolnas-baju-wanita.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1080" data-original-width="1080" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKMSJZLX-fjhaem13l7Z4K5twOieXsMGrRi4rbKsBslKaFQr2KBrlNMfJ5_DkyPgF3bB3WiQDosnmY8meMWnGrBBHUtRKfxUAA4dYlgExboRrWkLE3L5YRQQXp83pZXavO0x8yz3fwH2s/s320/Harbolnas-baju-wanita.png" width="320" /></a></div>
<br />
Jika dibulan Desember ini teman-teman sedang membutuhkan atasan terbaru dengan harga murah maka sebaiknya belanja di program diskon besar harbolnas dari iLotte.com. Adanya program <a href="https://www.ilotte.com/promo-harbolnas-12-12-000000118820.do" rel="nofollow">diskon besar harbolnas</a> dari iLotte.com akan sangat menguntungkan para wanita karena bisa mendapatkan atasan terbaru dengan harga yang sangat murah.<br />
<br />
Sebelum memilih atasan terbaru di iLotte.com, maka alangkah baiknya menyimak terlebih dahulu model baju yang sedang hits sekarang ini. Berikut beberapa model baju wanita terbaru yang sedang hits ditahun 2018 diantaranya yaitu :<br />
<b>1.<span style="white-space: pre;"> </span><i>Off Shoulder</i></b><br />
Jika teman-teman suka tampil manis dengan menggunakan baju yang memamerkan bahu jenjang, maka teman-teman bisa menggunakan <i>off shoulder</i> yang akhir akhir ini menjadi model baju yang sedang naik daun. Dengan menggunakan baju ini, kita akan terkesan seksi tetapi tidak erotis. Model baju ini akan sesuai bagi para wanita yang suka terlihat feminim tetapi ingin menunjukkan kesan seksi yang tidak berlebihan.<br />
<br />
<b>2.<span style="white-space: pre;"> </span>Tanpa Lengan</b><br />
Tidak sedikit wanita yang masih memfavoritkan gaun terusan tanpa lengan, tanpa terkecuali para selebriti Hollywood. Dengan menggunakan gaun tanpa lengan ini maka akan ditonjolkannya sisi anggun seorang wanita, dan sangat cocok digunakan pada saat menghadiri acara acara pesta misalnya saja pesta.<br />
<br />
<b>3.<span style="white-space: pre;"> </span>Pas Badan</b><br />
Pada saat memilih pakaian teman-teman harus menyesuaikannya dengan bentuk tubuh, warna kulit, usia, dan <i>style</i>. Pilihlah gaun yang ukurannya pas dengan bentuk tubuh, dan hal ini jangan disepelekan karena jika gaun ukurannya pas maka akan dapat menunjang penampilan kamu secara keseluruhan.<br />
<br />
<b>4.<span style="white-space: pre;"> </span><i>Hoodie</i></b><br />
Pada dasarnya setiap jenis <i>sweater</i> dengan topi dan kebanyakannya akan didesain dengan adanya saku pada bagian depannya dan juga adanya tali untuk menyesuaikan topinya. Model baju hoodie ini bisa dibuka dengan menggunakan kancing atau juga ritsleting. Hoodie ini biasanya akan digunakan pada saat akan berolahraga ringan seperti joging atau juga digunakan sebagai dobelan T Shirt.<br />
<br />
<b>5.<span style="white-space: pre;"> </span>Lengan Panjang</b><br />
Jika teman-teman sering melakukan aktvitas diluar ruangan maka memiliki pakaian lengan panjang adalah sebuah kewajiban. Pasalnya model baju yang seperti ini selain akan membuat tampilan semakin gaya tetapi juga desainnya sangat bagus, dimana akan dapat melindungi kulit dari terkena paparan sinar matahari.<br />
<br />
Itulah beberapa model baju wanita terbaru yang sedang hits ditahun 2018. Jika teman-teman belum memiliki salah satu model baju diatas, maka tidak ada salahnya untuk memburunya di diskon besar harbolnas yang diselenggarakan oleh iLotte.com. Teman-teman akan mendapatkan baju terbaru dengan harga yang sangat murah karena program harbolnas ini akan memberikan diskon harga yang besar besaran.<br />
<div>
<br /></div>
Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9018656277257245814.post-37321368225375464132018-12-08T18:00:00.000+08:002019-03-05T12:35:59.541+08:00Pengalaman Menggunakan Pasta Gigi Mengandung SiwakAssalamu'alaikum teman-teman..<br />
<br />
Sudah lama rasanya saya tidak berbagi mengenai sesuatu yang baru dalam hidup ini. Iya, kita bicara mengenai produk, bukan tentang si <i>baby</i> yang sedang aktif di dalam kandungan ini <i>yess</i>.. Hehe..<br />
<br />
Jadi kali ini, saya ingin menceritakan tentang sebuah produk pasta gigi yang sudah saya coba gunakan secara langsung. Jujur ini pengalaman pertama saya mencoba produk halal ini. Sekalian juga, penasaran, kalau menyikat gigi dengan pasta gigi yang ada kandungan siwaknya itu gimana sih?<br />
<br />
Iya, kalian gak salah baca. SIWAK. Gak banyak kan merek pasta gigi yang menandung siwak asli? Sabar <i>yess</i>, kita kupas sedikit demi sedikit biar lebih jelas. ;)<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikdDc7eeYOlBblZxV3t4UQMdUHacH7t1jYLvhrYSeF38Co1nqiBtjjWzZA80SpoPm_mra0UO0SgLLyOGpe_Om7ma-dtRlyOMVeM80wqS-BColjoKQuzObD4kLqPcD3cHO9mPnM3dvjm0w/s1600/pengalaman-siwak.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1024" data-original-width="1024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikdDc7eeYOlBblZxV3t4UQMdUHacH7t1jYLvhrYSeF38Co1nqiBtjjWzZA80SpoPm_mra0UO0SgLLyOGpe_Om7ma-dtRlyOMVeM80wqS-BColjoKQuzObD4kLqPcD3cHO9mPnM3dvjm0w/s320/pengalaman-siwak.jpeg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Siwak</b><br />
Sebenarnya apa sih siwak itu? Ada gak yang nanya gitu? Jadi, siwak adalah dahan atau akar pohon Salvadora Persica yang digunakan untuk membersihkan gigi, gusi dan mulut.<br />
<br />
Eh, keren banget ternyata siwak ini, kandungan kimianya bahkan hampir sama dengan kandungan pasta gigi yang selama ini kita pakai, <i>lho! </i>Gak percaya? Di dalam siwak, terkandung mineral-mineral seperti Natrium, Klorida, Kalium, Sodium Bikarbonat, Flouride, Vitamin C dan Kalsium Oksida. Nah, mineral-mineral alami inilah yang dapat membunuh bakteri, menghilangkan plak, mencegah gigi berlubang dan memelihara gusi. Ini manfaat yang sering kali kita cari pada pasta gigi kan ya? Sip!<br />
<br />
<b>Sasha, Pasta Gigi Halal</b><br />
Nah, sekarang saat saya kenalkan pasta gigi yang sudah saya ceritakan di awal tadi. Penasaran gak sih? Hehe<br />
<br />
Sasha adalah pasta gigi pertama di Indonesia yang mengandung bahan alami yaitu siwak asli. Bahan yang juga sering kali kita dengar sebagai alat yang digunakan Rasulullah untuk membersihkan mulut seperti dalam Hadits riwayat Bukhari berikut:<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i>Dari Huzaifah ibnul Yaman Radhiyallahu 'anhu dia berkata: "Adalah Rasulullah jika bangun dari malam dia mencuci dan menggosok mulutnya dengan siwak."</i></div>
<br />
Sasha mempunyai dua produk, yaitu:<br />
1. Sasha Halal Toothpaste Whitening (<i>double repair protection</i>)<br />
Pasta gigi dengan kandungan utama berupa siwak, lemon dan garam yang dapat membuat gigi tampak lebih putih alami dan kuat. Dikemas dengan warna putih, dan berat 65 serta 150 gram, Sasha Whitening ini bisa jadi cara alami memutihkan gigi.<br />
<br />
2. Sasha Toothpaste Herbal Antibacterial (<i>natural antibacterial protection)</i><br />
Dikemas dengan nuansa emas mengilap, dan pada tutup <i>tube-</i>nya diberi warna hitam, dengan berat yang juga sama dengan Sasha Whitening, yaitu 65 serta 150 gram. Sasha Herbal berbahan utama siwak dan ekstrak daun sirih untuk menjaga nafas tetap segar.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQ1Jlw83AZo4F03LV19Htu98USH6t-g4WebpHk0FZ7YhWfE54N3NyC1ctZWPAAyclow0jaoJxFzQJ74GL4IWZjvvuCycL4XVjaSaeLCQTK0n9hm9_wkq4GYbfRZ5gd-X7VhkIdm8O3ss/s1600/Sasha.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="217" data-original-width="637" height="136" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzQ1Jlw83AZo4F03LV19Htu98USH6t-g4WebpHk0FZ7YhWfE54N3NyC1ctZWPAAyclow0jaoJxFzQJ74GL4IWZjvvuCycL4XVjaSaeLCQTK0n9hm9_wkq4GYbfRZ5gd-X7VhkIdm8O3ss/s400/Sasha.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Kenapa Sasha dikatakan produk halal? Apa pasta gigi yang mengandung siwak saja otomatis dikatakan halal? <i>Nope! </i>Bukan semata karena ada kandungan siwak di dalamnya ya teman-teman. Selain sudah mempunyai label halal dari MUI, pasta gigi Sasha ini tidak mengandung alkohol dan bahan yang berasal dari hewan. Proses dari mesin hingga bahan-bahan produksinya pun halal. Insyaallah selalu terjaga.<br />
<br />
<b>Pengalaman Menggunakan Pasta Gigi Sasha</b><br />
Tiba saatnya saya bagikan pengalaman saya menggunakan <a href="https://www.instagram.com/sashaindonesia/" rel="nofollow">pasta gigi Sasha</a>. Produk Sasha manakah yang saya gunakan? Saya menggunakan dua-duanya saudara-saudara... hehe..<br />
<br />
Jangan protes, saya kan sudah ngaku sejak awal bahwa saya penasaran dengan Sasha ini. :D<br />
<br />
Kesan pertama dari bentuknya yang imut-imut membuat saya berpikir bahwa kemasan kecilnya asyik banget buat diajak <i>traveling</i>. Untuk rasa pasta gigi (kita pasti bisa merasakannya saat sedang menggosok gigi), saya tidak menemukan ada rasa yang menonjol atau kuat, bahkan saya rasa cukup nyaman untuk digunakan anak-anak karena tidak ada rasa pedas yang sering kali membuat anak malas menggosok gigi.<br />
<br />
Seperti juga rasanya, kedua jenis produk <a href="https://m.facebook.com/Sasha-Pancaran-Aura-Islami-1413446215427311/" rel="nofollow">Sasha</a> tidak mengeluarkan aroma yang menusuk, lembut banget sih kalau kata saya, padahal kan ada ekstrak daun sirih yang kita kenal mempunyai bau tajam. Setelah gosok gigi dengan pasta gigi Sasha juga rasa kesetnya beda dengan pasta gigi yang selama ini saya pakai. Berasa pengen hijrah deh kalau gini. :D<br />
<br />
Gimana? Gimana? Setelah baca pengalaman saya menggunakan Pasta Gigi Sasha teman-teman tertarik gak buat cobain? Yuk ganti pasta gigimu sekarang dengan Sasha Pasta Gigi Bersiwak. Waktunya Hijrah!<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyOtGKknxsx9rU-wWt3Z847AumOxmtafiOGa3_9CvmA3KaE6WtYSFPJOsTMmBuBran7MSAXM4f7NGdwuxwxkJ6I3dSmqglhw5pMMWyHAgbrF3artVV5UaUQxHGhs6DPZ-KTm3u3cLW0PE/s1600/sasha-pasta-gigi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1600" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjyOtGKknxsx9rU-wWt3Z847AumOxmtafiOGa3_9CvmA3KaE6WtYSFPJOsTMmBuBran7MSAXM4f7NGdwuxwxkJ6I3dSmqglhw5pMMWyHAgbrF3artVV5UaUQxHGhs6DPZ-KTm3u3cLW0PE/s320/sasha-pasta-gigi.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
#WaktunyaHijrah #SashaHalalToothPaste #PastaGigiHalal #Bersiwak #SunnahNabi #ProdukHalal<br />
<br />Irlyhttp://www.blogger.com/profile/10231505795282071478noreply@blogger.com102