28 Nov 2018

Kualitas Sablon Terbaik dengan Mesin Berteknologi Digital

Kaos menjadi salah satu item fashion yang paling banyak diminati. Bukan hanya saat ini saja, kaos bahkan sudah banyak dikenakan sejak puluhan tahun yang lalu. Desainnya yang simpel dan juga tingkat kenyamanan yang tinggi menjadi salah satu pertimbangan orang untuk mengenakan atasan yang satu ini.

Jika dibandingkan dengan blouse atau kemeja lainnya, kaos tentu memiliki kesan kasual yang begitu mendalam. Tak hanya oleh anak muda saja, kaos juga banyak diminati oleh mereka yang sudah berumur sekalipun. Pokoknya dari yang muda sampai yang tua!^^

Seolah tak pernah mati, berbagai perubahan memang turut serta mengikuti tren perkembangan kaos yang ada di pasaran. Pilihan bahan yang berkualitas dan juga warna yang lebih beragam menjadi salah satu nilai jual yang bisa mendatangkan peminat dalam jumlah yang besar.


Namun di luar semua itu, sablon kaos tentu menjadi hal lainnya yang tak kalah menarik untuk selalu dicermati. Jika ditilik lebih dalam lagi, jelas berbagai desain gambar pada sablon di kaos merupakan salah satu daya tarik utama. Selain desainnya yang unik, kualitas sablon yang bagus juga hal yang tak kalah penting. Gak bisa dipungkiri, bahkan saya sendiripun gampang sekali tertarik dengan desain yang unik dan lucu yang dicetak melalui media kaos. :D

Bagaimanapun juga, kaos yang nyaman tentu dibuat dengan menggunakan bahan kain dan juga sablon yang berkualitas, bukan? Makin bagus sablonnya, makin awet desain lucu pada kaos. #Eh :D

Teknologi digital yang menghasilkan hasil sablon berkualitas tinggi
Di dalam perkembangannya, sablon kaos tak lagi menggunakan sistem manual yang ribet dan menghabiskan banyak waktu serta tenaga. Industri kaos telah mengalami banyak perkembangan, termasuk dengan kehadiran mesin sablon berteknologi digital.

Mesin yang menggunakan teknologi modern seperti ini bisa memangkas waktu produksi menjadi jauh lebih singkat dan tenaga yang dibutuhkan juga menjadi lebih sedikit, sebab proses penyablonan dilakukan dengan cara digital.

Sistem sablon digital ini menggunakan beberapa mesin yang berbeda sekaligus, antara lain:
1. Mesin plotter (cutting sticker)
Sebagaimana namanya, mesin cutting sticker ini memiliki fungsi untuk memotong stiker-stiker yang akan dibutuhkan di dalam proses penyablonan kaos. Berbagai bentuk stiker ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan, dan pada umumnya dihasilkan dalam tingkat kerapian yang cukup baik.

Selain itu, penggunaan mesin ini jelas akan memangkas banyak waktu produksi. Bukan hanya di dalam layanan jasa sablon saja, mesin cutting sticker ini juga banyak digunakan untuk memotong stiker lainnya, seperti: stiker mobil, label / nama pada seragam kantor, stiker helm, dan yang lainnya.

2. Mesin heat press (hot press) 
Mesin ini merupakan mesin pemanas yang menjadi salah satu yang paling dibutuhkan dalam usaha sablon kaos. Memiliki sistem pemanas khusus yang dapat mengeringkan hasil cetakan dengan baik, mesin ini akan membantu merekatkan hasil print yang sudah tercetak pada kaos. Hal ini akan membuat hasil sablon merekat dengan rapi dan memiliki daya tahan yang baik ketika digunakan atau bahkan dicuci.

3. Alat pendukung  yang mumpuni
Selain kedua mesin di atas, proses sablon dengan teknologi digital ini juga akan membutuhkan beberapa perangkat lainnya, seperti: komputer yang akan digunakan sebagai pengendali software mesin sablon, printer inject yang akan dibutuhkan untuk mencetak desain yang sudah dihasilkan, serta printer Direct To Garment (DTG) untuk mencetak sablon ke permukaan kaos.

Penggunaan mesin sablon digital menjadi salah satu terobosan penting di dalam perkembangan dunia kaos di Indonesia. Sistem ini memberikan kualitas sablon yang lebih baik dan nyaman ketika dikenakan.

Jangankan untuk keperluan sablon pribadi (kaos couple atau kaos bersama squad tercinta), sablon kaos untuk kebutuhan kantorpun kita pasti cari yang bisa memberikan kualitas sablon terbaik, kan? :)
Read more

26 Nov 2018

Pengalaman Naik Pesawat dalam Usia Kandungan 24 Minggu

Oktober, rencana perjalanan dinas yang berkali-kali tertunda akhirnya mendekati kenyataan. Saya ditawarkan daerah Kabupaten Buton sebagai sasaran, tapi karena sedang hamil, Abang tidak mengizinkan saya ke sana. Dengan berat hati saya sampaikan ke teman-teman kantor, beruntung mereka memaklumi. Bagaimana tidak? Untuk sampai ke daerah Buton, saya harus terlebih dahulu naik pesawat lalu kemudian menempuh perjalanan darat selama kurang lebih 2 jam.

Akhirnya ditawarkanlah Kota Baubau untuk menjadi daerah tujuan perjalanan dinas saya. Beruntung, suami mengizinkan. Setelah bertanya ke Mama juga saya diperbolehkan. *Harap maklum, bumil izinnya banyak, takut ada pamalinya, gak mau orang tua dan suami was-was. Hehe..* Langkah selanjutnya untuk mempersiapkan penerbangan dalam keadaan hamil tentu saja memeriksakan diri ke dokter kandungan dan meminta surat rekomendasi layak terbang. Kebetulan saya sempat bolos USG selama sebulan, "Sekalian saja" pikir saya.

Setelah diperiksa, saya dan janin di dalam kandungan dinyatakan sehat. Segeralah saya minta surat rekomendasi layak terbang kepada dokter (gratis). Tanpa ragu, dokter menuliskannya untuk saya, sambil menanyakan maskapai penerbangan apa yang akan saya gunakan. Pilihannya hanya terbang dengan Garuda atau Wings Air.  Dokter bilang, untuk Garuda kemungkinan harus mengambil surat rekomendasi di kantornya. "Alamak, repot juga." pikir saya.

Karna sudah kepikiran bakal rempong, akhirnya saya memutuskan terbang dengan maskapai Wings Air, sedangkan kelima teman saya memilih terbang dengan maskapai Garuda.


Penerbangan Kendari ke Baubau
Hari keberangkatan tiba. Penerbangan saya adalah pukul 07.20 WITA dan dijadwalkan tiba di Baubau pukul 07.50 WITA. Maka sejak pukul 6 pagi saya bertolak dari rumah, terpaksa check in di bandara karna lupa check in online. Surat rekomendasi layak terbang sudah saya siapkan bersama KTP, tidak lupa maternity belt juga dipakai buat jaga-jaga.  Ini pengalaman pertama saya terbang dalam keadaan hamil,  jadi gak tahu di mana akan dimintai suratnya.

Proses check in berjalan lancar, tidak ada pemeriksaan lanjutan dari pihak maskapai ataupun bandara. Selanjutnya saya ke ruang tunggu, dengan sebuah adegan mengejutkan di eskalator.  Saya ceritakan sedikit ya, biar jadi pelajaran kalau ada bapak-bapak yang baca tulisan ini.

Jadi ada suami istri yang naik eskalator berdampingan, barang bawaannya mereka sama-sama banyak. Nah, entah karena istrinya baru pertama kali naik eskalator atau bagaimana, yang jelas si ibu nyaris salto ke belakang kalau eskalatornya gak dimatiin oleh petugas dan ada orang yang menahan si ibu dari belakang. Itu bukan hal yang memalukan banget sih.. Karena yang lebih memalukan adalah setelah mengalami kejadian itu, suaminya malah marahin istrinya di depan banyak orang. Kami (laki-laki dan perempuan) yang menyaksikan kejadian itu malah geram melihatnya. Apalagi saya yang nyaris lari ikut menolong tapi keduluan seorang laki-laki yang memang berada tidak jauh dari eskalator.

Udah deh, jadi pelajaran aja. Kalau toh mau ngomelin istri ya jaga juga perasaannya, nanti di rumah aja dinasehatin atau gimana yang bisa menjaga perasaan istri. Kasian.. udah kaget hampir jatuh, masih juga diomelin di depan umu.. Hiks..

Oke, lanjut..

Setelah sekian lama menunggu akhirnya bergema panggilan penumpang untuk segera ke pesawat, saya kembali menyiapkan boarding pass, KTP dan surat layak terbang. Tapi lagi-lagi yang diperiksa hanya boarding pass dan KTP saja. Surat layak terbangnya kembali saya masukkan ke tas selempang saya. "Mungkin karena pagi, pengecekan tidak seketat biasanya." Begitu saya membatin.

Tiba saatnya saya naik di pesawat, begitu berhadapan dengan pramugari tepat setelah lengkap menaiki tangga, barulah saya ditanya
"Ibu sedang hamil ya?"
"Iya" jawab saya.
"Oh, ada surat layak terbangnya, Bu?"
"Ada." Jawab saya sambil grasak-grusuk mencari surat tadi, gak nyangka akan dimintai di tempat itu.
Setelah suratnya saya serahkan, Mba pramugarinya bilang "Baik, ini saya simpan ya."
"Eh, itu diambil?" Tanya saya panik, memikirkan bagaimana saya pulang tanpa surat rekomendasi lagi.
"Tidak, nanti kalau turun ibu saya kasih lagi." Katanya sambil tersenyum.
"Oh, iya." Jawab saya malu-malu.

Sampai di situ cerita pemeriksaan saya, Alhamdulillah tiba dengan selamat dan seperti janji mbak pramugari, suratnya saya minta kembali. Tinggal cerita balik ke Kendarinya lagi nih, masih usaha buat naik Garuda. Entah bagaimana prosedur dari maskapainya.

Penerbangan Baubau ke Kendari
Penerbangan pulang terpaksa saya lalui dengan maskapai yang sama saat datang. Keputusan itu saya ambil setelah berupaya mencari info tentang persyaratan terbang dalam keadaan hamil melalui maskapai Garuda, tapi tidak menemukan tempat bertanya.

Artinya, penerbangan pulang kali ini saya sudah lebih siap. Iyap! Bisa dibilang begitu. Walaupun ternyata prosedur yang saya lalui berbeda dengan saat berangkat ke Baubau.

Lho, kenapa lagi nih?

Jadi, penerbangan saya ke Kendari kan siang nih ya.  Saat menyetorkan bagasi pukul 13 lewat, saya ditanyain nih
"Usia kandungannya berapa bulan bu?"
"Masuk 7 bulan" jawab saya sambil tersenyum.
"Oh, kalau begitu duduk dulu ya bu, nanti tunggu kami panggil."
"Saya ada surat rekomendasi layak terbang kok mba." Jawab saya sambil mengeluarkan surat itu dari tas saya.
"Iya, bu. Tapi tetap harus diperiksa, tanda tangan di sini dulu ya, Bu" Si Mba menyodorkan kertas sambil tersenyum.
"Oh, oke. Terima kasih, Mba" Saya menjawab santai, membubuhkan tanda tangan lalu melipir ke ruang tunggu penumpang.

Foto saat menuju tempat tugas, ketemu ibunya temen, saya ditegur karena masih bawa ransel, akhirnya saat pulang ransel saya masukin ke dus trus dibagasiin, bumil gak boleh bawa yang berat-berat katanya. Hehe

Setelah sekian lama saya menunggu, dengan bangku tunggu yang tentunya tidak nyaman bagi ibu hamil seperti saya dan terlambatnya pesawat selama satu jam lebih, saya belum juga dipanggil.

Jelang pukul 15 sore barulah saya didatangi oleh Mba yang tadi mengurusi bagasi saya. Saya sudah siap-siap berdiri tapi kemudian hanya dimintai surat layang terbang yang tadi sempat saya sodorkan.

Ngebet pingin diperiksa dan heran gak dipanggil juga saya bertanya, dong!
"Gak jadi diperiksa nih , Mba?"
"Gak mba, dokternya gak ada." Jawabnya agak malu-malu.
"Oh.." Jawab saya singkat
"Iya, ini saya fotocopy saja ya."  Katanya sambil membawa surat rekomendasi saya
"Silakan" Jawab saya

Sesaat kemudian si Mba tadi mengembalikan surat saya, akhirnya saya beranikan tanya tentang prosedur yang seharusnya. Katanya sih maskapai apapun sama saja prosedurnya, di bandara (seharusnya) akan tetap diperiksa oleh dokter, walaupun tidak dilakukan USG lagi.

Masih ada yang bikin kepo nih, nanti saat naik pesawat suratnya bakal dimintain pramugarinya lagi atau tidak, ternyata udah gak lagi. Aman.hehe..

Itu saja sharing saya tentang naik pesawat saat sedang hamil, alhamdulillah bolak balik nyaman-nyaman saja sampai saat tulisan ini terbit (usia kandungan sudah 35 minggu).

Teman-teman punya pengalaman naik pesawat dalam keadaan hamil? Share di kolom komentar ya, buat nambah pengetahuan. Atau mungkin prosedur yang dilalui berbeda walaupun naik maskapai yang sama?
Read more

9 Nov 2018

Program Hamil yang Saya Lakukan, Mulai dari Urut, Coba Resep yang Terkenal di Internet, Sampai Promil ke Dokter

Bismillahirrahmanirrahim..

Ini religius banget ya pembukaannya.. Hehe

Gak gitu, ini karena apa yang akan saya tuliskan semata-mata hanya ikhtiar/usaha saya saja. Allah yang menentukan hasilnya. Semoga yang saya tuliskan tidak menyesatkan, saya berlindung kepada Allah SWT dari tulisan saya ini.


Jadi, saya pengen sharing tentang hal-hal apa saja yang saya lakukan untuk hamil. Saat memulai promil, usia pernikahan saya memang masih terbilang baru, belum sampai setahun, tapi karena menikah di usia 30 tahun, saya tidak ingin terlalu santai dengan salah satu tujuan menikah, menghasilkan keturunan, anak.

Awal pernikahan, ikhtiar hamil kami lakukan dengan cara umum dan alamiah saja. Suami makan banyak tauge dan saya banyak makan semangka (termasuk daging putih yang dagingnya agak keras itu), memperhatikan masa subur, termasuk tentunya hubungan suami istri itu sendiri (itu intinya kan ya? :D)

Promil dengan Folavit dan Ever E
Beberapa bulan belum ada hasil, saya mencari info di internet. Yang sudah banyak pengalaman pastinya sudah hafal nih. Asam Folat dan Vitamin E. Dengan harga yang relatif terjangkau, saya akhirnya mencoba membeli duet maut yang sudah banyak testimoni ini.

Hasilnya?
Folavit dan Ever E yang saya beli itu belum habis 1 papan (sekitar 12 butir) Alhamdulillah saya sudah hamil. Cara konsumsinya sehari masing-masing satu kali. Kalau tidak salah, siang setelah makan saya konsumsi Folavit dan malam sebelum tidur konsumsi  Ever E.

Tapi, diusia kandungan kurang lebih 5 minggu, saya keguguran.

Baca juga: Memilih yang Terbaik diantara yang Terburuk

Promil Melalui Resep/Prosedur dari Dokter
Sejak keguguran itu, saya akhirnya memutuskan untuk melakukan program hamil. Dokter sebenarnya bertanya, sudah berapa lama menikah. Setelah saya jawab dokter bilangnya "Ah, belum cukup setahun". "Kalau sudah Setahun dan belum juga hamil baru bisa dikatakan infertil atau tidak subur." Jelasnya. Tapi saya bilang, bahwa ini adalah bagian dari usaha saya. Dokterpun menyetujui.

Sebelum bercerita lebih jauh, mungkin teman-teman mempertanyakan tentang konsumsi Asam Folat dan Vitamin E, kenapa tidak dilanjutkan? Toh, berhasil, bisa langsung hamil.

Jadi begini, saya mencari info lebih jauh tentang mengonsumsi duet promil yang sangat tersohor di mesin pencari ini. Katanya, salah satu efek samping dari vitamin E tanpa resep dokter adalah bisa memperbesar ukuran miom. Ini yang membuat saya berhenti saat itu, sumbernya internet ya, sayangnya saat mencarinya kembali saya tidak menemukannya. Nanti kalau ketemu lagi akan saya sematkan di sini.

Lebih lanjut, saya juga menemukan postingan yang di-share oleh Dr. Yudhistira, SpOG artinya beliau sudah membaca dan setuju dengan isinya. Silakan dibaca: Promillah Dengan Benar

Oke, sudah ya, bahas promil ala duet tersohor itu. Kita beralih pada program hamil dari dokter.

Untuk tindakan awal sebuah promil yang paling penting menurut saya adalah kesediaan dan keikhlasan suami untuk turut serta dalam program hamil yang akan dijalani. Kenapa? Karena untuk hamil, menghasilkan keturunan, itu dibutuhkan 2 orang, sepasang suami istri. Maka, keduanya harus mau untuk diperiksa, bukan untuk mencari kekurangan masing-masing, tapi untuk memperbaiki, itupun jika memang terdapat sesuatu yang harus diperbaiki. Tidak jarang kan kita menemukan ada suami yang hanya mengutus istrinya untuk memeriksakan diri ke dokter?

Lanjut

Alhamdulillah suami mau untuk terlibat dalam promil yang sudah kami sepakati. Untuk tahap awal, masing-masing kami diberikan vitamin/obat-obatan dulu. Abang dan saya diberikan vitamin, Ultravita untuk Abang dan Folamil Gold untuk saya.


Selain minum vitamin, saya juga diminta datang pada hari kedua haid. Tujuannya adalah ingin melihat perkembangan sel telur dan diberikan obat pembesar sel telur jika perlu. Obatnya diberikan untuk 5 hari, diminum sehari 1 tablet. Kalau gak salah namanya Provula. Pada promil tahap ini juga kami diberikan jadwal untuk berhubungan. Agak risih juga sih pake jadwal, hihi..

Oh ya, Abang juga diberikan rujukan untuk memeriksakan sperma ke laboratorium di kota kami. Abang malah deg-dengan minta ampun. Udah dibilangin jangan, karna bisa berpengaruh pada hasil tesnya. Stress dikit hasilnya bisa gak normal lho.. Saya tentunya tetap kasih support, gimanapun laki-laki gengsinya tinggi kalau sudah urusan kejantanan (sok tahu banget saya ini ya? Hihi).

Sedikit ngomongin tentang gengsi, mungkin ini ya yang membuat sebagian laki-laki memilih mengutus istrinya saja untuk memeriksakan diri. Padahal kalau membaca lagi, 30-40 persen masalah kesuburan ada pada laki-laki, 40 persen pada perempuan dan 20-30 persen adalah kombinasi masalah dari pasangan suami istri itu sendiri. (Sumber: ttps://www.alodokter.com/mandul-atau-tidak-pastikan-dengan-tes-kesuburan)

Mirisnya lagi, kalau perempuan tidak juga kunjung hamil setelah menikah, masyarakat kita buru-buru menunjukkan tangannya pada perempuan, seolah semua masalah kesuburan ada pada perempuan, kandungan turunlah, kandungan lemahlah, inilah, itulah.. Ckckck.. Padahal mau sesubur apapun perempuan kalau pasangannya punya masalah, urusan hamil tidak semudah mengganti saluran TV sekalipun remot sudah ada di tangan.

Hmmm.. sedih.. berharap suatu saat pemahaman seperti ini segera hilang dari muka bumi. Untuk hamil, seorang wanita juga butuh ketenangan lahir batin, jangan belum apa-apa udah stress duluan karena dituduh ini-itu.

Lanjut yess.. Unek-unek hasil dengar cerita dari sesama perempuan udah lumayan keluar.. hehe..

Sambil menjalani cara yang dianjurkan oleh dokter, kami mencoba terus patuh untuk menjauhi makanan-makanan instan juga berikhtiar mengonsumsi jus 3 diva.

Promil dengan Jus 3 Diva
Jus ini juga tersohor di internet, komposisinya adalah apel, tomat dan wortel (masing-masing 1 buah). Semuanya dijus menjadi 1, lalu diminum. Saya menggunakan apel malang, tomat buah dan wortel yang dijus tanpa disaring sebelumnya. Suami termasuk yang enek sebenarnya mengonsumsi jus ini, apalagi kalau tidak disaring, seratnya makin bikin enek. Tapi Alhamdulillah Abang tipe suami yang mau berusaha bersama, tetap diminum pagi dan malam hari walaupun wajahnya pasti gak enak banget saat minum jus ini. Saya siasati dengan memberikan setengah potong apel malang untuk dikunyah saja sebagai penawar. Selain itu Abang juga saya iming-imingi betapa sehatnya serat buah itu untuk pencernaan, sayang banget kalau dibuang. :D

Oh, iya. Manfaat jus 3 diva ini adalah untuk meningkatkan kualitas sperma. Biar lebih sehat kali yaa.. Saya juga konsumsi sih di awal-awal, tapi karna harga apel malang di kota kami sungguh menguras kantong, saya lebih fokuskan ke Abang saja. Pokoknya kasih suplemen terbaik untuk Abang dan saya sendiri, tapi menstruasi juga tetap rajin datang. hehe..

Kami tetap berusaha, saya tentunya makin banyak membaca. Sampai suatu ketika, dibulan Januari saya disarankan dokter untuk menjalani Hidrotubasi. Tujuannya untuk mengecek jika ada sumbatan pada saluran rahim. Saya sempat bingung juga sih, saya kan sudah sempat hamil, gimana bisa hamil kalau memang ada sumbatan. Tapi karna sudah bertekad untuk promil, benar-benar serius berikhtiar untuk memiliki keturunan, saya jalani saja. Ini bentuk komitmen. Cerita tentang Hidrotubasi, segala proses, rasanya, dan biaya hidrotubasi sudah saya buatkan tulisan sendiri ya..

Baca juga: Promil Hidrotubasi

Promil dengan Madu Yaman
Secara tidak sengaja, seorang teman kantor saya membaca postingan jualan, saya yang sedang mencari madu untuk suami waktu itu (biasanya beli yang ada iklannya di TV) ingin mencoba Madu Yaman yang disebutkan teman tadi. Harga memang jelas lebih mahal, hanya saja tidak ada salahnya mencoba pikir saya.

Rasa madu tersebut seperti madu pada umumnya, hanya klaim khasiatnya saja yang lebih mengarah pada kesuburan. Kalau tidak salah waktu itu hanya sempat beli 2 botol saja, yang pertama seharga Rp.185.000 dan yang kedua sudah dapat diskon menjadi Rp.175.000 kalau tidak salah harga segitu untuk kemasan 200 Ml

Sudah beberapa bulan menjalani promil dari dokter, dan madunya habis, akhirnya awal bulan Maret saya putuskan membeli dan mulai mengonsumsi buah Zuriat.

Promil dengan Buah Zuriat
Langkah ini saya ambil karena membaca banyak testimoni. Wajarlah ya, segala usaha dicoba. Sempat konsumsi kurma muda dan kurma matang yang dibawain teman dari tanah suci juga sih. Tapi konsumsinya gak seberapa karena memang terbatas, namanya juga oleh-oleh.

Buah Zuriat yang sudah dikupas, seperti kelapa versi mini :D

Yang saya baca, buah Zuriat ini lebih kepada terapi hormon, duh.. kalau judulnya gitu sih agak ngeri juga sih, mainan hormon itu benar-benar bukan ranah kita. Tapi Bismillah, lagi-lagi ini bagian dari ikhtiar saya dan Abang.

Saya membeli sekaligus 1 Kg buah Zuriat seharga Rp.240.000. Cara konsumsinya adalah 1 buahnya dibelah lalu kemudian direbus dengan 5 gelas air, lalu kemudian diminum setelah airnya susut menjadi 2 gelas.  Buah Zuriatnya tetap saya gunakan untuk direbus lagi sampai kemudian warna kemerahannya mulai memudar.

Ada kendala juga dalam membelah buah Zuriat ini, karena ternyata buah ini keras sekali. Ada juga memang yang dijual berupa bubuk, tapi saya memilih buahnya utuh saja, berjaga, takutnya ada penjual yang gak jujur dan sudah mencampur bubuk Zuriat dengan hal lain yang tidak kita ketahui. Apalagi kalau sampai hal lain itu malah merupakan zat berbahaya. Pengen sehat, hamil, malah dapat yang gak sehat. Begitu pemikiran saya.

Rebusan buah Zuriat ini kami konsumsi pagi dan malam hari. Warnanya seperti teh yang tidak terlalu pekat, kalau rasanya ya.. agak tawar sih, umpamakan seperti minum teh tanpa gula sajalah. Gak menyiksa lidah kok..

Sementara itu, menstruasi terus datang..

Promil dengan Urut
Ini ikhtiar atas saran dari Mama, mungkin banyak juga yang menjalaninya. Total saya 2 kali diurut. Yang pertama sekitar akhir tahun 2017, rasanya gila banget, keringat dingin kayak pengen nangis, gimana enggak, sampai perut atas bagian ulu hati juga diurut. Saya yang punya riwayat maag dan perut bagian atasnya sudah lama agak kembung jadi kesakitan banget. Berbeda dengan kali kedua saya diurut, rasanya lumayan bersahabat, terakhir diurut itu bulan April 2018, itu lagi H2C menunggu agar menstrusi tidak datang, hal itu saya sampaikan juga sebelum diurut.

.***

31 Januari adalah kali terakhir saya ke dokter, bukan karna putus asa, tapi lebih kepada banyak kesibukan, jadwal ke dokterpun selalu bertabrakan dengan pekerjaan, begitu pekerjaan mulai longgar, dokter sedang tidak praktek.

14 Maret, saya kembali membeli Asam Folat dan vitamin E, sebutlah saya bandel, mulai berusaha dengan hal yang saya takuti dulu. Bahkan mulai meniru resep dan pola yang diberikan dokter. Saya membeli dan mengonsumsi provula tanpa resep dokter, tapi tetap memperhatikan waktu konsumsinya.

Suami juga masih mengonsumsi rebusan buah zuriat walaupun tidak seteratur sebelumnya, saya kadang kecapean, tiba di rumah pengennya sudah langsung tidur saja. Tapi Abang teratur meminum asam folat walaupun mereknya berbeda dengan saya. Yang saya baca, asam folat yang dikonsumsi laki-laki juga berfungsi untuk memperbaiki fertilitas pria. Gak heran sih, Ultravita yang diresepkan dokter juga ada kandungan Asam Folatnya.

Saya ingat saat bulan Maret meminta pertimbangan Abang, apakah akan ke dokter lain atau bagaimana, soalnya ya itu, hari Minggu dokter kandungan yang biasa kami kunjungi libur. Tapi Abang bilang, sudahlah, kita usaha sendiri dulu. Waktu Abang bilang begitu, saya yang biasanya suka kekeuh dengan keinginan saya entah kenapa manut saja. It's like a magic word, dan saya berkata dalam hati, ya sudah, bismillah percaya sama Abang...

Long Short Story, jadwal menstruasi di bulan April tidak kunjung datang. Alhamdulillah, saya positif hamil sampai saat menulis ini usia kandungan sudah 32 minggu.

Baca juga: Cerita Kehamilan Trisemester Pertama

Tapi cerita ini belum berakhir, saya memang berniat menuliskan pogram hamil apa saja yang saya jalani, bisa jadi membantu orang lain yang juga sedang mencari informasi, entah dengan berusaha sendiri atau ingin memulai promil melalui dokter.

Tidak jarang orang bertanya pada saya promil apa yang saya lakukan? Tulisan ini juga saya harapkan bisa menjawab, saya menuliskan semuanya karena saya meyakini semua yang saya konsumsi memiliki peran dalam promil saya sampai kemudian berhasil, jadi saya tidak bisa bilang karena ini dan itu. Yang saya yakini dan kemudian makin mendorong saya menuliskan ini adalah pembicaraan dan testimoni bersama teman-teman di grup 1M1C

Beberapa percakapan diantaranya:

"Rata2 pada gitu yaa. Temen ada yang mau insem/bayi tabung, pas konsultasi malah udh positif dulu. Ada juga yg lagi terapi imun, baru mau mulai eh malah positif duluan. Misteri Allah emang ajaib yaa." (Zeneth Thobarony)

"Iya Kak, wallahua’lam,, cuman herannya mostly pasca HSG hampir semua yg saya dengar, pasti hamil,, subhanallah pisan,, even sodara yg dokter pun gt, 3 tahun kosong, trus HSG trus jadi.." (Renjana Ratih Inaganis)

"Saya pun" (Nurindah Fitria membenarkan kalimat Renjana Ratih).

"Saya promil di dokter berbulan-bulan, setiap bulan rajin datang, 2 bulan ndak ke dokter karna sok sibuk, Alhamdulillah malah jadi" (Irly)

"Saya sukses setelah pasrah. Udah lelah promil ini itu. Udah operasi angkat endometriosis pula. Giliran pasrah malah jadi." (Arni Emaknya Prema)

""Betul yah Teh, kadang momen2 “semakin tidak peduli”, malah kejadian,, 😅
Wallahua’lam.." (Renjana Ratih membenarkan kalimat Emaknya Prema)

"Iya, tampaknya "pasrah/lebih legowo" salah satu pendukung promil yang paling baik 😁" (Irly membenarkan kalimat Ranjana Ratih)

Sampai akhirnya percakapan mulai diberikan peringatan karena isi grup dari berbagai kalangan umur. Hehe..

Jadi ada beberapa poin yang ingin saya tekankan:
- Berusahalah untuk promil, jangan hanya sendiri saja, tapi berdua.
- Waktu tetap menjadi hak prerogatif Allah, bahkan dokter sekalipun hanya membantu kita berikhtiar.
- Berdasarkan cerita dan pengalamaan saya sendiri, disaat kita sudah ikhlas/pasrah kadang disaat itulah Allah memberikan jawaban dari setiap doa dan usaha kita (termasuk hamil).
- Perbanyak doa dan minta doa dari orang tua, saya sendiri sampai mengeluarkan nazar dan memperbanyak ibadah sunnah, saya yakin, usaha selain harus diukir di atas bumi, juga tetap harus dipanjatkan ke langit-Nya.

"Tetaplah berusaha, Allah melihat setiap usahamu. Tetaplah berusaha, jangan hiraukan perkataan yang menyakitkan."

Semangat promil teman-teman, semoga Allah segerakan, kalian tidak sendiri.

NB: Tulisan ini tidak bermaksud mengatakan teman-teman yang sudah banyak menjalani promil mempunyai kekurangan ini dan itu, tujuan saya semata memberi informasi dan motivasi. Saya ikut mendoakan, semoga teman-teman yang sedang promil dan membaca tulisan ini segera terjawab doa dan usahanya.
Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...