30 Nov 2015

Ada Yang Horror Di Ujian Penyesuaian Ijazah


Akhirnya, Ujian Penyesuaian Ijazah (UPI) selesai juga. Hampir 2 Minggu saya meliburkan diri dari aktifitas-aktifitas yang saya senangi, libur olahraga, libur ngeblog, libur nonton film/reality show (walaupun aktifitas nonton itu kadang dilanggar juga kalau kepala rasanya sudah panas..hehe).

Ngapain libur-libur segala?
Ceritanya sih biar fokus belajar, maklumlah otak sudah karatan trus harus ujian selama 2 hari berturut-turut dengan 6 mata ujian DAN ADA UJIAN STATISTIKANYA PULA!!! Upss.. maaf..tiba-tiba caps lock-nya jebol pas mau bahas statistika. Hahaha...


Kenapa harus mengikuti Ujian Penyesuaian Ijazah?
Dalam hal ini banyak kondisi ya, tapi saya terjaring *razia kali ah terjaring.LOL* oleh pasal 10 poin g di dalam PERKA No.48 Tahun 2012. Karena saya memiliki ijazah S1 dan masih berpangkat pengatur tingkat I golongan ruang II/d ke bawah, tepatnya saya masih berpangkat II/c. Makanya harus ikut UPI. Maklumlah, dulu lulus tes CPNS saya baru saja tamat SMA, alhamdulillah bisa membiayai kuliah sendiri. Sekarang berjuang lewat UPI yang diadakan setahun sekali ini, biar gelar bisa terpasang di belakang nama (sekaligus juga naik golongan ke III/a).

Jadi, waktu UPI kemarin ujian apa saja?
Setelah sebelum ujian tertulis ini kami diwajibkan membuat karya ilmiah lebih dahulu, tibalah waktunya kami ujian selama 2 hari berturut-turut. Dan tahun ini kali pertama UPI ini diadakan on-line.
Hari pertama:
1. Statistika                                    :  40 nomor (90 menit)
2. Pengetahuan Umum           :  45 nomor (60 menit)
3. Pancasila                                    :  45 nomor (60 menit)

Hari kedua:
1. Kemampuan Kuantitatif   :  40 nomor (90 menit)
2. Bahasa Inggris                        :  30 nomor (60 menit)
3. Bahasa Indonesia                  :  45 nomor (60 menit)

Oh ya, standar kelulusan tiap mata ujian juga beda-beda.

Horror
Ada yang horor saat mengerjakan soal ujian pengetahuan umum kemarin, pertanyaannya jahat-jahat, jauh lebih horror dari segala film horror yang saya tonton selama ini. Oke..oke.. saya paham bahwa kita memang sebaiknya berwawasan luas, tapi range wawasan dan kedetailan jawaban yang diminta itu terlalu luas menurut saya. Benar-benar membuat saya sensitif, baca berita ini, tiba-tiba ingat soal ujian, teman-teman ngomong apa, saya langsung ingat soal ujian lagi, di rumah saat belajar untuk ujian selanjutnya, masih saja teringat kesadisan soal itu. Padahal saya orangnya gampang move on lho...Bhahah..

Saya coba ceritakan detail tentang pertanyaan-pertanyaan yang mengandung "roh jahat" di soal ujian kemarin ya..
- Berapa jumlah penduduk hasil SP (Sensus Penduduk) 2010?
Jawabannya ada 9 digit, pilihan jawabannya ada 4, angkanya mirip-mirip dan semuanya meminta jawaban sampai digit terakhir. Detail bangeeettttt.. salut sama yang bikin soal (T_T). Bikin soal itu gak harus se-horror itu koq mas.. mbak.. Jujur saja waktu bikin pilihan jawaban mas/mbak juga kalau gak copas ya nyontek angka 237.556.363 itu juga kan?  Huhh..

- Trus tiba-tiba muncul nama Professor siapaaa gitu, ditanyain beliau guru besar di Universitas mana (dalam negeri). A'elaaahh.. ditanyain nama guru besar di universitas lokal saja saya dan teman-teman dari kabupaten belum tentu tahu.

-Ada juga soal nama air terjun apa sungai di luar negeri sono, ditanyain bukan terletak di benua atau negara mana, tapi sumber airnya... aduuhh.. kalau ada pilihan jawaban "sumber air su jauh" pasti saya pilih jawaban yang itu saking keselnya. (T_T)


Salah 1 soal yang saya sayangkan juga adalah, siapa juara piala dunia pertama. Harusnya tanyain yang tahun 2010 atau 2014 lalu dong! Waktu Jerman sebagai tuan rumah atau saat negara jagoan saya itu akhirnya memegang piala untuk ke 4 kali, atau tanyakan tahun berapa saja Jerman keluar sebagai pemenang di piala dunia, Insya Allah saya tahu! *Egois.Haha..*

Intinya sih ya, pengetahuan itu tergantung dengan kebiasaan dan ketertarikan seseorang. Bukan berarti yang tidak tahu tentang suatu hal kemudian dia bisa dibilang bodoh. Setiap orang bisa belajar, tapi kalau range pertanyaannya seluas itu, saya sepertinya akan menyerah lagi. Kemarin belum cukup 20 menit ujian pengetahuan umum saya sudah keluar, selain karena memang tidak belajar untuk pengetahuan umum(bingung mau belajar apa.haha), ngapain saya lama-lama kalau cuma bakal pusing dan sudah yakin tidak akan bisa menjawab, mending saya belajar untuk mata ujian pancasila berikutnya. Yahh.. walaupun waktu keluar sempat mengungkapkan betapa horrornya soal ujian yang saya baca di layar komputer juga. Rasanya seperti jadi member di Running Man yang name tagnya di sobek oleh anggota aliansi sendiri. I can't believe it!!

Kepanjangan ya jadinya curhatnya?
Sengaja sih, kalau curhat kan gak boleh nanggung yak? Haha.. Kata teman-teman yang juga ikut terheran-heran mendengar ke-horror-an soal ujian kemarin: "Move on Ir". Eh.. mereka gak tahu, saya memang sengaja ingat terus biar feelnya tetap dapet saya menulis. Lebih susah ngumpulin mood menulis daripada move on soalnya. Hehe...

Akhir kata, saya yakin, jawaban asal yang saya isikan saat ujian kemarin pasti membawa saya mengulang beberapa mata ujian, walaupun tetap berharap jawabannya bisa diubah sama guru besar yang muncul di soal kemarin itu. Iya sih, gak mungkin banget.. Haha.. Tetap berusaha pokoknya, unutk perbaikan nasib dan proses belajar juga tentunya. ^^

Read more

12 Nov 2015

Senjata Untuk Menghadapi Listrik yang Sering Padam


Nyaris 2 bulan listrik di kota saya, mengalami kekurangan daya akibat gangguan pada 2 unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Nii Tanasa, akibatnya ya bisa ditebak, pemadaman bergilir, kadang juga berjamaah...

Nah.. daripada mengutuk kegelapan, mending menulis, sharing tips atau biar lebih gahar sebut saja senjata ala saya untuk menghadapi listrik yang sering padam. Iya gak? Udah..iyain ajaaa :D



Ini dia senjata saya untuk menghadapi listrik yang sering padam.

1. Tahan diri untuk tidak mengeluh
Kenapa ini nomor 1? Biar gak kebiasaan aja, mau sampai kapan? Semua juga merasakan listrik padam, tapi gak harus berjamaah juga kan mengeluhnya? Apalagi sampai mengumpat. Oke, gapapa deh kalau mau mengeluh sama orang rumah, atau sesekali update status bahwa di rumah kamu listriknya sedang padam. Cuma IMHO, gak perlu juga sampai seluruh kontak sosmed disuguhi keluhan tiap listrik padam. Daripada mengeluh, mending tanyain sebabnya ke akun twitter @pln_123 lumayan buat sekalian laporan. ^^

2. Siapkan emergency lamp
Emergency lamp atau sering disebut lampu emergency sudah wajib ada di tiap rumah, walaupun listrik gak sering padam. Usahakan jangan menggunakan lilin, ini demi keamanan rumah, jiwa dan lingkungan sekitar. Tau sendiri kan lilin itu membawa resiko yang jauh lebih besar dibanding lampu emergency? Tapi jika memang harus menggunakan lilin atau mungkin lampu minyak jangan lupa diikuti dengan pengawasan melekat ya..

3. Selalu jaga daya baterai gadget agar tetap diatas 50%.
Nah, ini tips biar mood tetap oke selama listrik padam. Listrik padam tapi punya daya baterai yang masih banyak kan asik, bisa chit-chat sama teman-teman. Yah, walaupun di tempat saya listrik yang padam itu selalu ikut menurunkan performa sinyal sih, jadi sering kali tidak bisa diharapkan. Kalau sudah begitu, jalan lainnya adalah main game, mendengarkan musik atau menjiwai listrik yang padam dengan menyalakan laptop, lalu nonton film horror atau thriller. Berasa biskop deh! Yang gak suka film menegangkan nonton yang genrenya komedi juga oke. Pokoknya apapun yang bikin mood tetap oke!^^

4. Siapkan raket nyamuk

Kenapa raket nyamuk? Karena saat listrik padam, nyamuk akan semakin eksis, suara dengungannya itu seperti zombie yang sedang mendekati mangsanya, mereka seperti bersorak menyambut pesta! Ini lebih menakutkan dari film horror!!! Itu pengalaman saya. Nah, salah 1 cara instan untuk mengatasi serangan nyamuk adalah dengan raket nyamuk. Dalam hal ini raket nyamuk memberi rasa aman untuk saya. Iya, aman dari ketakutan saat listrik sudah menyala tiba-tiba badan sudah gemuk karena digigit nyamuk secara merata saat gelap. :p

5. Siapkan cemilan
Dengan ngemil, waktu tidak akan terasa. Jadi kegiatan menonton film, membaca e-book atau mendengarkan musik bisa semakin menyenangkan. Kalau takut gemuk bisa ngemil buah, pokoknya gelap-gelapan pun gak masalah, yang penting mulut ngunyah. #Eh

6. Stok film, e-book dan musik terbaru.
Ibarat senjata, nomor 5 ini adalah pelurunya. Peluru untuk membunuh waktu. Biar gak berasa menunggu listrik menyala lagi. Stok terus ya. ;)

7. Tidur
Ini senjata juga lho, apalagi pas sedang capek, tidur tanpa ada cahaya lampu bisa bikin tidur lebih nyenyak, bahkan baik untuk kesehatan, tapi sebelum tidur walaupun listrik belum menyala, baiknya sambungkan gadget ke steker/colokan listrik siapa tahu saat tidur listrik sudah menyala lagi, jadi tidur nyenyakmu tidak perlu terganggu karena harus bangun untuk mengisi daya di gadget. Oh iya, ini berlaku juga untuk lampu emergency ya.
8. Keluar rumah
Jika memungkinkan, keluar rumah adalah cara paling ampuh untuk membunuh waktu *dan menipiskan dompet?*. Apalagi jika ada tugas yang harus diselesaikan saat itu, segeralah mencari tempat "pengungsian" yang punya aliran listrik, bisa di rumah teman, tempat nongkrong atau tempat belanja.

Nah, itu dia senjata-senjata yang sering saya pakai kalau listrik padam dan memang tidak sedang mengerjakan sesuatu. Beda lagi dengan kegiatan kerumahtanggaan sekarang yang cukup lekat dengan listrik, seperti memasak nasi, membuat kue dengan mixer, dll.

Tidak bisa dipungkiri memang menyebalkan listrik yang sering padam ini, karena akhirnya harus memasak nasi secara "tradisional", mencampur adonan secara manual. Atau anak-anak yang tidak nyenyak tidur karena AC ataupun kipas angin yang tidak menyala. Jadi tukang sate lagi kalau istilah teman saya. Hehe.. Itu untuk jangka pendek, jangka panjangnya peralatan elektronik yang rentan rusak akibat aliran yang tidak stabil, sebentar menyala, sebentar mati.*Tenang bu ibu, saya belain nih!"

Semoga masalah listrik di Kendari dan Indonesia umumnya bisa segera ditangani, bagaimanapun kerusakan-kerusakan diluar kuasa pihak yang bertanggung jawab, tapi upaya pencegahan termasuk manajemen antisipasi terhadap suatu permasalahan yang muncul diharapkan lebih baik lagi kedepannya. *Ini bahasanya kok sudah seperti karya ilmiah sih?!* *Lanjut ah..tanggung :D* Dan untuk kita pengguna listrik, gunakanlah listrik dengan bijak. :)


Read more

9 Nov 2015

Lebih Ekspresif Dengan Menggunakan Emoticon


Chatting tanpa emoticon itu seperti posting blog tanpa gambar, terasa hambar karna tak bergambar. Hassekk :p

Sebagian besar dari kita yang mahir menggunakan internet, bahkan HP Komuniketer (komunikasi dan senter) sekalipun, boleh dibilang cukup akrab dengan emoticon. Mulai dari yang standar seperti  tanda titik dua + tutup kurung = :), titik dua + huruf D = :D sampai yang sudah berformat .gif seperti yang tersedia di berbagai media sosial.


Emoticon yang umum kita jumpai sekarang.

Emoticon digunakan untuk memperjelas maksud tulisan, tau sendiri kan tulisan itu punya resiko tinggi untuk disalah artikan? Bahkan penggunaan emoticon juga bisa mewakili perasaan yang diinginkan oleh pengirimnya tanpa harus mengetikkan kata-kata. Pokoknya emoticon ini selain mempertegas maksud, juga memberi nuansa hiburan tersendiri dalam sebuah obrolan karena ekspresi yang terwakili oleh emoticon.


 Bahkan tidak hanya terbatas menggambarkan emosi pada wajah saja, tapi juga aktivitas seperti olahraga atau jenis transportasi.

Menurut Wikipedia dimana emoticon diterjemahkan sebagai emosikon, penggunaan emoticon ini punya gaya menurut wilayahnya yaitu ada gaya barat dan gaya timur lho. ^^

Gaya Barat
Mengikuti asal muasal pencipta emoticon, kita lebih dulu mengenal emoticon dengan karakter seperti :) atau :( atau :D. Untuk lebih memahami maksud karakter tersebut, kita cenderung memiringkan kepala ke kiri terlebih dahulu, maklum saja, di jaman dahulu media tempat munculnya emoticon ini cenderung berukuran besar, tidak seperti sekarang yang sudah serba mini dan praktis. Nah, gaya inilah yang disebut sebagai gaya barat, baru kemudian muncul gaya timur yang lebih memudahkan dalam membaca emoticon.

Gaya Timur
Jauh setelah gaya barat populer, muncullah emoticon gaya timur yang penggunaannya dimaksudkan untuk memudahkan pembacanya, dengan kepala yang tetap tegak emoticon -atau disebut emoji dalam bahasa Jepang- bisa terbaca dengan jelas, seperti (*_*) , (T_T) (^_^) atau emoticon simpel yang sangat sering saya gunakan -> ^^ .

Sekarang emoticon makin futuristik, beragam.. pokoknya kekinian bangetlah! Saya yang memang suka menggunakannya jadi makin senang, dan untuk Facebook, saya punya emoticon favorit, yang sudah berformat .Gif, namanya adalah TUZKI!! ^^

Sumber: clubtuzki.tumblr.com

Kenapa Tuzki?
Karena Emote kelinci putih ini punya ekspresi yang unik dan lucu, bahasa tubuhnya bisa mewakili imajinasi saya, yang dalam kehidupan nyata jelas gerakan-gerakan seperti garuk-garuk tembok, jedot-jedotin kepala ke tembok atau tiba-tiba duduk terkulai lemas dan kemudian mendapat sorotan lampu dari atas, itu tidak mungkin bisa saya lakukan. *Mau dapat lampu sorot dari mana?? *
 Seperti juga emot yang dipilih sesuai keadaan, saya juga tentu pilih-pilih akan digunakan ke siapa emoticon Tuzki yang gokil itu. Kalau ke sesama teman-teman becanda sih saya hajar pakai emot itu, tapi kalau dengan orang yang mungkin pembawaannya serius atau kurang begitu akrab, saya pakai emote yang standar saja, soalnya secara bahasa verbal konsepnya Tuzki ini pendiam, tapi secara bahasa tubuh, Tuzki ini petakilan. :D jadi saya harus menahan diri, nanti yang dikirimin emot Tuzki malah "iyuuhhh" gitu ngeliatin si Tuzki. :D
Sayangnya sekarang si Tuzki ini hanya saya jumpai di FB, saya mengunduh 2 set emot Tuzki, kalau ada di Line (ada sih, tapi bukan Tuzki), WA, Path dan IG sepertinya seru, bisa lebih ekspresif dengan kelinci putih yang lebih sering tampil tak berpakaian itu.

Kalau teman-teman emote icon favoritnya apa? ^^

Read more

4 Nov 2015

Pinky, Sepatu Olahraga Kesayangan

Sepatu olahraga "Si Pinky" kesayangan saya sekarang pake plester luka. :(

Sepatu pink ini jadi kesayangan saya bukan karena warnanya yang cewek banget, i just love it because it so comfortable, selain nyaman sepatu ini juga sudah menemani saya berkeringat lebih dari 2 tahun. Saya juga lupa tepatnya kapan membeli sepatu ini. Yang jelas semenjak dibeli, dia penuh curahan keringat, kasih sayang juga tentunya. :D

Si Pinky

Sepatu olahraga ini bukan satu-satunya, saya juga membeli 2 pasang sepatu yang lain di waktu yang berbeda-beda, ada yang karena diskonnya aduhai banget (dari ratusan ribu jadi gak nyampe lima puluh ribu) dan satunya lagi memang saya beli untuk dipakai bergantian, biar warnanya bisa mix and match dengan pakaian juga sih. *Akhirnya ngaku juga.. haha..*

Nah, si pinky ini wajar kalau udah punya "luka" duluan, soalnya dia memang yang paling tua dan paling sering dipakai. Sayang banget dia sudah mulai rusak, ada sobek sedikit di sepatu kiri padahal saya masih sangat nyaman sama sepatu ini, masih ingin dipakai tapi malu juga kalau sobek gitu, jadilah saya berpikir keras untuk "mengobati" si Pinky biar oke lagi.

Lucky me! Dengan warna si Pinky yang unyu-unyu dan teknologi lebih mutakhir dari perusahaan pembuat plester luka *untuk manusia tentunya*, Pinky bisa saya tutupi lukanya, warnanya cocok, bahkan lebih terlihat seperti saya sebagai pemiliknya itu cuma iseng saja nempelin plester luka yang bermotif hati itu. Dikirain biar keren gitu, padahal sih buat nutupin sobek.hihi..


Warnanya tidak se-kece dulu (plus belum dimandiin), tapi tetap jadi kesayangan :*

Sekarang Pinky bisa diajak berlari kencang tanpa takut dia kelelahan, saya juga gak masalah kalau kehujanan, tapi takut dia kedinginan *Itu mah sepatunya Tulus yak? :p*




#YukLari
Ini sepatu olahraga kesayangan saya, mana sepatu olahraga kesayanganmu?
Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...