31 Oct 2016

5 Cara (Jadul) Murid Sekolah Membunuh Rasa Bosan Saat Jam Pelajaran Berlangsung

Membaca tulisan Ibu Guru Umi di KEB yang berjudul Membunuh Rasa Bosan, mengingatkan saya pada masa-masa sekolah dulu. Pasalnya ibu guru cerita tentang bosannya ia menunggui murid yang sedang ujian. Wajar kan ya? Gak bisa mainan HP, harus merhatiin murid dan itu berlangsung selama berjam-jam. Ibu guru juga bisa bosan ternyata. Hihi..


Sekarang untuk memberikan tanggapan dalam collaborative writing kali ini, saya ingin bercerita dari sudut pandang murid, bagaimana seorang (biasanya sih komplotan) murid mengusir rasa bosannya di sekolah. Tapi karena yang akan saya ceritakan ini rasa bosan saat jam pelajaran berlangsung, maka sebut saja ini kenakalan remaja. Hanya untuk bernostalgila dan jangan ditiru. Ciyuss!

Banyak hal yang biasanya membuat murid bosan saat jam pelajaran:
  • Cara mengajar guru yang membosankan (maaf ya para pengajar)
Saya sadar sekali bahwa mengajar itu tidak mudah, salah satunya adalah bagaimana seorang guru menjadi guru yang "asik" di mata siswa. Ini penting, karena jika cara mengajarnya dapat diterima oleh siswa, pelajaran sulitpun akan gampang dicerna.

Let me say, pelajaran Kimia di SMA kelas 3 dulu menjadi pelajaran favorit karena cara mengajar gurunya yang menyenangkan, mudah dimengerti. (Ini hasil survey guru Bahasa Inggris di Kelas dulu).

  •  Memang Muridnya yang Gak Bisa Tenang
Oke, murid/siswa yang bosanan memang ada, gak bisa tenang sebagus apapun cara gurunya menjelaskan suatu materi. Gak selamanya semua kesalahan guru.

  •  Muridnya Gak Ngerti
Nah, kalau yang ini, memang ada 2 hal sih penyebabnya, memang dari cara mengajar gurunya atau memang yang disampaikan guru itu sudah mental aja, gak bisa masuk ke otak, blas!

  •  Belajar di Jam Rawan
Pada ngerti kan? Siang-siang, gerah, mengantuk, terus belajarnya misalnya Sejarah, Geografi, Fisika, Matematika atau PPKN (Ya ampun, ketahuan angkatannya kalau nyebut mata pelajaran ini mah, apa kabar yang PMP ya? LOL).

Tidak bisa dipungkiri yang saya sebutkan di atas itu termasuk pelajaran yang gurunya harus punya skill tinggi, bukan hanya mampu transfer ilmu tapi juga menarik perhatian siswa. Gak semua pelajaran membosankan lho ya, ini berdasarkan pengalaman saya saja.

Oke, pembelaan saya sudah banyak, sudah saya sampaikan agar kesannya saya masih anak baik-baik *apa sih* Haha..

Jadi, waktu masih jadi murid sekolah dulu, bosan, ngapain?

1. Berbalas pesan lewat kertas
Ini entah ngomongin guru, rencana saat jam istirahat, rencana saat les, PR, apapun! Demi mengusir rasa bosan. Maklum kan jadul nih ceritanya, belum punya HP, kalaupun ada hanya segelintir saja yang punya. Kenapa berbalas pesan lewat kertas? Biar gak kelihatan lagi ngobrol saat jam pelajaran terus kena tegur guru! :D

Jadi kelihatannya cuma nyatet, kemudian memperhatikan (pandangan ke papan tulis) tapi tangan sibuk ngoper ke teman, teman juga sebaliknya gitu. Iya kalau temannya dekat, kalau jauh colek teman lain dulu buat jadi perantara. Hahah

2. Menggambar/Corat-coret.
Ini biasanya sih aktivitasnya murid cowok nih, gambar apa saja yang ada di pikirannya, yang cewek juga sih. Coba saja cari di buku catatan, di halaman belakang, atau tengah itu biasanya ada hasil menggambar atau sekedar coretan abstrak hasil kebosanan. :D

3. Izin Keluar Kelas
Ini kelakuan saya waktu kelas 1 SMA, saat masih "girly-girly-nya". Jadi.. saya izin keluar kelas, jajan di kantin, kalau lagi usil bawa minuman dingin, trus pamerin ke teman-teman di dalam kelas. Saya duduk di taman depan kelas, cari spot yang terlihat oleh teman-teman tapi tidak terlihat oleh guru. Iya, saya provokator. Bikin teman-teman gak konsen belajar. Setelah beberapa menit masuk kelas senyum-senyum, udah fresh lagi, sementara teman-teman udah pengen nampol pakai benda apapun yang ada di depan mereka. *Tutup muka*

4. Usilin Teman
Entah nyembunyiin alat tulis, dorong-dorong kursi atau ngagetin teman. Apa saja yang bisa membuat saya/teman-teman lain tertawa cekikikan. Prinsipnya "Daripada tidur di kelas?!".

5. Main game
Hayoo main game apa? Masih ada gak sih yang bawa tetris ke sekolahan jaman SMA dulu? Kalau saya sih ingatnya 2 permainan saja. Main perang-perangan atau main catur! Girly banget yah mainan saya? Haha..

Jadi kalau main perang-perangan itu mainnya pakai kertas, gambar orang-orangan dan saling bom juga lewat gambar. Cuma modal 1 lembar kertas, pulpen dan jangan ketahuan guru! LOL

Sumber: aliexpress.com

Kalau main catur gimana? Pakai catur mini! Itu lho yang magnetik, kelas 2 saya hobi banget main catur ini di pelajaran FISIKA! Nguantuk puoll kalau ibu guru ngajar, kalau gurunya datang papan caturnya masuk laci meja lagi.

Psstt.. Teman saya main catur dulu sekarang jadi guru, semoga muridnya gak "bandel" seperti kami. :D

~***~

Oke, sudah tergambar betapa girly-nya saya jaman sekolah dulu? Itu hanya mainan kalau lagi jam belajar lho, belum saat jam istirahat. LOL.

Untuk klarifikasi lebih jauh lagi, walaupun kadang saya main pas jam belajar, nilai saya cukup bagus, lumayanlah selalu masuk 10 besar, meningkat 3 besar, karena yang saya gak ngerti saat jam belajar akan saya tanyakan ke teman yang mengerti, tetap ada rasa tanggung jawab, mainnya cuma buat nahan kantuk aja. *Yakali teman saya gak ngantuk juga. :D*

Nah.. itu tadi cara saya mengusir rasa bosan, bahasnya khusus saat sekolah saja, kalau sekarang sih sudah lain. Pengen nostalgila aja.

Kalau teman-teman saat bosan di jam pelajaran dulu ngapain? Jawabnya gak usah jaim ya, biar saya ada temennya.. Hihi..

PS: 
- Yang masih sekolah jangan ditiru, chatting/ber-sosial media saat guru mengajar itu gak baik *Look who is talking! Palm face.
- Kalau yang baca tulisan ini guru, jadikan bahan introspeksi dan memperketat pengawasan, terutama siswa yang duduk di belakang! Kalau ada istilah jam rawan, ada juga posisi rawan. :D
- Jangan dikira saat menulis ini saya gak terheran-heran dengan kelakuan saya dulu, tadinya hanya nulis yang lucu aja, setelah ngetik yang memalukan/agak nakalpun ikut terpanggil juga dalam ingatan.

Read more

26 Oct 2016

Pentingnya Mengurus Administrasi Kependudukan

Hari ini mencoba memenuhi salah 1 rencana tahunan, bikin passport, pengen bikin saja entah akan kemana, kalau sudah punya trus ada plan mendadak kan plannya bisa terealisasi.


Tapi ternyata segala persiapan 'matang' yang saya bawa ke kantor imigrasi mental oleh perbedaan alamat antara Kartu Keluarga dan KTP, KK saya alamat Kendari, KTP saya beralamat tempat tugas saya dulu, sebuah kabupaten di seberang pulau bernama Raha.

Akibatnya saya harus mengurus banyak hal untuk meluruskan rekam jejak kependudukan saya. Ini kesalahan yang sejak dulu saya sadari tapi tidak segera saya tindak lanjuti. Sudah tahu pindah, tidak mau mengurus surat pindah, berharap urusan akan lurus-lurus saja.

Tidak perlu saya ceritakan detail betapa kelimpungannya saya hari ini, sebut saja saya 'kena batunya'. Beruntung salah seorang kawan menemani saya, jadi panic effect-nya gak all out. LOL

Saya yang dulu seringkali berurusan dengan Kepala Desa ataupun Sekretaris Desa untuk meminta data penduduk tahu ada data yang namanya "penduduk datang" dan "penduduk pergi" keduanya sangat berpengaruh dalam perhitungan jumlah penduduk suatu desa/kelurahan.

Jika tidak melapor, aparat desa/kelurahan tidak akan tahu, jadi data juga tidak akan mengalami perubahan. Data di tingkat "bawah" ini jelas akan mempengaruhi data di atasnya, seperti kecamatan, kabupaten/kota, persebaran penduduk dalam negara, bahkan mempengaruhi data pemilih. Hal yang sering kali kita anggap remeh, tapi sebenarnya sangat penting.

Saya tahu salah tapi tidak saya perbaiki, sejak dulu. Hari ini barulah saya sibuk mengurus administrasi di capil tempat saya tinggal dulu. Merepotkan kawan-kawan di sana, hal yang sebenarnya tidak saya sukai.

Memperbaiki kesalahan, memperbaiki hidup. Begitu harapan saya, maka dari pengalaman saya, rasanya tidak salah jika saya mengingatakan teman-teman yang mungkin pindah kerja atau memang domisilinya berubah karena alasan apapun, sebaiknya mengurus administrasi sesuai prosedur, sejak awal.

Kita tidak tahu akan berurusan dengan apa di kemudian hari, tapi sebaiknya bersiaplah sejak awal, pedulilah.. dan luangkan waktu. :)

Teman-teman, punya pengalaman serupa?

Read more

24 Oct 2016

5 Tempat Wisata Belanja Murah di Surabaya

Hai, tidak terasa sudah hari Senin, cuaca juga tidak menentu. Pagi tadi cuaca cerah sekali, beberapa jam kemudian Kendari sudah diguyur hujan deras. Cuaca tidak menentu seperti ini harus jadi perhatian kita untuk menjaga kesehatan tubuh ya teman-teman.

Di blogpost kali ini, saya ingin bercerita tentang salah satu tempat favorit saya untuk berbelanja, Surabaya! Kenapa Surabaya? Selain karena harganya yang jelas lebih murah dan fashion yang lebih Update dari Kendari, Kota tempat saya tinggal, faktor cuaca cukup mempengaruhi alasan mengapa saya menjadikan Surabaya sebagai tempat favorit untuk berbelanja. Surabaya dan Kendari sama-sama panas! Dan fashion tentu saja akan mengikuti kecenderungan cuaca suatu tempat, kan?

2 kali ke Jawa timur, 2 kali juga saya singgah di Kota pimpinan Ibu Risma ini, tapi baru sekali dengan tujuan belanja. Itupun bingung memilih karena barangnya bagus-bagus dan tentu saja harganya murah.

Nah, kali ini saya ingin berbagi info mengenai tempat yang bisa jadi rujukan wisata belanja murah di Surabaya untuk teman-teman.

1. Pasar Kapasan
Sumber: tokogrosir.my.id

Seperti namanya, pasar kapasan berada di jalan Kapasan, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya. Pasar tradisional yang menjual segala kebutuhan rumah tangga mulai dari sayuran hingga pakaian ini buka pda pukul 8.00 dan tutup pada pukul 16.00.

Pasar ini menerapkan sistem belanja grosiran untuk pakaian (minimal 3 buah) pada setiap transaksinya, pakaian di tempat ini terbilang murah, karenanya seringkali menjadi tujuan belanja terlebih bagi yang ingin menjualnya kembali. Ini cocok banget dengan saya yang tidak hanya suka belanja tapi juga suka berbisnis. LOL.

2. Pusat Grosir Surabaya (PSG)
Pusat Grosir Surabaya adalah wajah baru dari Pasar Turi yang sebelumnya mengalami beberapa kali kebakaran, PSG kemudian dibangun untuk mengakomodir pedagang dari Pasar Turi. Beralamat di Jl. Dupak No.1, Gundih, PSG yang juga disebut Pasar Turi Baru ini letaknya berada di seberang Pasar Turi lama.

Berbeda dengan Pasar Kapasan, PSG ini tidak selengkap pasar Kapasan yang juga menjual Sayur dan buah, tapi barang di PSG ini tentunya dijual dengan harga murah tapi kemungkinan akan sedikit lebih mahal jika membeli satuan/eceran.

3. Jembatan Merah Plaza (JMP)
 Sumber: PariwisataSurabaya.com

Pusat perbelanjaan yang terletak di Jl. Taman Jayengrono NO.2-4 ini dekat dengan tempat bersejarah di Surabaya, yaitu Jembatan Merah. Buka pada pukul 9.00-17.00 setiap hari, JMP menyediakan produk berkualitas mulai dari kain, pakaian, perhiasan dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

4. Darmo Trade Centre (DTC)
Darmo Trade Centre yang dibangun di kawasan Wonokromo ini mempunyai konsep yang lebih unik dari tempat-tempat belanja yang sudah saya sebutkan di atas. DTC ini adalah tempat berbelanja yang menggabungkan konsep belanja tradisional dan juga modern. Jadi dapat ditebak, jenis barang yang di jual di DTC ini tentunya lebih lengkap dibanding tempat belanja lainnya.

5. Pasar Atom dan Pasar Atom Mall
Pasar Atom adalah pasar legendaris di Surabaya, pasar yang berdiri tahun 1972 ini terkenal sebagai sentra penjualan emas. Berbeda dengan tempat-tempat belanja yang sudah saya sebutkan di atas, pasar ini buka lebih siang yaitu pada pukul 10.00 dan tutup pada pukul 17.00.

Pada tahun 2006 Pasar Atom dikembangkan dengan dibuatnya Pasar Atom Mall, tentu saja dengan penataan yang lebih baik dan lebih modern. Pasar ini terletak di Jl. Bunguran no. 45, Kota Surabaya.

***

Nah, itulah kelima tempat belanja murah yang bisa dijadikan tujuan wisata belanja jika berkunjung ke Surabaya. Perlu saya tambahkan tips juga agar pandai-pandailah menawar saat berbelanja dan tetap berhati-hati saat berbelanja, jangan tergiur harga murah tapi lalai menjaga dompet maupun barang berharga lainnya.

Dan untuk menunjang belanja murah teman-teman, tentunya harus diimbangi dengan biaya penginapan yang juga murah. Untuk penginapan atau hotel murah di Surabaya teman-teman bisa booking hotel di Airy Rooms.

Selain murah, Airy Rooms memberikan 7 jaminan fasilitas di setiap kamar, yaitu: AC, TV layar datar, perlengkapan mandi, tempat tidur bersih, shower air hangat, air minum gratis dan juga WiFi gratis. Fasilitas-fasilitas tersebut tentunya perlu untuk memulihkan tenaga setelah lelah berbelanja.

Sumber: airyroom.com

Untuk pemesanan kamar di Airy Roompun gak ribet, selain bisa melakukan pemesanan melalui website, aplikasinya juga tersedia untuk pengguna Android dan iOS. Sedangkan pembayarannya bisa lewat transfer bank dan kartu kredit.


Bagaimana? Sudah siap berbelanja di tempat-tempat yang terkenal murah di atas?

Read more

20 Oct 2016

Perhatikan Doamu



Coba perhatikan
Doa apa yang engkau panjatkan
Saat dibasuhnya buana
Saat hendak berbuka puasa

Coba perhatikan
Doa apa yang engkau rambatkan
Terhembus seiring dengan helaan nafas inginmu
Dalam sepertiga malam dinginmu

Coba perhatikan
Doa mana yang telah dikabulkan
Memenuhi setiap derap kebahagiaanmu
Membuatmu makin mencinta penciptamu

Coba perhatikan lagi
Ada lebih banyak doamu terealisasi
Entah dengan manisnya senyum
Atau kekecewaan yang harus kau kulum

Kendari, Juli 2016
***

Sesungguhnya Allah menjawab setiap doa dengan cara-Nya.
Entah sesuai dengan standar kebahagiaanmu
Atau mungkin dengan kenyataan pahit yang akan berbuah manis nantinya.
Tetaplah berprasangka baik.

"Sesungguhnya Allah berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku."[HR.Turmudzi]

Read more

19 Oct 2016

Keraton Jogja dan Wisata di Sekitarnya.


Tempat pertama yang saya kunjungi untuk berwisata di Jogja adalah Keraton, entah kenapa, sudah 2 kali berlibur tahun ini, wisata sejarah adalah tempat paling awal yang selalu disarankan untuk kami.


Saat tiba kami langsung menuju ke bawah pohon beringin.. Eits.. bukan 2 pohon beringin yang dimitoskan dapat melanggengkan hubungan jika dijalani bersama oleh pasangan ya.. Kami ke warung bakso yang berada tepat di bawah pohon beringin. hihi..

Setelah kenyang, kami akhirnya setuju untuk mengikuti trip yang ditawarkan oleh para pengemudi bentor, dengan 3 tempat singgah dan akan berakhir di Keraton, padahal kami sudah berada tidak jauh dari Keraton.

Jadi saya ceritakan sesuai rute yang diatur oleh para abang becak motor ya...

Pabrik Bakpia 25
Rasanya pengen belanja aja lihat banyak oleh-oleh gini!

Di pabrik ini sulit untuk tidak berbelanja, wangi hangatnya bakpia menyambut bahkan sebelum pengunjung turun dari bentor. Di tempat ini pengunjung bisa melihat langsung pembuatan bakpia oleh para pekerja, masih 1 lokasi dengan pabrik terbuka, ada toko yang menyediakan oleh-oleh, tidak hanya bakpia tapi berbagai jenis oleh-oleh berupa makanan lainnya.

Batik Luwes-Luwes

Seperti juga pabrik bakpia yang kami kunjungi sebelumnya, di tempat ini pengunjung dipebolehkan masuk melihat langsung proses pembuatan batik (bahkan dibuka kursus untuk yang berminat) dan segala tahapannya. Dan tentu saja tersedia bebagai macam pilihan batik di tempat ini. Mulai dari mainan tradisional berukiran batik, kain sampai berbagi jenis pakaian dengan berbagai jenis model untuk pria dan wanita.

Bapaknya kebagian batik cap, yang wanita bikin batik tulis.

Satria Gallery

Di galeri ini terdapat banyak lukisan batik tulis yang dijual, tentunya dengan ukuran dan harga yang beragam, mulai dari Rp.200.000 sampai dengan Rp.2.500.000.


Yang unik dari lukisan ini adalah, lukisan bisa dicuci, tentunya dengan cara mencuci khusus.

Oh ya, kalau ditanyakan berapa biaya bentornya, Rp. 5.000 saja kami sudah sampai ke tempat-tempat di atas. Murah pake banget, pernah dengar cerita tentang harga/tarif yang "ditembak" kan? Alhamdulillah saya gak ngalamin, entah karena Bos yang ngobrol pakai bahasa Jawa atau bagaimana. Tetap khuznudzon, berbaik sangka.

Baca juga: Jogjakarta, Kota Dalam Doa

Keraton Jogja
Di sekitar Keraton (luar apalagi di dalam) akan banyak kita temui orang-orang berpakaian seperti di atas.

Saya sebenarnya bingung harus menulis apa tentang Keraton Jogja, cerita apa yang tidak orang-orang ketahui mengenai tempat yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I ini? Ceritanya sudah banyak, mulai dari sejarah, tata ruang, makna filosofis sampai mitologinya.


Update biaya masuk yang mungkin berubah saja ya.. Biaya karcis yang harus dibayar saat hendak masuk kawasan keraton adalah sebesar Rp. 5.000 + Rp.2.000 untuk izin memotret ataupun merekam video.

Jika ingin menyaksikan upacara Garebek Besar pengelola biasanya akan memasang waktu (tanggal dan jam) di papan dekat loket.

Relief perjuangan Pangeran Mangkubumi

Selebihnya biarkan gambar yang bercerita ya... Banyak spot yang instagram-able dan berkebudayaan banget di sini. ((Berkebudayaan)) ya iyyalah.. emang tempatnya di keraton mah.. :D






Setelah berkeliling selama (kurang-lebih) 1 jam kami akhirnya keluar dari dalam keraton. Di alun-alun kami menyaksikan sudah banyak siswa yang bersiap melakukan karnaval budaya dengan berbagai kostum. Menurut Bos, acara semacam ini sangat sering digelar. Wah.. bagus sekali pikir saya.. sejak usia remaja para siswa dididik untuk dekat dengan budayanya.
***

Oh ya, sebelum sampai di tempat tujuan utama. Kami masih melewati beberapa pedagang di alun-alun utara, jika ingin membeli oleh-oleh berupa kaos atau pernak-pernik lainnya, belilah di tempat ini. Saya dapatkan harga lebih murah dibanding di Malioboro. Pinter-pinter nawar aja sih. :D

Itu aja dulu cerita jalan-jalannya ya.. Kita ketemu lagi di tempat jalan-jalan berikutnya. ;)

Read more

17 Oct 2016

Melihat Lebih Dekat Tim #YukNgaji Berdakwah



Melihat poster talkshow Inspiratif yang akan diadakan #YukNgaji saya bersemangat sekali, langsung buru-buru cari teman untuk hadir, gayung bersambut, yang diajakin pada mau. Belakangan teman-teman kuliah dulu juga tenyata pada mau ikut, sipp.. bakal rame nih!


Qadarullah.. di Hari H teman-teman kebanyakan berhalangan hadir, dan.. tiba-tiba saja asam lambung saya kambuh, karena tidak bisa mendengarkan talkshow dengan tenang, tapi saya yang duduk sambil menahan sakit di dalam masjid akhirnya berjalan keluar mencari apotik di sekitar masjid, cukup jauh. Saat membeli obatnya langsung saya makan, pulang naik ojek kembali ke masjid.

Setibanya di masjid saya pikir sudah bisa duduk tenang, ternyata perut saya mulas dan antrian di kamar mandi cukup panjang. Perfect! setelah masuk saya bahkan sempat terkunci di dalam kamar mandi dan tidak ada orang di luar. Saya sih tenang karena bawa HP, saya pikir, kalau dipakein kekerasan pintunya gak mau kebuka juga baru minta pertolongan. Ternyata pintunya manut setelah "dibentak". Hihi.. Oke.. skip.


Jadi itu alasan panjang saya kenapa tidak membuat judul lebih spesifik saja tentang talkshow inspiratif yang saya ikuti. Karena tidak mengikuti semua rangkaian acara, saya merasa tidak bisa membagikan kembali ilmu yang disampaikan. Terlalu banyak gangguan saat itu.

Jadi saya akan menceritakan garis besarnya saja ya..

Mengenal #YukNGaji

Gaung #YukNgaji di kota yang sedang berkembang seperti Sulawesi Tenggara cukup akrab bagi kami yang beragama Islam. Dengan laman media sosial yang sangat aktif berbagi gambar ataupun kisah inspiratifnya, #YukNgaji cukup sering saya temui di timeline saya.

Dari segi branding, menurut saya #YukNgaji ini berhasil mengambil tempat tersendiri di kalangan remaja yang selama ini mungkin menganggap kegiatan mengaji itu membosankan.

#YukNgaji Berdakwah
Karena menghadiri talkshownya jadi saya membagikan pendapat saya terhadap cara berdakwah tim #YukNgaji secara offline ya. Kalau secara daring di media sosial, yang mengikuti akun-akunnya pasti ngerti bagaimana #YukNgaji mengemas bahan postingannya dengan menarik.

Talkshow kemarin dikemas dengan sangat ringan, terkesan "anak muda banget". Kenapa? Karena tim #YukNgaji bekerja dengan sangat baik dalam mencuri perhatian peserta.

Oke, kalau mau jujur-jujuran yang terkenal mungkin Ustad Felix Siauw ya, tapi ustad lainnya yang ikut memberikan materi tidak kalah bagusnya dalam memaparkan materi, menarik dan gak bikin ngantuk!


Cara memaparkan materinya itu kekinian banget, pake gombalan ala "Bapak kamu.." nyanyian kekinian.. benar-benar masuk dalam dunia anak muda. Yes, kalau saya memahami cara mereka bekerja adalah dengan memasuki dunia anak muda lalu menyebarkan energi-energi positif, jemput bola!

Tidak hanya istilah jemput bola saja, diajakin main bola beneran malah! Kerenn!

Kegiatannya juga tidak monoton mendengarkan saja, peserta juga diajak berinteraksi. Tim #YukNgaji ini pokoknya on the right track to run with young muslim lah..

***

Satu pesan yang saya ingat dari talkshow inspiratif kemarin adalah..

"Tidak ada manusia yang netral, benar-benar berada di tengah, karena kita semua mempunyai kecenderungan." -Ustad Felix Xiauw.


Read more

13 Oct 2016

Kawan Dalam Duka



Tak ada orang yang layak kau sebut kawan
Jika ia berkawan denganmu hanya saat kau menawan
Berbagi tawa dalam suka
Namun alpa saat kau berduka

Tak ada orang yang layak kau sebut kawan
Jika ia hadir saat memanfaatkan keadaan
Jika kau butuh ia menghilang
Terlebih jika ia tengah berutang

Tak ada orang yang layak kau sebut kawan
Jika ia menjerumuskanmu di dalam kubangan
Semangat saat bermaksiat
Namun lesu saat fastabiqul khairat

Tak ada yang lebih pantas kau sebut kawan
Selain pada orang yang terus menemanimu dalam setiap keadaan
Ia disisimu memberi segala tenaga
Sambil mendorongmu dalam setiap doa

Tak ada yang lebih pantas kau sebut kawan
Selain pada dia yang menyanyangimu tanpa batasan
Meninggikanmu saat rendah
Merendahkanmu saat tinggi tak teraih

Kendari, medio 2016

Read more

10 Oct 2016

Blogger Keren Ala Dunia Irly

Blogger keren itu seperti apa sih? Apa yang sudah bisa menghasilkan uang banyak dari blognya? Well.. walaupun harus diakui keberhasilan yang saya sebutkan tadi itu keren, tapi bukan berarti semua harus dinilai dari materi kan?


Tulisannya bermanfaat
Bagi saya, tulisan manapun pasti mempunyai manfaat, gak harus berisi tips atau panduan, pengalaman sehari-hari yang kemudian dituangkan dalam bentuk curhat (atau curhat terselubung) pun pasti mempunyai manfaat.

Pertama-tama, blogger keren itu tulisannya harus bermanfaat bagi dirinya sendiri dulu, tulisan curhat misalnya, selama tidak melayangkan sumpah serapah atau membuka kebun binatang tak berpagar ataupun melukai orang lain dengan tulisannya, maka tulisan itu akan bermanfaat sebagai media penyembuh, entah pembacanya sadar atau tidak.

Dan yang lebih keren lagi kalau tulisan itu tidak hanya bermanfaat bagi si blogger tapi juga pembacanya, pengalaman baik ataupun buruk, akan ada orang yang merasa senasib dan merasa mendapatkan dukungan atau kalaupun tidak setuju akan membuka wawasannya tentang suatu hal yang berbeda dari sudut pandangnya selama ini.

Tidak berhenti belajar
Blogger keren menurut saya adalah yang tidak berhenti belajar, yang aktif nge-blog tentu merasakan pentingnya hal ini. Kita yang dulu cukup puas hanya dengan menulis dan memberi 1 gambar hasil mengambil dari google.

Kemudian belajar menghasilkan gambar sendiri, tidak berhenti disitu, dengan banyaknya aplikasi pendukung typography, kita juga berusaha membuat cover tulisan yang bisa menarik pembaca.

Selesai? Beluumm.. Seiring dengan berkembangnya ilmu kawan-kawan blogger, kita juga dituntut untuk belajar mengimbangi kerennya infografis yang dibuat oleh blogger lain, video bahkan mengarahkan sosial media lain yang kita miliki untuk mendukung kegiatan nge-blog kita.

Karena aktivitas nge-blog itu dinamis, maka kegiatan belajar para blogger juga tidak pernah berhenti. Oh ya, diatas saya tidak mengatakan mengimbangi untuk diartikan negatif ya, silahkan saja kalau mau diabaikan (gak mau ikut-ikutan), tapi belajar dari kemajuan orang lain sesungguhnya adalah sebuah motivasi yang baik untuk belajar.

Mau berbagi ilmu
Dalam proses belajar, tentu kita punya panutan, atau bahkan orang yang kita sasar sebagai orang yang akan mengajari kita. Dan karena kita membicarakan mengenai blogger, tentu saja yang kita sasar atau mintai petunjuk itu juga adalah kawan blogger lainnya, yang kita anggap lebih tahu dari kita.

Blogger seperti inilah yang juga saya sebut keren, yang mau membagi ilmunya saat ditanya maupun tidak ditanyai, membantu dengan sabar, menjawab dengan ramah, meluangkan waktu walaupun sedang sibuk dan tidak membeda-bedakan teman.

Untungnya selama ini saya banyak berteman dengan blogger keren seperti ini, selain tidak berhenti belajar, mereka juga mau membagi ilmunya. Tidak takut sedikitpun akan tersaingi. Kembali ke pembelajar saja lagi, setelah diajarin bisa gak eksekusinya? Oke, ini saya banget. Belajarnya semangat, setelah diajarin bingung lagi. LOL

***

Saya mendefinisikan 3 karakter diatas sebagai kategori blogger keren. Keren itu relatif seperti yang ditulis oleh Mak Diah K dengan tulisan berjudul  Blogger Masa Kini dituntut Keren.

Saya sih masih terus belajar untuk menghasilkan tulisan yang bermanfaat, berharap suatu saat juga bisa membuat infografis atau video-video keren seperti teman-teman blogger lainnya. Jalan menuju keren "tingkat atas" itu masih panjang, tapi karna kita tetap mau belajar, kita keren kok. Saya, kamu, kita! ^^

Selamat menulis, selamat berbagi :)

Read more

3 Oct 2016

Jogjakarta, Kota Dalam Doa

Libur Lebaran Idul Adha tahun ini saya berlebaran di kota kelahiran pimpinan saya, Wonosobo. Entah karena apa, yang jelas saya mendapat ajakan dari Bapak pimpinan dan istrinya. Ya kalau sudah ditanya begitu tentu saja saya mau, apa lagi ini MUNGKIN gratisan. Tapi saya belum yakin waktu itu, sampai akhirnya memastikannya dengan bertanya langsung sebelum penerbangan pulang.


Alhamdulillah. Ini kali kedua saya diberi jalan-jalan gratis oleh Allah, dengan pola yang sama, lewat orang-orang baik, pimpinan dan tentu atas persetujuan istrinya. FYI, pemberi gratisan ini orangnya berbeda.

Baca juga: Bali : Dream Comes True

Yang lebih mengejutkan adalah saya tidak mengetahui bahwa kami harus singgah di Jogja terlebih dahulu sebelum ke Wonosobo. Saya tentu senang karena mengetahui kami akan singgah di Jogja. Jogja adalah kota impian saya yang beberapa bulan lalu telah saya masukkan dalam list perjalanan bahkan sebelumnya sudah nyaris nekat berangkat ke Jogja saat ada liburan yang tidak memerlukan cuti. Tapi akhirnya saya urungkan karena kemungkinan tidak diizinkan bertualang sendiri. :D

Memulai Perjalanan dari Surabaya
Karena alasan pekerjaan, Bapak pimpinan akhirnya memilih penerbangan dari Kendari ke Surabaya, kami sudah dikonfirmasi dan ditanyakan persetujuan sebelumnya, sepertinya Bapak takut kami (saya dan salah seorang teman kantor) merasa tidak nyaman. Saya setuju saja, ini akan menambah pengalaman menurut saya.

Dan benar saja, berkali-kali mencari travel atau bus yang akan berangkat ke Jogja, kami selalu tidak cocok, entah dengan jam keberangkatannya ataupun karena jenis kendaraannya. Kata Bapak, "Semakin kecil jenis kendaraannya maka badan akan lebih capek." Sipp.. saya ngikut!

Kami bahkan sempat ke terminal Purabaya untuk mencari bus, makan dan shalat. Tapi akhirnya menuju ke kantor perwakilan bus Eka Cepat dan Mira. Memang lebih bagus karena jika naik dari kantornya tersebut kami masih bisa memilih tempat, walaupun memang kami dituntut lebih spartan karena harus berebut tempat. Sambil menenteng 2 tas besar saya naik paling depan memilih 4 kursi untuk kami. Sepertinya saya terlatih dengan kerasnya kehidupan penumpang saat harus masuk/turun kapal. LOL

Sepanjang perjalanan saya berusaha memperhatikan pemandangan di jendela, ini kesempatan, kami melewati beberapa kota, walaupun tidak turun minimal saya bisa lihat keadaannya. Hal ini kemudian membuat saya berpikir dan lebih bersimpati lagi terhadap teman-teman dari pulau Jawa yang harus mudik dari Sulawesi lalu kemudian menempuh perjalanan darat lagi untuk sampai ke rumahnya. Well, you'll never really know untill you try, right?


Belum menempuh setengah perjalanan, pengalaman dan empati saya kembali terasah.

Jogja, Excited Tapi Tetap Tak Berharap
Sebenarnya walaupun senang akan singgah di Jogja saya tidak menaruh banyak harapan tentang apa yang akan saya lakukan di Jogja, karena saya tahu bahwa Jogja hanyalah tempat transit saja. Tujuan utama adalah Wonosobo.

Tapi ternyata kami lebih banyak menghabiskan hari di Jogja. Sebelum ke Wonosobo, kami sempat dibawa berjalan-jalan ke Keraton, Tugu, berbelanja dan berkuliner di Malioboro bahkan sebelum berangkat ke Wonosobo untuk lebaran kami singgah di Pasar Beringharjo sekitar 1 jam, yapp.. shopping lagi! LOL

Cerita jalan-jalan ke tempat wisatanya menyusul ya..

Seusai berlebaran di Wonosobo kami harus bermalam lagi di Jogja karena kami mengambil pesawat dari Jogja. Tapi dalam perjalanan pulang dari Wonosobo ke Jogja, kami singgah di Candi Borobudur dan kami dibiarkan mengeksplor daerah itu lalu kemudian pulang bersama-sama menuju ke rumah. Entah Bapak mengambil jalan memutar atau bagaimana.

Hari terakhir di Jogja, pagi hari sebelum ke Bandara kami singgah lagi di Malioboro, saya jadi punya kesempatan untuk membeli oleh-oleh yang mungkin belum cukup, kembali ke rumah lalu kemudian menuju ke bandara. Dalam perjalanan ke bandara kami sempat singgah lagi untuk membeli bakpia atau oleh-oleh lainnya berupa makanan, di sini saya sempat mencari titipan teman yang sayangnya tidak semua bisa saya penuhi karena saya dan Mbak karyawan tokonya juga ternyata tidak mengerti.

***

Beberapa hari di Jogja sangat berkesan, saya sering mendengar bawa Jogja adalah kota yang akan selalu dirindukan orang yang pernah mengunjunginya... And that's true.. Walaupun doa saya terjawab lagi tahun ini dengan cara yang sama-sama sangat nikmat, saya tetap ingin kembali ke Jogja, terlebih rasanya saya belum berwisata alam di Jogja, masih banyak tempat yang harus saya datangi lagi. Insya Allah..

Dan Jogja.. masih menjadi Kota dalam doaku :)

Setelah Shalat Idul Adha

PS: Jazakumullah khairan katsiraan wa jazakumullah ahsanal jaza untuk Bapak Atqo Mardiyanto, Ibu Betty. Anak-anaknya: Mas Ian, Mas Aan dan Aji si bungsu teman perjalanan saya menuju Wonosobo. Terima kasih sudah diterima bergabung berlebaran bersama keluarga besar. ^^

Read more

2 Oct 2016

Hijrah dan Sosial Media

1 Muharram ini sering banget baca kata hijrah.

Salah 1 yang saya pahami dari kata Hijrah adalah perubahan ke arah yang lebih baik, ini tidak dilakukan sendiri, tapi lingkungan juga harus mendukung.


Nah.. di medsos, salah 1 bentuk dukungan terhadap yang sudah berhijrah -misalnya dari yang belum berkerudung sekarang sudah berkerudung (walaupun mungkin belum bisa dikatakan syar'i) - adalah dengan tidak menyebarkan gambar atau video semasa dia belum berhijrah dulu.

Ini mungkin remeh, tapi tidak bagi orang yang sedang belajar/ingin berhijrah tersebut. Apalagi sekarang ada fitur untuk meninjau momen-momen yang pernah kita bagikan bertahun silam. Banyak kenangan yang membuat kita bisa menekan tombol share sambil tersenyum saking bahagianya, lupa ada hak saudara/saudari kita di sana.

Lalu bagaimana kalau ternyata kerudungnya juga lepas pasang? Kembali ke niat lagi, kalau kita niatnya mau mendukung teman/sahabat kita jadi lebih baik, ya jangan dibagikan. Tahan diri untuk membagikan gambar/video tersebut, sebisa mungkin mengingatkan dengan santun sambil mendoakan hijrah mereka bisa lebih baik. Tidak lupa berdoa untuk diri sendiri terlebih dahulu.

Selamat memasuki 1 Muharram 1438 Hijriah, semoga niat baik dan hijrah kita diridhoi Allah, selalu dalam lindungan-Nya dan semakin baik di mata Allah. Aamiin..

Read more
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...