31 Dec 2016

Diasweet Litesip Green Juice Pilihan Sehatku, Mana Diasweet Pilihanmu?

Memulai hidup sehat, tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras dan usaha yang ekstra karena bisa dikatakan semuanya berhubungan dengan kebiasaan kita sejak kecil. Termasuk saya yang cukup asing dengan rasa brokoli, padahal pada sayuran ini terdapat vitamin A, B, C dan K, kalsium, zat besi dan kalori. Mungkin karena sayuran ini juga tidak tumbuh dengan baik di daerah panas seperti Sulawesi Tenggara.

(Dokumentasi Pribadi)

Menyadari pentingnya sayuran ini, saya jadi tertarik dengan produk dari Diasweet yang bernama Litesip Green Juice. Diasweet Litesip Green Juice ini terbuat dari 3 bahan utama yaitu brokoli, bayam dan nanas. That's why, saya memilih minuman sehat ini.

Rasa
Kombinasi antara kedua sayuran hijau (brokoli dan bayam) dipadukan dengan nanas adalah kombinasi yang segar menurut saya. Karena sejujurnya saya cukup berprasangka buruk terhadap rasa yang akan ditimbulkan oleh campuran ketiga bahan tersebut. Ternyata tidak, rasanya segar, tidak ada rasa yang dominan diantara ketiganya apalagi rasa aneh di lidah. Lezat!

Sekarang mari membahas manfaat dari produk ini.

Manfaat



Pada laman Diasweet tertulis bahwa Litesip Green Juice ini mengandung antioksidan Lutein yang memiliki banyak manfaat. Seperti: menangkal radikal bebas, memperkuat sistem kekebalan tubuh, anti aging, anti kanker serta menjaga kesehatan mata. Apa sih Lutein itu?

Lutein adalah senyawa karatenoid. senyawa ini terdapat pada tumbuhan seperti bayam, brokoli, anggur dan jeruk. Senyawa ini juga terdapat pada hewan seperti pada kuning telur. Pada manusia, lutein secara alami ditemukan pada retina mata yang disebut makula.

Senyawa lutein, terbukti bermanfaat melindungi mata daripaparan matahari dan stres oksidatif. Lutein juga dapat digunakan untuk mencegah penyakit mata, terutama yang berhubungan dengan bertambahnya usia.

Wah, kedua bahan utama produk ini adalah sayuran hijau yang mengandung Lutein! Keren.. Saya jadi teringat kedua orang tua saya. Faktor usia sudah membuat mata kedua orang tua saya mengalami gangguan, ditandai dengan kacamata yang akhirnya mulai dikenakan beberapa tahun terakhir.

(Dokumentasi Pribadi)

Apalagi jika melihat manfaat brokoli lebih jauh, brokoli mampu membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah. Begitupun dengan kolesterol, Bapak dan Mama sekarang sudah lebih menjaga asupan makanan agar kadar kolesterol dalam darah mereka tidak lagi naik. Diasweet Litesip Green Juice ini juga akan menjadi kesukaan mereka.

Apalagi produk ini juga rendah kalori dan tinggi akan serat. Cocok untuk saya yang menjaga asupan makanan agar tidak melebar ke samping. Diasweet Litesip Green Juice Pilihan Sehatku, Mana Diasweet Pilihanmu?

Sumber:
Alodokter.com. Pengertian Lutein. http://www.alodokter.com/lutein [diakses tanggal 28 Desember 2016]
Read more

Bangga Menggunakan Produk Asli Indonesia di Blibli.com, Saya Pakai Wardah!

Bukan rahasia bahwa produk dalam negeri saat ini sudah bisa disejajarkan kualitasnya dengan produk dari luar negeri. Dalam hal produk kecantikanpun, Indonesia sudah banyak berkembang dan meraih banyak kepercayaan dari konsumennya.

Adalah Wardah, 100 % Produk Kreatif Asli Indonesia yang juga berhasil meraih kepercayaan saya selama kurang lebih 9 bulan terakhir ini. Saya berkenalan dengan produk Wardah pada bulan April 2016 dan terus menggunakannya hingga saat ini.

(Dokumentasi pribadi)

Dalam meraih kepercayaan dari konsumennya, wardah menjawab banyak kekhawatiran masyarakat akan maraknya produk kosmetik yang beredar di Indonesia. Mulai dari kekhawatiran akan kandungan yang membahayakan kesehatan dan yang tidak kalah penting adalah harga yang ditawarkan.

Wardah sebagai karya anak bangsa, diproduksi di Tangerang. Menawarkan harga yang relatif terjangkau untuk konsumen. Produksi yang berada di dalam negeri jelas akan dapat menekan banyak biaya yang akan berimbas pada harga produk. Selain itu, untuk memastikan produk Wardah aman, sertifikat dari BPOM dan MUI juga sudah dikantongi.

Berbicara tentang kosmetik, kita tentu akan bertanya-tanya mengenai hasil atau manfaat dari kosmetik tersebut. Dari sekian banyak jenis produk yang ada, saya menggunakan cukup banyak rangkaian produk seperti pembersih wajah; susu pembersih, sabun pencuci muka, facial scrub dan face toner. Untuk perawatan wajah dan memberikan efek pencerahan;  masker, krim siang dan malam. Perlindungan: Tabir surya untuk mencegah pengaruh buruk matahari dan Wardah Hydrating Aloe Vera Gel untuk menjaga kelembaban kulit. Terakhir Acne Treatment Gel untuk mengobati jerawat yang kadang-kadang muncul.

Selama 9 bulan terakhir ini, saya merasakan kulit saya cocok dengan produk dari Wardah. Kulit halus, tidak ada jerawat yang membandel, kulit menjadi lebih cerah, minyak berlebih berkurang dan kulit saya tidak mudah belang akibat paparan sinar matahari. Masalah kulit saya selama bertahun-tahun teratasi.

(Dokumentasi pribadi)

Dulu, saya selalu khawatir dengan urusan warna kulit yang akan berbeda karena menggunakan jilbab. Setelah menggunakan wardah saya merasa aman, karena ada tabir surya. Sekalipun mengalami sedikit perubahan warna kulit karena lupa mengaplikasikan tabir suryanya kembali, saya tahu kulit saya akan berangsur cerah kembali dan tentu saja tetap aman untuk kulit saya.

Rangkaian produk perawatan kulit dari Wardah ini benar-benar hadir dengan membawa kualitas. Tidak hanya sekedar mengusung tema sebagai produk anak negeri yang aman saja. Tidak heran jika pada akhirnya Wardah memiliki banyak konsumen. Saya yakin, salah satu pembaca juga pasti adalah konsumen produk asli Indonesia ini.

Nah, untuk kalian yang juga bangga menggunakan produk asli Indonesia, ada Galeri Indonesia di Blibli.com. seperti juga saya, kalian mungkin akan terkejut melihat banyaknya Produk Kreatif 100% Indonesia yang Mendunia di galeri tersebut.

(Dokumentasi pribadi)

Di galeri Indonesia Blibli.com ada 9 kategori yang disediakan, antara lain:

1. Galeri Batik Indonesia.
Pada kategori ini akan terbagi lagi menjadi 3 sub kategori dengan masing-masing jumlah produk:
- Galeri Aksesoris Batik (78).
- Galeri Batik Wanita (481).
- Galeri Batik Pria (770).

2. Galeri Buku dan Musik Indonesia.
Di galeri ini ada 233 produk Galeri Musik Indonesia dan 273 produk Galeri Buku Indonesia. Jadi tottal ada 506 produk di dalamnya.

3. Galeri Kriya Indonesia.
Di Galeri kyiya Indonesia, ada 1.282 produk yang terbagi dalam 3 sub kategori;
- Galeri Kriya Ruang Kerja (717).
- Galeri Kriya Dapur dan Ruang Makan (306).
- Galeri Kriya Dekorasi Rumah (945).

4. Galeri Kuliner Lokal Indonesia.
- Galeri Minuman Lokal Indonesia (589).
- Galeri Makanan Lokal Indonesia (304).
- Galeri Camilan Lokal Indonesia (526).
- Galeri Bumbu Tradisional Indonesia (317).

Ini galeri yang tidak bisa dilewatkan!

5. Galeri Local Brands Indonesia.
- Galeri Aksesoris Local Brands (716).
- Galeri Pakaian Local Brands Wanita (158).
- Galeri Pakaian Local Brands Pria (226).

6. Galeri Pakaian Muslim Indonesia.
Kategori ini ada sub kategori yaitu Galeri Pakaian Muslim Wanita (292) dan Galeri Pakaian Muslim Pria (19).

7. Galeri Produk Kecantikan.
- Galeri Perawatan Tubuh (500).
- Galeri Perawatan Rambut (93).
- Galeri Perawatan Wajah (107).
- Galeri Make Up ( 317).

Sstt.. Wardah ini ada di daftar recommended merchants lho!

8. Galeri Tiket dan Travel Lokal Indonesia.
Galeri Pertunjukan Domestik Indonesia (17) dan Galeri Wisata Domestik Indonesia (675).

9. Galeri Workshop (24).
Kategori in tidak memiliki sub kategori lagi. Berisi 24 pilihan workshop, pengunjung bisa memilih ingin mengikuti workshop yang mana, ada workshop menggambar, melukis dan lain-lain.

Dari 9 Kategori di atas, tentu sudah banyak yang kita pakai atau konsumsi dalam keseharian kita. Bagaimanapun kita harus bangga menggunakan produk Indonesia. Ini adalah salah satu upaya kita untuk dapat mendorong berkembangnya kreativitas dan motivasi para pengusaha dan kreator muda.

Sumber: Blibli.com

Blibli.com selain sebagai wujud ekonomi kreatif yang tengah berkembang di Indonesia juga memberikan dukungan tersebut dengan adanya laman Galeri Indonesia. Blibli.com tentunya sadar bahwa para pengusaha dan kreator Indonesia butuh tempat untuk memperluas pemasaran produknya (termasuk subsektor ekonomi kreatif di dalamnya).

Berkembangnya ekonomi kreatif tentu akan membawa pengaruh positif terhadap perekonomian bangsa. Dikutip dari laman bps.go.id:
Hasil data statistik ekonomi kreatif 2016 menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2010-2015, besaran PDB ekonomi kreatif naik dari 525,96 triliun menjadi 852,24 triliun (meningkat rata-rata 10,14% per tahun). Sedangkan tiga negara tujuan ekspor komoditi ekonomi kreatif terbesar pada tahun 2015 adalah Amerika Serikat 31,72% kemudian Jepang 6,74%, dan Taiwan 4,99%. Untuk sektor tenaga kerja ekonomi kreatif 2010-2015 mengalami pertumbuhan sebesar 2,15%, dimana jumlah tenaga kerja ekonomi kreatif pada tahun 2015 sebanyak 15,9 juta orang. 
Bagaimana? Menggembirakan bukan?

Oleh karena itu, mari jadikan kebanggaan terhadap produk Indonesia bukan sekedar slogan semata, tapi harus kita wujudkan dengan menggunakan produk-produk dalam negeri. Bangga Menggunakan Produk Asli Indonesia di Toko Online Blibli.com!

Sumber: Bps.go.id. 2016. Launching Publikasi Ekonomi Kreatif 2016. http://www.bps.go.id/KegiatanLain/view/id/171 [diakses tanggal 30 Desember 2016]

Read more

27 Dec 2016

5 Kesamaan Antara Saya dan Mama

Libur sudah habis, saatnya kembali berkantor. Tahun ini saya tidak menghabiskan cuti seperti biasa, malah Mama yang melakukan perjalanan dari pulau satu ke pulau lainnya. Jadi ingat tahun 2012 dan 2015 lalu, akhir tahun saya ke Danau Napabale, Danau yang airnya hijau dan bersih.^^

Baca juga: Liburan Dadakan Ke Danau Napabale

Oh iya, liburan kemarin saya seperti biasa sok sibuk di dunia nyata. Libur dari rutinitas pekerjaan saya ikut-ikutan libur mengurus blog, tidak menulis untuk jadwal Senin Sosial*makanya dipost sekarang*, tidak juga blogwalking. Untungnya blog yang berisi review film dan drama yang punya jadwal post Jumat-Minggu sudah saya buatkan artikelnya dari jauh hari. Sudah scheduled sampai akhir Desember ini. Jadi tinggal menyiapkan artikel untuk bulan depan lagi.

Panjang intronya ya.. Mari bahas tentang tulisan. Ini sebenarnya tulisan yang saya buat sebelum hari Ibu, tapi karena suatu hal baru hari ini bisa saya posting. Enaknya sih pas saat momennya ya, tapi berbicara tentang Ibu memang tidak mengenal Desember saja. Selalu ada tempat dan waktu untuk bercerita tentang Ibu. Tapi, karena saya panggilnya Mama, jadi judul dan tulisan akan saya gunakan sesuai panggilan saya.


Menjadi anak, seringkali dikatakan kita akan mewarisi beberapa hal yang mirip atau bahkan sama dari orang tua kita. Saya merasakannya mulai dari yang asik sampai yang kurang menyenangkan. Eh, ada juga yang bukan bawaan lahir, tapi bawaan anak, maksudnya bukan pengaruh dari Mama ke saya, tapi saya yang tidak sengaja mempengaruhi Mama. Nanti ketahuan kalau teman-teman sudah membaca. Apa saja sih? Yuk simak! ^^

1. Ukuran Kaki Sama
Kebayang kan ini larinya kemana? 1 pasang sepatu dipakai 2 pasang kaki bergantian.. Hihi.. Hal ini berlaku untuk sandal pesta dan sepatu kantor. Untuk sandal jalan sih kebanyakan kita beda selera, saya sukanya teplek, mama sukanya yang punya hak. Duh.. saya gak kuat.

Untuk sandal pesta, biar kesannya lebih elegan gitu, saya pakai yang ada haknya, beda juga emang durasinya dengan sandal bual jalan, jadi masih bisa tahanlah. Tapi kalau urusan sandal pesta memang spesialisasinya Mama, saya cuma minjem, untung aja Mama pengertian dan lebih mengutamakan jenis wedges agar saya tidak capek dan tetap lincah saat di pesta. ((Lincah)). LOL

Seru dan hemat banget kalau punya ukuran kaki yang sama! ^^

2. Gampang silau
Urusan silau-silauan, saya dan Mama juga sehati. Saya ingat, dulu waktu masih pakai kelambu, selalu ada kain, entah pakaian atau sarung yang ditaruh di atas kelambu, di tempat yang sejajar dengan kepala Mama. Tujuannya agar Mama tidak silau saat tidur. Entah kenapa bukan lampunya saja yang dimatikan.

Beberapa tahun kemudian saya baru sadar, saya juga mengalami hal yang sama dengan Mama. Saya tidak bisa tidur jika tangan atau lengan saya tidak menghalangi sinar langsung dari lampu yang tergantung di langit-langit kamar. Serba salah juga saat tidak bisa mematikan lampu. Saya juga tidak bisa tidur dengan badan yang tertutupi selimut atau sarung, rasanya sesak, jadi kadang, mata saja yang ditutupi kain. :D

3. Suka Makanan Pedas
Nah, kalau ini.. Rasanya saya memang ditempa sejak kecil oleh Mama. Saya ingat bagaimana dulu saya menolak makanan yang saya anggap pedas. Tapi kata mama: "Nggak, paling cuma sebentar." Dan hasilnya, makan enak adalah makan dengan sambal. Kami selalu duet kalau urusan makan sambal. :D

4. Suka Warna Hijau
Mama suka warna merah, saya suka warna biru. Entah sejak kapan tepatnya saya mulai mengganti warna kesukaan saya menjadi warna hijau. Seperti biasa, apa saja maunya warna hijau, pernak-pernik, case HP, Buku, Pulpen, sarung tangan.. Sebisa mungkin warna hijau!

Dan akhirnya Mama ketularan tanpa saya bujuk, kebayang dampaknya? Gorden di rumah hijau, atribut-atribut atau segala perlengkapan rumah tangga ikutan hijau juga! Lihat saja warna cat di gambar atas. Hijau! Dan saya senang dong! Hihi..

5. Energik!
Saya dan Mama sama-sama energik, tapi boleh dibilang Mama tuh gak ada capeknya. Ngurus rumah; bersih-bersih, masak sambil jagain warung, kalau memasak beres ya sambil menyetrika, kalau gak bantuin masak di tempat yang punya hajatan. Pokoknya energik banget deh.. dan catat, gak pakai multivitamin.

Gak tahu ya, apa generasi kita aja kebanyakan yang rada "lembek" atau generasi mereka yang setrong karena sudah ditempa sejak kecil . Kalau sepulang kantor saya masih bisa lari 5 Km dan dibilang kuat, saya mah gak ada apa-apanya dibanding Mama. *Salute!
***

Nah, itu dia beberapa kesamaan antara saya dan Mama. Teman-teman gimana? Pasti punya kesamaan dengan Ibu/Mama dong. Ada yang ingin menuliskan hal yang sama? Yuk bikin tulisan dengan tema yang sama, nanti kita tukaran link. Kontak saja saya dari salah 1 medsos. ;)

Oh ya, ini juga ada tulisan dari Diah Alfa Saadah dan Kak Irawati Hamid, sahabat-sahabat saya dari Sulawesi Tenggara ini juga menulis tema yang sama, tentang Ibu. Baca ya... ^^

Read more

22 Dec 2016

Tubuh Mungil dari Bawah Reruntuhan

Berita duka datang
Resonansinya terdengan diseluruh penjuru dunia
Mereka tidak meminta tolong
Tidak juga mengiba meronta belas kasih


Seorang anak kecil
Terdiam dalam gendongan
Dewasa di sekitarnya bertakbir
Tak pula ia mengeluarkan suara

Duhai tubuh mungil dari bawah reruntuhan
Aku bertanya hebat di dalam hati
Apa yang ada dalam pikiran kalian?
Tidakkah kalian mencari ibu atau ayah kalian?

Duhai tubuh mungil dari bawah reruntuhan
Ada darah yang sudah menjadi putih di sekujur tubuhmu
Tidakkah ada sakit atau sedikitpun perih yang kau rasakan?
Kenapa kau diam saja?

Duhai tubuh mungil dari bawah reruntuhan
Diammu mencabik hati kami
Kami bisa membayangkan sakitnya
Tapi kenapa tak juga kau menangis?

Duhai tubuh mungil dari bawah reruntuhan
Diammu memekik takbir tanpa suara dan mencekat kerongkongan kami
Kami bahagia atas nafas yang masih melekat dengan jasadmu
Tapi kami juga bertanya bagaimana harimu setelahnya

Duhai tubuh mungil dari bawah reruntuhan
Yang bisa kami lakukan tak sebanyak air mata yang kami teteskan
Yang bisa kami lakukan tak sebanyak doa yang bisa kami panjatkan
Yang bisa kami lakukan tak sebanyak rasa bersalah yang mengendap di hati kami

Duhai tubuh mungil dari bawah reruntuhan
Kami bisa apa untuk membantu
Kamipun marah dengan diri kami sendiri yang tak bisa berbuat banyak
Semoga doa kami cukup agar kami tak tergolong acuh

Kendari, 20 Desember 2016
Terinspirasi dari video-video penyelamatan di Aleppo.

Untuk #Aleppo
Untuk anak-anak dimanapun kalian
Tidak ada reruntuhan yang pantas menjadi atap bagi kalian
Terlebih jika reruntuhan itu malah menghimpit tubuh mungil kalian :(

Read more

19 Dec 2016

Tentang Berat Badan Ideal

Wanita dan berat badan ideal seperti sebuah bibir dan lipstik yang tidak bisa dipisahkan... gak seger kalau bibirnya gak kena lipstik, gak cantik kalau berat badannya gak ideal.

Eits... tahan dulu.. untuk statement terakhir itu hanya hipotesis ngarang saya saja. Ya.. walaupun gak bisa dipungkiri juga sedikit banyak berat badan (BB) mempunyai peran penting dalam kepercayaan diri wanita. Iya gak? Kalau untuk laki-laki, gimana? *Beneran nanya.

Saking ngetopnya masalah BB ini, wanita sepertinya lebih hafal rumus BB ideal (Tinggi Badan (Cm) - 110) dibanding rumus pertumbuhan penduduk: #Eh :D

Tapi ada juga perhitungan berat badan ideal yang tidak sesimpel rumus di atas, yaitu dengan menggunakan rumus Body Mass Index (BMI). 
Rumus BMI = Berat Badan/(Tinggi Badan*Tinggi Badan)
dimana berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi badan dalam satuan meter.

Contoh:
BB = 60
Tinggi = 1,58
Jadi 60/(1.58*1.58) = 60/2.4964 = 24.03 (Normal untuk Wanita dan Kegemukan untuk Pria)


Kenapa saat ini saya ingin membahas mengenai BB ideal?
Pertama, karena ada artikel (baca PR) dari Diah yang pas sekali dengan draf yang sudah lama teronggok ini, judulnya Perempuan dan Timbangan. Kedua, karena saya yakin akan 4 hal di bawah ini:

1. Banyak wanita yang bisa mencapai BB idealnya.
Entah karena gen atau usaha yang sangat keras, wanita jenis ini bisa mencapai berat badan idealnya, lewat sedikit bisa dibalikin lagi dalam waktu yang relatif cepat, bahkan setelah melahirkan yang notabene banyak orang tidak bisa mengembalikan BB ideal setelahnya. Mereka bisa mencapai BB idealnya kembali dengan berbagai usaha atau kembali secara alami.

2. Berat badannya dibawah BB ideal
Kita punya teman di sekeliling kita yang seperti ini, kita inginnya BB turun, mereka ingin BBnya naik. Bukannya tidak bersyukur, tapi memang ada kesulitan sendiri yang akan mereka hadapi misalnya masalah pakaian, dll. Tipe ini makan banyakpun lemaknya gak betah berlama-lama di dalam tubuhnya, kontras dengan yang sudah mencoba makan sedikit tapi lemak tetap saja menumpuk di tubuhnya. hehe

3. BBnya diatas BB Ideal
Untuk yang ini saya bagi 2 lagi:

a. BBnya emang udah mentok.
Sudah berusaha diturunkan dengan alasan estetika maupun kesehatan, tapi tetap saja gak bisa. Makanan sudah diatur sedemikian rupa, mencoba mengimbangi dengan olahraga, tapi tetap saja BB mentok di atas BB idealnya, padahal untuk mereka, hanya berkurang 2-5 kg dari berat yang sekarang saja girangnya minta ampun.

b. Sudah nyaman dengan BBnya
Feels strange kalau pipi gak chubby, ada yang seperti ini? Sini toss dulu. :D

Itu saya banget, BB ideal saya menurut rumus simpel diatas adalah 46, tapi kalau lihat di cermin dan komentar teman-teman, saya idealnya di berat 55, pernah sekali saya coba turunkan di angka 50, pasang foto.. (bahkan pernah kecolongan turun ke 53 Kg karena sedang intens banget olahraga)  hasilnya saya diprotes sepupu dan teman-teman, dikirain sakit.. gak bugar kelihatannya tanpa pipi chubby.. 

Untungnya, sejauh ini saya termasuk yang bisa mengontrol berat badan, karena memang pola makan sengaja saya atur melalui jendela 8 OCD + olahraga. Alhamdulillah, boleh dibilang olahraga sekarang sudah jadi hobi saya. Yah..apalagi kalau bukan mengharapkan efek sehat dengan bonus estetika. BB berhasil saya naikin lagi ke 55 Kg, termasuk yang makan dikit jadi lemak banyak sih saya ini.. LOL

Agar lebih konsisten berolahraga, cari teman yang juga suka berolahraga.

Baca juga: Run For Indonesia, Bukan Sekadar Kawan Lari

Oh ya, entah karena rajin berolahraga atau bukan (asumsi orang-orang kalau rajin olahraga badan jadi padat) dengan berat 55 Kg (bahkan kadang 57 Kg) teman-teman selalu menebak BB saya di angka 50 Kg. Atau karena rajin olahraga, ditanyain: "Kenapa rajin banget sih? Badanmu udah kurus begitu? Duh.. Olahraga kan gak semata urusan berat badan jenkk.. Iya gak sih? Haha..
***
Oke.. panjang lebar... inti dari tulisan ini adalah saya ingin mengingatkan lagi, bahwa berat badan ideal itu gak melulu harus mengikuti rumus di atas, boleh jadi massa tulang kita lebih berat dari yang lain, apalagi kalau kamu merasa  I look better this way, right now.. selama tidak membahayakan kesehatan (obesitas misalnya), tidak mengganggu aktivitas lain dan kamu puas dan nyaman dengan BB yang sekarang, nikmati.. 

Kalau sudah membahayakan kesehatan, mengganggu aktivitas lain dan sudah menciptakan rasa tidak nyaman, ada baiknya coba diseimbangkan dengan aktivitas sehat lainnya. Mungkin juga teman-teman sudah berusaha keras untuk menurunkannya selama ini, but try harder.. banyak cara baru sekarang atau ada cara lama yang belum sempat coba diterapkan. Semoga saja ada yang cocok untuk membantu.

Nah, dari beberapa kali kepo di grup emak-emak, saya menemui berbagai resep alami yang dicoba oleh mereka. Jujur saya belum pernah mencoba, tapi akan saya bagikan mungkin ada yang berjodoh dengan cara ini:

Resep untuk Menurunkan Berat Badan
Semua saya dapatkan dari FB, cukup screen shoot saja, agar ketahuan pemberi informasinya. Sila memperbesar gambar untuk tulisan yang lebih jelas.

Ramuan yang dimasak:


Ada juga yang simpel, Madu + Lemon saja:

Atau diet mengandalkan buah seperti ini?
Kunci dari diet adalah keinginan. Bukan keinginan untuk menurunkan berat badan tapi keinginan untuk mengalahkan godaan makanan." - Drama Late Night Restaurant
Read more

14 Dec 2016

Rich-O Donuts and Cafe, Tempat Nongkrong yang Memanjakan Lidah

Beberapa hari ini saya selalu ingin makan Sup Ubi, dan yang terbayang adalah Sup Ubi di Rich-O Donuts and Cafe (selanjutnya akan saya sebut Rich-O). Tidak heran sih, cuaca di Kota Kendari akhir-akhir ini memang sering hujan, dan saat hujan seperti ini tentunya paling enak makan yang berkuah dan hangat. Anak kos pasti langsung ingat mi instan nih.. Hihi.. No, no.. I want to eat Sup Ubi!

Baca juga: Sup Ubi Podo Teko


Ada beberapa tempat menyantap Sup Ubi yang cukup enak di Kendari, tapi Rich-O yang launching bulan Maret 2016 ini punya rasa khas dan kelebihan tersendiri. Yang paling menonjol adalah ubinya, lembut banget. Selain itu, kalau ingin mengudap ubi goreng juga ada di tempat ini. Oh ya, Ubi maksudnya singkong ya.. seperti yang pernah saya jelaskan di sini.


Kalau diingat-ingat, ternyata sudah 2 tulisan saya yang membahas Sup Ubi. Berbeda dengan 2 tempat sebelumnya yang tidak mempunyai banyak pilihan, Rich-O ini malah hadir dengan banyak sekali pilihan menu. Menu makanan berat malah hanya beberapa saja, selebihnya pengunjung bisa memesan berbagai pilihan kudapan atau minuman. Biasanya kalau nongkrong kan gitu ya? Pengennya kudapan saja, jadi ngobrolnya bisa lebih banyak. :D

Sekarang, mari membahas rasa. Di Rich-O ini, makanan berat ataupun kudapan rasanya bersaing. Sama-sama enak! Faktanya, tidak jarang saya dapatkan sebuah tempat makan dengan konsep yang sama tapi ada jenis makanan (makanan berat dan kudapan) yang rasanya jomplang. Makanan beratnya enak, kudapan rasanya so-so. Atau sebaliknya. Jarang yang seimbang.


Kalau membicarakan masalah makanan berarti membahas lidah nih, masalah selera. Terutama untuk nasi gorengnya, di Rich-O akan dibuat pedas, ini kesukaan saya. Yang tidak suka pedas mungkin akan mundur teratur dengan menu nasi gorengnya. Tapi ada opsi nasi goreng merah kok, menu ini tampaknya tidak pedas.
Nonton semi final bulu tangkis sambil nongki :D

Oh ya, tersedia juga donat yang berjajar manis di etalase yang membatasi kasir dengan pengunjung. Tinggal dipilih untuk dinikmati di dalam cafe atau ingin di bawa pulang. Donatnya enak juga sih, tapi kalau urusan mengudap, saya lebih suka yang ada sambalnya. Apa lagi kalau bukan ubi goreng? Hihi.. *Anaknya mah emang doyan singkong :D

Rich-O juga terus berinovasi dengan menu yang akan disajikan untuk para pengunjung. Terbukti dengan adanya tambahan menu berupa Mie Bakso, Mie Pangsit Ayam Jamur (ayam kampung) dan beverage seperti Jus Durian dan Lychee Healthy Drink. Makin banyak dong ya menunya..

Sumber gambar FP Rich-O Donuts and Cafe Kendari

Untuk harga juga relatif terjangkau. Harga makanan mulai Rp. 5.000 - Rp. 35.000, kudapan mulai Rp. 18.000 - Rp. 30.000 sedangkan minuman rata-rata seharga Rp. 20.000-an.

So, kalau mencari tempat nongkrong dengan rasa yang tidak mengecewakan di Kendari, Rich-O Donuts and Cafe bisa jadi pilihan.

Jangan lupa saya diajakin juga ya.. Soalnya saya belum pernah cobain menu barunya *Lho? :D

Rich-O Donuts and Cafe Kendari

Jl. Brigjen M. Yunus Bypass
Buka pukul 09.00 - 00.00
Telp: (0401) 3135555

Read more

8 Dec 2016

Kau Tahu Apa?!

Kau tahu apa?
Hanya melihat komplek rumahku
Kau sudah mencela isi dapurku
Seolah kau tahu bagaimana aku menyalakan kompor

Kau tahu apa?
Hanya melihat nama kantorku
Kau sudah mencibir caraku bekerja
Seolah kau tahu bagaimana aku melalui hari tanpa meracau


Kau tahu apa?
Hanya melihat nama keluargaku
Kau sudah menghina kami 7 turunan
Seolah kau tahu bagaimana kami dibesarkan

Kau tahu apa?
Hanya dengan mengetahui berat badanku
Kau sudah mengkritik besar piringku
Seolah kau tau bagaimana caraku mengunyah

Kau tahu apa?
Hanya dengan melihat itu semua
Kau sudah bisa dengan detail menjelekkanku
Seolah kau sudah mengenalku lama

Kau tahu apa?
Bertemu saja kita belum pernah
Rumah dan kantorkupun belum pernah kau masuki
Kenapa buru-buru menilai?

Kau tahu apa?
Kulit tubuhku yang kau lihat
Kau caci habis-habisan kerja organ dalamku
Ilmu kesehatanpun tak punya

Kau tahu apa rasanya jadi aku?
Kau tahu apa enaknya jadi aku?
Kau tahu apa sedihnya jadi aku?
Kau tahu apa bersyukurnya jadi aku?

Kau tahu apa?
Tahupun kau tak berhak
Mengacungkan telunjuk lewat mulutmu
Melukai hati yang tak pernah kau besarkan


Kendari, 27 April 2016
***
Teman-teman, mari sedikit merenung, seberapa banyak kita menjatuhkan penilaian kepada orang lain? Seberapa sering penilaian yang kita buat itu meleset, bahkan jauh.

Kadang, hanya karena alasan "standar kebiasaan" entah itu kebiasaan diri kita sendiri ataupun kebiasaan yang sudah umum di masyarakat, kita lalu buru-buru menjatuhkan penilaian bahwa orang ini begini.

Kadang, hanya dengan melihat 1 hal saja yang berhubungan dengan orang tersebut, kita bahkan sudah menilai detail yang bahkan tidak pernah kita lihat, kita lalu buru-buru menjatuhkan penilaian bahwa orang itu begitu.

Menilai saja sudah cukup menjerumuskan kita pada hal yang salah, sayangnya kita bahkan menambahkan kesalahan itu dengan menindaklanjutinya dengan tuduhan, dibicarakan kepada orang lain. Membuat kesalahan dengan sistem MLM. Hebat sekali kita.

Tapi kalau tahu betul bagaimana?

Baca lagi bait terakhir puisi di atas ya..

PS: Membaca tulisan Mbak Nur Islah berjudul Jangan Hanya Menilai yang Tampak Oleh Mata saya jadi ingat saya punya puisi diatas. Sekalian saja buat ngumpulin PR Collaborative Writing.. :)

Tulisan ini semoga jadi pengingat untuk saya pribadi dan kita semua.

Read more

7 Dec 2016

Seru dan Puasnya Makan Kepiting Tanpa Piring!

Sulawesi Tenggara sebagai bagian dari pulau Sulawesi yang dikelilingi lautan adalah provinsi yang kaya akan hasil laut. Berbagai jenis ikan tersedia melimpah ruah sebagai hadiah dari alam. Begitu juga kepiting yang beberapa tahun terakhir ini disajikan tidak hanya dengan menjaga kualitas rasa tapi juga dengan uniknya cara penyajian.


Kendari tidak ingin ketinggalan menyajikan hal yang unik bagi warganya. Sudah sering melihat kepiting disajikan di atas meja tanpa wadah kan? Yup! Kepitingnya dibiarkan berkeliaran berjalan ke sana ke mari disajikan tanpa wadah apapun, di atas meja, begitu juga nasinya, tanpa piring. Kecuali air kobokan dan minuman tentu saja. LOL.

Bukannya kami ndeso ya, lihat sih sudah sering, hanya rasa ingin tahu, menjadikannya pengalaman pribadi sungguh sebuah hal yang menantang untuk kami lakukan. Sebenarnya bisa saja kami membeli kepiting, lalu masak lada hitam dan menyajikannya di meja makan sendiri tanpa memakai piring. Tapi sebelum kepitingnya habis, nikmatnya rasa kepiting akan hilang karena kami makan sambil diomeli oleh ibu kami di rumah. LOL

Hahah.. Sudah deh ngebanyolnya, yuk ke tempat makannya.. Makan puas tanpa diomeli ibu di rumah! :D

Dimana?

Kendari Town Square (K-Toz)
All we known about ikut makan kepiting kekinian adalah di K-Toz. Tapi K-Toz sudah tidak seperti dulu lagi kawan, K-Toz sebagai tempat makan dengan konsep Food Court di sebuah lapangan terbuka dengan payung warna-warni sebagai atapnya kini sudah menjadi tempat yang lebih cozy, dengan konsep yang lebih keren. Hanya menyebut K-Toz sebagai petunjuk tempat makan kepiting sebenarnya cukup menyesatkan. Ada banyak tempat makan di tempat ini. That's why you have to mention Boegis Resto.

Boegis Resto 
Beruntungnya saat memasuki area K-Toz kami yang celingak-celinguk kebingungan disapa dengan ramah oleh karyawan yang bertugas di area makan. Dari Mbak ramah itulah kemudian saya diarahkan ke Boegis Resto (BR) setelah bertanya dengan polosnya "Kalau mau makan kepiting , di mana ya?" *Pasang muka tembok

Jadi, jika ingin ikut ndeso mencicipi kepiting seperti saya, saat memasuki area dekat panggung, carilah Boegis Resto di sebelah kanan. Tempatnya terlihat cukup sepi, bukan seperti cafe untuk makan pada umumnya yang menghias diri dengan dekorasi lighting dan wallpaper yang instagram-able. Tempat makan ini tampaknya mengandalkan menu sebagai daya tariknya. Lagipula memang deretan meja dan kursi makan di depan panggung sudah bagian dari semua tempat makan di dalamnya kan? Termasuk untuk BR.

Kamipun memesan tanpa ba bi bu, karena memang kami yang lupa membalik menunya, di bagian belakang itulah ada menu lain yang bisa dipilih. Kami sebelumnya berpikir, Resto tersebut memang spesialis menu kepiting. *Maafkan Baim Ya Allah..

Seru dan Puasnya Makan Kepiting Tanpa Piring
Dengan semboyan Berani Kotor Pasti Kenyang, kami mulai makan dengan beringas excited. Menu kepiting lada hitam yang masih mengepulkan asap dituang ke atas meja yang sudah lebih dulu dilapisi plastik. 1 paket kepiting ini sudah termasuk nasi dan es tehnya.


Lain yang diharapkan, lain yang di dapatkan. Ingin makan kepiting, ternyata kepiting lada hitam ini juga dimasak bersama berbagi jenis makanan laut lainnya seperti udang, cumi-cumi dan kerang, which's good for us.Haha.. Untuk mengimbangi rasa gurih hewan-hewan khas laut ini, ada banyak potongan nanas dan jagung untuk memberi rasa manis dan asam. Kami cukup senang dengan komposisinya, jadi rasanya tidak monoton.

Makan tanpa wadah itu, rasanya.. bebas! Kalau sudah begini, makan di tempat nongkrong sambil menjalankan sunnah Rasul malah paling afdhol, makan menggunakan tangan saja! Ruang gerak tangan untuk memilih jenis makanan mana yang ingin dipilih juga tidak terbatas, kotor ya kotor saja, yang penting kenyang!

Harga, Porsi dan Rasa
Porsi yang ditawarkan BR ini ada tiga; Small untuk dua orang, Medium untuk empat orang dan Large untuk enam orang. Karena kami hanya berdua jadi kami memesan porsi untuk dua orang. Yang ternyata.. Lebih besar porsinya makan akan semakin hemat biaya yang harus dikeluarkan. Jadi, karena kami wanita yang tidak mau rugi, kami.. tetap memilih porsi dua orang.#Plakk

Gimana gak galau, seharusnya kami datang ramai-ramai, jadi harganya bisa lebih hemat. Nah.. penasaran kan berapa harganya? :D
Lebih rame, lebih asik, lebih murah!

Dibalik menunya ternyata masih banyak menu yang lain

Ngomong-ngomong soal porsi, porsi untuk dua orang ini bikin saya dan teman saya cukup terduduk lama karena kekenyangan. Banyak!! Menurut saya sih, untuk perempuan, porsi dua orang ini bisa dimakan berempat. Selama makannya gak kelaparan banget. :p Untuk laki-laki, dua orang cukup, empat orang juga bisa tapi kemungkinan makannya malu-malu. :D


Untuk soal rasa.. sebenarnya lumayan, tapi rasa lada hitamnya tanggung, too much black pepper yet not spicy. Mungkin karena kami memaksa menghabiskan porsi besar tersebut, akhirnya berasa enek. Kembali lagi, masalah selera saja. Tapi overall enak kok. ^^

Oh ya, sebenarnya K-Toz ini masih dalam masa "trial opening". Masih terus berbenah. Masih dalam tahap ini menurut saya sudah lumayan bagus lho. Sepertinya K-Toz ini akan lebih baik lagi nantinya, melihat adanya ancang-ancang untuk membuka  sebuah Trick Eye Museum pada lantai dua nya. Entah kapan. We'll see..

1 lagi nilai tambah dari K-Toz ini, karyawan yang bertugas di area meja makannya super ramah dan cepat tanggap. Kami segera disapa saat melihat kami kebingungan. Disaat kami memutuskan membatalkan pesanan minuman karena ternyata belakangan baru tahu kepiting yang kami pesan sudah 1 paket dengan minumannyapun si Mbak baik hati itu juga tidak menunjukkan reaksi atau raut wajah yang tidak bikin selera makan jadi down. Semoga rejekinya semakin baik ya Mbak.^^

Kendari Town Square (K-Toz)

Jl. Saranani (Depan Singapore Kopitiam)

Jam Operasional :
Senin -Jumat : 09.00 - 23.30
Sabtu- Minggu : 09.00 - 00.30
Read more

6 Dec 2016

Run For Indonesia, Bukan Sekadar #KawanLari

Tanggal 7 Desember nanti Run For Indonesia (RFI) pusat akan berulang tahun yang ke-2. RFI Kendari sendiri pada 23 November yang lalu baru berulang tahun yang pertama. Sudahlah ya.. dirangkaikan saja blogpost-nya. :)


Saya bergabung di RFI Kendari sejak awal April 2016. Sebenarnya sudah beberapa bulan mengetahui komunitas ini karena salah satu teman juga sudah lebih dulu bergabung. Tapi beberapa hal menyebabkan saya baru bergabung secara tidak sengaja. LOL

Tapi kita tidak akan panjang lebar membahas bagaimana saya bergabung di blogpost kali ini, next time mungkin ya.. disertai FAQ tentang RFI Kendari.

Kali ini mari lebih mengenal Run For Indonesia. :)

Awal Terbentuknya RFI
Run For Indonesia atau disingkat RFI adalah komunitas lari yang lahir pada saat lebih dari 150 penggemar olahraga lari dari Indonesia turut serta dalam event lari Standard Chartered Marathon Singapore (SCMS), 7 Desember 2014. Pada event SCMS tersebut, para pelari telah turun di race dengan memakai jersey bertuliskan ”Run For Indonesia”. Pada mulanya jersey tersebut dikenakan dengan maksud untuk memudahkan sesama pelari saling mengenal saat berada di course, sekaligus mengkampanyekan kebiasaan sehat orang Indonesia kepada masyarakat Singapura, dan pelari mancanegara yang berpartisipasi pada race tersebut.

Selanjutnya setelah usai SCHM, para pengemar olahraga lari tersebut tetap berkumpul dan berlatih bersama. Mereka kemudian sepakat kembali bersama mengikuti sejumlah race berikut. Diantaranya adalah Mercedes Benz Club 10K,  21 Desember 2014 di Jakarta. Untuk mengikat persaudaraan diantara pelari, maka atas pemikiran beberapa anggota penggagas dibentuklah Komunitas Run For Indonesia (RFI).

Belakangan terbentuk sub RFI sesuai jenisnya, seperti RFI Trail dan RFI Thriathlon, sudah mengukir prestasi di podium maupun urusan charity. 

"Lari sama charity dimana nyambungnya?"

Ihh.. gampang mah kalau cuma urusan nyambung-nyambungin.. cuss dibaca dulu..

Jersey RFI, di depan jersey selalu tersemat bendera Merah Putih :)

Program RFI
Kegiatan RFI tidak hanya seputar berlari dan mengikuti race bersama saja, tambahan pengetahuan untuk anggota bahkan kegiatan charitypun telah berlangsung secara berkesinambungan di komunitas ini. Apa saja program-programnya?

1. Selabang, Kelabang dan Sableng
Sabar.. sabar.. tidak ada hubungannya dengan hewan yang menakutkan atau aksi damai 212 kemarin. :p Jadi ketiga nama di atas itu adalah singkatan, secara berurutan, kepanjangannya adalah Selasa Lari Bareng, Kamis Lari Bareng dan Sabtu Lari Bareng atau program jemput #KawanLari. Gimana.. gimana? Sudah hafal? Kalau Anggota pasti hafal dong ya? :D

"Eh, kayaknya pernah lihat ada yang berlari menggunakan jersey RFI dihari Minggu deh!"

Gak salah, Saat Car Free Day #KawanLari memang sering berlari di sekitar Jl. MH. Thamrin dan Jl. Jendral Sudirman. Sapa aja.. Ikutan lari bareng juga gapapa. :)

2. RFI Clinic
Kegiatannya adalah pembekalan teori sekaligus praktik berlari dengan didampingi coach yang diikuti peserta yang memiliki target tertentu. Misalnya ingin dapat berlari dengan benar, dll.

3. RFI Charity
Seperti yang saya ceritakan di atas, RFI melalui RFI Trail, saat ini juga tengah terlibat aktif dalam kegiatan charity yang diwujudkan dengan mendukung pembangunan sanggar belajar di Cisadon, Bogor.

Dan yang juga sedang berlangsung sekarang adalah keterlibatan 27 orang #KawanLari dalam ajang NusantaRun Chapter 4. NusantaRun adalah sebuah gerakan berlari dari satu kota ke kota lain di Indonesia sambil berkontribusi bagi daerah yang dilalui.

Salurkan sumbangan teman-teman kesini yaa :)
Rek BCA 44 112 69552 
A.n Eka Yulianda Enani Putra

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membantu Yayasan Intan Permata yang berlokasi di Purwokerto, tepatnya di Jalan Brigjend Katamso Rt. 004/001 Purwokerto. SMP Intan Permata memiliki murid yang terdiri dari anak kurang mampu dan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). SMP Intan Permata hingga saat ini masih menumpang di tanah waqaf, begitu pula untuk TK/PAUD yang keberadaannya masih menumpang di ruang sempit di sebelah masjid.


Jumlah Anggota RFI
Dikelola oleh beberapa pengurus seperti; Willy Sanjaya, Andre Ismangun, Safrita Aryana Hermawan dan beberapa anggota lainnya, saat ini anggota RFI telah 1.970 orang yang terdaftar secara resmi. Dari jumlah tersebut sekitar 600 anggota berada di luar ibu kota, antara lain; Bandung, Makassar, Kendari, Sorowako dan Balikpapan. Setiap daerah dipimpin oleh seorang kapten sebagai koordinator di daerah.

Anggota RFI sangat heterogen dengan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi. Dokter, pengusaha, konsultan, pengacara, banker, karyawan, mahasiswa, ASN.. apapun profesinya, membaur menjadi 1 saat menjadi #KawanLari. We talk about passion, right? And we have it as a member of run For Indonesia. *Proud 

Ok, let's have a deeper story about this community...

Bukan Sekadar #KawanLari
RFI yang mempunyai semboyan #KawanLari ini dalam prakteknya, sebenarnya tidak konsisten terhadap semboyannya. Karena pengalaman sejak saya bergabung adalah para kawan lari ini hadir dalam banyak lini kehidupan saya. Kawan lari iya, kawan nonton iya, kawan jalan-jalan iya, kawan karaokean iya, kawan bakti sosial iya, kawan makan apalagi! LOL

Lavya Gaesss :*

Yang saya ceritakan ini tentu saja bukan saya saja yang merasakan. Semua anggota (terutama di RFI Kendari) pasti merasakan. #KawanLari kemudian menjadi seperti keluarga, yang siap membantu jika diantara kami ada yang membutuhkan bantuan, dari hal remeh temeh seperti menanyakan toko obat, sampai bantuan donor darah jika ada anggota atau keluarga anggota yang membutuhkan, tanpa diminta apalagi saat diminta.

#KawanLari bukan hanya kawan di atas aspal saja, hubungan kami di RFI tidak hanya dimulai saat pemanasan-lari-pendinginan lalu kemudian pamit saja. Ada semangat dan kesedihan yang sama saat seorang kawan berhasil mencapai sesuatu ataupun mengalami sebuah musibah. Kami merasakannya bahkan saat tidak mengenakan sepatu lari kami.

#KompakSalingJaga

Dari cerita teman saat mengikuti race di luar daerah (saya belum pernah ikut race, hiks), hanya keluar menggunakan jersey RFI saja ia sudah bertambah banyak teman. Ah.. senang rasanya.. Tidak race pun begitu sih, kadang teman ada dinas di luar kota, tapi menyempatkan olahraga dan menggunakan jersey RFI, dapat teman lagi dong, bakal ditegur kalau tahu sesama RFI.

Apalagi saat race, #KawanLari bukan sekedar semboyan, tapi juga penerapan loyalitas. Tidak satu pun anggota RFI akan ditinggal sehingga merasa sendirian saat race. Dengan demikian, mereka yang baru pertama kali race dengan kecepatan yang relatif pelan akan didampingi oleh sesama anggota RFI yang pada setiap race akan melakukannya dengan keinginan sendiri atau pun ditugaskan untuk itu. No one left behind. So sweet gak sih? :)


Harapan Untuk RFI
Di ulang tahun yang ke-2 ini saya berharap RFI tumbuh semakin besar, tidak hanya dari segi angka tapi juga kekeluargaan dan solidaritas yang sudah terbangun, semakin solid dan kompak. Terus memberi dan menyebarkan impresi positif melalui kegiatan-kegiatannya.

Oh ya, kedepannya juga saya berharap RFI mempunyai website. Kasih saran boleh dong. hehe..

Selamat Ulang Tahun RFIku. Semoga selalu sehat komunitas dan seluruh anggotanya! Let's run together!

From : 1164 ❤

Run For Indonesia

Sumber:
Profil RFI, ditulis oleh Safrita Aryana
http://dunialari.com/event/nusantarun-2016/
Read more

1 Dec 2016

Maaf.. Aku Membencimu

Maaf.. aku benci tanpa pernah mengenalmu
Maaf.. kutatap kau dengan tatapan terburuk
Maaf.. kuhardik kau di dalam hatiku
Maaf.. bernafas di dekatmupun aku tak mau


Tapi.. kenapa harus kau buang sampahmu sembarangan?
Tapi.. kenapa harus kau biarkan ruangan tak terpakai dengan AC dan lampu yang menyala?
Tapi.. kenapa harus kau bicarakan keburukan sahabatmu sendiri?
Tapi.. kenapa tak kau telan sendiri asap rokokmu?

Tolonglah.. bantu aku menjadi lebih baik..
Simpan sampahmu, hemat listrik di tempat kita, belajarlah untuk tidak ghibah, telan asap rokokmu
Aku sudah kebanyakan dosa, mungkin kamu juga
Mari kita sama-sama menjadi lebih baik

Kendari, 6 Mei 2016 - 11.26 PM

Bukannya tidak pernah menegur, memberi tahu dengan baik.
Kadang orangnya memang sudah memenuhkan gelasnya, tak ingin diisi lagi oleh hal-hal yang dianggapnya hanya tetesan tak berguna.
So, beginilah salah satu cara saya mengunakan media puisi (oh,well.. saya menggapnya puisi.. puisi bebas :D)
Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...