Kamis pagi, telepon berdering meminta kami bersiap untuk ke Bokori, keluarga besar, bahkan teman-teman Mama juga bersiap untuk ikut ke Bokori, dengan keluarganya masing-masing, dengan persediaan makanan dari rumah masing-masing, sudah masak ataupun masih mentah.
Cuaca cukup terik saat kami tiba di jembatan penyeberangan, rombongan kami banyak, barang yang dibawapun tidak kalah banyak. Sepupu saya sempat berkelakar "Kita pindah rumah ya?" saking banyaknya barang yang dibawa; garam, cabe, sayuran, peralatan makan, galon, ikan sampai kompor dan tabung gas. Kami siap berwisata, menikmati pantai dengan makanan hangat yang dimakan bersama. PIKNIK! ^^
Bokori, pulau yang beberapa tahun terakhir mulai naik pamor lagi setelah sempat ditinggalkan oleh warga dan wisatawan, yang saya dengar dulu pulau ini akan tenggelam, warga keluar dari pulau dan wisatawan semakin jarang berkunjung. Saya sendiri kembali menyeberang ke pulau tersebut akhir tahun lalu, jadi ini kunjungan kedua setelah
"make over" dan dipulihkannya nama baik Pulau Bokori. Semuanya dimulai saat pemda mengadakan acara pergantian tahun di pulau tersebut. Pulau Bokori kembali menjadi destinasi wisata. Semoga bisa mengangkat kondisi perekonomian warga di sekitar pulau.
Penyeberangan ke Pulau Bokori tersedia nyaris di sepanjang jalan Kampung Bajo Mekar, hampir setiap rumah menyediakan jasa penyeberangan ke Pulau Bokori, biayanya sendiri terbilang murah, Rp. 30.000/orang (pergi dan pulang).
Lapangan Voli
Pada November 2015 lalu, Pulau Bokori menjadi tempat dihelatnya turnamen Voli Nasional, salah 1 kegiatan yang diadakan dalam Festival Pesona Pulau Bokori. Dan kedepannya Festival ini direncanakan sebagai agenda tahunan untuk mendongkrak wisata Sulawesi Tenggara. Tidak heran jika Pulau Bokori terus didandani dengan fasilitas-fasilitas yang diharapkan dapat memberi kenyamanan bagi pengunjung. Salah 1 fasilitas yang bisa dinikmati pengunjung adalah bermain Banana Boat dengan tarif Rp.15.000/Orang.
Bahkan dari hasil berbincang-bincang dengan petugas kebersihan pulau, pembangunan di Pulau Bokori terus digenjot juga untuk mempersiapkan kegiatan di bulan Agustus nanti. Bokori boleh dibilang sedang menjadi kesayangan pemerintah provinsi, banyak kegiatan berskala nasional bahkan internasional diarahkan ke pulau ini walau hanya sekedar kegiatan makan malam. (Para raja dijamu makan malam di pulau ini saat Festival Keraton tahun lalu).
Peralatan dan fasilitas yang sedang dalam pengerjaan
Dengan jarak sekitar 12 Km dengan waktu tempuh 25-35 menit dari kota Kendari menuju jembatan penyeberangan dan sekitar 10 menit menuju pulau, Bokori memang layak menjadi salah satu pilihan berwisata di Sulawesi Tenggara. Terlebih lagi kebersihannya manjadi salah 1 faktor yang menjadi perhatian pemerintah. Tinggal bagaimana pengunjung memanfaatkan fasilitas dan alamnya sendiri dengan baik dan amanah.
Tidak terasa waktu berlalu cepat di Bokori, Setelah membersihkan kembali fasilitas yang kami pakai, kamipun pulang dan sampai di rumah tepat saat adzan Maghrib, rumah kami pindah ke kota lagi. LOL
Ponakan sampai gak mau ke darat :D
Gonna miss U all :*
Pulau Bokori
Tempat Penyeberangan:
Desa Bajo Mekar
Kecamatan Soropia
Kabupaten Konawe
Fasilitas:
1. Cottage (berbayar).
2. Gazebo (Dalam tahap penyelesaian, kemungkinan berbayar).
3. WC Umum dengan air tawar (berbayar).
4. Lapangan Voli (tanpa net).
5. Track untuk pejalan kaki, pesepeda dan jogging.
6. Tempat membakar ikan.
Tips:
1. Menyeberanglah dalam rombongan, semakin banyak orang biaya penyeberangan bisa lebih murah hingga Rp.25.000/orang dengan menggunakan katinting (perahu kecil bermesin)
2. Bawa bekal akan lebih baik, hanya ada 1 penjual di dalam pulau (kecuali jika ada even tertentu).
3. Membawa uang lebih akan lebih baik, mengingat segala hajat "ke belakang" bahkan sekedar ganti pakaian dan membilas tubuh dengan air tawarpun punya tarif sendiri di WC umum.
4. Hubungi kantor pengelola di depan dermaga jika ingin menggunakan fasilitas seperti cottage (mungkin juga gazebo).
5. Jika menyukai snorkeling kamu bisa membawa peralatan untuk menikmati pemandangan bawah laut.
6. Tetap waspada terhadap bulu babi, jangan sampai terinjak dan merusak liburanmu.
7. Selalu berdayakan tempat sampah yang disediakan, kalau tidak mau repot buang sampah, kantongi sampahnya sampai ke rumah. #BuangSampahJanganNyampah
Ibu-ibu pertugas kebersihan Pulau Bokori yang berjasa membantu menjaga kebersihan pulau.
(Mereka digaji, tapi tetap saja kita tidak punya hak mengotori pulau)