"Sepertinya kebanyakan dari kita
sering salah tafsir, menyangka Ramadhan yang meninggalkan kita, tapi
ternyata kitalah yang lebih dulu meninggalkan Ramadhan. - Irly"
===
Ramadhan sudah akan pergi meninggalkan kita! Yakin Ramadhan yang meninggalkan kita???
Dikutip dari
Dakwatuna.com:
Sebagian ulama kita membagi bulan ini
dengan tiga fase: fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase
rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya
sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh
sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”
Dari ummul mukminin, Aisyah ra., menceritakan tentang kondisi Nabi saw. ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan: “Beliau
jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat
pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”
***
Keutamaan 10 Hari Terakhir di bulan Ramadhan bukan menjadi rahasia lagi untuk umat muslim, sering kali penceramah mengingatkan kita saat sesi ceramah menjelang tarawih di Masjid, tapi kita seperti lupa tentang keutamaan yang sudah tersimpan di luar kepala ini. Ya.. benar-benar berada di luar kepala.. :(
Aktivitas menjelang lebaran menuntut banyak persiapan, sehingga seringkali kita sibuk dengan beragam jenis belanjaan, beragam jenis kue dan banyaknya aktivitas di luar ibadah khas Ramadhan lainnya. Sayangnya tuntutan itu datang dari diri kita sendiri, menuntut cat rumah yang harus baru, gorden rumah yang harus baru, bersih-bersih rumah yang tidak berujung, mengolah adonan menjadi berbagai jenis kue-kue, mungkin juga terpikat tulisan besar dengan angka 50 dan 75 persen saat kebetulan lewat di salah satu sisi pusat perbelanjaan. Kasus yang terjadi hampir di setiap rumah...
Aktifitas-aktifitas diatas tidaklah salah, hanya saja waktu pengerjaannya yang kurang tepat. Mungkin susunan prioritas kita yang selama ini sudah pakem perlu diperbarui lagi. Dengan menempatkan ibadah sebagai raja dari segala prioritas yang telah kita susun, maka waktu pelaksanaan aktivitas-aktivitas di luar ibadah akan secara otomatis mudah kita sesuaikan. Misalnya saja, sebelum Ramadhan tiba rumah sudah dibersihkan dan dicat baru, kue kering sudah dibuat atau jika mampu beli saja menjelang lebaran, belanjapun bisa dilakukan sebelum Ramadhan.
Iya..iya.. Saya mengerti tentang model-model baru pada pakaian atau diskon yang semakin update dan besar angkanya saat menjelang lebaran, tapi percayalah diskon yang diberi Allah itu jauuhh lebih besar dari yang pernah kita sama-sama lihat. Masih mau menyia-nyiakannya? Jangan saudaraku...
Satu lagi aktivitas khas Ramadahan yang terus ada, kegiatan buka bersama (bukber), ini tidaklah salah, bukan juga waktu pengerjaannya yang kurang tepat, tapi durasi dan aktivitasnya yang sering kali melenakan kita dari kualitas dan kuantitas ibadah yang biasa kita lakukan.
Berbukalah bersama teman ataupun keluarga, tapi jangan lupa juga untuk beribadah bersama-sama. Jika ingin berbuka bersama, carilah tempat yang juga menyediakan tempat yang memberi fasilitas ibadah yang layak, salah satu cara untuk saling menyeru dalam kebaikan.
Masih dari Dakwatuna.com:
Ada 2 sebab Nabi Muhammad S.A.W memberi perhatian lebih terhadap sepuluh hari terakhir Ramadhan
Sebab pertama, karena sepuluh
terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal
perbuatan itu tergantung pada penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah
saw. berdo’a:
“اللهم اجعل خير عمري آخره وخير عملي خواتمه وخير أيامي يوم ألقاك”
“Ya
Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan
sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik
hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak.”
Jadi,
yang penting adalah hendaknya setiap manusia meangakhiri hidupnya atau
perbuatannya dengan kebaikan. Karena boleh jadi ada orang yang jejak
hidupnya melakukan sebagian kebaikan, namun ia memilih mengakhiri
hidupnya dengan kejelekan.
Sebab kedua, karena dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan secara keseluruhan, sesuai dengan firman Allah swt.
إنا أنزلناه في ليلة القدر
“Sesungguhnya Kami telah turunkan Al Qur’an pada malam kemulyaan.”
Allah swt. juga berfirman:
شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
“Bulan
Ramadhan,adalah bulan diturunkan di dalamnya Al Qur’an, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda -antara
yang hak dan yang batil-.”
Dalam hadits disebutkan: “Telah
datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan di dalamnya ada lailatul
qadar, malam lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diharamkan
darinya maka ia diharamkan mendapatkan kebaikan seluruhnya. Dan tidak
diharamkan kebaikannya kecuali ia benar-benar terhalang -mahrum-.”
Al qur’an dan hadits sahih menunjukkan bahwa lailatul qadar
itu turun di bulan Ramadhan. Dan boleh jadi di sepanjang bulan Ramadhan
semua, lebih lagi di sepuluh terakhir Ramadhan. Sebagaimana sabda Nabi
saw.:
“التمسوها في العشر الأواخر من رمضان“.
“Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir Ramadhan.”
***
Apapun
aktivitasnya jangan sampai menggangu target Ramadhan yang sudah kita
buat di awal, jangan sampai mengganggu semangat ibadah di bulan yang
berlipat-lipat kebaikannya ini.
Ramadhan
tinggal beberapa hari lagi, rangkul dengan usaha-usaha terbaik kita
dalam beribadah, sambil terus berdoa agar semangat beribadah di bulan
Ramadhan ini tidak pupus bahkan meningkat sampai akhirnya dipertemukan
lagi dengan Ramadhan berikutnya...
weh, ane mau nulis tentang penghujung Ramadhan juga ah ..
ReplyDeletewalaupun tulisan ane ga sebaik teh Irly si :)
Haduh... pembahasan boleh sama tapi sudut pandang dan gaya bertutur kan beda-beda.
DeleteJadi silahkan saja^^
rasanya akan rindu dengan suasana ramadhan :)
ReplyDeletePasti... suasananya emang beda... :)
Deletemari berdoa supaya kita dipertemukan kembali dgn ramadhan di tahun2 yg akan dtg, amiin
ReplyDeleteAllahumma aamiin..
Deletesemoga di tahun depan kita masih bisa merasakan nikmatnya suasana bulan ramadhan :)
ReplyDeleteAamiin ya Rabb...
Deletesebentar lagi bulan ramadhan meninggalkan kita, semoga amalan kita dibulan ramadhan bisa diterima :)
ReplyDeleteengga kerasa ya ramadhan hampir usai
ReplyDeleteDuh mbak, makasih pengingatnya, saya termasuk yg menyia-nyiakan waktu padahal waktu itu cepat sekali berputarnya, dan sebentar lagi ramadhan mau berakhir T_T
ReplyDeleteLet's do our best ;)
Deletehiks ramadhan sudah mau selesai, sedihnya aku gak bisa menikmati puasa di minggu terakhir karena datang tamu bulanan
ReplyDeleteKalau itu lain cerita..hehe
DeleteMemang godaan terbesar itu adalah ketika melakukan ibadah sebagai rutinitas dan melupakan esensi utamanya.
ReplyDeleteH-6 nih :) semoga berkah Ramadhan tetap ada di hati sampai menyambut bulan suci berikutnya ^^
Bener mbak..
DeleteAamiin ^^
Bener bgt, seringkali g sadar
ReplyDeleteMaja tugas kita untuk saling mengingatkan :)
Deletesemoga kita semua di beri kesehatan di beri umur panjang di murahkan rezekinya amiiin semoga kita ketemu ramadhan lagi tahun depan :)
ReplyDeleteAamiin.. Allahumma aamiin...
DeleteSemoga lebaran tahun depan bisa lebih baik dari sekarang :)
ReplyDeleteSeyogyanya begitu :)
ReplyDeleteMakasih mbk irly, udh ngingtin
ReplyDeleteSyediihh
:(