Salah satu yang disarankan adalah membuat diary kehamilan. Apa saja bisa dituliskan di diary itu.
Maka mulailah saya menuliskan tulisan ini, semacam cerita pertama untuk dia. Yang mungkin nanti bisa dia baca atau saya kisahkan tentang perjuangannya saat masih di dalam kandungan.
Baca juga: Memilih yang Terbaik diantara yang Terburuk
Takdir berkata lain, sedih itu datang ditengah kebahagiaan kami. Tapi saya tidak ingin membuangnya. Ini kenangan yang tidak ingin saya hapuskan:
Nak, sejak ke dokter tanggal 20 yang lalu, Ibu jadi lebih berhati-hati. Yakin tidak yakin, hasil TP dibaca sebagai positif hamil sekalipun 1 garisnya masih samar.
Ibu diminta datang lagi tanggal 4 Agustus untuk melihat perkembanganmu. Bagi ibu, tanggal 4 adalah waktu yang lama untuk memastikan kamu benar-benar sudah ada di rahim Ibu.
Hari ini genap sudah 9 hari Ibu terlambat datang bulan. Euforia yang Ibu simpan akan kehadiranmu sudah mulai menyeruak sejak 4 hari Ibu terlambat datang bulan. Ibu tidak banyak bercerita tentang kehadiranmu. Ibu ingin semuanya lebih pasti dulu agar tidak mengecewakan banyak orang. Kamu ditunggu banyak orang, Nak!
Nak, sekalipun Ibu masih merahasiakanmu dari banyak orang, sesungguhnya Ibu sudah banyak-banyak berbahagia, sendiri maupun bersama Ayahmu. Ibu yang tadinya gesit mulai berjalan pelan. Ibu yang tadinya suka memacu kendaraan di jalanan sudah jauh mengurangi kecepatan, semua untuk menjaga kamu, Nak.
Tapi kemarin Ibu kaget, ada flek kecoklatan yang tidak sedikit di pakaian dalam Ibu. Ibu khawatir tapi tidak lantas panik. Ibu dilema juga akan memberitahu ayahmu atau tidak, khawatir Ayahmu panik, tapi pada akhirnya Ibu beritahu, Ibu tidak bisa menyimpan kekhawatiran ini sendiri. Sambil berdoa dan percaya bahwa kamu kuat, Nak.
Sayangnya, pagi ini ada flek lagi, Ibu yang percaya kamu kuat jadi kepikiran juga. Apa kamu baik-baik saja di rahim Ibu, Nak?
Ada rasa sakit yang sesekali datang, Ibu sudah tidak mengerti, itu benar sakit atau sugesti karena mengkhawatirkanmu. Seharian ini Ibu selalu kepikiran kamu.
Nak, kamu kuat! Ibu dan Ayahmu orang yang kuat dan sabar. Maka kamu akan lebih kuat dan sabar dari kami. Maafkan Ibu kalau kurang baik menjagamu. Ibu akan berusaha yang terbaik. Ibu dan Ayahmu juga mau kamu berusaha yang terbaik, kuatlah, Nak. Percayalah kami sudah menabung banyak cinta untukmu, sembari memantaskan diri menjadi teladan sekaligus sahabatmu. Tumbuhlah dengan sehat dan kuat didalam rahim Ibu. Semua doa terbaik kami panjatkan untukmu.
Kami percaya, Kamu kuat, Nak....
Minggu, 30 Juli 2017
5 weeks and 1 day pregnant.
***
Maafkan kalau lagi-lagi masih membahas masalah keguguran, sayang juga tulisan sudah rampung di draf. Padahal di beberapa postingan sebelumnya saya sudah sempat ceritakan perasaan dan support yang saya rasakan. Jangan sangka saya setegar karang dilautan yang dihempas sang ombak. Eh, tapi bisa jadi Abang merasa saya setegar itu karena waktu bertemupun saya sudah tidak lagi membahas apalagi menangisi peristiwa keguguran itu.
Padahal... (sebelumnya) Sesekali saya nangis kejer juga, minus hentakan kaki di lantai saja. Kadang karena sedih harus kehilangan calon bayi, kadang karena rasa sakitnya sudah butuh ditangisi, kadang kombinasi keduanya. It's okay.. Saya biarkan diri menangis sebagai bagian dari terapi penyembuhan.
Berkaca-kaca mataku baca ini. Yang sabar say, insyaallah akan tiba waktunya si adek bayi hadir di tengah-tengah dirimu dan Abang *peluk*
ReplyDeleteInsyaallah.. aamiin..
DeleteJazakillah kak
Sist,, sa selalu doakan setulus-tulusnya insyaAllah cadebay kuat, begitupun dirimu dan bro Hijr. Jangan sungkan menangis, Sist.. Itu bikan tanda kita lemah, tetapi itu bagian dari proses penerimaan dan proses menuju iklas. Semangat dan stay strong, sist.. kalo butuh kuping buat curhat, you know where to find me.... Luv you because of Allah....
ReplyDeleteAamiin..
DeleteIya Sist, thank you so much :*
Semangat Mak.. Pukulan yang tidak mematikanmu, akan menguatkanmu. Tambah kuat, tambah tegar. Habis sedih, Allah akan krim bahagiaaaaaa... InsyaaAllah.
ReplyDeleteAamiin..
DeleteTerima kasih bu guru Umiii :*
Irnaaaaa, yg sabarrrr. Kuaaaatki sayaaang. Peluuuuuukkkkk eraaat juga. Ada tabunganmi itu buatmu, buat Abang juga, Aamiin.
ReplyDeleteInsya Allah..
DeleteAamiin..
Thank youu :*
Irlyyyyy, aku baru tahu beritanya :(
ReplyDeleteIkut sedih yah Ly, semoga selalu diberikan ketabahan yah!
Semangat terus Ly!
*peyuk-peyuk*
Iya, gpp Teh, emang cuma share berita di blog aja.
DeleteAamiin.. Terima kasih :*
Yang sabar mbak.
ReplyDeleteTetap semangat. 😢
Insya Allah..
DeleteTerima kasih :)
Thank youuu ...
ReplyDeleteYaa Allah, baru tau saya, say.
ReplyDeleteBanyak2 bersabar, Insya Allah, apapun yang terjadi itulah yang terbaik menurut Allah. Tetap semangat say.