Baca juga: Liburan Dadakan Ke Danau Napabale
Oh iya, liburan kemarin saya seperti biasa sok sibuk di dunia nyata. Libur dari rutinitas pekerjaan saya ikut-ikutan libur mengurus blog, tidak menulis untuk jadwal Senin Sosial*makanya dipost sekarang*, tidak juga blogwalking. Untungnya blog yang berisi review film dan drama yang punya jadwal post Jumat-Minggu sudah saya buatkan artikelnya dari jauh hari. Sudah scheduled sampai akhir Desember ini. Jadi tinggal menyiapkan artikel untuk bulan depan lagi.
Panjang intronya ya.. Mari bahas tentang tulisan. Ini sebenarnya tulisan yang saya buat sebelum hari Ibu, tapi karena suatu hal baru hari ini bisa saya posting. Enaknya sih pas saat momennya ya, tapi berbicara tentang Ibu memang tidak mengenal Desember saja. Selalu ada tempat dan waktu untuk bercerita tentang Ibu. Tapi, karena saya panggilnya Mama, jadi judul dan tulisan akan saya gunakan sesuai panggilan saya.
Menjadi anak, seringkali dikatakan kita akan mewarisi beberapa hal yang mirip atau bahkan sama dari orang tua kita. Saya merasakannya mulai dari yang asik sampai yang kurang menyenangkan. Eh, ada juga yang bukan bawaan lahir, tapi bawaan anak, maksudnya bukan pengaruh dari Mama ke saya, tapi saya yang
1. Ukuran Kaki Sama
Kebayang kan ini larinya kemana? 1 pasang sepatu dipakai 2 pasang kaki bergantian.. Hihi.. Hal ini berlaku untuk sandal pesta dan sepatu kantor. Untuk sandal jalan sih kebanyakan kita beda selera, saya sukanya teplek, mama sukanya yang punya hak. Duh.. saya gak kuat.
Untuk sandal pesta, biar kesannya lebih elegan gitu, saya pakai yang ada haknya, beda juga emang durasinya dengan sandal bual jalan, jadi masih bisa tahanlah. Tapi kalau urusan sandal pesta memang spesialisasinya Mama, saya cuma minjem, untung aja Mama pengertian dan lebih mengutamakan jenis wedges agar saya tidak capek dan tetap lincah saat di pesta. ((Lincah)). LOL
Seru dan hemat banget kalau punya ukuran kaki yang sama! ^^
2. Gampang silau
Urusan silau-silauan, saya dan Mama juga sehati. Saya ingat, dulu waktu masih pakai kelambu, selalu ada kain, entah pakaian atau sarung yang ditaruh di atas kelambu, di tempat yang sejajar dengan kepala Mama. Tujuannya agar Mama tidak silau saat tidur. Entah kenapa bukan lampunya saja yang dimatikan.
Beberapa tahun kemudian saya baru sadar, saya juga mengalami hal yang sama dengan Mama. Saya tidak bisa tidur jika tangan atau lengan saya tidak menghalangi sinar langsung dari lampu yang tergantung di langit-langit kamar. Serba salah juga saat tidak bisa mematikan lampu. Saya juga tidak bisa tidur dengan badan yang tertutupi selimut atau sarung, rasanya sesak, jadi kadang, mata saja yang ditutupi kain. :D
3. Suka Makanan Pedas
Nah, kalau ini.. Rasanya saya memang ditempa sejak kecil oleh Mama. Saya ingat bagaimana dulu saya menolak makanan yang saya anggap pedas. Tapi kata mama: "Nggak, paling cuma sebentar." Dan hasilnya, makan enak adalah makan dengan sambal. Kami selalu duet kalau urusan makan sambal. :D
4. Suka Warna Hijau
Mama suka warna merah, saya suka warna biru. Entah sejak kapan tepatnya saya mulai mengganti warna kesukaan saya menjadi warna hijau. Seperti biasa, apa saja maunya warna hijau, pernak-pernik, case HP, Buku, Pulpen, sarung tangan.. Sebisa mungkin warna hijau!
Dan akhirnya Mama ketularan tanpa saya bujuk, kebayang dampaknya? Gorden di rumah hijau, atribut-atribut atau segala perlengkapan rumah tangga ikutan hijau juga! Lihat saja warna cat di gambar atas. Hijau! Dan saya senang dong! Hihi..
5. Energik!
Saya dan Mama sama-sama energik, tapi boleh dibilang Mama tuh gak ada capeknya. Ngurus rumah; bersih-bersih, masak sambil jagain warung, kalau memasak beres ya sambil menyetrika, kalau gak bantuin masak di tempat yang punya hajatan. Pokoknya energik banget deh.. dan catat, gak pakai multivitamin.
Gak tahu ya, apa generasi kita aja kebanyakan yang rada "lembek" atau generasi mereka yang setrong karena sudah ditempa sejak kecil . Kalau sepulang kantor saya masih bisa lari 5 Km dan dibilang kuat, saya mah gak ada apa-apanya dibanding Mama. *Salute!
Nah, itu dia beberapa kesamaan antara saya dan Mama. Teman-teman gimana? Pasti punya kesamaan dengan Ibu/Mama dong. Ada yang ingin menuliskan hal yang sama? Yuk bikin tulisan dengan tema yang sama, nanti kita tukaran link. Kontak saja saya dari salah 1 medsos. ;)
Oh ya, ini juga ada tulisan dari Diah Alfa Saadah dan Kak Irawati Hamid, sahabat-sahabat saya dari Sulawesi Tenggara ini juga menulis tema yang sama, tentang Ibu. Baca ya... ^^
Hohohohh, ukuran kaki sama dii. Berarti bisa jg Mama diajak jogging bareng, kan bs ganti2an sepatu ;)
ReplyDeleteYess.. ada 2 pasang ji sepatu, yang penting kemauan Macea saja :D
DeleteKalau aku dengan mama, sama-sama Energik.. untuk ukuran kaki, baju, warna kesukaan dan makanan, beda semunya. Samanya ya itu, energik, aku sama mama kalau lagi doyan beberes, hmmm, rajin semua rumah dan isinya.
ReplyDeleteSelain itu, bisa jadi temen senam dan joging, hihihi
Asik ya.. sekali mMama saya ajakin ikut senam, berikutnya udah gak mau lagi katanya karena pegal. Padahal itu hanya karena baru senam aja, lama-lama juga ilang :D
Deletemamaku juga suka warna hijau say, dan Wahyu pun demikian, hihihi :D
ReplyDeleteTrus Mamanya Wahyu suka warna apa? ^^
DeleteJadi inget almh. Ibu saya yang penyuka pedes dan akhirnya menurun sama saya xixixi..salam hormat untuk mama y mba ^^ semoga sehat sll aamiin
ReplyDeleteAamiin.. Terima kasih Mbak Herva. :)
Deleteah mbk irly, daku jd terinspirasi nih, berburu kesamaan antara aku dan ibuk, tengkiu idenya,
ReplyDeleteYuhu.. sama-sama mak'e Ken ^^
DeleteWkwkwk. Kocak banget punya kesamaan gampang silau. XD. Duh, saya anak rantau dan membaca tulisan ini mendadak kangen dengan mamah di rumah. :(
ReplyDeleteDudududuuu.. Maapkeunn.. :(
DeleteEnaknya punya ukuran kaki sama dengan mama. Mama saya kakinya imut, jadi kami gak bisa tuker tukeran deh. hahaha
ReplyDeleteSoal kesamaan, saya justru punya kesamaan yang diturunkan dari bapak. Apa itu? Alergi. hehehe
Anak anaknya bapak yang perempuan semuanya sama punya alergi dingin. Kalo ada perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya, badan kami jadi gatal gatal dan keluar bentol bentol gede. Makanya harus selalu siap sedia obat alergi :(
Wuahh.. saya udah lihat sendiri yang alergi dingin gitu Mbak, dingin dikit kulitnya bakal merah-merah bahkan bengkak.
DeleteSemoga gak nurun ke anak Mbak.. hehe
Soal kaki saya juga sering gantian sama emak. Yang protes tuh si Alfi, Mbah itu sandalnya Ibuk atau sebaliknya hihi
ReplyDeleteAlfi suka protes ya Mbak.. Hihi..
DeleteWah, saya sama mama banyak bedanya. Hmm... Sama ukurannya kakinya aja kayaknya. :D
ReplyDeleteHehe.. gapapa yang penting sayang Mba ^^
Deletesuka makan pedes sama kita :D pedes banget tapi cabe rawit kmren pagi beli ceban dapat 10 biji, ngenes
ReplyDeleteIya nih, sampai sekaang harga cabe masih juga mahal.. *Malah ikutan bahas cabe
Delete