Mengatur keuangan bukanlah hal yang bisa diremehkan lagi saat seseorang sudah menikah. Banyak hal yang tentunya berubah dan perlu diperhatikan. Hal ini sudah pernah saya tuliskan juga pada blog personal saya ini.
Baca juga: 5 Cara Mengelola Keuangan Setelah Menikah ala Dunia Irly
Namun, hal yang juga kemudian harus mengalami penyesuaian adalah kehidupan setelah memiliki anak! Kehidupan yang memiliki banyak kejutan dari segala lini termasuk lini keuangan. Kehidupan yang (insyaallah) dalam hitungan hari akan saya jalani..
Untuk itu, dalam hal keuangan, saya mempunyai resolusi sendiri, antara lain:
1. Punya Tabungan Sendiri Untuk Anak
Persiapan untuk pendidikan anak adalah persiapan jangka panjang, bukan hal yang bisa di selesaikan secara "sim salabim jadi apa prok-prok-prok". 😁
Apalagi di saat sekarang ini, biaya untuk pendidikan anak melonjak jauh dari yang dulu sering saya dengar. Sekalipun biaya pendidikan anak sudah mendapatkan keringanan dari pemerintah, tapi tidak terlepas kemungkinan anak akan bersekolah di sekolah swasta dimana dapat dipastikan biaya yang dipakai juga tidak akan sedikit. Untuk itu persiapan yang baik saya harapkan bisa meringankan "kejutan-kejutan" di masa mendatang, walaupun kalau memang kalau tiba-tiba dibutuhkan ya gadai BPKB mobil mungkin bisa jadi jalan keluar juga.
Well.. Apapun akan dilakukan untuk anak, tapi persiapan selalu akan lebih memudahkan di masa mendatang.
2. Tetap Menyiapkan Dana Untuk Liburan
Ini sudah saya bicarakan bersama Abang sejak awal pernikahan. Kami yang suka jalan-jalan ini memang menginginkan setiap tahunnya tetap ada agenda untuk berlibur.
Walaupun tahun depan Insyaallah kami sudah bertiga, semoga dana untuk liburan ini tetap ada, entah nanti yang jalan hanya Abang (hiks) ataupun bisa kami bertiga. Itupun kalau dapat cuti.. *Tjurhat
Bukannya apa-apa sih, sebagai karyawan, masing-masing kami menyadari bahwa refreshing itu penting dan butuh dana, mulai dari skala sedang sampai skala yang besar.
Jalan-jalan atau bahasa kerennya traveling bisa banget buat membarukan semangat, membuka pikiran, menambah pengetahuan/wawasan, menambah pengalaman dan insyaallah menambah ketaqwaan. Elahh.. Religius banget.. 😁
3. Tetap Menyediakan Dana Darurat
Urusan darurat, berarti berbicara mengenai hal (sulit) yang tidak disangka-sangka dan bersifat penting atau mendesak.
Walau tentu selalu berdoa tidak dihadapkan pada situasi darurat, tapi juga tidak ada salahnya berjaga. Bukan hanya untuk kami bertiga nantinya, tapi juga keluarga besar kami, salah satu sumber kebahagiaan kami.
4. Keuangan Rutin yang Stabil
Ini resolusi keseharian di 2019. Apalagi setelah sudah punya bayi. Saya seperti sudah punya bayangan terhadap biaya kebutuhan bayi saat belanja persiapan lahiran awal bulan Desember ini.
Pakaian bayi yang lucu dan imut dari segi ukuran itu, mempunyai harga yang lebih mahal dari pakaian orang dewasa. Bukan rahasia lagi yess.. Para emak pasti sudah mengangguk atau senyum-senyum dari tadi.
Kebayang kalau popok dan si bayi yang tumbuh dengan pesat itu harus sering berganti seiring dengan perkembangannya, tentu biayanya tidak sedikit. Emaknya sih tentu senang kalau belanja, lihat yang lucu, keren, unik.. Tapii..
Tapi belanja tidak seindah itu kan Maaakk.. Harus kontrol diri juga. Rekening tetap harus bernapas, dapur harus tetap mengeluarkan asapnya walaupun pakai kompor gas.. Hahah..
Intinya, kebutuhan bertambah, dan semuanya harus tetap berimbang, soalnya pemasukan ya begitu-begitu saja. Kami harus makin rajin jualan tampaknya.. Buat beli popok naaakkk.. Hahha..
5. Tetap Punya Dana Untuk Berbagi
Kami sebagai generasi Sandwich tentu tidak bisa tenang hanya hidup bertiga, mengonsumsi penghasilan kami tanpa menyisihkannya untuk keluarga, bahkan orang yang tidak kami kenal sekalipun.
Seperti apapun penghasilan dan pengeluaran kami, kami tetap percaya ada hak orang lain terutama keluarga dekat kami. Bukankah salah satu sedekah paling baik adalah kepada orang terdekat?
Terlebih, kami sebagai muslim tentu percaya, berbagi tidak akan mengurangi tapi akan menambah (walaupun niatnya bukan untuk ya). Percaya, niat baik akan berbuah baik. Entah kembali dalam bentuk uang, atau kebahagiaan mereka yang tentu akan jadi kebahagiaan bagi kami anak-anaknya. Intinya, semua akan terbayar tunai. Insyaallah..
Yap, akhirnya sampai juga di penghujung tulisan. Sama ya, kita juga sudah di penghujung tahun. Bagaimana teman-teman, sudah punya resolusi tahun 2019? Kalau yang berhubungan dengan keuangan apa? Sharing yuuk..
Read more
Baca juga: 5 Cara Mengelola Keuangan Setelah Menikah ala Dunia Irly
Namun, hal yang juga kemudian harus mengalami penyesuaian adalah kehidupan setelah memiliki anak! Kehidupan yang memiliki banyak kejutan dari segala lini termasuk lini keuangan. Kehidupan yang (insyaallah) dalam hitungan hari akan saya jalani..
Untuk itu, dalam hal keuangan, saya mempunyai resolusi sendiri, antara lain:
1. Punya Tabungan Sendiri Untuk Anak
Persiapan untuk pendidikan anak adalah persiapan jangka panjang, bukan hal yang bisa di selesaikan secara "sim salabim jadi apa prok-prok-prok". 😁
Apalagi di saat sekarang ini, biaya untuk pendidikan anak melonjak jauh dari yang dulu sering saya dengar. Sekalipun biaya pendidikan anak sudah mendapatkan keringanan dari pemerintah, tapi tidak terlepas kemungkinan anak akan bersekolah di sekolah swasta dimana dapat dipastikan biaya yang dipakai juga tidak akan sedikit. Untuk itu persiapan yang baik saya harapkan bisa meringankan "kejutan-kejutan" di masa mendatang, walaupun kalau memang kalau tiba-tiba dibutuhkan ya gadai BPKB mobil mungkin bisa jadi jalan keluar juga.
Well.. Apapun akan dilakukan untuk anak, tapi persiapan selalu akan lebih memudahkan di masa mendatang.
2. Tetap Menyiapkan Dana Untuk Liburan
Ini sudah saya bicarakan bersama Abang sejak awal pernikahan. Kami yang suka jalan-jalan ini memang menginginkan setiap tahunnya tetap ada agenda untuk berlibur.
Walaupun tahun depan Insyaallah kami sudah bertiga, semoga dana untuk liburan ini tetap ada, entah nanti yang jalan hanya Abang (hiks) ataupun bisa kami bertiga. Itupun kalau dapat cuti.. *Tjurhat
Bukannya apa-apa sih, sebagai karyawan, masing-masing kami menyadari bahwa refreshing itu penting dan butuh dana, mulai dari skala sedang sampai skala yang besar.
Jalan-jalan atau bahasa kerennya traveling bisa banget buat membarukan semangat, membuka pikiran, menambah pengetahuan/wawasan, menambah pengalaman dan insyaallah menambah ketaqwaan. Elahh.. Religius banget.. 😁
3. Tetap Menyediakan Dana Darurat
Urusan darurat, berarti berbicara mengenai hal (sulit) yang tidak disangka-sangka dan bersifat penting atau mendesak.
Walau tentu selalu berdoa tidak dihadapkan pada situasi darurat, tapi juga tidak ada salahnya berjaga. Bukan hanya untuk kami bertiga nantinya, tapi juga keluarga besar kami, salah satu sumber kebahagiaan kami.
4. Keuangan Rutin yang Stabil
Ini resolusi keseharian di 2019. Apalagi setelah sudah punya bayi. Saya seperti sudah punya bayangan terhadap biaya kebutuhan bayi saat belanja persiapan lahiran awal bulan Desember ini.
Pakaian bayi yang lucu dan imut dari segi ukuran itu, mempunyai harga yang lebih mahal dari pakaian orang dewasa. Bukan rahasia lagi yess.. Para emak pasti sudah mengangguk atau senyum-senyum dari tadi.
Kebayang kalau popok dan si bayi yang tumbuh dengan pesat itu harus sering berganti seiring dengan perkembangannya, tentu biayanya tidak sedikit. Emaknya sih tentu senang kalau belanja, lihat yang lucu, keren, unik.. Tapii..
Tapi belanja tidak seindah itu kan Maaakk.. Harus kontrol diri juga. Rekening tetap harus bernapas, dapur harus tetap mengeluarkan asapnya walaupun pakai kompor gas.. Hahah..
Intinya, kebutuhan bertambah, dan semuanya harus tetap berimbang, soalnya pemasukan ya begitu-begitu saja. Kami harus makin rajin jualan tampaknya.. Buat beli popok naaakkk.. Hahha..
5. Tetap Punya Dana Untuk Berbagi
Kami sebagai generasi Sandwich tentu tidak bisa tenang hanya hidup bertiga, mengonsumsi penghasilan kami tanpa menyisihkannya untuk keluarga, bahkan orang yang tidak kami kenal sekalipun.
Seperti apapun penghasilan dan pengeluaran kami, kami tetap percaya ada hak orang lain terutama keluarga dekat kami. Bukankah salah satu sedekah paling baik adalah kepada orang terdekat?
Terlebih, kami sebagai muslim tentu percaya, berbagi tidak akan mengurangi tapi akan menambah (walaupun niatnya bukan untuk ya). Percaya, niat baik akan berbuah baik. Entah kembali dalam bentuk uang, atau kebahagiaan mereka yang tentu akan jadi kebahagiaan bagi kami anak-anaknya. Intinya, semua akan terbayar tunai. Insyaallah..
***
Yap, akhirnya sampai juga di penghujung tulisan. Sama ya, kita juga sudah di penghujung tahun. Bagaimana teman-teman, sudah punya resolusi tahun 2019? Kalau yang berhubungan dengan keuangan apa? Sharing yuuk..