20 Aug 2018

Ikhtiar Program Hamil: Hidrotubasi

Sharing is caring... Begitu kata orang. Entah siapa. Hehe..

Kali ini saya ingin berbagi tentang salah satu pemeriksaan yang saya jalani saat sedang program hamil atau yang umum disingkat promil. Hidrotubasi jelas merupakan hal yang asing ditelinga saya. Saat dokter menjadwalkan pemeriksaan berikutnya adalah hidrotubasi, saya "oh" saja walau sudah mendapat penjelasan.

Beruntung ada internet sebagai media pelepas rasa penasaran, saya mencari info sebanyak-banyaknya. Tapi kebanyakan yang saya dapati hanya berupa sharing pendek, sedikit punya gambaran, ada yang bilang sakit, ada yang bilang biasa saja. Bagaimana dengan pengalaman saya? Huhu.. Sabar ya..


Beranjak dari pengalaman melit (kepo) tersebut, saya berniat menuliskan pengalaman saya sendiri saat sudah menjalaninya nanti. Mungkin akan bermanfaat untuk teman-teman yang sedang mencari info atau mungkin akan menjalani hidrotubasi. Semangat promil ya moms! Semoga segera diijabah usaha dan doanya, kalian wanita, pasangan yang kuat, Insyaallah segera dikaruniai anak yang sehat, bahagia lahir batin. :*

Bermula dari beberapa kali datang, melakukan pemeriksaan laboratorium bersama suami dan menjalankan upaya untuk segera hamil secara alami (oh well.. okay.. dikasih obat pembesar sel telur juga sih), akhirnya dokter memutuskan untuk naik ke tahap selanjutnya, hidrotubasi. Saya sempat bertanya-tanya juga, apa perlu? Lagipula kan sebelumnya saya sudah pernah hamil (walaupun keguguran). Tapi bismillah, namanya juga ikhtiar.

Baca juga: Kamu Kuat, Nak!

Dan akhirnya hari itu tiba, sayangnya kali itu saya tidak ditemani suami karena sedang mengikuti diklat di luar kota. Mama yang menemani saya, walaupun sudah saya sampaikan bahwa tidak perlu. Biasalah, gak mau merepotkan, sayanya juga mungkin yang sok tegar. Pada akhirnya bersyukur ada Mama yang menemani.

Sedikit yang saya ketahui tentang hidrotubasi atau tiup rahim dari aplikasi AloDokter adalah teknik dalam bidang kedokteran dimana obat atau cairan disuntikkan ke dalam saluran telur (tuba falopi) dan rahim melalui leher rahim. Dengan tujuan untuk melebarkan dan/atau mengobati gangguan pada sel telur.

Syarat Hidrotubasi
Waktu itu dokter memberi persyaratan agar melakukan hidrotubasi 2 hari setelah haid terakhir dan tidak boleh melakukan hubungan intim. Tujuannya agar rahim sudah bersih, dan larangan berhubungan intim dibuat agar tidak ada sperma yang masuk saat proses peniupan cairan hidrotubasi tersebut. Kurang lebih begitu sih seingat saya.

Pengalaman Hidrotubasi
Sebelum masuk ruangan praktek dokter saya membeli beberapa peralatan dan obat-obatan yang dibutuhkan dulu, antara lain tiga buah spoit atau suntik berbagai ukuran, kateter,  Dexamethasone, Sterilised Water For Injection, Kaltrofen dan Kanamycin Meiji. Semuanya atas petunjuk dokter, yes..


Setelah itu, saya menyerahkan semuanya pada perawat, saya kemudian diminta berbaring dan diberikan obat yang saya duga bius (dari hasil membaca). Kalau dari bentuknya, sepertinya 2 buah kaltrofen itulah yang dimasukkan lewat (maaf) dubur.

Setelah puluhan menit, saya kemudian masuk ke ruangan praktek bersama Mama. Mama menunggu di kursi depan meja dokter, sedangkan saya diminta berbaring di tempat tidur yang asing untuk saya. Iya, saya katakan asing karena selama diperiksa oleh dokter kandungan langganan saya ini, saya tidak pernah berbaring di tempat tidur itu. Setelah kedua kaki saya ditempatkan pada penyangga kaki di kiri dan kanan, saya kemudian sadar, sepertinya ini ranjang yang biasa saya lihat di video-video persalinan. Fix, saya makin tegang!

Saat itu saya mulai pasrah, menghipnotis diri sendiri bahwa semuanya saya lakukan demi kebaikan. Saya jadi teringat suami yang juga tegang menjelang tes sperma. Saya bisa, dan hasilnya akan baik-baik saja. Saya terus menyemangati diri sendiri sementara dokter dan 2 orang perawatnya mulai melakukan prosedur hidrotubasi, kateter akhirnya dimasukkan.. Dan Hey! Itu pertama kalinya tubuh saya dimasuki benda itu. Masih nyaman-nyaman saja, kedua tangan saya masih saling menggenggam.

Tahap berikutnya yang saya rasakan adalah pemasukan cairan memalui kateter dengan menggunakan suntik. Masih aman, saya masih merasa nyaman-nyaman saja. Dokter melakukan pemeriksaan posisi cairan melalui USG, dan cairan mulai dikeluarkan. Semua masih terasa nyaman. Saya masih diminta berbaring dalam keadaan ngangkang. Lalu akhirnya kaki diturunkan dan saya diselimuti. Fiuhh..

Akhirnya...

Beberapa menit kemudian rasa tidak nyaman mulai mendatangi saya, perlahan. Dimulai dari tangan saya yang terasa kebas, dan dengan cepat juga terasa di perut dan kaki saya. Rasa sakit, rasa tidak nyaman itu lama berdiam di badan saya. Saya bahkan hampir bersikap dramatis dengan menggengam tangan perawat di ruangan itu, urung, saya pasrah menggenggam besi ranjang yang terasa sangat dingin saat itu. Saya butuh Abang!! T_T

Sumpah rasanya sakit sekali, saya mulai beristighfar, nafas saya mulai tidak beraturan walaupun sudah coba saya atur dengan bernafas lewat mulut, saya ingin menangis!!! Tapi kemudian saya berhasil menghardik diri sendiri, saya katakan dalam hati "Ini belum seberapa Ir, kalau melahirkan lebih sakit lagi! Jangan manja! Malu!" Secara ajaib, saya bisa mengontrol perasaan dan reaksi saya kembali, memang rasa sakitnya tidak berkurang, tapi saya gak jadi nangis! LOL

Sekitar 45 sampai 60 menit saya berbaring di ruangan itu, sementara pasien lain silih berganti naik turun ranjang tempat USG. Saya pasrah saja dilihat oleh mereka, sesekali saya melayangkan doa saat melihat ibu dalam keadaan hamil sedang di-USG. Suatu saat, saya juga akan seperti itu. :)

Sebelum keluar dari ruangan, dokter berpesan agar saya tidak panik jika nanti ada pendarahan mulai dari flek sampai seperti sedang haid. Semuanya wajar setelah hidrotubasi. Dokter juga menuliskan resep untuk saya tebus di apotek. Beruntung, saya tidak mengalami flek sedikitpun. Kekhawatiran berkurang.

Oh ya, belum bahas hasil ya.. Alhamdulillah hasilnya kedua tuba falopi saya paten, artinya tidak ada penyumbatan ataupun penyempitan. Saya bernafas dengan sangat lega mendengar hasil pemeriksaan yang dibacakan oleh dokter.

Biaya Hidrotubasi
Biaya yang saya keluarkan untuk hidrotubasi adalah sekitar Rp.800.000. Saya sebenarnya lupa, apakah biaya di atas sudah termasuk alat dan obat-obatan yang saya beli sebelum dilakukan hidrotubasi hari itu. Yang jelas obat yang saya beli sesuai dengan resep dokter adalah sebesar Rp.165.000 dan itu sudah termasuk dalam biaya yang saya sebutkan di atas. Tapi perkiraan saya memang dibawah Rp.1.000.000, karena sebelumnya dokter memang sudah memberikan gambaran biaya yang harus saya keluarkan, ya sekitar Rp.800.000 itu.

Sebagai tambahan informasi

Efek Samping Hidrotubasi
- Infeksi Urine, bisa diatasi dengan banyak minum air putih selama 24 jam setelah prosedur dilakukan.
- Infeksi pada tempat masuknya kamera.
- Cedera pada pembuluh darah, usus, atau kandung kemih.
- Nyeri di bawah tulang rusuk, sekitar bahu atau leher hingga 72 jam setelah prosedur dilakukan.

Sumber: https://www.alodokter.com/hidrotubasi-salah-satu-solusi-untuk-memiliki-bayi-2

***

Semoga sharing yang saya tuliskan bermanfaat, bukan bikin takut para pejuang promil yang membaca ini, dari yang saya baca, rasanya beragam kok, ada yang merasakan sakit speerti saya, ada yang tidak merasakan sakit sama sekali. Semua layak dilakukan, Alhamdulillah saat ini saya tengah mengandung dengan usia kehamilan 21 Minggu, doakan kami selalu sehat, Insyaallah teman-teman yang sedang menjalani promil juga akan segera dikaruniai anak yang sehat dan lebih kuat dari ayah bundanya.

Baca juga: Kehamilan Trisemester Pertama

Teman-teman lain boleh banget ikutan share pengalaman hidrotubasinya ataupun pengalaman promil lainnya. Atau kalau ada pertanyaan boleh banget dituliskan di kolom komentar.

Semangat promil!! ^^

9 comments:

  1. Semoga promilnya berhasil, Mbak..
    Kalau saya rencananya mau cek-cek dulu, apakah ada masalah atau enggak pada rahim saya. Semoga baik-baik saja. Dan semoga kita mendapatkan jalan terbaik untuk bisa hamil. Aamiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ALhamdulillah sudah hamil Mbak, ceritanya ada di paragraf-paragraf akhir..

      Delete
  2. Terima kasih sudah berbagi pengalaman say, nambah ilmu lagi nih diriku.
    Sehat selalu ya Ibu dan debay nya. Aamiin.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.
      Semangat say, ilmu ada di mana-mana. Semoga disegerakan :*

      Delete
  3. Hari ini aq hidro bun, semoga setelah ini saya bisa segera nyusul bunda

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga hasilnya baik dan ikhtiarnya membawa hasil yang baik ya Bun. Semoga nanti berkenan sharing pengalaman atau hasilnya di sini. :)

      Delete
  4. what? dikateter? hikkss, I feel you. sa sudah 2x merasakannya *dan sekarang dumba2 ini, hiikss

    anyway, itu dikasih naik di ranjang yg ngangkang itu? sa blm pernah disimpan disitu klo bersalin, biasanya di bed datar ji. itu juga kayaknya bed utk orang KB, masukkan IUD ke V.

    anyway sehat2 ya Bumil :*

    ReplyDelete
  5. Ihhh sa baru baca ini tulisan pwa. Alhamdulillah sekarang sudah isi yaa, bahkan kayaknya gak lama lagi bisa mhe digendong2 baby-nya 😍😍

    Sehat terus ibu dan bayinya, say 😇😘😘

    ReplyDelete
  6. Selamat ya Bun, berarti bunda hamil setelah hidrotubadi ya Bun? Bln inini saya juga d jadwalkan dokter untuk itu

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...