Sale.. Sale.. Sale..
Kata yang umum kita baca pada sebuah toko di akhir tahun. Tidak main-main, diskon yang ditawarkan juga bikin emak-emak yang gak pengen belanja malah singgah di tempat belanja, setelah singgah nanya ukuran, warna, model lain, kemudian transaksi! Heheh.. :p
Tapi walaupun momennya pas, saya tidak akan membahas itu. Ada yang lebih menarik hati saya untuk dibahas. Yaitu tren berjualan melalui siaran langsung, terutama lewat facebook.
Kenapa kemudian ini menjadi perhatian saya? Karena eh karena... Saya adalah korbannya! Buahahahha..
Entah sejak kapan tepatnya para pedagang memanfaatkan fitur siaran langsung di facebook ini. Yang jelas, saya mulai banyak melihatnya pada awal tahun 2018 ini.
Awalnya, seperti biasa saya hanya melihat beranda dari atas ke bawah. Lalu kemudian nyempil siaran langsung di sebuah grup jual beli di facebook. Saya penasaran dong, nontonlah saya. Kesannya? Kreatif walaupun kadang lucu juga kalau lihat yang jualan.
Hari berlalu, dan saya kemudian sudah mengirimkan alamat lengkap, disertai nomor telepon pada acara
live seorang pedagang. Saya sudah menjadi bagian dari "korban" mereka manteman. Wkwkwk..
Di suatu waktu yang lain, saya kembali memesan pakaian. Sama seperti waktu transaksi pertama, saya kemudian sudah menerima barang dengan sistem COD (
Cash on Delivery/ Bayar di tempat).
Oke fix.. Kedudukan
reality show Korea yang sering saya tonton tergeser oleh aktivitas cuci mata dan cuci dompet ini. π
Tapi saya bangkit manteman, saya akhirnya memilih untuk tidak menjadi korban lagi. Maka saya aja yang jualan secara live! Haha.. Nggak ding.. Saya masih malu kalau harus jualan secara
live gitu. Iyalah.. Gimana kalau calon pembeli minta bajunya dicobain ke badan? Perut lagi gede gini, pusar juga lagi seksi-seksinya. Hahaha..
Finally, saya belanja lagi. Hihi.. Jangan diketawain dulu. Beneran saya belanja, tapi buat jualan lagi dong! Hahah.. Jiwa belanja saya masih kalah dengan insting berdagang saya.
Bermodal banyak mengamati aksi
live dan kepo sana-sini, saya dapat
supplier untuk memenuhi hasrat berdagang barang bagus dengan harga miring tanpa harus datang ke tempatnya langsung. Ah, keren emang guwe inih. *Abaikan bumil yang lagi pengen narsis ini. :p
Nah, dari beberapa pengalaman saya, saya pengen
share 5 tip untuk belanja melalui siaran langsung (live) di Facebook:
1. Kenali nama dan sifat bahan pakaian
Ini penting, agar teman-teman tidak kecewa saat barang datang, kalau memang masih asing dengan nama bahan yang makin banyak, bisa googling dulu, atau bisa bertanya saat siaran langsung. Misalnya "bahannya adem gak?" "bahannya melar gak?" "transparan gak?" Dan lain-lain yang menjadi kesukaan teman-teman.
2. Kenali ukuran tubuhmu
Selain nama dan sifat bahan, hal ini juga penting. Kalau belanja untuk diri sendiri tuh, wajib banget tahu ukuran badan. Kalau saya sih kurang suka ukuran yang hanya pake S, M, L, XL, XXL gitu, karena bisa banget berbeda ukurannya untuk barang dari luar negeri. Yang paling pasti itu ya ukuran lebar dada (LD) aja, biasanya saat
live langsung diukur tuh oleh pedagangnya, bahkan kalau bahannya melar, diukurin tuh ukuran standar sampai melarnya jadi berapa Cm.
Maka, ketahui ukuran lingkar dada diri sendiri atau orang yang mau dibelanjain, biar gak kekecilan atau kegedean barangnya saat sampai di tangan
3. Siapkan Kuota dengan Jaringan Terbaik
Duh, ini jadi kayak mau ngiklan saya.. Hahah.. Seriusan nggak ya.. Jadi ini beneran dibutuhkan banget kalau mau ikutan belanja saat ada pedagang yang jualan secara
live.
Kenapa hal ini menjadi penting? Karena kan gak asyik banget saat ingin belanja atau bertanya pada penjual tapi gambarnya loading, atau bahkan keluar sendiri dari
live yang sedang ditonton.
Atau kasus lain, teman-teman sudah memesan, tapi ternyata tidak muncul sama sekali di layar penjual, artinya apa? Gak terkirim.. Huhu.. Pernah banget dulu saya kayak gini. Udah pesan banyak banget, tapi gak terbaca sama sekali. Baju idaman melayang ke pembeli lain...
4. Perhatikan kondisi keuangan
Yang namanya belanja, biasanya gampang khilaf, apalagi melalui fasilitas siaran langsung seperti ini. Kadang kita gak tahu sudah belanja apa saja, berapa banyak dan berapa kilogram! Giliran sudah saatnya rekapan baru ingat, oh iya, ternyata saya beli ini, beli itu, beli ini dan itu, tagihan membengkak!
Horor manteman, jadi pastikan kondisi keuangan mencukupi untuk belanja, kasihan yang jualan kalau tiba-tiba barang sudah di-
keep tapi malah dibatalkan. Yang kamu lakukan itu jahat, Rangga!
Baca juga:
Tentang Penghasilan Tambahan
5. Pahami aturan setiap penjual/pedagang
Setiap penjual/pedagang memiliki aturan masing-masing, baca dulu aturannya. Tapi yang umum saya perhatikan antara lain:
- Kalau melakukan pemesanan saat siaran langsung, ada kata kunci yang diberikan.
Misalnya: Fix gamis (kemudian warna yang diinginkan) jadi "Fix gamis hijau" atau "Fix gamis kuning".
- Cantumkan nomor WA.
Hampir semua pedagang mewajibkan ini, tujuannya adalah untuk memudahkan mereka melakukan rekap pembelian saat siaran langsung berakhir. Aturan lain mengenai pencantuman nomor WA ini adalah, saat melakukan pemesanan seperti di atas, nomor WA harus sekaligus disertakan, tidak berpisah. Misalnya: Fix gamis hijau 08521234xxxx atau nomor WA di depan kemudian kata kunci yang disyaratkan.
Kasus diatas biasanya kalau pembelinya ramai, jadi pencatatan harus dilakukan cepat dan penjual takut
chat lanjutan (nomor WA yang dikirimkan menyusul) tertimpa oleh banyak
chat lainnya.
- Batas transfer
Sesaat setelah rekap diberikan, penjual biasanya punya aturan sendiri-sendiri. Misalnya batas transfer adalah 1x 24 jam, kalau belum melunasi tapi mau disimpankan dulu (
keep) pembeli bisa transfer 50% dari total rekapan, dan berbagai aturan pembayaran lainnya.
- Pengiriman
Pedagang biasanya sudah menentukan pengiriman apa saja yang digunakan atau bisa dipilih oleh para pembeli. Penting untuk menanyakan hal ini terlebih dahulu sebelum belanja. Paling enak itu kalau penjual bisa melayani pengiriman melalui semua ekspedisi, jadinya bisa memilih pengiriman yang paling cepat atau paling murah,
you choose it. :)
Nah, setelah berbagi tentang tip belanja melalui siaran langsung, kita bahas tentang keuntungan adanya aksi
live ini, keuntungan dari sisi penjual dan pembeli yess..
Keuntungan Untuk Penjual:
1. Mengisi waktu.
Apalagi kalau sedang berjualan di kios, ini keuntungan buat penjual sih. Kadang pengunjung kan ada jam-jam ramainya, atau ada hari-hari ramainya, bisa banget manfaatin fasilitas siaran langsung ini untuk mengisi waktu sambil menunggu pembeli.
2. Menjemput pembeli tanpa biaya transport.
Cuma modal kuota, ngetes baju di depan kamera, gak (lebih) repot angkat barang kesana kemari, penjual dan pembeli bisa terhubung tanpa jarak, di mana saja! Tinggal pintar-pintar jaga kepercayaan dari para pelanggan.
Keuntungan Untuk Pembeli:
1. Lebih Efisien.
Waktu untuk berbelanja itu sungguh susah dicari bagi wanita pekerja, entah pekerja kantoran ataupun yang sehari-hari waktunya dihabiskan di rumah mengurusi rumah tangga (biasanya justru merekalah yang lebih sibuk dan lebih capek). Kalaupun ada waktu luang, maunya leyeh-leyeh saja, meluruskan badan dalam waktu yang tidak panjang.
Nah, kalau di rumah, pembeli bisa mengerjakan pekerjaan atau leyeh-leyeh sambil belanja, tanpa harus keluar duit lagi sebagai biaya transportasi, fix barang di penjual ini dan itu. Soalnya waktu
live pedagang makin ke sini seperti gak ada istirahatnya, jangankan tengah malam, subuh pun ada! Mantapp!! :D
2. Lebih Fleksibel.
Yup, selain lebih efisien, belanja melalui siaran langsung juga jadi lebih fleksibel. Gak perlu dandan cantik dulu kalau mau belanja, dasteran aja shaayyy.. Gak jilbaban juga gak masalah. Santai banget. ^^
Resiko:
Yang namanya bisnis, pasti ada faktor resiko, walaupun cerita saya diatas itu kebanyakan enaknya saja.. hehe.. Jadi apa saja sih resikonya?
Ini saya bahas dari sisi penjual dan pembeli ya, disatukan saja, karena tidak begitu banyak sih menurut saya:
1. Ketemu Pembeli PHP
Yang namanya bisnis, ada pembeli yang PHP itu wajar. Tapi saya perhatikan kadang memang jatuhnya nyakitin yang jualan banget. Soalnya kadang sudah belanja banyak, eh, setelah direkap tiba-tiba banyak alasan saat diminta transfer uang atau yang paling parah, jawab enggak tapi WA ataupun FB langsung diblock.. Ealah.. Kalau dapat cerita begitu dari pera pedagang saya jadi ikutan gemes dan sedih. Kasihan yang jualan, udah capek teriak-teriak menjelaskan detail barang, misahin, rekap, tapi ujung-ujungnya diperlakukan begitu.
2. Ketemu Penipu
Nah, ini ada 2 versi:
- Penjual palsu
Ketemu dengan penjual seperti ini sangat mungkin terjadi. Adaaaa aja caranya menipu orang. Begitu ada yang belanja, transfer, maka akun akan diblock. Si penipu pun hilang dari radar. Jadi, pelajari benar-benar akunnya sebelum membeli. Jangan tergiur barang bagus ataupun harga murah.
Kalau saya pribadi biasanya stalking dulu, beberapa hari, atau beberapa kali si penjual melakukan live, baru kemudian memutuskan untuk belanja atau tidak. Stalking ini akan sangat membantu, karena biasanya akan ada petunjuk berupa komplain ataupun pujian dari yang sudah lebih dahulu belanja.
-Ketemu Penjual Jujur
Looh, kenapa ketemu penjual jujur ini masuk dalam kategori ketemu penipu?
Sabaar.. Begini, seringnya pedagang jujur itu disusupi oleh orang yang niat banget menipu. Jadi si penipu ikut nonton siaran langsung bersama pembeli lainnya. Lalu kemudian (kemungkinan) mencatat apa yang si A, B, C ataupun D pesan. Lalu kemudian lebih dahulu menghubungi pembeli, menyamar sebagai penjual, melakukan rekap, dll.
Daaan.. Dari cerita di atas teman-teman, itu kejadian nyata ya, ada yang benar-benar melakukan transfer. Dalam hal ini, ketelitian dari pembeli harus ditingkatkan, karena biasanya para penjual sudah mencantumkan nomor rekening dan nomor HP (pemilik ataupun admin) untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, cek dan ricek harus banget dilakukan yess..
***
Fiuhhh.. Panjang juga tulisan ini, hasil pengamatan, pengalaman dan dari hati banget ini.. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.
Bagi teman-teman yang juga sudah punya pengalaman boleh baget dibagikan di kolom komentar, saya tunggu yess.. π