30 Jul 2015

Para Pencari Stamp

Sudah tanggal 30 Juli, tinggal seminggu lagi!

Apa sih Ir? Heboh bingits... Hahah..

Jadi gini.. di kantor (saya taunya sebagian teman-teman kantor aja sih) ada fenomena *cieleeh..bahasanya..* *elus-elus speaker* pengumpulan stamp, stamp/stiker kecil ini diberikan oleh pihak supermarket jika belanja dengan nominal tertentu. Umumnya Rp. 50.000 akan mendapatkan 1 stamp, dan jika ada promo bisa mendapatkan stamp tambahan lagi. Nah.. stamp inilah yang kami kumpulkan. Karena dalam periode dan jumlah tertentu, stamp akan bisa ditukarkan dengan hadiah (ga gratis juga sih, cuma belinya bisa lebih murah) yang umumnya 1 jenis (dengan banyak pilihan ukuran) misalnya peralatan dapur, wadah anti panas, ransel, dan lain-lain.... Untuk periode kali ini hadiahnya pisau, mulai dari pisau untuk memotong buah sampai pisau daging yang familiar banget di adegan film action Cina. :D

Fenomena pengumpulan stamp ini memakan korban dari wanita muda *sepeti saya..kibas kerudung*, ibu-ibu rumah tangga, bahkan kemarin baru tau ada bapak rumah tangga yang ikut ngumpulin juga..hihihi... Sebenernya sih mau nyebut fakir stamp..tapi biar julukannya kece sebut saja kami bunga Para Pencari Stamp. Hihi...


Nahh.. seminggu lagi inilah batas penukaran stamp di supermarket... bagi yang sudah berhasil mengumpulkan diawal biasanya akan lebih lega, karena biasanya barang yang jadi incaran sudah nangkring dengan manis di rumah. Atau ada juga sih yang tergoda lagi, setelah ngobrol-ngobrol dan punya stamp lagi (entah hasil belanjaan sendiri atau dikasih) bisa mengumpulkan lagi dan bersaing jadi pencari stamp lagi :D. Yang greget tuh yang belum nukarin dan stampnya belum cukup, kadang hanya kurang beberapa buah stamp lagi biar misinya lengkap. :p

Saya termasuk yang belum nukarin tapi berlimpah stamp...hahahaha.. Setelah libur lebaran kemarin saya masih kurang sedikit, tapi teman-teman yang sudah menukarkan stampnya masih punya banyak sisa stamp, apalagi temen saya si bandar stamp yang kerjaannya memantau harga di supermarket itu (emang kerjaan dari kantor, bagian dari survey harga), rajin memantau harga tidak lupa dia juga rajin belanja, jadi jangan heran kalau stampnya berlimpah.*Membayangkan rumahnya penuh dengan barang-barang hasil nuker stamp dari supermarket.. :)) *

Kali ini sepertinya teman-teman sudah tuntas urusannya dengan stamp ini, sudah tidak mengumpulkan lagi, soalnya ada yang ujug-ujug BBM malam-malam nawarin stampnya, ada juga yang mesti ditodong ditanyain dulu setelah itu baru mengeluarkan stampnya seperti lagi dirampok..banyak bangettt..hahha...

Ndeso yah? Haha... maklum deh, cuma ada 1 supermarket yang super besar di Kendari, kebanyakan kami juga memang belanja setelah mengamati diskon di situ, jadinya sekalian saja ngumpulin... hanya saja kali ini saya sedang licik, biasanya mengumpulkan stamp dengan jumlah sedikit dan membayar lebih banyak, kali ini saya memilih untuk mengumpulkan stamp lebih banyak dan membayar lebih sedikit... untuk mengumpulkan stamp lebih banyak ini saya tinggal minta saja ke temen-temen yang sudah tidak mengumpulkan lagi. Hidup gratisan!!  Hahahha... *Periode berikutnya bisa-bisa gak kebagian stamp gratisan  lagi nih :D*

Aktivitas para pencari stamp ini sepertinya tidak akan berhenti sampai pihak supermarket menghentikan programnya, kemarin saja ada bapak rumah tangga yang sudah nanya "Nanti (periode berikutnya) stampnya ditukar dengan apa lagi ya?" OMG.. sabar bro.. periode ini saja saya belum nukar nih! :D

Teman-teman ada yang masuk Para Pencari Stamp jugakah? :D
 
Read more

27 Jul 2015

Mengenal Untung Rugi Memiliki Kartu Kredit Melalui Cermati.com

Buat apa punya kartu kredit kalau bisa bayar tunai??

Selama ini, saya sangat skeptis dengan yang namanya kartu kredit, memiliki kartu kredit adalah suatu pemborosan kalau menurut saya. Hawanya negatif terus kalau menyangkut kartu yang satu itu, ga ada bagus-bagusnya...

Sampai saat saya menelusuri Cermati.com yang menyediakan berbagai info finansial, mulai dari info mengenai kartu kredit sampai info mengenai kredit mobil bekas. Saya yang kurang mengerti tentang kartu kredit bisa puas kepo mencari info mengenai kartu kredit tanpa harus merasa malu kepada CS bank karna kebanyakan bertanya. :p

Jadi, apa saja keuntungan jika memiliki kartu kredit?
  • Mempermudah alat pembayaran sehingga tidak lagi memerlukan uang tunai.
  • Kartu Kredit dapat digunakan untuk mengumpulkan seluruh bentuk pengeluaran belanja dalam satu tagihan agar lebih efisien.
  • Dapat digunakan untuk mencatat pengeluaran secara rutin sehingga pengelolaan keuangan lebih mudah.
  • Kartu Kredit tertentu memberi jasa asuransi kesehatan, perjalanan, pencurian, atau kerusakan barang yang dibeli menggunakan kartu tersebut.
  • Tingkat keamanan yang relatif tinggi.
  • Kemungkinan mendapatkan berbagai hadiah atau diskon serta promo.

Lalu, apa saja kerugian yang mungkin timbul dengan memiliki kartu kredit?
  • Mendorong gaya hidup boros dan konsumtif jika tidak digunakan secara bijak. Kegiatan ini akan membuat tagihan Kartu Kredit membengkak.
  • Setiap tagihan yang tidak dibayarkan secara penuh akan dikenakan bunga yang relatif tinggi. Jika bunga tidak dibayarkan terus-menerus, tagihan Kartu Kredit tidak akan pernah lunas.
  • Jika pemilik kartu tidak disiplin membayarkan tagiahan tepat waktu akan dibebankan dengan denda keterlambatan yang relatif besar.

Nah... itu info secara umum, jika ingin membuat kartu kredit atau sekedar mencari info lebih jauh, telusurilah menu-menu untuk kartu kredit yang tersedia di Cermati.com, di dalamnya akan ada info mengenai produk kartu kredit secara lebih detail, tiap kartu kredit tentunya punya biaya, denda, persyaratan dan promo yang berbeda-beda. Membandingkan 1 per 1 produk yang ditawarkan sambil minum teh hangat juga oke. 

Suka yang kartu kreditnya memberi reward/keuntungan apa?
(Klik untuk memperbesar gambar)

Membandingkan sebelum memilih itu perlu lho.. Dengan banyak membandingkan kita dapat membuat keputusan yang paling tepat dan cermat sesuai dengan situasi finansial kita. Membandingkannya jangan hanya produk antar bank saja, karena dalam 1 bank bisa saja menerbitkan lebih dari 1 jenis kartu kredit, mulai dari kategori, silver, gold, platinum, dan lain-lain. Tapi setelah mencoba-coba dari menu yang tersedia, saya lebih suka menyaring jenis kartu kredit dari jumlah penghasilan tahunan dan iuran tahunan agar lebih terarah. :D

(Klik untuk memperbesar gambar)

Inilah enaknya di Cermati.com, kita bisa membandingkan dan menentukan pilihan dari berbagai prioritas, selain bisa dari tawaran reward/keuntungan yang diberikan pihak bank, bisa juga mencari dari kesanggupan/sudut pandang konsumen, misalnya Iuran tahunan, kita bisa memilih dari yang gratis sampai yang iurannya bernilai jutaan (besaran iuran ini tentu saja ekuivalen dengan keuntungan yang bisa diterima). Kemudian memilih berdasarkan penghasilan tahunan, agar lebih terarah. Dan kemudian provider kartu dan bank yang menerbitkan kartu, banyak konsumen yang memilih suatu produk karena sudah fanatik dengan bank tersebut, dengan memilih 1 bank favorit akan muncul pilihan kartu kredit yang diterbitkannya.

Sttt... Dari perusahaan start-up yang bergerak di bidang teknologi finansial ini juga saya baru mengetahui kalau kartu kredit itu tidak hanya dipakai untuk membayar dengan cara gesek saja, tapi juga bisa untuk tarik tunai. *Kemana aja Irrrr?. Yahh.. walaupun tarik tunai ini akan dikenakan biaya tersendiri, namun dalam keadaan darurat akan sangat berguna sekali. 

Ternyata, dari hasil kepo untung rugi dan membandingkan produk-produk kartu kredit, lebih banyak untungnya dari pada ruginya. Tapi untuk memilikinya harus dengan 3 syarat terlebih dahulu, harus berada pada posisi mampu, butuh dan yakin dapat bijak menggunakannya. Kalau membuat kartu kredit tapi tidak mampu, hanya untuk gaya-gayaan dan juga tidak bijak dalam menggunakannya, kemungkinan besar akan mengalami rugi dan tidak bisa menikmati keuntungan dari kartu kredit. Sayang sekali :(

Teman-teman sudah punya kartu kredit belum?


Read more

21 Jul 2015

Semarang Modal Nekaddd


Saya memang nekat, saking nekatnya orang tua saya sampai khawatir.

Awal Kedekatan
Semuanya berawal dari kelakuan saya yang jelas tidak diketahui orang tua, di sekitaran tahun.... dijaman promo teleponan murah meriah dari sebuah provider, saya jadi kalong bersama teman-teman chatting dari berbagai daerah. Memanfaatkan tarif telepon murah dari pukul 12 malam sampai sebelum pukul 6 pagi, yang tidak sampai Rp.1.000 bahkan untuk daerah Sulawesi tarifnya tidak sampai Rp.500.

Siapa teman-teman ngalong saya ini mungkin akan lebih membuat heran beberapa orang, mereka adalah teman-teman chatting! Bukan MIRC, bukan E-buddy, bukan Nimbuz, bukan juga Yahoo Messenger... Tapi Mig33 yang sekarang sudah berganti nama menjadi MigMe. Aplikasi Java yang sangat membantu saya menghabiskan waktu di perantauan yang sangat minim hiburan.

Jadi interaksi kami terbagi menjadi 2 sesi dan 2 jenis, mulai jam 6 pagi sampai sebelum jam 12 malam kami siap chatting lewat aplikasi, setelah itu bagi yang mau (kadang juga lagi tidur tetep diteleponin) kami group talk dengan rame, gimana gak rame, 1 saluran ada 5 orang yang siap ngomong, ngobrolin tentang yang terjadi di chat room atau saling ledek-ledekan. SERU!

Tahun 2009 saya mulai vakum chat apalagi ngikutin kegiatan ngalong teman-teman, saya dapat tugas belajar di kampus STIS Jakarta Timur. Walaupun sibuk kuliah tapi tetap kontek-kontekan dengan teman-teman, aneh juga sih, waktu kerja bisaaa banget jadi kalong, giliran kuliah malah total banget :D.

Nekat Kopdar ke Semarang
Sampai akhirnya waktu liburan di Puncak Bogor bareng teman kuliah, salah 1 teman ngalong saya Teh Byan ngomporin buat kopdar ke Semarang, akhirnya dengan modal pakaian bersih yang tersisa di lemari dan uang yang sangat pas-pasan, saya ke Bandung naik bus bersama teman yang kebetulan mau ke Bandung waktu itu, nunggu di terminal Leuwi Panjang dan untuk pertama kalinya ketemu Teh Byan, Kemudian ke terminal Cicaheum, trus ketemu mas Ryan_Pencenk di BIP. Makan siang sebentar kemudian cuss naik bus ke Semarang, dibayarin Teh Byan..hahah... *Dia mah tau banget saya udah kere pas ke Bandung..hihi..

Setelah beberapa jam akhirnya sampai di Semarang, rencana awalnya sih nginap di rumah Mita, ternyata gak bisa di hubungi, sama teman-teman saya dan Teh Byan diinapkan di hotel. Saya menginap selama 3 malam 2 hari dan Teh Byan sudah pulang dluan di hari ke-2, ini nekat banget... saya juga gak tau kalau Teh Byan bakal pulang duluan.

Orang tua saya kerjanya telepon terus, lha gimana gak khawatir, saya nginap dan jalan sama orang-orang yang tidak mereka kenal sama sekali...Teman-teman kostan di Jakarta juga pada cerewet ngatain saya nekat dan nanya kabar.. Love you Ijo Lumut!!*Namanya generasi 80an banget kan? :D*


Lawang Sewu
Jadul binggoooo :D

Selama di Semarang biaya hotel, makan dan jalan-jalan ditanggung oleh teman-teman miggers Semarang, Mas Pendi, Mas Ryan_Pencenk, Dimaz, so sweet kan mereka!! Dengan kesibukan masing-masing mereka atur jadwal biar bisa bareng atau bahkan gantian nganter kita jalan-jalan atau sekedar beliin makan.

Sebagian udah ga ada kabarnya nih... apa kabar kalian??

Sempat nengokin anak Mas Ardian yang baru lahir juga, sebelum pulang ngemper bareng Mita dan Mas Pencenk juga di Masjid Agung Semarang, ala-ala musafir gitu, padahal sudah harus check out dari hotel sedangkan jadwal travel masih beberapa jam lagi :D.

Nih yang foto siapa? Neng Mita? Mas Pencenk? :D

Di sekitaran Masjid Agung Semarang ini juga saya pertama kali ngerasain tahu gimbal, enak...langsung jatuh hati.. setelah menghabiskan waktu beberapa jam mengeksplor area Masjid Agung Semarang akhirnya saya pulang ke Jakarta... Cerita pulang saya gak kalah seru... sama sopir travelnya berkali-kali ditanyain... 
"Di mana neng? Lewat jalan mana?"
 atau
"Lewat baypass dulu kan?"
 atau
"Lewat Tol ini kan?"
"Ga tau pak.. pokoknya turunin saya di GOR Otista-Jakarta Timur."
 Saya jawab tanpa rasa bersalah.. anehnya tanpa rasa was-was juga.*Kalau ketahuan bapak saya bisa dilarang ngebolang lagi nih :D*

Dalam beberapa jam akhirnya saya sampai di tempat yang saya minta, ga ngerti itu sempat nyasar apa nggak, pokoknya udah sampai..wkwkwk.. 

Cerita kopdar ke Semarang ini benar-benar cerita yang akan susah saya lupakan, walaupun mungkin detailnya ada yang terlewat atau terlupa, tapi benar-benar pengalaman tersendiri bagi jiwa petualang saya...*Hassekk* Terima kasih untuk Teh Byan yang sudah jadi sponsor perjalanan Bandung ke Semarang, Mas Pencenk, Mas Pendi, Dimaz, Mita dan Mas Ardian yang sudah menjamu saya dan Teh Byan di Semarang dengan waktu dan materi. *Kapan kita kopdar lagi??? Hihihi ^^*

Ini cerita nekat saya yang tanggl 19 Juli kemarin tepat berlalu 6 tahun, mana cerita nekat teman-teman?

PS: Jaman sekarang aksi nekat saya jangan ditiru, banyak orang jahat...
Read more

18 Jul 2015

Cerita Lebaran 1436 Hijriah

Setiap lebaran pasti memberi kesan tersendiri bagi umat muslim.



Seperti di keluarga besar kami, tahun ini tidak berangkat ke Kota Baubau lagi karena kakek (bapaknya mama) yang tinggal disana sudah meninggal Oktober lalu. Orang tua biasanya memang jadi destinasi pertama yang dipertimbangkan sebagai tujuan mudik. Bagi kami anak-anak mama dan bapak (begitupun sepupu-sepupu saya) yang belum berkeluarga jelas mengekor ke orang tua saja mau lebaran di mana.

Seperti biasa H-1 lebaran rumah kami sibuk dengan segala macam pekerjaan memasak dan bersih-bersih, tentunya sambil memantau sidang isbat karena ikut menentukan kapan opor ayam bakal dimasak.hehe...

Jadi saat malam takbiran, saya dan mama sebagai kru dapur mempersiapkan bahan-bahan sup dan mi goreng, setelah hasil sidang isbat diumumkan kami pun sibuk memasak opor ayam, puding custard dan puding gula merah, tidurnya sekitar pukul 1. Ketupat sudah masak sebelum hasil sidang diumumkan, sementara adik-adik saya yang bertugas bersih-bersih sudah nyicil sejak H-5, hasilnya malam itu sudah lumayan longgar tugasnya :D

Oh ya, dari hasil perampingan menu di hari lebaran, ada 1 jenis makanan yang memang saya dukung sekali penghapusannya, namanya lapa-lapa, kalau di Jawa namanya lepet. Masak lapa-lapa tuh lama plus gempornya ampun-ampunan!*Membayangkan bikinnya udah berasa sakit dluan nih tulang belakang :D* Tapi karena tetangga dan beberapa teman mama tahu bahwa kami gak masak lapa-lapa, mereka pada ngasih dan akhirnya ada sekitar 40 buah lapa-lapa di rumah... Alhamdulillah... baik banget dah mereka.. bapak sampai becanda "Lain kali ga usah masak, bilang aja ke mereka kita gak masak." Hahah..saya dukung paakk #Ehh :D

Duet ketupat dan lapa-lapa

Di hari Jumat 17 Juli 2015 yang bertepatan dengan 1 Syawal 1436 H cuaca cerah sepanjang hari. Setelah Shalat Idul Fitri dan salam-salaman dengan tetangga-tetangga, kami lanjut masak mi goreng dan sup *masih aja sibuk bokkk* kemudian makan dan melanjutkan tur ke berbagai negara *ngayal*. Rumah tujuan utama selalunya rumah kakaknya mama, soalnya saudara-saudaranya bapak di Wakatobi semua. Saya sempatkan singgah sebentar di Kompleks rumah dinas kantor kemudian ke destinasi kunjungan ke-2, makam nenek dan om.

Makam nenek dan om setiap kali didatangi selalu bersih.. kami memang punya petugas pembersih makam langganan, yang tugasnya memang memastikan makam kakek dan nenek agar tetap bersih dan tidak dipenuhi rumput. Alhamdulillah ibu yang ditugasi merawat makam nenek dan om amanah, bahkan tidak hanya merawat, tapi juga memperhatikan pengunjung-pengunjung di makam nenek dan om tersebut.

Sepulang dari ziarah makam, agenda selanjutnya adalah mengunjungi rumah keluarga-keluarga, sangat bersyukur Kendari sampai saat ini merupakan ibu kota provinsi yang tidak menyuguhkan kemacetan, ditambah lagi suasana lebaran yang lumayan lengang dan proses pelebaran jalan yang belum lama selesai di jalur alternatif (bay pass). Kami jadi bisa kesana-kemari tanpa menghabiskan banyak waktu di jalan. Salah 1 nikmat yang harus disyukuri warga Kendari.
Sepulangnya di rumah waktu benar-benar kami manfaatkan untuk beristirahat, hari pertama lebaran selalu jadi harinya keluarga. ^^

Oh ya, semalam dapat kabar dari kawan wartawan, ada beberapa toko yang dibobol brankasnya di Kendari, hendaknya kita semua berhati-hati saat meninggalkan rumah dan tidak lupa mengawasi toko bagi yang memilikinya. Semoga Allah selalu melindungi kita lahir batin...

Selamat Idul Fitri 1436 Hijriah teman-teman... Taqabalallahu minna waminkum (semoga Allah menerima (amal) dari kami dan (amal) dari kalian).
Read more

10 Jul 2015

Benarkah Ramadhan yang Meninggalkan Kita?

"Sepertinya kebanyakan dari kita sering salah tafsir, menyangka Ramadhan yang meninggalkan kita, tapi ternyata kitalah yang lebih dulu meninggalkan Ramadhan. - Irly"

===

Ramadhan sudah akan pergi meninggalkan kita! Yakin Ramadhan yang meninggalkan kita???


Dikutip dari Dakwatuna.com:

Sebagian ulama kita membagi bulan ini dengan tiga fase: fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Dari ummul mukminin, Aisyah ra., menceritakan tentang kondisi Nabi saw. ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan: “Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”
***
Keutamaan 10 Hari Terakhir di bulan Ramadhan bukan menjadi rahasia lagi untuk umat muslim, sering kali penceramah mengingatkan kita saat sesi ceramah menjelang tarawih di Masjid, tapi kita seperti lupa tentang keutamaan yang sudah tersimpan di luar kepala ini. Ya.. benar-benar berada di luar kepala.. :(

Aktivitas menjelang lebaran menuntut banyak persiapan, sehingga seringkali kita sibuk dengan beragam jenis belanjaan, beragam jenis kue dan banyaknya aktivitas di luar ibadah khas Ramadhan lainnya. Sayangnya tuntutan itu datang dari diri kita sendiri, menuntut cat rumah yang harus baru, gorden rumah yang harus baru, bersih-bersih rumah yang tidak berujung, mengolah adonan menjadi berbagai jenis kue-kue, mungkin juga terpikat tulisan besar dengan angka 50 dan 75 persen saat kebetulan lewat di salah satu sisi pusat perbelanjaan. Kasus yang terjadi hampir di setiap rumah...

Aktifitas-aktifitas diatas tidaklah salah, hanya saja waktu pengerjaannya yang kurang tepat. Mungkin susunan prioritas kita yang selama ini sudah pakem perlu diperbarui lagi. Dengan menempatkan ibadah sebagai raja dari segala prioritas yang telah kita susun, maka waktu pelaksanaan aktivitas-aktivitas di luar ibadah akan secara otomatis mudah kita sesuaikan. Misalnya saja, sebelum Ramadhan tiba rumah sudah dibersihkan dan dicat baru, kue kering sudah dibuat atau jika mampu beli saja menjelang lebaran, belanjapun bisa dilakukan sebelum Ramadhan.

Iya..iya.. Saya mengerti tentang model-model baru pada pakaian atau diskon yang semakin update dan besar angkanya saat menjelang lebaran, tapi percayalah diskon yang diberi Allah itu jauuhh lebih besar dari yang pernah kita sama-sama lihat. Masih mau menyia-nyiakannya? Jangan saudaraku...

Satu lagi aktivitas khas Ramadahan yang terus ada, kegiatan buka bersama (bukber), ini tidaklah salah, bukan juga waktu pengerjaannya yang kurang tepat, tapi durasi dan aktivitasnya yang sering kali melenakan kita dari kualitas dan kuantitas ibadah yang biasa kita lakukan.

Berbukalah bersama teman ataupun keluarga, tapi jangan lupa juga untuk beribadah bersama-sama. Jika ingin berbuka bersama, carilah tempat yang juga menyediakan tempat yang memberi fasilitas ibadah yang layak, salah satu cara untuk saling menyeru dalam kebaikan.

Masih dari Dakwatuna.com:

Ada 2 sebab  Nabi Muhammad S.A.W memberi perhatian lebih terhadap sepuluh hari terakhir Ramadhan

Sebab pertama, karena sepuluh terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah saw. berdo’a:

“اللهم اجعل خير عمري آخره وخير عملي خواتمه وخير أيامي يوم ألقاك”
“Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak.”

Jadi, yang penting adalah hendaknya setiap manusia meangakhiri hidupnya atau perbuatannya dengan kebaikan. Karena boleh jadi ada orang yang jejak hidupnya melakukan sebagian kebaikan, namun ia memilih mengakhiri hidupnya dengan kejelekan.

Sebab kedua, karena dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan secara keseluruhan, sesuai dengan firman Allah swt.

إنا أنزلناه في ليلة القدر
Sesungguhnya Kami telah turunkan Al Qur’an pada malam kemulyaan.”

Allah swt. juga berfirman:

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
 “Bulan Ramadhan,adalah bulan diturunkan di dalamnya Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda -antara yang hak dan yang batil-.”

Dalam hadits disebutkan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan di dalamnya ada lailatul qadar, malam lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diharamkan darinya maka ia diharamkan mendapatkan kebaikan seluruhnya. Dan tidak diharamkan kebaikannya kecuali ia benar-benar terhalang -mahrum-.”

Al qur’an dan hadits sahih menunjukkan bahwa lailatul qadar itu turun di bulan Ramadhan. Dan boleh jadi di sepanjang bulan Ramadhan semua, lebih lagi di sepuluh terakhir Ramadhan. Sebagaimana sabda Nabi saw.:

“التمسوها في العشر الأواخر من رمضان“.
“Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir Ramadhan.”
***

Apapun aktivitasnya jangan sampai menggangu target Ramadhan yang sudah kita buat di awal, jangan sampai mengganggu semangat ibadah di bulan yang berlipat-lipat kebaikannya ini.

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, rangkul dengan usaha-usaha terbaik kita dalam beribadah, sambil terus berdoa agar semangat beribadah di bulan Ramadhan ini tidak pupus bahkan meningkat sampai akhirnya dipertemukan lagi dengan Ramadhan berikutnya...

Read more

7 Jul 2015

Cadangan Nyawa Mini Untuk Gadget

Setelah 7 tahun bertugas di kabupaten sebagai tenaga lapangan, akhirnya 2 tahun lalu saya pindah di kantor provinsi sebagai Sekretaris eselon II.

Setelah bekerja sebagai sekretaris, ternyata kegiatan turun lapangan tidak serta-merta berhenti, pada suatu Sensus, Survei atau pendataan besar seperti Pemutakhiran Basis Data Terpadu yang sedang berlangsung sekarang, seluruh pegawai akan terlibat, kalau dulu saya yang di awasi, sekarang saya yang mengawasi, minimal masalah Standar Operating Procedure atau SOP.

Seperti akhir bulan lalu, saat mendapat tugas supervisi ke Kabupaten Buton, itu lho.. penghasil aspal terbesar..bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia!

Perjalanan dari Kota Kendari ke Kabupaten Buton memakan waktu kurang lebih 4 jam menggunakan kapal cepat *ini udah cepat lho ya* dan kurang lebih 1 jam perjalanan darat. Untuk sampai di Kabupaten Buton, kapal harus transit kurang lebih 45 menit untuk menurunkan dan menaikkan di Kabupaten Muna dan kemudian berhenti di Kota Baubau yang merupakan tempat beradanya Benteng Keraton Buton, benteng terluas di dunia. *Buat yang suka Stop Dance di ajang The Dance Icon Indonesia pasti tidak asing dengan nama Kota Ini.*

Dalam perjalanan yang cukup lama tersebut, amunisi saya satu-satunya adalah baterai gadget yang terisi penuh *diluar Ramadhan seperti sekarang biasanya saya bawa cemilan :D*. Sayangnya HP yang saya gunakan untuk komunikasi utama malah kehabisan baterai sebelum kapal berlabuh di Kota Baubau.

Saat singgah untuk Sholat sebelum menyambung perjalanan darat, saya segera mencari colokan, tapi apalah daya, baru beberapa menit dipakai HP sudah mati lagi. Karena setibanya di Kabupaten Buton kami langsung ke lapangan, saya pasrah saja HP mati, semoga orang tua tidak khawatir karena saya belum memberi kabar dan saat dihubungi nomor saya pasti tidak aktif.

Tau gak saya kabarin orang rumah kapan? Besok paginya..walah..aturannya kan kasih kabar ke rumah itu saat tiba di Kota Baubau atau Kabupaten Butonnya, malah laporan besoknya, maklum deh.. anak perempuan satu-satunya, orang tua suka gampang khawatir... 

Kenapa sepertinya ribet banget ya urusan HP mati gini? Iya nih ribet banget, gara-gara gak punya cadangan nyawa (power bank) untuk di lapangan, udah tau penting sih power bank ini, tapi milihnya susah, setelah membeli yang ternyata abal-abal waktu itu saya jadi malas lagi belinya, jatuh sekali doang habis itu error, mau diisi daya, power banknya malah nyetrum, ukuran dan beratnya juga kurang enak untuk dibawa-bawa... *kenapa dulu saya beli ya?*

Asus ZenPower Cadangan Nyawa Mini yang Powerfull

Itu sih dulu... sekarang saya udah punya power bank baru yang mudah dibawa kemana saja, namanya Asus ZenPower. Ini power bank pertama di dunia yang berkapasitas 10050mAh dengan hanya seukuran kartu kredit (90.5 x 59 x 22 mm), beratnya juga hanya 215 gram, cadangan nyawa yang mini tapi powerfull!. ^^ Baterainya pakai Lithium-ion buatan produsen spesialis baterai asal Jepang: Panasonic.

Dengan output 2.4 Ampere baterai HP saya bisa terisi dengan cepat. Kalau gini sih sambil wawancara di lapangan HP sudah bisa terisi penuh tanpa harus numpang cari colokan buat isi ulang di rumah warga/responden, belum tentu juga rumah responden itu ada listriknya. Sudah menyita waktu responden, ngerepotin pula. BIG NO banget buat petugas lapangan ga enakan seperti saya..hehe..

Klik untuk gambar yang lebih jelas

Eh, Asus ZenPower ini bukan hanya powerfull saja lho, tapi juga sangat aman. Salah satunya teknologi eksklusif PowerSafe yang selalu mengawasi suhu, voltase masuk dan keluar, serta menjaga perangkat dari kemungkinan arus pendek saat proses isi ulang. Kan gak mau ngisi nyawa ke gadget tapi malah bikin rusak ya?

Ketebalan dan perbandingan ukuran Power Bank Asus dengan kartu NPWP

Pokoknya kalau ke lapangan lagi Asus ZenPower ini salah satu yang wajib dibawa, kondisi lapangan yang tidak selalu bisa ditebak harus bisa diantisipasi, salah satunya dengan membawa cadangan nyawa untuk alat komunikasi, kabar untuk keluarga tidak terlambat, foto-foto kondisi lapangan tersedia, komunikasi dengan subject matter juga bisa terjamin.

Read more

1 Jul 2015

Analogi Hati

"Hati semestinya seperti lautan yang bening, dengan keluasannya ia akan bertindak baik dan dengan kebeningannya ia akan dapat digunakan bercermin. - Irly"



Hati Ibarat Cermin
Hati yang dianalogikan sebagai cermin sudah sangat umum kita dengarkan, begitupun maksud dari diberikannya analogi tersebut. Kita manusia diharapkan selalu menjaga kesucian hati, karena segala perbuatan kita, baik maupun buruknya dianggap sebagai cerminan/pantulan dari keadaan hati kita. 

Jika perbuatan kita buruk maka secara otomatis hati kita akan dianggap kotor, begitupun sebaliknya jika perilaku kita baik maka hati kita akan dianggap baik/bersih. Sudah bukan rahasia dan tentunya bukan rahasia juga bahwa menjaga kebersihan hati sesungguhnya bukan hal yang mudah dilakukan mengingat jaman sekarang berbuat dosa itu sangat mudah.

Hati Ibarat Wadah
Selain sebagai Cermin, Hati juga dianalogikan sebagai wadah. Jika cermin cenderung kepada bagaimana kita bersikap kepada orang lain, hati sebagai wadah diartikan dengan bagaimana orang lain/lingkungan sekitar bisa mempengaruhi atau berdampak kepada kita.

Contoh: 
1 bungkus racun dituangkan kedalam segelas air mineral lalu diaduk, racun itu kemungkinan akan bereaksi dengan sangat cepat dan membunuh peminumnya. Tapi 1 bungkus racun itu efeknya akan berbeda jika dituangkan ke sungai atau lautan. Mungkin akan membuat sakit perut bagi yang meminum tapi tidak akan membunuhnya.

Semakin luas hati kita, maka akan semakin kecil kemungkinan hati kita terpengaruh oleh hal-hal buruk yang masuk pada diri kita.

Semakin luas hati kita, tidak akan mudah kita terpengaruh oleh hal-hal buruk yang mungkin mampir menguji kita.

Semakin luas hati kita, semakin luas juga ruang pemakluman yang kita berikan kepada orang yang mungkin menyakiti hati kita, sengaja ataupun tidak sengaja perlakuannya, hati kita sudah terlanjur luas untuk bisa dicemari oleh efek buruk yang mungkin bisa timbul.

Maka karena luasnya hati kita, seburuk apapun kita diperlakukan, kita tetap membalasnya dengan kebaikan.

***
Tak ada yang sempurna, tapi Allah Maha Sempurna. Jangan mengecilkan-Nya dengan meremehkan hati yang telah Allah berikan, Hati yang terlahir bening nan luas itu, milik kita sejak awal.

*Pengingat untuk saya sendiri*
Sumber Inspirasi: Ceramah Ramadhan Kantor

Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...