22 Dec 2017

Mama, Siksaan dan Jasanya Bagi Anak Perempuan Semata Wayangnya

Hari Jumat, gak biasanya ada blogpost di hari Jumat, 2 aja sih kemungkinannya, kalau bukan karena job, karena ada sesuatu. Naahh.. Sesuatu itu adalah 22 Desember, diperingati sebagai hari Ibu, momen yang mengingatkan kita bahwa Ibu punya peran dan jasa yang besar, seperti halnya diperingatinya hari pahlawan, hari sumpah pemuda ataupun hari peringatan lainnya.

Tentu saja kita yang beragama Islam sudah banyak diingatkan bagaimana besarnya pengorbanan orang tua khususnya seorang Ibu. Saya akan mengutip surah dan hadist sekadar mengingatkan kita lagi:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun . Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Qs. Luqman : 14)
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Tak perlu saya jelaskan lebih jauh tentang maksud Surah dan Hadist di atas, kita semua tentu sudah sering mendengarnya.

Selanjutnya, saya akan menggunakan panggilan Mama untuk mengganti kata Ibu, karena ini akan bercerita tentang pengalaman pribadi saya yang sehari-harinya memanggil Mama.


Siksaan Mama
Sejak kecil, Mama saya kenal sebagai orang yang keras, disiplin dalam menjalankan apa yang sudah menjadi tujuannya. Saya, seorang anak yang belum mengerti akan banyak hal merasa Mama menyiksa saya, akan banyak hal. Terutama yang berkaitan dengan waktu bermain.

Saat di rumah, saya merasa tidak begitu leluasa bermain, saya merasa selalu disiksa oleh Mama karena perintahnya untuk tetap berada di dapur; meniup api menggunakan bambu, mengupas bawang, mencuci ikan, menumbuk bumbu yang terasa seperti setahun saat mendengar teman-teman asyik bermain di samping rumah, memetik sayur (kebanyakan menggunakan tangan atau kuku yang akan membuat warna kuku berubah menjadi kecoklatan, jorok!). Huahhh... gelisah pokonya!

Sesekali saya kabur melalui dapur saat Mama lengah, dan tidak jarang saya tertangkap dan digiring untuk kembali ke rumah sambil mendengar kalimat yang sama, berulang-ulang, seperti promosi 3 pasang kaos kaki seharga Rp. 20.000 saja.
"Kamu nanti mau jadi apa kalau tidak bisa memasak?" Seru mama berulang-ulang.

Bosan, annoying banget buat anak Sekolah Dasar seperti saya.

Baca juga: Saat Mama Tidak Berada di Rumah

Sampai memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang kemudian berganti nama menjadi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), malam Minggu saya sudah jelas tempatnya, KAMAR MANDI! Ngapain? Nyuci!! T_T

Seingat saya, saya diberi tanggung jawab untuk mencuci pakaian saya sendiri sejak saat itu, jika tidak mencuci, tidak akan ada pakaian sekolah, resiko tanggung sendiri. Padahal ya, kalau mau dibilang, ada kok "anak tinggal" di rumah kami. Tapi saya tidak boleh dibantu, no, no at all!

Sedikit tentang istilah anak tinggal, dulu, karena fasilitas sekolah masih sangat terbatas di daerah perdesaan, maka sejak jenjang SMP dan umumnya Sekolah Menengah Atas (Sekarang SMU), anak-anak yang tidak mempunyai fasilitas sekolah dikirim orang tuanya untuk sekolah di daerah perkotaan, baik itu numpang tinggal bersama keluarga, orang yang baru dikenal tapi dipercaya untuk dititipi anak (biasanya mereka tinggal juga sambil membantu pekerjaan rumah tapi tidak dianggap pembantu), atau dibuatkan gubuk untuk tinggal bersama dengan teman-teman sekampungnya. OMG, i miss them.. :(

Kembali ke topik, saya yang tidak rajin tentu saja sering kena marah oleh Mama. Kadang ada perasaan stress juga mendengar Mama terus-terusan mengomel, terlebih standar kebersihan dan kerapian mama sangat jauh levelnya dengan standar saya. Jelas aja sih bakal kena omel! LOL

Perasaan Bangga Itu Muncul Saat SD
Saya ingat betul, saat SD saya dipertemukan dengan sepupu 2x saya yang bernama Rani. Bertemu dan menjadi sangat akrab secara tidak sengaja hanya karena 1 sekolah, dan saya minta izin untuk bermain di rumahnya sepulang sekolah. Qadarullah, setelah orang tua menelusuri, ternyata Rani sepupu 2 kali saya! Senangnya, saya jadi lebih bebas memanjat dan menguasai pohon jambu di halaman rumahnya!! hahah..

Oke.. Skip, bukan itu yang membuat saya bangga, jadi suatu hari (semoga saya tidak salah ingat), kami berdua saja di rumah, saat kami ingin makan, makanan saat itu hanya ada ikan saja, tidak ada sayur, melihat sayur kangkung yang tumbuh subur di tanah kosong di dekat rumah Rani, sayapun menawarkan diri untuk memasak kangkung tumis. Rani sempat membuat pengakuan bahwa dia tidak bisa memasak, saya dengan berlapang dada (padahal mulai riya :p) mengajaknya memetik kangkung (ini juga hal yang biasa saya lakukan untuk membuat Mama senang karena tak perlu membeli sayur lagi).

Singkat cerita kangkung tumis lahap dimakan oleh Rani dengan pujiannya yang mengatakan rasanya enak. Sumpah ya, bangga banget waktu itu, akhirnya saya punya kelebihan juga dari si pandai Rani. Apalagi dia mengatakannya dengan sangat kagum. Like... dia gak nyangka banget saya bisa masak. Saya bilang "gampang jiii.." sambil tersenyum dan kepala yang masih terlihat kecil namun sebenarnya udah berasa ngembang banget. LOL

Baca juga: 5 Kesamaan Antara Saya dan Mama

Saat Siksaan Berubah Rasa Menjadi Nikmat
Mungkin, jika membaca separuh saja dari tulisan ini, akan terkesan Mama menyiksa saya sedemikian rupa dengan segala perintah dan aturannya. Ketahuilah, saya menggunakan sudut pandang anak SD yang masih gila bermain dan tidak berpikir panjang pada Sub Judul di atas.

Saat ini, jangan tanya bagaimana perasaan disiksa itu berubah menjadi rasa syukur karena (walaupun tidak jarang dengan terpaksa) menjalankan kemauan Mama untuk membantu di dapur.

Sejak tamat SMA, dan saya ditugaskan di kepulauan, saya jadi tidak kagok dengan pekerjaan dapur.

Saat pekerjaan saya berhubungan dengan pengeluaran dapur responden, saya tidak bingung tentang bumbu dapur apa saja yang disebutkan atau kemudian dengan mudah mengidentifikasi pertemanan komoditinya.

Dan hingga saat ini, saat suami memuji masakan saya, saat menyajikan makan dan suami membanggakannya kepada orang lain, perasaan saya tentu bangga dan senang sekali.

Perasaan-perasaan di atas tentu tidak dapat saya rasakan jika bukan karena jasa Mama, yang walau sering kali saya sakiti dengan bantahan dan aksi kabur-kaburan, Mama tetap disiplin menjalankan apa yang menjadi targetnya. Membuat saya setidaknya tahu bekerja di dapur, bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan domestik.

Masih teringat juga kalimat Mama: "Mudah-mudahan nanti kamu dapat suami yang berduit, kalau tidak nanti kamu bagaimana?"

Jangan diartikan Mama saya matre ya, maksud Mama melihat saya yang suka malas-malasan itu, kalau suami saya nanti punya penghasilan pas-pasan, dan saya tidak bisa mengerjakan pekerjaan domestik, bagaimana kami akan membayar pembantu?

Jadi sadar juga, kalimat Mama tuh jadi doa untuk saya, Alhamdulillah saya merasa suami saya berduit Ma.. dan saya juga penuh rasa cukup dan bersyukur. Apalagi saya juga akhirnya bisa melakukan pekerjaan domestik, kantoran dan lapangan. Ini anak hasil doa dan didikan Mama yang suka ngomel (demi kebaikan dan karena sayang). Dan sepertinya, sedikit banyak, saya membayangkan akan jadi Ibu seperti Mama jika sudah dikaruniai anak nanti. Suka ngomel juga. Wkwkwk..


Maaf dan terima kasih Ma, saya masih terlalu kaku untuk bilang itu langsung ke Mama, saya takut menangis seperti saat saya mengetik ini, jika diberi pilihan untuk mengganti sosok Mama, saya tetap ingin Mama yang ini, yang sayang sama saya, yang suka mengomel, yang perfectionist, yang tetap menerima anaknya dengan sedikit kelebihan dan banyak kekurangan ini. Uhibbuki fillah..

Tetap sehat, tetap bahagia, tetap tegur saya jika salah. Karena saya masih anak Mama dan Mama masih orang tua saya. Dan karena saya ingin Mama, Bapak, adik-adik dan keluarga besar kita bahagia, walau belum tentu bisa saya bahagiakan, walau tentu tak bisa menebus sedikitpun pengorbanan tampak dan tak tampak dari Mama...

Teman-teman, punya pengalaman yang sama dengan pemikiran masa kecil yang berpikiran negatif ke orang tua atau hususnya ke Ibu dan baru sadar setelah dewasa seperti saya? Share di kolom komentar ya :)

#MenulisAsyikdanBahagia
Read more

21 Dec 2017

Kala Hujan, Yuk Masak Opor Ayam Spesial Menggunakan Sasa Santan Kelapa

Mendengar kata opor ayam pasti sudah tak asing lagi. Seketika otak kita langsung membayangkan betapa lezatnya menu olahan satu ini. Wahh perut jadi terasa lapar dan langsung keroncongan kan. Bayangkan gurihnya betapa gurihnya daging ayam kampung bersama kuahnya yang kental dan kaya akan rempah. Pasti nikmat sekali jika di santap dengan nasi putih yang masih panas. Hmmm yummyyy.


Namun banyak yang malas memasak menu satu ini, karena terkesan ribet dan memakan waktu lama. Salah satunya karena masakan ini membutuhkan waktu yang lama dalam membuatnya. Belum lagi santan yang harus disiapkan. Pastilah sangat ribet. tapi tenang saja, kali ini kita akan menggunakan Sasa santan kelapa yang memiliki kualitas sama dengan santan kelapa yang baru diperas.

Apalagi Sasa Santan Kelapa adalah santan instan yang diolah dan kemas dengan teknologi modern, sehingga menghasilkan santan yang sudah matang dan siap pakai. Jadi tidak akan membuat ibu merasa repot. Soal rasa juga jangan khawatir, pasalnya Sasa Santan Kelapa memiliki aroma dan rasa sesegar kelapa yang langsung diparut.

Jadi, bisa dipastikan bahwa Sasa Santan Kelapa sangat cocok untuk semua masakan, baik minuman maupun makanan. Apalagi ia juga tanpa pengawet lho. So pasti sehat untuk memasak resep buat opor ayam spesial. Dengan begini, sebenarnya membuat opor ayam spesial gak ribet kan. Apalagi pada kesempatan kali ini kita akan membahas bagaimana cara memasak opor ayam spesial yang gak ribet lagi karena kelapanya sudah diganti  dengan Sasa Santan Kelapa. ;)

Bagaimana, penasaran?

Oke langsung saja, langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan bahan dan bumbunya terlebih dahulu.

Bahan- bahan yang perlu kita siapkan terdiri dari:
1. 4 sdm minyak goreng.
2. 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja, lalu memarkan.
3. 5 lembar daun jeruk purut.
4. 5 lembar daun salam.
5. 2 ekor ayam buras, potong masing-masing menjadi 4 bagian.
6. ½ butir kelapa, parut, kemudian peras santannya menjadi 250 ml santan kental.


Kemudian untuk bumbu yang perlu kita siapkan adalah
- 3 sdt ketumbar butir lalu sangrai
- ½ sdt jintan lalu sangrai
- 2 sdt merica butir
- 6 butir kemiri lalu goreng
- 3 cm kencur
- 3 cm lengkuas
- 100 gram bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 sdt garam
- 2 sdm gula merah sisir

Nah setelah semua bahan dan bumbu siap, kini tiba saatnya kita mulai memasak opor ayam spesial. Here we go..

1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, serai, daun jeruk dan daun salam. Aduk hingga tercium aroma harum
2. Kemudian masukkan potongan ayam. Aduk hingga ayam menjadi kaku
3. Setelah itu, masukkan santan encer. Masak diatas api sedang hingga mendidih dan ayam menjadi empuk
4. Terakhir tambahkan sisa santan tadi. Aduk sesekali hingga mendidih. Kecilkan api, masak hingga santan mengeluarkan minyak. Dan opor ayam siap dihidangkan bersama nasi hangat.

Sumber: pixabay.com

Bagaimana masih mau mengatakan kalau memasak opor ayam itu ribet dan membutuhkan waktu lama? Tentunya tidak yess.. Apalagi ketika masakan kita mempunyai cita rasa yang lezat, sehingga semua lelah ketika memasak terbayar sudah.

Nah, itulah resep memasak opor ayam spesial yang dapat kita coba di rumah. Semoga bermanfaat. Dan jangan lupa, saat memasak, kreasikan resep masakan yang menggunakan santan dengan sasa santan kelapa. Karena Sasa Santan, Aslinya Santan. :)

Read more

13 Dec 2017

Pengalaman Menggunakan Skin Care (Peeling dan Serum) dari V10 Plus

Hai.. hai...

Selamat hari Rabu, sudah lama sekali rasanya saya tidak menulis review di blog ini. Kali ini saya akan menuliskan review tentang sebuah produk skin scare. Hal yang jarang saya lakukan, kebanyakan Rabu Review saya isi dengan review tempat makan dan tempat wisata, lalu kenapa kali ini saya review skin care?


Jujur saja, selain memang karena ada tawaran yang masuk, saya juga merasa tertantang dengan jawaban yang diberikan dari pihak V10 Plus saat menanyakan ketentuan apa yang diinginkan oleh pihak mereka. Jawabannya nantangin banget coba "Tidak ada ketentuan, review jujur setelah pemakaian setelah 10 hari saja."

Wow..

Saya merasa pihak V10 Plus ini sangat percaya diri dengan produk mereka. Jadi makin penasaran dong sama produknya. Permintaanpun saya terima, saya akan mereview V10 Plus Water Based Peeling dan V10 Plus Serum.

Agar berurutan dengan saran pemakaian, kita bahas V10 Plus Water Based Peeling dulu ya..

Kemasan
Water Based Peeling yang dikirimkan kepada saya adalah dalam bentuk kemasan kecil berukuran 2 ml. Berbentuk katalog menarik yang jika dibuka akan terlihat jejeran kemasan Water Based Peeling berwarna abu-abu. Dengan kemasan seperti ini, produknya enak banget untuk dibawa-bawa, imut banget, bahkan jika dikantongi, tidak akan terasa peeling dari V10 Plus ini sedang menunggu untuk dipakai. Suka banget sama kemasannya!


Fitur
V10 Plus Water Based Peeling ini mengandung ekstrak beras dan rumput laut. Diklaim mampu mengangkat sel kulit mati serta membersihkan dan mencerahkan kulit seketika. Tanpa memerlukan scrub yang kasar.

9 Kandungan Water Based Peeling:
1. Mengangkat sel-sel kulit mati
2. Mencegah timbulnya jerawat
3. Membantu regenarasi sel kulit
4. Membuat make up lebih tahan lama dan alami
5. Meningkatkan daya serap kulit terhadap nutrisi perawatan kulit anda
6. Membantu menghilangkan komedo
7. Mencerahkan dan menghaluskan kulit
8. Mengurangi bekas jerawat
9. Menyeimbangkan sekresi minyak pada wajah

Hasilnya gimana? Bener gak?

Sabar ya.. kita bahas kandungannya lebih jauh..

Kandungan V10 Plus Water Based Peeling
- Ekstrak beras
Sumber alami dari beberapa jenis antioksidan, yaitu: Tokoferol, Tocotrienols, Gamma Oryzanol, Phytosterols, Polifenol dan Squalene. Melawan radikal bebas dan membantu dalam memperlambat efek penuaan.

- Ekstrak Rumput Laut
Dengan penyerapan terhadap mineral dan garam laut, rumput laut diyakini memiliki sifat penyembuhan alami yang dapat berfungsi memperlambat penuaan pada kulit. Bahkan, mineral yang terkandung pada rumput laut juga dapat mengembalikan kelembaban alami pada kulit.

Cara Penggunaan
Water Based peeling digunakan setelah membersihkan wajah dengan pencuci muka yang sudah biasa digunakan. Setelah kering, oleskan water based peeling merata ke seluruh wajah, diamkan selama 5 detik lalu pijat wajah dengan gerakan memutar secara halus menggunakan jari, lalu bilas dengan air hangat/handuk basah.

Nih, saya lampirkan video tentang tekstur dan cara pemakaiannya

Tekstur dan Aroma
Teksturnya kental, hampir seperti pasta gigi. Berwarna bening dan agak keruh. Untuk aromanya hampir seperti aroma beras dan sedikit aroma laut yang lembut.

Bagaimana rasanya?
Peelingnya oke banget, saya ikuti anjuran pemakaian untuk menggunakannya setiap malam pada minggu pertama. Well, mungkin ada yang bakal takut ya kulitnya akan mengalami pengelupasan kulit (exfoliation) karena digosok dengan scrub terus menerus, tapi dengan produk ini saya tidak was-was.

Lagipula, sependek pengetahuan saya tentang kulit, pengelupasan kulit mati justru baik untuk menjadikan kulit lebih sehat. Tentunya dengan cara yang alami. Dan, IMHO, V10 Plus Peeling ini memenuhi syarat itu. Kenapa? Karena selain berasal dari bahan alami, scrubnya juga lembut banget!

Oh ya, saya juga senang sekali momen saat membilas peeling ini dengan handuk hangat. Relaxing banget, kulit langsung terasa lembab dan lembut. Love!

Nah, sekarang kita bahas Serum dari V10 Plus yess..

Saat memilih produk, saya sempat bingung dengan pilihan serum yang tersedia, ada banyak pilihan, jadi pembeli tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan kulit.

Apa saja pilihan serum dari V10 Plus?
1. Sensitive Series
2. Whitening Series
3. Hydrating Series
4. Acne Treatment Series
5. Anti Aging Series

Anti aging series

Sok.. dipilih pengen di-serum-in apa kulit wajahnya, saya sih galau antara whitening series dan anti aging series, karena sadar bahwa cantik itu tak harus putih dan sadar umur juga maka saya memilih serum anti aging series. LOL

Kemasan
Tidak berbeda dengan Water Based Peeling yang dikirimkan kepada saya, serum Anti Aging yang saya terima juga dikemas dengan kemasan kecil berukuran 2 ml. Didalam katalog akan terlihat jejeran kemasan serum berwarna pink, hijau light dan biru light.

Kandungan dan fitur:
Diklaim sebagai serum yang dibuat dengan di Jepang dengan bebasis air, tanpa paraben, tanpa pewarna dan pewangi buatan, tanpa minyak mineral, diuji oleh dokter kulit dan hasilnya akan nampak hanya dalam 10 hari.

Setiap jenis serum akan berisi 3 jenis serum, dan serum anti aging berisi 3 jenis serum ini:
1. Biocell (pink) untuk memperbaiki sel dan DNA kulit, mencegah kerutan, mencegah produksi melanin dan mengencangkan kulit.
2. Collagen (hijau light) mengurangi kerutan, elastisitas kulit, menjaga kulit agar tampak muda.
3. Hyaluronic Acid (biru light) untuk mempercepat penyerapan nutrisi ke dalam kulit.


Cara Penggunaan
Serum anti aging ini dipakai setelah membilas bersih peeling dari wajah. Setelah kering, buka masing-masing kemasan dan campurkan ketiga serum lalu ratakan ke seluruh wajah serta leher.

Tekstur dan Aroma
Tekstur masing-masing serum ini berbeda-beda, jenis collagen mempunyai tekstur yang lebih cair. Kesamaannya adalah, level cairnya dibawah peeling. Aromanya juga berbeda-beda, tapi tidak ada yang beraroma menusuk.

Bagaimana rasanya?
Serumnya meresap cepat di kulit, tidak mengganggu aplikasi sun screen maupun bedak.

Secara keseluruhan efek yang bisa saya rasakan  saat menggunakan kedua jenis produk V10 Plus ini adalah bangun pagi dengan gerakan refleks mengusap wajah, berasa lebih mulus, kenyal dan bersih banget kalau bangun pagi. Gak sia-sia meluangkan waktu di malam hari untuk mengaplikasikan skin care dengan konsep suplemen kulit pertama di dunia ini. :)



Nah.. dari tadi juga kita ngomongin baik-baiknya mulu, apa iya gak ada nilai negatifnya? Hmm.. bukan negatif juga sih, lebih ke kekurangan, ga ada label halalnya, mudah-mudahan bisa segera diurus izinnya, bukannya apa-apa, bagi muslim label halal dari MUI itu pemberi ketenangan jiwa. Iya gak? Hehe

Pertanyaan paling penting nih kalau sudah ngomongin produk kecantikan, pengen beli lagi gak? Pengeeenn... Setelah ada label halal yess, biar lebih tenang pakainya, gak ragu-ragu. :)

For more information:

www.v10plus.co.id

Twitter: @v10plusina

IG: v10plus_indonesia


Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...