31 Aug 2015

Japan Festival Kendari

 Minggu sore saya sengaja datang ke Japan Festival Kendari, ini yang ke-3 kali diadakan sejak tahun 2013, nyari adik saya, tapi setelah cukup lama mencari ternyata tidak ada, sayup-sayup terdengar ada yang memanggil nama saya, tapi saat saya cari lagi, saya putuskan saya salah dengar karena tidak ada orang yang saya kenal di kerumunan orang-orang itu, eh.. ternyata adik saya sejak tadi di dekat saya.. saya pangling... kita skip saja kenapa saya pangling untuk cerita akhir ya :D


J-Fest yang dilaksanakan 2 hari ini punya jadwal yang cukup padat, karena di hari pertama yaitu tanggal 22 diadakan lomba menggambar karakter (orichara), acoustic live J-Music, Cosplay dan turnamen Naruto. Sedangkan di hari ke-2, Minggu, 23 Agustus, diadakan lomba mewarnai tingkat TK-SD(maks. kelas 4), acoustic live J-Music, Cosplay, dance cover love life project oleh para coser, final turnamen Naruto, Turnamen Janken, Turnamen Game Osu dan Dance cover Baby Metal.

Beberapa hal yang menarik perhatian saya antara lain:

Cosplay

Menurut Wikipedia, Cosplay (コスプレ) Kosupure adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang (wasei-eigo) yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain). Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, dan film kartun. Pelaku cosplay disebut cosplayer. Di kalangan penggemar, cosplayer juga disingkat sebagai coser.

Cosernya udah gak kelihatan dikerumuni pengunjung yang mau foto bareng

Dari banyaknya event yang dibuat, berfoto bersama para coser inilah yang menjadi favorit para pengunjung J-Fest, kapan lagi ketemu dan berfoto bareng tokoh-tokoh yang biasanya hanya ditonton di TV saja. Lumayan buat ganti DP BBM #Ehh? :D


Beberapa cosplayer yang ditampilkan di J-Fest yang diadakan ke-3 kalinya di Kendari ini, antara lain
- Inuyasha
- Kikyo
- Kenshin
- Kaneki
- Uka no mitama no kami
- Love Live
- Neko
- Sasuke
- Obito
- Kiba
- Visual Kei
- Yamatonokami yashushada
- dan lain-lain.

Tanabata
Ada sebuah pohon bambu yang ditempatkan di samping kanan gerbang masuk kawasan J-Fest, di bagian bawah pohon disediakan beberapa lembar kertas warna-warni, mungkin merujuk pada festival Tanabata atau festival bintang yang seringkali diadakan di beberapa negara seperti Jepang, Tiongkok dan Korea, pada festival ini ada tradisi menggantungkan harapan yang sudah dituliskan pada kertas yang bernama tanzaku yang terdiri atas 5 warna yaitu: Hijau, merah, kuning, putih dan hitam (di Tiongkok yang membedakan adalah warna tali pengikatnya). Walaupun warna kertas yang disediakan tidak sama persis dengan tanzaku, tapi hal itu tetap dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menuliskan harapan mereka. Penasaran dengan isi harapan para pengunjung, saya akhirnya membaca beberapa kertas dan mulai menemukan hiburan tambahan, silahkan dinikmati beberapa hasil jepretan saya ^^

Bingung mau komen apa..hihi..

Manga
Di sisi kiri panggung terdapat sebuah stand manga, ada beberapa gambar yang dipamerkan dan kemudian pengunjung bisa meminta untuk digambarkan sesuai karakter kartun bahkan sketsa wajah sesuai keinginannya dengan membayar Rp.15.000 *CMIIW*

Makanan
Di sisi kanan panggung terdapat stand makanan khas Jepang dan ada booth untuk berfoto tanpa biaya apapun, kalau makanan teteup yaaa.. harus beli, sayangnya saya cuma dapat ichiban, kebanyakan sudah habis dengan status OTW berjam-jam, akhirnya sampai pulang gak ada juga. :D

===
Seru ya acara yang diadakan oleh Japan Lovers Kendari Ini?^^
Untuk lihat foto-foto dan kegiatan lainnya, atau bahkan mau bergabung dengan komunitas ini, sila di cek alamat dumay mereka:

FP: Japan Festival Kendari Official
Grup fb: Japan Lovers Kendari
Instagram : @jfestkendari2015
Website : Japanloverskendari.com

Oh ya.. masih ingat saya nyari adik kan ya? Ini adik saya, ternyata adik saya lagi jadi Inuyasha *terharu* *ditagih duit sewa kostum*
Agak gak suka sebenernya kalau foto sama dia, karena dia lebih cantik dari saya, punya V line di wajahnya, bukannya saya kakak yang gak ridho orangnya yah.. tapi adik saya itu LAKI-LAKI! *berlari ke pojokan sambil cari alamat dokter bedah plastik*

NB: Beberapa gambar saya simpan dengan ukuran kecil, silahkan di klik untuk memperbesar gambar^^
Read more

24 Aug 2015

Bernyanyi Dengan Tulus

Tetaplah bersamaku
Jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku milikmu
Kita satu kan tuju
Bersama arungi derasnya waktu...

Jum'at malam berlalu dengan cepat, tidak terasa sebelum Tulus tampil kami sudah berdiri berjam-jam menunggu sambil disuguhi nyanyian dari band pembuka, stand up comedy dan penampilan dari seorang pesulap, tapi yang paling menghibur ya si MC heboh Idul.^^

Tulus ramah bangett ^^
 
Tampil dengan topi berwarna krem dengan bis hitam, kemeja hitam, celana berwarna biru gelap dan sneakers putih Tulus langsung menyapa dan menjamu kami yang masih excited melihat dia menaiki panggung dengan medley lagunya Teman Pesta-?-Baru.*Lupa lagu yang ke-2 apa. >,<*

Setelah Medley Tulus kembali menyanyikan lagunya Jatuh Cinta, Bumerang, Gajah, Teman Hidup, Jangan Cintai Aku Apa Adanya, Sepatu, Sewindu dan 1.000 Tahun Lamanya yang dulunya dinyanyikan oleh Jikustik. Dengan diselingi berbagai cerita pengantar tentunya.

Di suatu momen Tulus menanyakan siapa yang ingin naik ke panggung dan berfoto bersama, are you kidding? Banyak yang angkat tanganlaahh *termasuk saya* hahah, sayangnya yang terpilih seluruhnya dari kursi VIP *udah tiket sebangsa festival mah gak usah banyak ngarep* hihi..

Tapiiii... look at this pic!!!
Kamera HP dan lampu sorot... Hmmm..

Saya tidak menyangka bisa menyaksikan Tulus bernyanyi sedekat itu di hadapan saya, dia dengan suara beningnya..huhuhu... Dia rela turun panggung dan menyapa kami yang berwajah ngarep di depan pagar pembatas, turun lurus dari panggung kemudian memutar untuk menyapa penggemar di samping kanan pagar pembatas. Kami jadi heboh.. tentu saja, bingung mau mengambil gambar atau pasang wajah bengong di depannya.hahah..

Di lagu Sepatu kebanyakan kami disuguhkan mic untuk bernyanyi bersama, hanya sedikit bait yang dinyanyikan oleh Tulus. Saat menyanyikan lagu 1.000 Tahun Lamanya mic Tulus sempat tidak berfungsi, ternyata itu merupakan bagian dari kejutan ulang tahun untuk Tulus yang sebenarnya berulang tahun tanggal 20 Agustus, masih paslah ya diberi kejutan tanggal 21 Agustus. ^^

Minusnya acara ini:

1. Tidak on time
Ya, saya mengerti kebanyakan acara seperti ini tidak tepat waktu, tapi jadwal pukul 7 malam dan molor selama 1,5 jam malam itu capeekk. Padahal saat nanya jam 7 ke panitia katanya On time *salah sendiri gak beli yang VIP* *salah sendiri juga kenapa saya ngarep acaranya on time*

2. Materi SUC yang tidak dibatasi.
Acara ini tidak hanya dihadiri oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak berumur belasan, panitia harusnya bisa membatasi materi yang akan dibawakan oleh para comic yang juga bertugas mengangkat mood dan kehebohan penonton dengan candaannya.

2 orang comic yang tampil bahkan mengaku bahwa penonton susah "diangkat", susah dibuat tertawa, bagaimana tidak, yang dibuat candaan adalah candaan "dewasa" dan banyak di antara pendengar yang tentunya perempuan malah ill feel. Selain itu materi yang dibawakan bagus dan segar khas Kendari. Saya mengerti tidak gampang membuat orang tertawa, tapi banyak hal lucu yang bisa diangkat kedepan penonton tanpa harus membawakan materi yang seperti itu :). Semoga kedepannya para comic Kendari bisa lebih baik.

3. Harga tiket
Masalah harga memang relatif bagi setiap orang tapi akhirnya sangat disayangkan konser ini malah tidak begitu dihadiri banyak orang, bukan karena tidak banyak penggemar Tulus di Kota Kendari, tapi beberapa orang menganggap harganya cukup lumayan, padahal setahu saya banyak yang tertarik. Benar kata teman saya "Lebih baik harga tiket diturunkan sedikit jadi lebih terjangkau daripada mahal tapi sedikit yang nonton."

Selain itu, acara dikelola dengan baik, lightingnya oke, panitianya responsif, apalagi di lagu terakhir kami diperbolehkan masuk ke area VIP *iya, bagi kami mungkin menyenangkan, tapi bisa saja ada penonton VIP yang merasa keberatan.*

Oh ya, seperti lagu-lagu tulus yang selalu menyisipkan pesan positif, Tulus sekali lagi berpesan dalam konser ini agar kita tidak berlarut dalam keadaan terpuruk dan terus merasa sedih menghadapi masalah, akan selalu ada jalan keluar, akan selalu ada cahaya terang.^^

Keep inspiring Tulus!! Tetaplah bernyanyi dengan tulus. ^^

Read more

20 Aug 2015

Tentang Upacara Bendera

Senin 17 Agustus kemarin kita merayakan hari kemerdekaan negara kita Indonesia. Hal yang umumnya kita lakukan ada 3:

1. Ikut upacara bendera
2. Nonton upacara bendera di Istana Negara melalui TV
3. Nonton/ikut lomba-lomba yang diadakan di lingkungan tempat tinggal.
4. Ngetweet dengan hastag #RI70

Dari ke-3 kegiatan diatas, saya melakukan aktivitas nomor 1 dan 2. Alhamdulillah walaupun kurang sehat saya masih bisa ikut upacara bendera di kantor, salut juga untuk teman-teman kantor yang walaupun sudah uzur, berdiri lama bakalan pusing, tapi tetap mau ikut upacara, saya bakal malu dengan mereka kalau gak ikut dengan alasan malas saja. :)

Menyambut hari kemerdekaan area perbelanjaan menghias tokonya dengan nuansa Merah Putih

Pemain bola sekelas Mesut Ozilpun gak mau ketinggalan mengucapkan selamat^^

Upacara bendera tidak lepas dari peran penting para pasukan pengibar bendera dan segenap pelaksana upacara, mulai dari inspektur upacara, komandan upacara, MC, paduan suara dan peserta upacara. Tapi jelas yang jadi sorotan adalah penampilan dari pasukan pengibar bendera. Bapak dan Mama yang kalau nonton sukanya acara dangdut saja bisa duduk manis menonton upacara bendera yang disiarkan langsung dari Istana Negara itu.

Ada kebanggaan tersendiri menyaksikan adik-adik paskibraka dari 34 provinsi se-Indonesia itu melalui TV. *ceilehh..adik-adik :p * Apalagi jika profil mereka dibacakan, yang cerewetpun bakalan diam untuk mendengarkan dari Provinsi dan sekolah mana saja adik-adik yang bertugas itu. Dan momen saat  daerah kita disebut akan membuat kita yang menonton merasa excited apalagi kalau sekolahnya sama dengan sekolah kita atau pernah kita masuki, alumnipun ikut bangga bahkan jika adik kelasnya itu tidak dikenalnya sama sekali. Iya gak? Hihi...

 Adik-adik paskibraka sedang latihan di Kantor Gubernur Prov. Sultra

Rasa excited akan lebih dalam lagi saat yang bertugas adalah anak/adik/sepupu/keponakan/tetangga/sepupu jauh, bahkan orang yang pernah tidak sengaja papasan di jalan... hehe.. lebay ya? Ini buat menggambarkan bagaimana rasa excited itu saja... Tapi bener kan?

Nah.. momen mengharukan untuk saya yang bahkan tidak mengenal siapapun yang bertugas adalah saat profil lengkap pengibar bendera dan pembawa baki dibacakan, "anak dari pasangan......." DEG! Ini momen mengharukan sekaligus membuat iri buat saya, gimana enggak?? Nama orang tua kita disebutkan di acara sakral kenegaraan!! Itu momen yang tidak semua orang bisa rasakan. 

Kalau sudah dengar nama orang tua mereka dibacakan, saya yang jelas-jelas bukan orang tuanya saja *Ya Iyalahhh* bangga sekali, soalnya membayangkan nama orang tua saya yang disebutkan... Apalagi orang tua mereka! Tanpa dibacakan namanya pun, orang tua pasti sudah sangat bangga sekali melihat anaknya bertugas di acara kenegaraan, apalagi saat nama mereka dibacakan...hmm.. nyesss.. Sok tau ya? Hihi.. saya ngalamin banget waktu sepupu sekali saya yang jadi petugas, saya bangga sekali walupun saya tidak pernah bilang ke dia dan orang tidak tahu dia sepupu saya.hihi...

Inget tadi saya bilang iri kan? Iya, saya iri, pengen juga nama orang tua disebutkan di momen sakral seperti upacara 17 Agustus seperti itu, tapi apalah daya, dari tinggi badan saja saya sudah didiskualifikasi, orang tua saya pastinya mengerti bahwa tinggi badan saya yang tidak memenuhi persyaratan ini juga adalah peran mereka yang mungkin kurang memberi asupan kalsium kepada saya. *Diusir dari rumah* Dan mereka juga pasti tau, I'll always try my best to make them proud.^^

Teman-teman ngapain aja selama 17 kemarin? Ada yang ikut lomba gak? :D
Read more

17 Aug 2015

Teledor

Sabtu malam, tanpa terencana saya akhirnya keluar rumah. Gara-gara karet buat ngerapatin gap di gigi lepas pagi-pagi. Setelah dari dokter gigi saya akhirnya memutuskan main sebentar di Brilyan Plaza, lihat-lihat sepatu di Matahari. Kebetulan tempat antara tempat praktek dokter dan tempat cuci mata dekat, sambil berjalan kaki sayapun menelepon adik karena terinspirasi dari iklan #ubahdenganbicara *aslinya minta dijemput pulang*

Sebelum masuk ke Matahari, masker saya simpan di dalam tas. Seperti biasa tempat yang saya singgahi pertama kali adalah jejeran sepatu olahraga. Ngecek..
"Ada yang diskon?"
"Ada warna hijau?"
"Ada model baru?"
Syukurnya tidak ada, karena kalau ada saya bisa ngeces lihat sepatu impian *padahal ingat kalau di rumah sudah ada 3 pasang sepatu.*

Lihat saja sudah senang.. ^^

Selanjutnya saya fokus ke sepatu kantor, serius coba ini itu dengan background suara event belanja terbanyak yang heboh dari bagian pemasaran departement store itu. Urutan nomor 1 belanjaannya 2 juta lebih *bayangin belanja apaan*

Tempat cuci mata saya ternyata sampai ke tempat dompet dan baju.... Ehm...Iya..iya..ini sudah jauh melenceng dari tujuan awal buat lihat-lihat sepatu, salah sendiri sih pasang diskon sana sini. *Ditimpuk manekin* Saya sudah dapet yang mau dibeli berikut target barang yang buat ditukerin potongan Rp.50.000. Hmmm.. belanja yang sangat terencana kan? Saya sampai lupa kalau badan saya sedang kurang fit karena flu dan batuk, tapi batuk juga jarang mengeong... Seneng diajak shopping :p

Saat puas nengok sana-sini saya ingat, kalau izin di rumah tadi gak bilang mau lanjut, bisa-bisa ortu nyariin, akhirnya mulai cari Hp, di tas, di jaket gak ada, eh...kemana? Saya cari lagi baik-baik, tapi casingnya pun gak ada, saya menuju ke tempat sepatu, tapi lebih tertarik bertanya ke SPG di tempat dompet, katanya tadi ada diumumkan HP yang ditemukan, saya baru ingat, benar bahwa tadi ada yang diumumkan, tapi kurang memperhatikan dan belum merasa kehilangan. Jadi saya abaikan... Padahal waktu diumumkan penemuan HP tadi itu, saya masih di tempat sepatu! Ckckc...

Untuk konfirmasi saya diantar ke kasa, dan disitu banyak banget orang yang mengantri dan mau tidak mau mereka jadi penonton keteledoran saya, ditanyain HP apa, warna apa, saya jawab detail tanpa berani melihat ke antrian panjang, berasa malu banget, kalau di komik-komik sudah banyak garis vertikal di kepala saya, dengan pipi merah dan awan hitam yang menurunkan gerimis di atas kepala saya. HP kembali di tangan saya, sayangnya rasa malu ikut menempel lama di wajah saya. Kaburr!!

Dia yang nyaris hilang *kecup-kecup* T_T

Saking malunya saya tidak jadi belanja, malah ngacir ke Century buat beli obat, sambil jalan saya terus mikir, kok bisa seteledor itu? Untung HPnya balik, mungkin si HP sensi karena sudah mulai dicarikan penggantinya, jadi dia mau merdeka sebelum waktunya. Hihi...

Oh ya, walaupun teledor Alhamdulillah saya gak panik pas tau HP gak ada di tangan saya, soalnya saya gak deg-degan, sebut saja ini insting, biasanya kalau saya deg-degan barang yang hilang itu bakalan balik, tapi kalau deg-degan binti panik, biasanya usaha pencarian itu hasilnya NOL. Alhamdulillah kali ini benar, gak kebayang kalau karena keteledoran saya segala kontak dan catatan saya bakal hilang. Itu balikinnya gak bisa pakai duit... Hiks...

Pesan moralnya adalah... kalau sudah tau saat belanja tangan bakal sibuk ngambil ini itu, tu HP/barang berharga yang biasa dipegang simpan di tempat aman saja, belum tentu semua orang baik, mau mengembalikan barang yang ditemukannya, kalaupun memang sudah tidak berjodoh dengan barang yang hilang usahakan bukan karena keteledoran karena nyeseknya bisa dipastikan berkali-kali lipat. *Look who is talking right now* *Kibas kerudung* :D

Ini pengingat dari saya yang sedang belajar mengubah teledor menjadi telepati. Merdekaa!!! ^^

Teman-teman ada yang punya pengalaman teledor seperti saya?


Read more

13 Aug 2015

Bintang Samudra, Pilihan Liburan Dengan Fasilitas Jempol

Liburan hari raya kemarin kami sempatkan untuk ke pantai. Hal yang jarang kami lakukan bersama keluarga..

Dari sekian banyak pantai, pilihan kami akhirnya jatuh ke Bintang Samudra, tempat yang belum pernah kami kunjungi, sehingga perjalanan kami pun diselingi dengan pertanyaan-pertanyaan kepada warga yang berada di pinggir jalan.


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam kami akhirnya sampai di Bintang Samudra, letaknya yang berada di jalan poros Kendari-Soropia Kabupaten Konawe cukup memudahkan kami menemukannya. Untung saja pintu masuknya berada tepat di pinggir jalan poros, kalau harus masuk lagi ke dalam jalan rintisan, kami mungkin akan kembali saja ke Pantai Toronipa yang sudah kami lalui beberapa kilo meter tadi.

Karena kami sampai sudah menjelang pukul 12 siang, akhirnya kami bergegas mengeluarkan semua bahan makanan untuk diproses kemudian dimasak. Perempuan bertugas membersihkan ikan agar siap dibakar, memotong sayuran dan membuat sambal, sedangkan laki-laki bertugas mengambil air, menyiapkan api lalu kemudian membakar ikan. Untung saja, nasi, ketupat, bassang dan beberapa cemilan sudah dibawa dari rumah. Setelah ikan bersih dan sayuran selesai dipotong, kami tinggal menunggu makanan matang dan makan.


Sambil menunggu makanan matang, kamipun memutuskan untuk shalat bergantian(Sepulang shalat ikannya sudah selesai dibakar, ga ada fotonya dehh), jangan tanya kapan kami akan bermain air, semua dalam mode perawatan kulit, jadi sebut saja ini jalan-jalan untuk makan bersama. Padahal sebenarnya saya ingin memancing, sebaiknya lain kali saya ke Pantai ini bersama Om dan sepupu laki-laki saja supaya bisa puas memancing.. *I wish*


Air di tempat ini bersih dan sangat segar, bahkan kamar mandinya pun bersih terawat, padahal kamar mandinya gratis, berikut air dan gazebonya. Untuk masuk di Bintang Samudra ini tiap orang dikenakan Rp. 15.000. setelah itu semua fasilitas bisa dinikmati bebas kecuali jika ingin berbelanja di kios kecil*Ya,iyalahh..*


Untuk pantainya sendiri saya kurang tertarik, mungkin karena waktu itu air sedang surut membuat dasar pantainya yang gelap terlihat jelas, ciri khas tanah tempat hidup bakau dan memang beberapa tanaman bakau dibiarkan hidup di tepian pantai . Saya belum bisa memberi penilaian banyak untuk pantainya, karena saya memang tidak menyusuri pantainya dari ujung ke ujung apalagi turun menyentuh airnya.

Makan dengan segala kesederhanaan (termasuk bumbu masakannya), tapi rasanya uenakk sekali,bapak-bapaknya pada curang nih...udah makan duluan :p

Walaupun tidak bermain air dan tidak memancing saya tetap menyukai tempat ini, mungkin karena momennya pas, pengunjung di tempat ini tidak padat sehingga kami bebas menikmati sarana yang ada, sayangnya Mushola yang disediakan masih kurang bersih, tapi saya sangat mengapresiasi ketersediaan Mushola di tempat wisata ini. Apalagi saya masih terkesan dengan WC yang sangat bersih dengan fasilitas air mengalir dari keran. Sesuatu yang sangat jarang diperhatikan jika dibandingkan dengan fasilitas umum di tempat-tempat sejenis.


Semoga lain kali bisa ke tempat ini lagi, memancing sambil menikmati angin laut..eh..sambil nyanyiin lagu-lagu yang suka dinyanyiin salah satu Triplet; Song Min Guk juga sepertinya oke.. *Nabiya..nabiya..irinara onora^^

Read more

10 Aug 2015

Apa Kabar Kolam Renang Koni?

Seperti nostalgia, kolam renangnya kosong, tapi saya melihat teman-teman SMP saya bermain di tengah dan pinggir kolam... Kolam renang legendaris koni..

Beberapa hari yang lalu, saya berkesempatan memasuki (lagi) arena kolam renang koni di kota saya, Kendari. Selain sebagai tempat latihan atlet renang, tempat ini juga sangat sering digunakan sebagai tempat praktek olahraga renang berbagai sekolah, untuk saya sendiri sampai kelas 3 SMP, kurang lebih 14 tahun lalu *bakar KTP*, sejak kelas 1 guru olahraga rajin menjadwalkan praktek renang kami ke kolam renang ini. Sayangnya sampai sekarang saya tidak pandai berenang. :D

Pinggir kolam, tempat favorit :D

Sudahlah, jangan tanya kenapa saya tidak pintar-pintar berenang juga, mari mulai bernostalgia saja ^^

Jam Bermain yang Terenggut
Kalau guru olahraga sudah mengumumkan jadwal praktek renang, kami pasti mengeluarkan kata-kata keluhan. Bukannya apa-apa, selain harus minta uang tambahan ke orang tua untuk membayar karcis masuk kolam renang Rp. 1.500 dan ongkos angkot (lupa bayar berapa, yang jelas jaman dulu nilainya lumayan), jam bermain kami juga terenggut karena harus praktek renang, prakteknya diluar jam sekolah...itu artinya jam belajar bertambah dan jam bermain berkurang, suatu kerugian besar untuk kami yang waktu itu sampai sekarang juga masih gila main. Hihi...

Celana Pendek yang Wajib Dibawa
Praktek renang di kolam renang ini diwajibkan memakai pakaian renang, kami anak perempuan langsung "Hiiii" geli membayangkan harus berpakaian renang, tapi bagaimana lagi, ini memang sudah ketentuan dari pihak pengelola, padahal kalau dipikir-pikir baju renang sekarang kan makin mini, kurang bahan dan ahhh..sudahlah..yang penting saya tidak harus pakai pakaian renang lagi kalau mau main air...

Saya ingat sekali, pakaian renang paling sopan itu yang berlengan *Thanks to Mama, saya dibelikan sesuai permintaan*, tapi sangat jarang yang bawahannya berupa celana sampai di lutut. Yaa.. maklum saja.. dulu, sedikit saja paha kelihatan itu adalah momen yang sangat memalukan, bahkan bisa jadi bahan ledekan teman-teman, jaman sekarang jangan ditanya lagi, pakaian-pakaian syar'i makin banyak, tapi orang sudah tidak malu lagi jika pahanya kelihatan, malah jadi trend. Astaghfirullah.. Dulu itu rasa malu tinggi sekali kadarnya walaupun belum dihubungkan dengan ketentuan agama.. Jangan tanya yang sekarang..

Back to topic, untuk melengkapi pakaian renang agar kami tidak merasa terlalu risih, pakaian renangpun kami dobel dengan celana pendek selutut, jadi kalau ada yang lupa, dapat dipastikan seketika dia akan mengalami gegana..gelisah galau merana..ya iyalah malu bangeeett.. jadi celana pendek untuk kami saat itu hukumnya fardhu ain untuk dibawa. :)

Pisang Goreng Makyusss
Salah 1 hiburan saat sudah berada di area kolam renang adalah pisang goreng. Pisang goreng dan Daeng adalah trade mark tersendiri untuk kolam renang koni. Entah kenapa pisang gorengnya rasanya enak sekali, mungkin karena setelah berenang suhu badan kami menjadi dingin dan perut jadi keroncongan. Pisang gorengnya pun disajikan saat masih panas, ngepul from wajan!! Hahah... Tidak perlu merasa lapar, aroma pisang goreng yang sedang digoreng dari kantin Daeng itu sudah sangat memprovokasi perut. Aihh...saya ngeces sendiri ingat momen itu :D

Ada Daeng tuh, do you guys miss him? :D

Ada satu lagi memori yang melekat jika mengingat tempat ini, tapi disimpan saja dulu supaya mood kangen-kangenannya gak rusak :p
===

Bangunan kolam renang yang semakin tua :(

Melihat bangunan ini lebih dekat, tidak banyak perubahan pada fasilitasnya, masih tampak sama seperti terakhir memasuki area kolam renang ini, ada tambahan beberapa bangku di sebelah kanan kolam hanya saja bangunannya yang dulu putih sekarang sudah tampak usang karena tidak terawat, masih saya temui Daeng saat masuk, hanya saja pisang gorengnya sudah tidak ada lagi, mungkin sudah tergantikan oleh kulkas berisi es krim, minuman instan dan kue-kue dari pabrik dengan berbagi merk. Kalau Pisang gorengnya masih ada, OCD pun bakal saya jebolll.Hihi...

Oh ya, saya sempat bertanya kepada seorang ibu yang menjaga kantin, katanya guru-guru olahraga masih sering membawa murid-muridnya untuk praktek renang di tempat ini. Sekarang biayanya Rp. 3.000 untuk anak-anak dan Rp. 5.000 untuk dewasa, kalau ingin menyewa pakaian renang biayanya Rp. 5.000

Ahh.. duduk menonton anak-anak sekolah praktek renang dari tribun kolam renang sambil bernostalgia makan pisang goreng es krim sepertinya enak ^^
Read more

6 Aug 2015

Kemaraumu, Dinginku

Akhir-akhir ini Kendari sering hujan, kalaupun hujannya tidak turun, udara malamnya akan dingin menggigit.. Lalu kemudian udara akan panas menyengat bahkan sebelum mencapai siang... Seperti pagi ini, matahari sangat terik tapi udaranya dingin menusuk...


Anomali cuaca yang terjadi ini semoga tidak berkepanjangan, kebetulan Kendari kebagian hujan yang kalau turun tuh suka sporadis, tapi sekali hujan gak ada istilah bocor halus.. Di lain sisi, beberapa kota besar mulai mengalami kekeringan, di sana untuk airpun harus membeli di jerigen-jerigen, di Kendari Alhamdulillah air melimpah bahkan masih bisa menyiram bunga.... Yang mengeluh? Ada saja... Daripada menghardik saya tergerak membuat puisi absurd saja...

Kemarau di kotamu
Hujan di kotaku
Terik di kotamu
Dingin di kotaku

Kemarau membuatmu risau
Hujan membuatku menggigil
Air di kotamu semakin mengering
Air di kotaku deras mengalir

Disaat kalian membeli air di sana
Kami di sini mengeluhkan hujan
Tidak pantas, sangat tidak sopan
Padahal, kami kurang apa?

Kami harus malu
Kami harus banyak menahan diri
Yang kau cari di kotamu
Tak kami syukuri di sini

Kemaraumu di sana
Harusnya membuat kami bersyukur
Atas nikmat yang telah ada
Atas nikmat yang takkan bisa terukur

Apa kabar langit di kotamu?
Mendungkah?
Terikkah?
Atau air langit tengah membasuh kotamu?

Syukuri semua
Apapun kepentingan kita
Tak layak mencaci rencana-Nya
Ia Maha Tahu yang terbaik untuk kita

===
Read more

3 Aug 2015

Jauh Dari Orang Tua

Dikisahkan ada 4 orang lansia sedang duduk berbincang di meja melingkar dan seorang kakek sedang bercerita dengan senangnya.. kurang lebih begini ceritanya:

"Bulan depan saya mau jalan-jalan ke Singapura, gratis!" 
Ceritanya bangga

"Gratis? Jaman sekarang? Mana mungkin?" 
Teman-teman yang mendengarkan menimpali.

"Iya, karena anak saya yang pilot itu dapat hadiah jalan-jalan bersama keluarga, jadi saya diajak." Ceritanya sambil tersenyum.

Saat sedang bercerita datanglah paket yang dibawakan seorang wanita paruh baya.

"Pak, ada kriman dari Pak A" 
Katanya sambil memberikan bungkusan coklat.

"Ohh.. A, A inilah anak saya yang pilot itu, ini kirimannya dari Italia." 
Katanya sambil membuka bungkusan yang ternyata berisi jam tangan tersebut.
"Ini jam mahal!" Ia berseru dengan mata berbinar..
"Saya bersyukur sekali saya sekolahkan dia tinggi-tinggi dan sekarang sudah jadi pilot. Anak saya itu memang sibuk, saking sibuknya makanya saya dititipi di panti jompo ini. Bahkan dia juga lupa untuk menikah" Ia bercerita sambil tersenyum..

Kakek yang mempunyai anak pilot ini kemudian bertanya pada salah seorang nenek.

"Kalau anak ibu?"

"Ohh.. saya punya anak perempuan, satu-satunya, namanya B. Anak saya itu dokter, dokter jantung. Makanya kalau saya sakit, saya tinggal bilang ke anak saya, nanti dia akan jemput saya untuk ke rumah sakit." Ceritanya bangga..
"Kata anak saya, sekali operasi bayarannya bisa 10 juta (rupiah) dan dalam sehari dia bisa operasi 2 sampai 3 kali." Sambungnya..

"Oh..jadi karena itu ibu dititipi di panti jompo ini?" 
Salah seorang kakek menimpali..

"Ya, mau bagaimana lagi, namanya juga sibuk." 
Jawabnya maklum..

"Lha bapak ini sendiri anaknya kerja apa?" 
Tanya sang nenek penasaran pada kakek yang menimpali ceritanya tadi.

"Hahaha.. anak saya itu Insinyur. Lihat bangunan tinggi di sana, itu..kalau gak ada anak saya, gak ada mall itu." Dengan bangga sang kakek menunjuk pada salah 1 gedung tinggi di belakangnya.

"Terus, karena sibuk membangun makanya anak bapak nitipin bapak di panti ini?" "Kan anak bapak insinyur, masa dia tidak bisa membangunkan rumah untuk bapaknya?" 
Timpa kakek yang mempunyai anak seorang Pilot.

"Ya.. mau bagaimana lagi, dia kan sibuk dengan pekerjaannya." 
Kata sang kakek maklum.

Asik berbincang mereka lalu bertanya pada salah seorang nenek yang sejak tadi hanya senyum-senyum saja mendengar pembicaraan mereka..

"Ibu kok senyam-senyum saja, anak ibu kerjanya apa?" 
Tanya Kakek yang mempunyai anak Insinyur.

Nenek yang sedang menunduk sambil tersenyum itupun kemudian menjawab

"Ndiladalah.. kita ini kok sama, anak saya juga 1. Laki-laki, kerjanya jadi tukang pos, sudah menikah dan punya 1 anak, namanya N, cantik lho." Ceritanya bangga..

"Terus, apa enaknya punya anak tukang pos, apa ibu tiap hari dikirimin surat gitu?" 
Tanya kakek yang mempunyai anak pilot bercanda..

"Anak saya itu baik, perhatian, dia rajin menengok saya, kalau kemana-mana saya selalu diajak." 
Ia bercerita sambil tersenyum.

Tiba-tiba sebuah mobil sederhana berwarna biru memasuki halaman panti..

"Nah..itu anak saya!" 
Serunya sambil bejalan ke arah anak, menantu dan cucunya yang baru keluar dari mobil.

"Wah.. apa kabar kalian? Kita mau kemana lagi sekarang?" 
Tanyanya sang nenek kepada anaknya. 

"Bu, saya mau menjemput ibu pulang, tidak apa-apa saya harus bekerja lebih keras lagi, yang penting ibu di rumah bersama kami." 
 Sang anak memegang tangan ibunya yang terlihat sangat senang..

Nenek itupun melambaikan tangan kepada teman-temannya yang terlihat iri.

=== 
Cerita diatas adalah salah 1 cuplikan di acara Islam Itu Indah (dengan judul tayangan yang sama) yang saya tonton hampir setiap pagi sambil siap-siap ke kantor. Mendengar perbincangan para lansia ini saya sangat terharu, bagaimana tidak? Para orang tua yang sudah jelas-jelas dititipkan di panti jompo itu masih bisa bercerita dengan bangga tentang anaknya, masih memaklumi alasan sibuk anak-anaknya. Diatas itu mereka bersyukur terhadap kesuksesan anak-anaknya.

Cerita ini saya bagi karena saya rasakan sangat penting, bisa untuk bermuhasabah (terutama diri saya sendiri), bahwa tidak peduli apapun pekerjaan kita, sesungguhnya kebahagiaan orang tua adalah melihat kita sukses, tidak harus dengan pekerjaan yang memberi gaji tinggi, tapi bagaimana kita bahagia dan tidak melupakan orang tua, apalagi sampai menitipkan mereka di panti jompo disaat kita masih mampu merawatnya. 
 Foto: PCMI Sultra

Semoga Allah SWT memanjangkan umur kita dan orang tua kita, agar bisa memberi kebahagiaan yang walaupun tidak bisa terbalas tapi patut (bahkan wajib) untuk terus diupayakan. Untuk teman-teman yang orang tuanya sudah lebih dulu berpulang, kalian adalah aset amal jariyah almarhum/almarhumah, teruslah berdoa dan berbuat baik, Insya Allah pahalanya juga ikut mengalir untuk mereka yang sudah lebih dulu berpulang. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kita kemampuan untuk mewujudkannya...


"Sedalam apapun luka yang pernah kita torehkan kepada kedua orang tua, doa kebaikan dari mereka akan terus dipanjatkan hingga merambat naik menggapai singgasana-Nya. Untuk kita... anak-anaknya." -Irly

Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...