25 Sept 2015

Pengalaman Setahun Menggunakan Kawat Gigi Dengan Damon System


Menggunakan kawat gigi adalah hal yang sudah lama saya idam-idamkan. 

Kurang lebih sudah sekitar 10 tahun yang lalu ingin saya gunakan, hanya saja saya urungkan karena orang tua saya tidak mengizinkan, terutama Mama yang tidak begitu suka melihat orang pakai kawat gigi. Ya, mungkin dulu terlihat aneh untuk orang tua saya. Padahal Mama juga nonton Betty La Fea dulu. *Nyambung ya? Hihi* Tapi.. namanya juga orang tua. Saya manut saja, toh saya tidak punya uang dan merengek meminta sesuatu bukanlah style saya *Ciyehh bahasanya*.

Setelah saya kerja dan sudah mandiripun terbukti uang bukanlah alasan Mama melarang saya, tetap saja saya tidak dibolehkan memakai kawat gigi. Ya sudah saya tetap manut, sampai akhirnya saya ke tempat praktek dokter untuk melakukan tambalan pada lubang kecil di gigi saya, saya melihat banner yang mengenai Damon System di pintu masuk. Dengan banyak bertanya dan mempertimbangkan masak-masak, saya akhirnya memasang kawat gigi 13 September 2014 lalu. Dengan seizin Mama tentunya.

Apa itu Damon System?
Damon system adalah teknologi terbaru dalam memperbaiki gigi, keunggulannya antara lain:
1. Minim rasa sakit.
2. Waktu yang diperlukan relatif singkat.
3. Tidak harus mencabut gigi.
4. Jadwal konsultasi lebih jarang.

Keempat hal itu yang dijelaskan dokter kepada saya. Nanti akan saya paparkan mengenai pengalaman saya menggunakannya selama setahun ini.



Kenapa harus memakai kawat gigi?
Awalnya saya ingin memakai kawat gigi lebih karena gigi atas saya yang agak maju kedepan*akhirnya saya tahu kenapa waktu kecil kalau buka bungkus makanan pakai gigi teman saya bisa dan saya tidak bisa :D* kalau masalah rapi memang cukup rapi, dokter juga bilang begitu, tapi setelah di-rontgent baru mulai kelihatan secara jelas "penampakan" gigi saya secara utuh. 2 gigi saya yang sejak lama saya biarkan ompong juga sudah mulai menunjukan akibat tidak sehatnya. Opsinya ada 2, memasang gigi palsu atau mau perawatan total dengan menggunakan kawat gigi.

Akhirnya saya memilih menggunakan kawat gigi, saya yang malas ke dokter gigi bisa rajin kontrol kesehatan gigi jika sudah punya jadwal dengan dokter, itu pertimbangan saya. Segala biaya yang saya persiapkan untuk perawatan gigi juga kebanyakan sudah tercakup di dalam perawatan ortho ini (misalnya scheling dan cabut gigi). Saya mantap dengan perkiraan 1,5 tahun kedepan saya sudah bisa melepas kawat gigi.

Memilih behel transparan
Saya puas sekali dengan pilihan saya memilih behel transparan, benar-benar memenuhi keinginan saya untuk tidak tampil mencolok dengan kawat gigi, apalagi dengan Damon system yang bebas karet warna-warni dan diawal pemakaian kawat yang digunakan sangat tipis. Banyak teman yang tidak "ngeh" kalau saya sudah menggunakan kawat gigi!. ^^

Makanan
Oh ya, mungkin ada yang menanyakan kendala masalah makan. Begini, saya penyuka kripik,  langsung saja saya kasih bayangan masalah kripik ya, karena tahu sendiri kan kripik termasuk makanan yang terbilang "keras" dan sejak awal pakai kawat gigi saya masih makan itu. hihi.. Saat saya tanyakan ke dokterpun, dokter juga bilang untuk makan seperti biasa dan kripiknya dikurangi saja, tidak melarang sepenuhnya. Gak heran ada pasien kepedean makan steak dan bracetnya ada yang lepas *apa emang dokternya aja yang baik ya?Hihi..* 

 Malam pasang kawat gigi, besok sorenya kita..makan-makaaann!! ^^
  
Ada masanya saya memilih makan bubur, yaitu saat penarikan selama 2 atau 3 hari, karena pada saat itu gigi sedang sangat goyang dan dokter juga berpesan untuk memakan makanan yang lunak saja dulu.
 
Bagaimana dengan keunggulan-keunggulan di atas?

Oke, saya coba berikan testimoni satu per satu ya...

1. Minim Rasa Sakit
Hal ini tampaknya benar jika dibandingkan dengan cerita teman-teman yang tidak menggunakan Damon, karena diawal hanya ada rasa aneh karena ada benda baru yang menempel ke gigi, tidak sakit, tapi tetap saja rasa sakitnya akan ada saat masa penarikan untuk merapatkan jarak pada gigi.

Jadi keunggulan itu tepat karena rasa sakitnya sudah sangat diminimalisir oleh system ini, setidaknya saya tidak mengalami banyak rasa tidak nyaman, berbeda dengan cerita teman-teman yang sudah lebih dulu menggunakan kawat gigi (bukan dengan Damon system). Kalau kata dokter, hal itu disebabkan oleh tidak adanya karet yang hasilnya mengurangi gesekan dan tekanan.

2. Waktu yang diperlukan relatif singkat
Waktu yang relatif singkat inilah yang menarik perhatian saya, terlebih sebelumnya dokter menunjukkan hasil sang pasien yang berhasil merapikan giginya yang berantakan dalam waktu kurang lebih 6 bulan. Tanpa ada gigi yang dicabut. Tapi belakangan dokter menjelaskan, untuk masalah gap atau jarak pada gigi, relatif lebih lama perkembangannya, tapi saat saya sebut sudah setahun dokter tetap tidak surut keoptimisannya dengan 6 bulan yang tersisa. Memang kalau masalah jarak gigi yang didepan sudah rapat semua, tinggal yang belakang saja.

3.Tidak harus mencabut gigi
Nah, ini yang harus dipertegas jika ingin menggunakan kawat gigi dengan Damon system, jika gigi pasien proporsional dalam segi jarak dan jumlah maka tidak akan ada gigi yang harus dicabut. Sedangkan jika pasiennya seperti saya, sudah ada gigi yang ompong, otomatis gigi saya nanti akan sangat tidak proporsional, maka dalam hal ini gigi saya harus ada yang dicabut, 1 gigi yang tak berdosa dan 1 lagi memang gigi yang sudah rusak tidak bisa diselamatkan (lagi).

4. Jadwal Konsultasi Lebih Jarang
 Dalam tahap pemasangan, perapatan gigi depan dan pencabutan gigi, saya memang mempunyai jadwal konsultasi 2 bulan sekali, berbeda dengan teman-temang yang jadwalnya sebulan sekali. Saat memasuki masa perapatan gigi yang dicabut dan sudah kadung ompong, saya dijadwalkan berkonsultasi sebulan sekali, soalnya harus ganti karet. Biaya konsultasi juga relatif murah, bahkan dalam jadwal sebulan sekali, beberapa kali saya pulang dengan isi dompet yang kembali utuh karena dokter bilang biayanya cuma sedikit, nanti saja sekalian dengan bulan depan.

So.. Itu dia pengalaman saya selama setahun ini, kurang lengkap rasanya kalau gak pakai foto ya? Walaupun fotonya gak pas setahun, soalnya baru keingat sebaiknya ada fotonya..hehe

Gimana? Sudah kelihatan bedanya?

PS: Kirimkan email dengan subject Damon System untuk fast response dan jika punya pertanyaan seputar harga. Mohon maaf untuk yang minta dikirimi email tidak akan saya tanggapi. Terima kasih.
Read more

21 Sept 2015

Sensasi Memberi Makan Ikan di Hotel Wisata Wakatobi

Wakatobi, surga bawah laut...

Surga, identik dengan kesenangan, tempat atau hal yang menyenangkan, kali ini kita tidak usah jauh-jauh menyelam ke bawah laut dulu untuk merasakan kesenangan, yuk temui kepuasan menemui surga di Hotel Wisata Wakatobi. ^^


Hotel Wisata Wakatobi
Jujur saja, kalau untuk hotel, tidak ada yang spesial selain beberapa dekorasi lobi hotel yang dihiasi oleh cangkang kerang laut beraneka jenis dan beberapa pasir putih untuk melengkapinya, pun begitu di kamar tempat saya menginap, saya hanya tertarik oleh Wakatobi TV yang menurut saya dikemas baik untuk ukuran kabupaten terlebih dikelola oleh Pemda setempat. Lalu, dimana surganya??

Restoran Hotel Wisata

Konsep restoran di hotel ini sangat menarik, dibangun terpisah dari badan hotel yang berkonsep rumah panggung khas daerah pesisir, restoran ini menjorok ke laut. Walaupun dekorasinya sederhana, namun mewah oleh sambutan ikan-ikan yang dibuatkan keramba, tadinya saya pikir ikannya adalah ikan hiu kecil, tapi ternyata jenis ikan yang umum dikonsumsi, ikan putih besar dan beberapa jenis ikan laut lainnya, termasuk lobster. Siapapun yang mencari meja makan akan singgah menyaksikan ikan-ikan yang selalu berputar searah jarum jam ini, saya lupa makan.!!

Memberi makan ikan sebenarnya sudah cukup umum, tapi bayangkan ikan yang diberi makan ini adalah ikan putih ukuran besar yang sering kali tersaji di meja pesta.

Bagi yang khusus datang ke Wakatobi untuk refreshing, hotel ini sudah menyajikannya untuk pelanggan, karena ikan-ikan ini juga bisa diberi makan dengan sisa-sisa makanan yang tidak habis (bahkan tulang ikan sekalipun), dan kegiatan memberi makan ini lagi-lagi akan "menyita waktu" pengunjung untuk ber "Wuahhh" ria bahkan dengan sukarela akan mencari sisa makanan lagi untuk diberikan kepada ikan. Smart, sisi hiburan untuk pengunjung dapat, sampah rumah tangga terkelola dengan baik, ikan-ikan juga merasa diperhatikan. *Iya..iya.. yang terakhir itu memang hanya analisis sok saya saja :D *

Strategis
Letak hotel Wisata ini terbilang cukup strategis, sekitar 100 meter di sebelah kanan hotel terdapat toko souvenir bernama D'Box, kurang lebih 250 meter sebelah kiri hotel terdapat rumah makan dengan ciri khas bangunan bambu yang dicat kuning, orang menyebutnya Pondok Bambu, harga makanannya relatif murah, bahkan seafood sekalipun.

Yang juga tidak biasa dari hotel ini adalah, adanya pangkalan ojek di dalam pagar hotel, artinya masih di dalam kawasan hotel dan pagi-pagi saya melihat beberapa mobil travel mangkal di samping pangkalan ojek, entah dengan seizin pihak hotel atau tidak, tapi hal ini justru mempermudah akses tamu hotel untuk bepergian.

Oh ya, saya punya rekaman saat memberi makan ikan, abaikan suara saya yang excited saat ikan-ikan itu menyambut makanan :D
Ayo, berkunjung ke Wakatobi, menginap di Hotel Wisata dan rasakan sensasi yang sama.^^
Wisata Beach Hotel
Alamat: Jl. Ahmad Yani. Wangi-wangi, Wakatobi-Sulawesi Tenggara
Telp: 0404-21175
E-mail : wisatabeach@yahoo.com

Read more

14 Sept 2015

5 Tips Mengatasi Homesick


Home = Rumah
Sick = Sakit
Homesick = Rumah Sakit
*Jokes lama*

Saya sudah lupa kapan terakhir kali saya merasakan homesick, kayaknya waktu masih tugas disebrang pulau..sekitar akhir 2012. Ya..Alhamdulillah banget saat ini sudah tinggal dirumah lagi bersama orang tua, walaupun tempat favorit saya masih sama..Kamar!! hehe

Homesick mungkin udah banyak penjabarannya kalo nanya ke mbah gugel, intinya ya 1: KANGEN. Kangen rumah..kangen susananya, kangen orang-orangnya, kangen efek berada dekat dengan mereka, kangen kemudahan-kemudahan bersama mereka. Iyapp dah.. homesick tuh bakal tiba-tiba muncul kalo kita lagi susah, misalnya sakit - mama bakal sibuk masakin bubur trus mijetin, papa atau saudara sibuk nyariin obat, peralatan elektronik rusak - tinggal bilang aja papa langsung maju benerin, laper - tinggal keluar kamar makanan udah ada di atas meja.

Dalam bayangan kita segala kebaikan yang ada dirumah itu muncul dalam bentuk slide show. Kalau merantau karena menikah atau tinggal bersama keluarga level homesicknya mungkin tidak akan begitu besar karna ada pasangan/keluarga dalam 1 atap tapi yang paling dahsyat level homesicknya itu kalau sebelumnya ga pernah jauh dari rumah trus ngekost sendiri, derajat parahnya nambah kalau yang merantau anaknya manja banget. Beuh.. *pukpuk yang merantau..*


Tips Mengatasi Homesick:
1. Buatlah dirimu merasa nyaman
Kenapa hal ini menjadi nomor 1? Karena rasa tidak nyaman yang terus menerus bakal bikin perasaanmu selalu merasa susah, rindu suasana nyaman dirumah, dekat dengan orang tua, saudara dan keluarga.

2. Rajin-rajin menelepon keluarga
Bagilah rasa rindumu.. saya tahu betul susahnya ngomong kangen, rindu ke orang tua, untuk beberapa orang, kami lebih senang menyamarkannya, entah memang kita sudah terdidik seperti itu dan saling mengerti atau gengsi-gengsian gak penting ajah. Teleponlah.. walaupun gak ngomong secara langsung tentang rasa kangen yang ada, tapi bertukar cerita dan saling menanyakan kabar akan membantumu menyalurkan rasa rindu, begitupun juga dengan rasa rindu dari rumah. Kalau merantaunya ke luar negeri manfaatkan media-media yang sekalipun tetap berbayar tapi biayanya lebih murah dibanding menelepon langsung.

3. Perbanyak aktifitas yang positif
Banyak aktifitas artinya konsentrasi bisa tersita sementara, jadi waktu untuk mellow-mellow juga berkurang, misalnya makin rajin beribadah, banyak berdoa, olahraga, pelajari hal-hal yang belum diketahui tentang tempat merantau kita. Kenapa aktifitas yang positif? Karena kalo aktifitasnya ga positif, pasti membawa dampak buruk, susah lagi jadinya, ingat kesusahan itu bibit-bibit homesick juga :)

4. Cerita ke sesama "pengidap" homesick
Kenapa harus ke sesama "pengidap" homesick? Karena senasib sependeritaan, kalo bahasa kerennya 1 frekuensi, berada di frekuensi yang sama bikin kita merasa dimengerti, diberi saranpun bisa lebih membantu karna lebih tepat sasaran, dia tau perasaan kita gimana, mungkin juga yang tadinya kita niatnya curhat malah menyemangati teman karna kesusahannya ternyata lebih besar dari yang kita rasakan, berbagi bisa membuka banyak jendela kesyukuran di hati kita :).

5. Perbanyak teman
Banyak teman akan membuka wawasan dan minat, aktivitas bertambah, minat terhadap suatu hal juga mungkin bertambah, misalnya memilih untuk meng-eksplore tempat wisata atau kuliner di daerah rantau, kemudian disalurkan ke poin nomor 3, aktifitas positif, misalnya menulis blog.^^

Homesick ini nyebelin, tiba-tiba muncul dan bisa bikin air mata tiba-tiba ngalir gitu aja, tapi homesick ada hikmahnya lho.. ini berdasarkan pengalaman pribadi saya yang awal merantau selalu saja menyebrang pulang saat weekend, kemudian sadar bahwa bagaimanapun saya harus punya tabungan dengan mengelola waktu pulang bertemu keluarga. So, apa saja hikmah merasakan homesick?

Hikmah Merasakan Homesick :
1. Membuat kita lebih menghargai kebersamaan dalam keluarga
Sebelumnya cuek, egois, merasa bisa tanpa orang rumah.. tapi setelah diserang homesick akhirnya sadar, bahwa kita gak bisa terus-terusan jauh sendiri, saat sakit baru sadar gimana enaknya ada keluarga yang ngurusin, gak perlu tertatih hanya untuk sekedar ngambil air minum*pengalaman pribadi.*

2. Membuat kita ingin memberikan yang lebih baik lagi
Kalau sudah pernah memberi, perasaan ini kan muncul tanpa pernah puas, karena sudah menyadari berharganya kebersamaan bersama keluarga kita jadi ingin membalas segala jasa-jasa, kemudahan-kemudahan dan kehangatan yang sudah diberi orang tua dan keluarga.

Intinya sih, merantau jauh dari orang tua/keluarga ataupun tidak, kita harus memanfaatkan momen, give and show your love as much as you can!! 

Untuk yang sedang homesick, kangen rumah, kangen suasananya, kangen orang tua, himnaeseyo! Bertahanlah.. kalau sudah dibela-belain merantau pasti ada nilai kebaikan di tempat yang sedang ditinggali sekarang ini, jangan lupa praktekkan tips diatas ya.. Semoga bermanfaat ;)


Read more

10 Sept 2015

Gara-gara Rajin Senam


Badan bugar? Pasti!
Keringatan? Apalagi!!

Efek itu yang akan terasa saat mengikuti senam, kalau baru mulai ikut sih harus terima efek badan akan terasa pegal-pegal, tapi jangan berhenti, besok lanjut lagi, setelah 2-3 hari rasa pegalnya akan hilang. Trust me, it work! ;)

"Itu doang efeknya Ir? Basi aahh.."

Hidihh..sabar dong.. jadi efek lainnya adalah SAYA JADI UPDATE SAMA LAGU DANGDUT TERBARU plus liriknya yang ah.. tau sendirilah... Ini penting untuk dipasangin caps lock ya...agar segala kesalah pahaman yang terjadi bisa clear saat ini juga. *sok aja ada yang nyelisihin gitu...pffttt*

Pendinginan setelah senam

Entah kenapa salah satu musik yang sering dipakai sebagai musik Zumba, Aerobik atau gerakan-gerakan yang mengandalkan langkah kaki seperti Goyang Jamila dan Goyang Momere itu sering kali dari genre dangdut, biasanya sih memang yang up beat, tapi intro yang selow aja gerakannya tetap kece koq, ntar kalau masuk reffnya baru gerakanya mulai heboh gitu.

Yasudahlah ya.. saya ceritain nih beberapa lagu dangdut yang sering dipakai untuk berkegiatan sehat dan fun di Taman Kota tempat saya biasa senam..

1. Terong dicabein
Dari judul berasa resep masakan gak sih? Laper kan? Tapi sayang banget lagu ini isinya tentang cowok berondong yang ngegodain wanita dewasa. Entah siapa yang jadi terongnya dan siapa yang jadi cabenya. Gak usah bayangin Mas Chef di Oh my Ghost lagi masak terong yaak.. :D 

2. Aku Mah Apa?
Ini lagu udah banyak yang tau pasti, soalnya lagu sebelumnya heboh, ini yang dinyanyiin Cita citata kan ya? *berulang kali ngetik hapus ngetik hapus karena setelah kata cita saya pasti ketik tanda "-" , PR banget.* Entah apa nama goyangnya, yang jelas lagu ini sama seperti lagu nomor 1, punya goyangan sendiri juga.

3. Kalibiru
Lagu ini seringkali dipakai untuk goyang Jamila 6 *udah kayak sinetron aja ini goyangnya*, setelah nanya ke mbah Gugel, ternyata Kalibiru ini adalah nama sebuah tempat wisata di Kulon Progo, Yogyakarta. Jadi si cowok ini lewat di Kalibiru trus ngeliat ada cewek yang duduk trus dideketin gitu. Udah stop aja cerita lagunya, saya lebih tertarik ngomongin Kalibiru yang ternyata bukan nama sebuah kali *Kirain kayak nama Danau Biru di Kolaka Utara :p*. Setelah lihat fotonya bagus-bagus euyy.. jadi mupeng ke sana. ^^

4. Suamiku kawin lagi
Nah..lagu ini ada di rangkaian lagu dangdut non stop yang musiknya sudah diubah jadi lebih cepat ketukannya, trus dipakai buat gerakan inti senam jantung sehat seri II dan III *CMIIW*. Ternyata lagunya SiBad.. Siti Badriyah. Liriknya ngenes banget.. Dari judul udah ketahuanlah yaa.. *Berasa  jadi ibu-ibu yang lagi ngerumpi di depan gerobak sayur*

Yang baru apalagi ya?? Kalau Dangdut kayaknya belum ada lagi, untungnya juga para instruktur gak cuma up date lagu-lagu dangdut, lagu-lagu luar juga banyak, kayak lagunya Sam Smith-Stay with me jadi lagu untuk gerakan pendinginan, atau lagu-lagu khusus zumba yang setelah getol saya cari di Youtube dapat juga gerakannya, jadi bisa zumba sendiri di kamar, dan bisa lebih total gerakannya. haha..

Gimana teman-teman? Ada yang suka senam atau zumba di kompleks rumah atau taman kota juga? Atau jangan-jangan sama aja dangdutannya? :D

Read more

7 Sept 2015

Abang Tukang Ojek


Adanya GoJek ternyata berpengaruh terhadap saya, bukan..bukan karena saya tukang ojek pangkalan, tapi tulisan tentang pengalaman naik ojek yang saya alami membuat saya harus menyimpan tulisan ini cukup lama di draft, kalau diposting saat GoJek sedang hangat-hangatnya bisa-bisa respon teman-teman seragam menyarankan saya menggunakan GoJek.. and unfortunately.. belum ada GoJek disini...

Jadi, ini dia beberapa pengalaman saya bersama Abang Tukang Ojek...

Ditolak Abang Tukang Ojek

Saat itu saya baru pulang dari mall yang lumayan jauh dari rumah dan kalau pulang naik angkot perkiraan saya Maghribnya akan sangat telat, jadi saya memutuskan untuk naik ojek saja, bisa tepat waktu kalau sesuai perkiraan saya, setelah sampai di pangkalan ojek seperti biasa bapak-bapak ojek ini pada nanyain kemana, setelah menyebut tempat kebanyakan mereka menunjuk salah seorang rekannya, tapi apa yang dikatakan bapak ojek yang perkiraan saya range umurnya 28-33 tahun tersebut langsung membuat tersentak sekaligus kagum "Yang lain saja, saya mau pulang Maghrib di rumah." Huaahh..melting denger bapak itu menolak rejeki demi kewajiban. Saking kagumnya cerita itu langsung saya share di grup chat dan medsos, ini contoh.. ini pengingat juga...

Sampai sekarang cerita ini masih melekat diingatan saya yang sangat pelupa ini, pengalaman pertama juga soalnya ditolak bapak tukang ojek gitu..etapiii..ada juga sih pengalaman ama tukang ojek lain yang saya ingat..


Abang Tukang Ojek yang Mabuk

Waktu itu pulang dari ngumpul-ngumpul sama teman-teman, gak begitu jauh tempatnya dari rumah, tapi karna waktu tempuh dan jangkauan ojek yang lebih unggul, jadi saya putuskan naik ojek, si abang ojeknya selama perjalanan kepoooo aja nanya ini itu, mana mengendarai motornya berasa ga stabil gitu, perasaan saya ga enak.. jadi saya minta diturunin beberapa rumah sebelum rumah saya dan memilih jalan lain dari jalan yang biasa saya pakai (jadi lebih jauh), turun, bayar, trus ambil langkah cepat, si abang ojek masih sempat aja teriak

"heh..tunggu..kamu nggak mau ya jadi ibu bhayangkara?!!"

Saya yang cukup kaget mempercepat langkah trus mulai lari...
Itu maksudnya apa coba? Jadi yakin kalo tukang ojeknya mabuk. Hiks.. Sampai sekarang kata-kata terakhir abang ojek itu suka jadi bahan guyonan teman-teman yang pernah saya ceritakan, saya ketawa aja kalo diledekin gitu, pelajaran juga bahwa lain kali harus hati-hati, untung aja dia cuma teriak geje gitu, kalau bikin yang aneh-aneh gimana?? Huaahh..


Abang Tukang Ojek Pasrah

Abang tukang ojek seperti ini biasanya jenis yang pasrah kalo ditawar, kalo ga nawar biasanya tukang ojeknya suka semena-semena kasih harga(itu ditempat saya sih ya), nah..yang seperti ini biasanya suka saya uji *Ir..ir..tukang ojek aja diuji*. Gak tau kenapa pokoknya gitu deh, kalo si abang tukang ojeknya sepanjang perjalanan tetap santun, bawa motornya hati-hati, gak ngedumel dan bertanggung jawab, setiba di tempat tujuan biasanya saya tambahin bayarannya bahkan diatas harga yang disebutkan diawal , tapi kalo ga lulus uji biasanya saya bayar sesuai kesepakatan, lebihin dikit juga sih kadang..tergantung servislah pokoknya... *Bengkel kali ah diservis :p*


Abang Tukang Ojek Dekil

Kasus yang 1 ini sering sekali jadi keluhan teman-teman, saya yang lebih sering diantar jemput adikpun masih nemu Abang Tukang Ojek yang beginian, mulai dari bau keringat, helm yang dekil dan bau sampai motor yang bikin was-was berasa lagi main hide and seek di Running Man dengan Running bell karena rantainya sudah karena aus/longgar *ngeriii*. Semua itu bagian dari pelayanan yang sayangnya sering kali terabaikan oleh sebagian Tukang Ojek. Sebagian ya, tidak semua Tukang Ojek bisa disama ratakan kasusnya, balik ke personalnya lagi sih, yang rapi dan bersih juga banyak kok, termasuk motor dan helm yang kinclong dan terawat.

***

Credit On Pic

Jadi kalau mau sedikit mengaitkan GoJek dengan Ojek pangkalan, abang-abang tukang ojek di pangkalan menurut saya tidak perlu resah, berbenah diri saja, rejeki sudah ada yang mengatur dan tidak akan tertukar 1 Rupiahpun, toh banyak teman saya yang kalau sudah percaya dan menjadi langganan dengan seorang tukang ojek akan menggunakan jasanya untuk antar jemput anak bahkan meminta abang tukang ojek tersebut untuk sekedar mengambil barang yang tertinggal di rumah.

"A trust if followed by a good service is an asset for a long time relationship. Money surely will follow." -Irly
(Sok pake bahasa Inggris gak ngerti bener apa nggak :p )

Teman-teman punya pengalaman apa sama abang tukang ojek? Semoga yang baik-baik saja ya ^^

Read more

3 Sept 2015

Saat Koneksi Internet Sedang Lucu-lucunya


Koneksi internet yang saya gunakan -punya kantor dan yang ada di hand phone (HP)- sekarang sedang lucu-lucunya, saking lucunya, rasanya gemes banget lihat bulatan yang muter gak berkesudahan nangkring di layar PC dan HP. Walaupun mestakung alias semesta mendukung saya untuk Blog Walking (BW) ke blog teman-teman karna kerjaan sudah mulai longgar, ternyata internet kurang mendukung niat dan semangat saya. Padahal, kerjaan longgar kalau ngadat gini juga berbakat jadi headline.. eh.. deadline! *bakar menyan*

 Sesungguhnya lamanya proses loading ikut mempengaruhi mood -__-"

Pulang Kantor Lebih Lama
Untuk menghindari deadline yang bukan-bukan*emang ada yang iya-iya?*, mau tidak mau jam kerja saya tambah dengan suka rela. Sudah beberapa hari ini saya pulang mendekati waktu Maghrib. Setelah mengamati, internet kantor itu akan normal -entah kenapa- selepas jam pulang kantor. Hal ini sudah saya tanyakan ke Kasi Jaringan, takutnya ada yang pakai internet dengan cara "nyedot". Tapi ternyata tidak ada, ini memang masalah dari Internet Service Provider(ISP)nya... *Maksudnya apa benernya pas jam pulang kantor mulu?*

Saya bukannya gak kangen sama bantal dan kasur di rumah, tapi untuk mengantisipasi email yang sifatnya mendadak dan butuh respon segera, saya lebih senang duduk mengecek email *sambil nyicil kerjaan untuk besok* ketimbang besoknya kalang kabut harus ini, harus itu. Jangan sering-sering aja sih internet kantor begitu..kekek... 

Blog Walking Sampai Lunas!
Kalau teman-teman perhatikan*gak ada yang merhatiin kali.. GR aja!*, sudah 2 atau 3 postingan yang tidak saya balas komentarnya, saya pikir biar menyusul saja jawaban komentar itu (kecuali yang isinya pertanyaaan yang kira-kira penting), berhubung saya sudah punya postingan baru, maka aktivitas yang tadinya jawab komentar dulu baru Blog Walking (BW) balik atau berbarengan, terpaksa saya skip dulu menjawab komentarnya. Saya dahulukan BW.

Sayangnya niat BW balik saya sedang tidak didukung oleh koneksi internet yang baik, hasilnya ada yang tidak bisa terbuka sama sekali,  ada yang berhasil saya cicil (baru sebatas membaca isi blog post karena pas mau/meninggalkan komentar inetnya sudah jelek lagi) atau berhasil saya lunasi karena berhasil mengirimkan komentar. Niat saya..saya cicil sampai lunas, sampai komentar saya menjejak di blog teman tersebut. Hehe.. Tapi sekali lagi internet kurang mendukung.. *Jadi punya banyak utang BW deh*

Semalam saya coba BW, ada harapan dikit lihat ada H pake + di kanan atas layar HP, tapi cuma bisa BW dikit, kelamaan loading sih. Biasanya sih internet tuh lancar jaya kalau midnight, tapi masa iya saya harus bangun tengah malam buat nge-net? *Digetok pakai botol obat* 

Tersisih Dari Pergaulan
Isshh..lebay ya? Hahha.. Kurang lebay sih, kalau bisa pakai emot Tuzki yang tiba-tiba duduk di lantai kemudian disorot lampu mah saya pakein juga! Sayangnya gak bisa, dan kalian sesungguhnya sudah cukup selamat dari gegana, gelisah galau merana yang saya rasakan gara-gara mulai merasa tersisih dari pergaulan ini. *Dilemparin garam*

Internet ini yah, mau tidak mau harus diakui sudah sangat memegang peran penting untuk aktivitas keseharian kita, terutama untuk pergaulan. Saya ketinggalan banyak momen memberi ucapan selamat kepada teman-teman yang sedang bahagia (menang lomba ngeblog, lagi liburan, pencapaian ini-itu), atau kepada teman-teman facebook yang sudah ramai ngobrolin sesuatu sambil nge-tag saya.. saya cuma bisa baca sebagian percakapan kalian, gak bisa komen gaesss! >,<

Saya juga ketinggalan berita di grup-grup blogger, ga usah ngarep dapat info bahkan ikut lomba atau give away dah sekarang-sekarang ini, ngetik draft ini aja gak yakin bakal terkirim, semoga selamat deh bisa dijadwalin blog post yang ini. Intinya sih saya cuma mau curhat kasih tau saja bahwa internet sedang sangat lucu-lucunya kurang mendukung aktivitas saya sehari-hari termasuk main ke blognya teman-teman. ISP yang saya gunakan di hand phone dan yang disediakan di kantor saya berbeda tapi entah kenapa bisa kompak leletnya. 

 Harus ketemu peringatan ini puluhan kali baru bisa tersimpan blog post ini.. :D

Internet, cepat sembuh dong! Kangen BW en gaul yang lancar niiihhh...

Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...