Kemarin usia saya ganjil berumur 29 tahun, untuk wanita seusia saya, masa depan perjodohan saya dianggap semakin rawan karena saya belum menikah. Masalah? Untuk saya tidak, untuk orang lain it's a big problem!.
Sebenarnya ada berbagai hal yang ingin saya tulis tentang urusan jodoh, nikah dan sebangsanya, tapi kali ini saya ingin membahas tentang pertanyaan dan pernyataan yang sering kali dilontarkan pada saya, ada juga yang baru sekali ditanyakan, tapi cukup membekas saking frontalnya.
Saya yakin salah satu dari yang membaca pernah menjadi subjek maupun objek, kadang pertanyaan-pertanyaan ini memang ditujukan karena kepedulian, tapi sayangnya lebih banyak ditanyakan atau dinyatakan oleh orang-orang yang kadar keponya lebih banyak dari pada kadar pedulinya.
Kapan Nikah?
Pertanyaan di atas seringkali ditanyakan pada saya, bukan untuk saya saja sih, orang lain juga, ibarat doa sapu jagad, pertanyaan ini adalah pertanyaan sapu jagad. Anehnya seringkali pertanyaan ini datang dari orang jauh, yang tidak punya kepentingan apa-apa terhadap saya dan belum tentu datang jika diundang ke acara pernikahan saya.
Pertanyaan basa-basi yang asli basi banget, jadi jangan heran jika teman yang dulu bahkan kebelet nikah karena umur dan akhirnya berhasil menikah akan menanyakan hal yang sama tanpa mempertimbangkan perasaanmu yang sebenarnya bukan baper tapi sudah bosan ditanya seperti itu, terlebih ditanya oleh orang yang seperti tidak pernah mengalami hal yang sama sebelumnya. What The bangetlah..
Biasanya, pertanyaan kapan nikah akan saya jawab dengan
"Mohon doanya."
atau
"Nanti kalau ada pengantin laki-lakinya."
Kalau sedikit baper dengan orang yang kepo akan saya jawab dengan
"Jangan cuma nanya dong, didoain juga." Sambil senyum.
Dan kebanyakan reaksinya pada tobat, soalnya nge-doain enggak, nanya-nanyanya lancar.
Rasain. :p
Mana undangan untuk saya?
Pertanyaan terselubung, maksudnya sih nanyain kapan saya akan memberikan undangan pernikahan. Ini pertanyaan termudah untuk saya, karena biasanya saya jawab dengan
"Oh, undangan yang ada tulisan tiada kesan tanpa kehadiranmu?"
"Ada kok, nanti saya kasih." Sambil pasang wajah serius.
Mereka tertawa.
Selesai.
Kamu ceria, happy-happy untuk menutupi kesedihan belum nikah kan?
Ini anggapan yang salah,
i do happy with my life.
Saya bahagia sekarang, tentu saja ingin menikah tapi tidak menjadi sedih
karena keinginan saya belum terwujud. Makanya saya tetap
happy dan
ceria, kalaupun sedang sedih, bukan kegemaran saya untuk mengumbarnya.
Saking seringnya ditanya dengan 3 pertanyaan diatas, saya menggolongkan pertanyaan itu ke dalam jenis pertanyaan tidak berperasaan yang masih sopan. Sopan? Ada yang lebih parah dong? ADA.
Kamu gak mau nikah ya?
Ini pertanyaan yang menohok banget, seperti pertanyaan, "Kamu sayang gak sih sama orang tuamu?" kepada anak yang sudah jelas-jelas berbakti kepada orang tua karena rasa cintanya. Pertanyaan macam apa itu? Anak cucu Adam mana yang tidak ingin menikah? Entah kenapa terasa perih sekali saat mendengar pertanyaan itu. Waktu itu saya sedang wudhu, tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada mimpi buruk di malam hari, tiba-tiba ditanya begitu, kalau sedang kumur-kumur kemungkinan kejadiannya cuma 2, saya nelen air atau yang bertanya saya sembur sepenuh hati. Saya yang seringkali santai menghadapi pertanyaan kapan nikah jadi cukup baper dengan pertanyaan itu. Ini orang habis kebentur dimana sih sampai nanyanya begitu banget??
Jangan pilih-pilih.
Ini pernyataan yang cukup menghakimi untuk saya. Maen tuduh saja. Hihi.. Lagipula apa kami sebagai perempuan tidak boleh memilih? Mau makan saja yang bertanya pasti pilih-pilih, padahal kalau tidak suka bisa beli makanan lain, lha kenapa urusan jodoh saya, calon imam seumur hidup, saya sebagai makmum tidak boleh memilih? Think before you speak!
Jangan bangga dengan kesendirianmu.
Seseorang berpesan begitu kepada saya, saya coba cerna lebih dalam, tapi nol, saya tidak mengerti kenapa diberikan kalimat itu oleh orang yang juga seumuran dengan saya dan juga belum menikah. Ini orang mau lihat saya meraung-raung sedih karena belum nikah ya? Aneh...
Credit on pic
Pertanyaan dan pernyataan di atas adalah hal yang selama ini seringkali dilontarkan kepada saya, saya cenderung menjawab dengan santai. Kalau memang pembahasan saya diatas dirasa kurang santai, ya memang saya sedang ingin membahasnya dengan sedikit menambahkan reaksi yang lebih "kuat" dari biasanya.
Pertanyaan dan pernyataan diatas sering kali ditanyakan orang sebagai basa-basi, tapi kalau kamu yang membaca adalah orang yang masih suka melayangkan pertanyaan sapu jagad dan sejenisnya, cobalah jadi orang yang lebih peka.
Kamu ada di posisi mana sampai merasa berhak bertanya seperti itu kepada orang lain?
Apa kamu yakin itu pertanyaan pertama yang didengar orang tersebut hari itu?
Apa orang yang ditanyai suka ditanya seperti itu?
Apa kamu tahu seberapa besar keinginannya untuk tidak ditanyai seperti itu lagi?
Kalau peduli kenapa harus bertanya di tempat umum dengan suara yang lantang?
Kalau peduli kenapa tidak mendoakan yang terbaik saja?
Kalau peduli kenapa harus sefrontal itu?
Kalau peduli kenapa tidak mencoba mengenalkan saya dengan seorang laki-laki soleh saja?#Eh :p
Kalau peduli berhentilah bertanya "kapan?" cukup bawakan saya "calonnya"
Saya Irly..
Terima kasih
*Efek kebanyakan nonton Stand Up Comedy*
Selamat ya, telah memasuki usia matang. Pikiran dan hati pastinya akan lebih tertata. Nikah itu bukan seperti balapan sepeda, siapa yang dulu dijamin menang. Suatu saat pasti akan menemukan jodohnya. Jangan lupa nanti aku diundang. Dan perlu diperhatikan mencari jodoh itu harus pilih-pilih ! jangan asal nemu langsung tancap !
ReplyDeleteSip markosip, kalau nikah itu balapan, habis cepet-cepetan ada banyak-banyakannya dong ya? Hih ....
Deleteeh seumuran ternyata :D Tenang mak, jodoh akan datang pada waktu yang tepat. Kakak sepupu saya juga banyak yang menikah di atas usia 30, malah ada yg mendekati 40. Jaman sekarang ini malah aneh kalau menikah dengan usia yang sangat muda, seringnya ditanyai "Dulu lulusan apa? kok sudah menikah?" ha.. apa gak menohok lagi malah. Aku yang menikah di usia 26 dulu malah ganti ditanyai, "wah masih muda kok sudah menikah?" iya tergantung lingkungan juga sih ya gitu itu sebetulnya, pintar-pintar saja kita menjawabnya.
ReplyDeleteYes banget, standar tiap orang memang beda-beda, termasuk kepekaannya terhadap perasaan orang lain. Kalau sudah waktunya nikah ya nikah, umur berapapun, selama tidak melanggar norma apapun masalah kan ya? :)
Deleteselamat ulang tahun mbak Irly...
ReplyDeletepertanyaan seperti itu kalau belum menikah...
kalau sudah menikah : kapan punya anak?
kalau sudah punya anak : kapan punya adik?
lama-lama : kapan cerai?
jurus tendangan seribu bayangan : ciiiaaaattt...!!!!
Hihi.. Simpen yang 999 tendangannya ya, masih banyak yang butuh kayaknya :D
Deletekalau yang nanya kapan nikahnya cowo tinggal jawab aja mba "nunggu dilamar kamu" biar malu dan salah tingkah yang nanya :D
ReplyDeleteIde bagus nih.. *nungguin cowok di depan gang* #Eh :D
DeleteAku setuju dengan pernyataanmu di tulisan ini, Mbak Irly.
ReplyDeletePacaran bertahun-tahun pun nggak menjamin jodoh, toh? hihi *garuk-garuk tanah*
Sekarang mah kalau ada yang nanya gitu tinggal disenyumin terus bilang 'Doain ya' hehehe
Oya, selamat ulang tahun Mbak Irly. Semoga panjang umur dan sehat selalu ya :)
Allahumma aamiin.. Jazakillah..
DeleteIya disenyumin aja, kalau udah mulai menjengkelkan kasih duit aja suruh beli permen biar dia hepi :D
iya kadang org bicara seenaknya ya, ga mikir perasaan org lain. Semangat Mbak, jodoh sudah digariskan dan ditetapkan, Insya Alloh akan dtg disaat yg benar2 tepat :)
ReplyDeleteInsya Allah.. waktu Allah gak pernah salah :)
DeleteJazakillah Mbak Tetty..
met milad Irly, barakallah fii umrik
ReplyDeletesemoga sehat, bahagia dan sukses selalu
semoga dipertemukan dengan jodoh yang baik dan soleh
aamiin....aamiin...ya robbal alamin
Allahumma aamiin..
DeleteJazakillah Mbak Irai..
Wah, kita seumuran ternyata..
ReplyDeleteKamu ceria, happy-happy untuk menutupi kesedihan belum nikah kan? <<== pertanyaan begini sotoy banget. Mau gitu dia balik ditanya "Kamu ceria, buat nutupin rumah tangga yang bermasalah kan?" *jahat
Happy mah happy aja. Yamasa kita mesti nangis bombay tiap hari gara-gara belum ketemu jodoh? Kan banyak hal lain yang bisa bikin kita bahagia.
Emang kadang yang nanya itu yang kadar kepo nya lebih besar dari kepeduliannya. Biasanya, yang peduli mah cukup ngedoain aja. Atau yang lebih peduli lagi sibuk nyariin calon buat kita :D
Semoga segera dipertemukan dengan jodohnya ya :)
Iya, sepertinya konsep bahagia kita sama mereka itu beda jauh :D
DeleteDoa yang sama buatmu juga..Allahumma amiin.. ^^
Barakallahu fii umurik mbak Irly.Kpana nikah nih? *peace
ReplyDeleteWhahaha.. ngetes niihhh?? :p
DeleteSelamat ulang tahun Irly, kita sepantaran nih, dan aku juga ngerasain hal yang sama sih. Cuman sekarang udah ga terlalu peduli lagi masalah orang yang nanyain kenapa blom ke pelaminan, kalo uda punya prinsip ya udah dijalanin and enjoy being single aja sampe tiba saatnya berganti status. ^^
ReplyDeleteSiapp.. enjoying our me time yaaakk ^^
Deleteselamat ulang tahun
ReplyDeleteTerima kasih... :)
Deleteselamat ulang tahun mbak irly :)
ReplyDeletetetap semangat, jangan hiraukan pernyataan orang-orang yang membuat kita sakit hati karena mereka tidak tau apapun tentang hidup kita :)
Terima kasih untuk ucapan dan supportnya... ^^
Deleteiya juga sih mba, saya sering ngerasain dimana kalo pas pulang kampung di tanyain masalah nikah nya kapan, apa lagi orang tersebut jrang banget ketemu, padahal apa salah nya ya tinggal bertanya gimana kabarnya jangan nanya masalah nikah hehe
ReplyDeleteIya.. suka langsung nembak gitu, gak pake aba-aba... Kalau nembaknya ngajak nikah sih keren ya? Sayangnya cuma nanya doang. *Gimana mau ngajak nikah? Lha sama-sama perempuan :D
Deletenamanya juga manusia, rasa keponya tinggi, yang udah nikah aja gak luput dari pertanyaan-pertanyaan, gak pernah abis lah pokoknya
ReplyDeleteIya, selama kepekaan masih kurang, pertanyaan kayak gitu juga akan terus bertebaran :D
DeleteDulu saya pernah dapet pernyataan tanpa pertanyaan terlebih dulu. nggak ada angin ga ada gluduk, dia bilang "eh kalo indah mah ga punya pacar ya" setelah sebelumnya nanya "kapan nikah?" ke sepupu yg duduk di sebelah saya. "maksud lo, ga punya pacar ga bisa nikah?" dalem hati saya sambil mbayangin nonjok muka dia sekenceng-kencengnya *jadi kesel lagi*. padahal saya bukan ga punya pacar karena ga laku tapi saya memilih ga pacaran. eh panjang amat ya komen eike :) salam kenal ;)
ReplyDeleteHaha.. gpp mbak.. salam kenal balik ^^
DeleteDuh.. ternyata banyak yang suka semena-mena dengan kalimat-kalimatnya yah...
Orang2 kepo atau yang sekedar pengen nyinyir itu banyak mba, banget malah jadi biarin aja. Prinsipnya masuk kuping kiri keluar kuping kanan. Kalo dipikirin malah bikin sakit hati. Jalani apa yang membahagiakan menurut hati nurani mba. Karena pertanyaan2 kepo bin iseng yang lain itu akan terus ada meski nanti udah nikah. Jadi harus tutup kuping tebal muka, tetap berdoa dan ikhtiar, dan jangan lupa bahagia mba...
ReplyDeleteYuhuu.. bahagia itu harus.. nomer 1 ^^
Deletemb irly i feel u...dulu aku juga gituh, karena sampe kuliah nda pernah pacaran, tiap ketemu sodara (JAUH) ada aja yang tanya...padahal ma itu cuma kepow...sekarang dah merried, elaaaah tanya lagi udah isi belum...la harusnya mereka tanyanya sama Alloh, klo tanya sama hambanya ya nda tau itu rahasia ilahi huhuhuu...mereka yang tanya memang nyebelin pake bangettt
ReplyDeleteSuka gak mikir ya? Pengen sesekali jawabnya.. "Nanya ama yang nentuin takdir gih.. saya udah nanya berkali-kali, kali aja kamu yang nanya dijawab sama Allah :p"
DeleteAkan datang waktu yang tepat mba hihi yang penting tetap bahagia menjalani setiap langkah-langkah, tetap semangat mba :)
ReplyDeleteBener.. terima kasih ya..
DeleteSelalu semangat koqq ^^
Tulisan mbak irrly mewakili perasaan muty beberapa bulan yg lalu... pertanyaan yg sering menggunting waktu fokus saya yg masih belajar.
ReplyDeleteMalah saya pernah di bilang "hati hati jangan sampe kamu akan seperti Zahrana" deg mendengar kata kata itu saya nyesek bgeet.... secara sy udah khatamin novelnya zahrana.
Akhirnya saya mengadu padaNya...dan alhamdulillah skrng saya ngk peduli disindir sindir gitu.. krn bagi saya menikah bukan sebuah kompetisi yg harus agung agungkan depan publik bhwa ia sudah laku bla bla dan memamerkan kemesraan...
Bagi saya menikah adalah bentu ketaatan pada Allah dgn niat yg lurus tanpa atribut hanya krn takut dibilang ngk laku , atau takut bla bla...
Barakallah fiyumrik yaa mbak sayang....
Ckckck.. bener-bener ya.. yang komen soal Zahrana itu.. Pukpuk Muty :*
DeleteUdah bener sayang, pernikahan itu bukan kompetisi, jadi kita tidak perlu merasa tersaingi atau was-was dengan keberhasilan orang lain. Keep istiqomah..
Terima kasih, doa kebaikan yang sama untuk Muty dan keluarga.
Allahumma aamiin :)
semangat Mba, pasti Mba Irly ditemukan dengan jodoh yang seperti Mba Irly inginkan,,, karena Wanita baik hanya untuk Laki Laki yang Baik pula
ReplyDeleteAllahumma aamiin..
DeleteTerima kasih Mas Irwin :)
tetap semangat dalam menjalani hidup, semua itu sudah ditentukan sama yang maha kuasa, tidak lama lagi jodoh akan bertemu dengan anda mbak, salam sukses dan selamat miladnya :)
ReplyDeleteAllahumma aamiin..
DeleteTerima kasih Bang :)
Irly..pertama-tama aku mau bilang : saengil chukhaeeee... Happy belated birthday ya :D mian gegara SLS jadi ga aware sama sekitar... Soal pertanyaan2 itu emang annoying banget. Coba sekali-kali sama mereka2 yang hobby kepo, sapa tau kapan2 ketemuan di pemakaman, tanya balik : "kapan nyusul?" :D :D :D
ReplyDeleteGumawoyo Onnie... ^^
DeleteKalau nanya gitu mungkin saya bakal dianiaya Teh.. hahah
semangat,, sekeras apapun usaha kita yang ACC tetep Tuhan..
ReplyDeletenanti udah nikah pun masih dinyinyirin "kenapa koq blm punya anak? ayo cepetan buat, jangan2 kamu blg suamimu minta nunda dulu ya?"
Ah,, emg seperti kata pepatah "Tuhan yang Nentuin, Kita yang Jalanin, Orang Lain yang Ngomentarin" :D
Btw, happy belated birthday ya.. :)
Hehe.. bener banget.. emang udah posisinya sebagai komentator ya? Berasa ikut kontes menyanyi.. hehe..
DeleteTerima kasih ya Mbak Yumna ^^
heeeeee...nikah sunah rassull...kalo sdh mampu segalanya..sebaiknya nikah...heee...tapi tetap berusaha dan berdoa..y...
ReplyDeleteBener.. Sunnah Rasul yang harus dicapai dengan cara yang baik :)
DeleteTerima kasih :)
pertanyaan "kapan nikah?" itu harusnya diucapkan kpd pasangan yg pacarannya udah kayak magnet ketemu besi ya mbak.
ReplyDeleteduluuu saya juga sering digituin sm orang2. etapi setelah nginjak umur 30, ga ada yg 'berani' tanya itu lagi. udah pd putus asa kali yaaa. btw saya nikah usia 31.
Perumpamaannya lucu..betul tuhhh..
DeleteMungkin mereka lelah ya Mbak? hehe
Semoga selalu bahagia Mbak^^
Sebagian daftar pertanyaan yg kualami juga ahahaha! Pernah baper banget ditanya sama org yg hubungannya deket Yg bikin baper itu nadanya waktu nanya, dan 2 kali zonk. Duuuhhhh! Nyesek deh. Pernah kepikiran mau ngomong: emang rumah tanggamu oke2 aja selama ini kok ngurusi org nikah. Tapi ga tega hahaha! *eh malah curhat :D. Tapi skrg udah kebal, hati telinga udah kompak hahahaha
ReplyDeleteEniwei, happy b'day ya Mak Sist, semoga tambah berkah dan segera ketemu jodoh -saling mendoakan ;)
Gapapa MakSist.. pintu terbuka lebar buat curhat.. hihi..
DeleteSaling mendoakan.. Allahumma aamiin ^^
hahaha pernah tuh kaya gitu, kapan nikah, udah yakin belom, terus abis nikah kapan punya anak, terus udah punya anak ditanya lagi kapan punya adikkk dlllll
ReplyDeleteYaelah.. ada pertanyaan "udah yakin belum" juga ya? kalau yang nanya orang tua sih gpp ya.. hehe
DeleteHy mbak usia kita sama :)... juga sama belum menikah hehehhe... bener banget kadang orang 2 itu gag mikir dengan apa yang mereka ucapkan mentang-mentang udah nikah ...
ReplyDeletedan pernah juga ada yang kata2nya sedikit menakut-nakuti menikah diusia senja rawan saat hamilnya ,
dan semoga tahun ini ya mbak Allah memberikan rejeki ( jodoh ) dari arah yang tak di sangka-sangka yang penting istiqomah dan tawaqal ibadah ,ikhtiar dan optimis pasti masa itu akan tiba pada waktunya
Allahumma aamiin
DeleteDoa kebaikan yang sama untuk Mbak Maria ^^
namanya juga orang bertanya, mungkin dia gak punya peta, jadinya nanya terus... loh :p
ReplyDeleteHaha.. saya kok gak tau yang nanya itu Dora :D
DeleteWah..coba main-main ke kampung emak/ayah, barang kali kecantol cowo keren disana :D
ReplyDeleteDi kampung saya banyakan Bule Mas, takut diboyong ke luar negeri..hihi...
Deletehaha, sabar aja. Saya juga pernah melewati semua itu, antara nyesek dan pengen gelitikin orang yang nanya. Toh, setelah menikah masih ada ; kapan punya anak, kapan punya rumah sendiri, kapan kendaraannya diganti, kapan nambah adek baru.... duuuh.
ReplyDeleteTuk mbaknya, selamat menikmati ke 29 nya ya, dan selamat menikmati kapannya :)
Iya nih, nanya-nya kapan melulu.. coba dong sekali-kali langsung bilang "Nih" ^^
Deletehepi b day mak irly...
ReplyDeleteya begitulah org2, dlu aq jg gt mak, maunya sih berpikir positif aja, ah mungkin mreka nanyak2bgitu sbg bentuk perhatiannya ke qt, tp kalok udh keseringan bin berkali2 nanyak pertanyaan yg sama, beuughhh, rasanya pengen eikeh rebonding aja giginya..
Waduh.. ini yang nyabar-nyabarin mainannya rebonding bookk..hihi...
DeleteTerima kasih ya Mak'e Ken^^
Mau nikah memang harus pilih-pilih lah......masa cowok milih cowok atau cewwek milik cewek.....?
ReplyDeleteNah.. betul itu! Hehe
DeleteBahkan, sesudah nikah, orang yang tidak menimbang dulu dengan perasaan itu akan bertanya lagi, lho... kok belum punya anak, ditunda dulu ya, jangan lama-lama, jangan khawatir soal rezeki, setiap anak ada rezekinya, dst..
ReplyDeleteBetul pak, perlu diceramahin sama pak Ustad tuh ^^
Deleteakumah udah kebal banget dijejelin pertanyaan gak berperasaan begitu. hahahahagggg... kzl juga sih, kadang. jadinya kalau ada yang nanya begitu malah aku bercandain aja :D
ReplyDeleteYa.. bisa apalagi kita selain membalas dengan candaan ya Mbak? :)
DeleteHahaha ... dapet ilmu ngeles :D
ReplyDeleteWah.. cari pengalaman ya? Hehe
DeletePertanyaan yang senang banget dilontarkan orang ya mb
ReplyDeleteApa yang bertanya dan sudah memiliki pasanagn akan happy terus
Nah.. tidak menjamin kan ya? :)
DeleteNihh.. peka banget niiihhhh!! ^^
ReplyDeleteTos dulu mbak. Saya sering banget disodorin pertanyaan kapan nikah. Apalagi teman-teman dan saudara saya sudah banyak yang nikah. Alhasil tiap lebaran jadi bahan olok-olokan :)
ReplyDeleteSemangat! Semoga Allah segera mempertemukan :)
Hehe.. Nasib single..
DeleteSEMANGAT!
Doa kebaikan yang sama untuk Mbak Tarie :)
Mungkin sebab itulah mengapa saat ini banyak istilah beredar menikahlah sebelum mapan :D
ReplyDeleteThanks, artikelnya setuju banget
Hmm.. mungkin juga ya..
DeleteTapi istilahnya emang benar kok.. ^^
saya lebih prefer komen dimare dibanding postingan inti yg ngelink kesini. judulnya provokatif pwa. hahha
ReplyDeletewhy? iya, samaan. kejadian juga sma saia.
ini renyah skali postingan kamuh yak. inimi ini pertanyaan wajib pas datang ke kondangan, pas lebaran, ato sekedar silaturahmi sama keluarga. gemes bin lucu sih sebenrnya, padahal jelas skali klo rejeki, jodoh, mati semuanya sudah diatur sama "Maha", nda mungkin bertukar sama punya orang lain.
mugi2 yg single cepat ketemu calon imam nya. ^^
Aamiin..
DeleteSemoga disegerakan ya sayyy :*
Bener banget mba Irly. Kadang saya juga sebel dgn pertanyaan dan pernyataan2 bgitu. Tapi kita sebell atau sedihpun takkan merubah apapun. Mreka juga gak nyadar. Jadai buat apa sedih..
ReplyDeleteAhh heppy ajahh.
suka kata2nya "what the bangetlah" haha
Iyes.. kalau kata anak sekjarang sih, "ingin ku berkata kasar" hihi..
DeleteSebatas itu aja, jangan sampai diambil kebahagiaan kita karena orang rese' :)
Seperti membaca kisahku dulu mbak, setiap ketemu tmn nikah, eh kitanya juga ikut ditanya :D Sayangnya sering ndak ngasih solusi alias nanya doang.. hehe
ReplyDelete