Liburan ke Bali adalah salah salah 1 impian saya, sejak lama, entah tepatnya sejak kapan. Kemudian mimpi itu menjadi semacam benang yang saya rajut bersama permata kecil bernama Lombok! Ya.. setelah tahu bahwa dalam sekali trip Bali dan Lombok bisa disatukan, mimpi sayapun semakin tumbuh... apalagi niat untuk mengajak Mama ikut serta membuat mimpi itu mempunyai bunga. Lalu mimpi itu seringkali layu saat mengecek harga tiket yang sering kali bernilai Jutaan. #BaladaAnakMedit
Benar.. dimata kami (saya dan kebanyakan teman-teman) ke Bali itu mahal. Hal itu semakin tertanam dengan semakin seringnya kami mengecek harga tiket. *Ya iyalah.. ngecek harga tiketnya pas peek season.. jelas saja mahal!!* *Kasihan, belum berpengalaman :D*
Dream Come True
Sampai akhirnya keinginan saya diijabah dengan cara yang tidak pernah saya duga sama sekali. Pimpinan di Kantor mendapatkan mutasi ke Bali dan saya (bersama seorang teman kantor) diajak untuk ikut serta bersama saat mereka meninggalkan Kendari. Tiket PP sudah terjamin gratis!! Karena perjalanan ini pemberian, saya izin Mama untuk ke Bali duluan, Mama akan saya ikutkan di rencana perjalanan Tante dalam waktu dekat nanti, Insya Allah.
Mama.. anakmu gak norak lho ya..
Ini disuruh kok.. cuma gak nolak aja ngeluarin segala perlengkapan buat foto :D
Tiket saat itu hanya 600 ribuan dari Kendari, saat pulang bahkan saya diberi kebebasan untuk memilih ingin pulang dengan maskapai apa. Tapi saya tahu diri dong, kalau
Iklan di dalam pesawat ini bikin ngayal Lee Min Ho bakal ada di pesawat
dan saya bilang "Min Ho ssi..Coffe juseyoo" :))
*Dicincang Minoz*
Oh ya, walaupun senang bisa ke Bali, perasaan "tidak enakan" saya sering kali muncul, bagaimanapun hidup pimpinan dan keluarga belum stabil di sana, kasihan kalau harus direpotkan dengan adanya kami. Tapi syukurlah, semua berjalan normal (walaupun sempat juga direntalin mobil karna pimpinan saya itu gak suka kendaraan dinas ke tempat yang tidak semestinya). Selama 4 hari di Bali, 2 hari kami ke tempat wisata dan 2 hari di rumah. Pagi saya bisa olahraga (walaupun hanya 1 kali) setelahnya bisa bantu istri pimpinan belanja-belanja untuk keperluaan rumah. Wisata juga sih sebenernya.. wisata belanja..Yeah!
Belajar dari Masyarakat Bali
Walaupun tidak full time berwisata di Bali, saya senang sekali, karena mendapat banyak pengetahuan dari cerita-cerita warga asli Bali, bercerita banyak dengan teman sesama sekretaris dan ya.. salah 1 obsesi untuk berani keluar rumah dengan sepatu olahraga saya tercapai.. sebelumnya cerita bahwa akan banyak anjing, atau takut nyasar.. it's all gone! Thanks Allah you let them create google map! ^^
Ada 4 hal yang saya tangkap saat berada di Bali
1. Adat istiadat masih kental terasa, bahkan melekat dalam keseharian.
2. Aparat Desa/Kelurahan bahkan sampai wilayah administratif terkecil setingkat RT/RW (di Bali disebut Banjar) berfungsi dengan baik.
3. Bali itu seni, warganya adalah seniman.
Seorang teman warga asli di sana mengatakan bahwa "Kuliner di Bali itu tidak berkembang, karena warga ahlinya di bidang seni." Yap.. jangan tanya hasil kesenian warga Bali, indah.. indah sekali. Saya juga teringat cerita seorang ibu di sana, kedua anaknya; perempuan dan laki-laki diikutkan menari di sanggar, menurut ibu tersebut: "Suka tidak suka, mereka harus belajar menari, minimal sebagai dasar, ke depannya terserah mau jadi apa, tapi harus bisa menari, malu nanti, orang Bali tapi gak bisa menari." Wahh.. saya kagum sekali jadinya.
Sempat mencicipi kuliner khas Bali
Tupat kuah ayam yang kaya bumbu rempah
dan Es Daluman yang suegerr ^^
4. Pedagang Bali itu gigih!
Sebelum pulang, saya sempat(kan) berbelanja oleh-oleh di Pasar Sukowati, dan.. aduhai.. kuat imanlah saat berbelanja, berkalipun pelanggan bilang tidak (sambil senyum tentu saja) para pedagang akan terus menawarkan barang dagangannya. Tidak cocok harga? Pedagang akan menyesuaikan harga. Tidak cocok dengan barangnya? Pedagang akan menawarkan barang dagangan yang lain. SALUT!
Untuk tips berbelanja oleh-oleh (yang juga saya peroleh dari teman yang asli Bali) Insya Allah akan saya tuliskan nanti. Berguna banget lhoo! *Kedip-kedip
***
Tidak lupa saya harus berterima kasih atas kebaikan Bapak Adi Nugroho, Ibu dan Hani yang sudah memberikan tiket gratis dan banyak kebaikan lain yang tidak bisa saya sebutkan selama ini. Sukses, sehat dan bahagia di tempat yang baru. Jazakumullah khairan katsiraan wa jazakumullah ahsanal jaza.