Hari ini mencoba memenuhi salah 1 rencana tahunan, bikin passport, pengen bikin saja entah akan kemana, kalau sudah punya trus ada
plan mendadak kan
plannya bisa terealisasi.
Tapi ternyata segala persiapan 'matang' yang saya bawa ke kantor imigrasi
mental oleh perbedaan alamat antara Kartu Keluarga dan KTP, KK saya alamat Kendari, KTP saya beralamat tempat tugas saya dulu, sebuah kabupaten di seberang pulau bernama Raha.
Akibatnya saya harus mengurus banyak hal untuk meluruskan rekam jejak kependudukan saya. Ini kesalahan yang sejak dulu saya sadari tapi tidak segera saya tindak lanjuti. Sudah tahu pindah, tidak mau mengurus surat pindah, berharap urusan akan lurus-lurus saja.
Tidak perlu saya ceritakan detail betapa kelimpungannya saya hari ini, sebut saja saya 'kena batunya'. Beruntung salah seorang kawan menemani saya, jadi
panic effect-nya gak
all out. LOL
Saya yang dulu seringkali berurusan dengan Kepala Desa ataupun Sekretaris Desa untuk meminta data penduduk tahu ada data yang namanya "penduduk datang" dan "penduduk pergi" keduanya sangat berpengaruh dalam perhitungan jumlah penduduk suatu desa/kelurahan.
Jika tidak melapor, aparat desa/kelurahan tidak akan tahu, jadi data juga tidak akan mengalami perubahan. Data di tingkat "bawah" ini jelas akan mempengaruhi data di atasnya, seperti kecamatan, kabupaten/kota, persebaran penduduk dalam negara, bahkan mempengaruhi data pemilih. Hal yang sering kali kita anggap remeh, tapi sebenarnya sangat penting.
Saya tahu salah tapi tidak saya perbaiki, sejak dulu. Hari ini barulah saya sibuk mengurus administrasi di capil tempat saya tinggal dulu. Merepotkan kawan-kawan di sana, hal yang sebenarnya tidak saya sukai.
Memperbaiki kesalahan, memperbaiki hidup. Begitu harapan saya, maka dari pengalaman saya, rasanya tidak salah jika saya mengingatakan teman-teman yang mungkin pindah kerja atau memang domisilinya berubah karena alasan apapun, sebaiknya mengurus administrasi sesuai prosedur, sejak awal.
Kita tidak tahu akan berurusan dengan apa di kemudian hari, tapi sebaiknya bersiaplah sejak awal, pedulilah.. dan luangkan waktu. :)
Teman-teman, punya pengalaman serupa?
Sumpah ini cerita sama kayak kisah saya bulan april kemaren wahaha.. sampe tak bikin cerita di blog dan skrg cerita itu jd yg paling sering dilihat orang. Mending mba blm punya plan, lah saya 2 minggu mau ke luar negri baru perpanjang KTP, horor pokoknya
ReplyDeleteCkckck.. kebayang puyengnya, pasti udah mikir lama ngurus sana-sininya ya.. Saya juga sampai sekarang masih ngurusin di Kabupaten tempat tugas dulu :D
Deleteaku pernah nih, men-tip-X nama ayahku yang ada di KTPku karena aku sungkan dengan orang2 kelurahan dan kecamatan yang lebih mandang nama ayah daripada aku.. haha. baper.. jadi, agar bisa jadi orang biasa yang dilayani biasa, aku men- tip x nama ayahku.
ReplyDeletenah..ternyata ini merepotkan ke urusan selanjutnya, terutama ketika harus berurusan dengan bank atau sesuatu yang memerlukan KTP... huff.. perlu nunggu 5 tahun lagi buat nama yang asli...
Wah.. itu jadinya ribet banget ya Mba.. Pengalaman berharga banget jadinya ya..
Deleteinimi ini yg bikin pusing org desa/ kelurahan. hahahah.
ReplyDeletepelajaran skali ya buk. apalagi skg jamannya ktp online, apa2 selalu butuh ktp. klo nda cucok, apalagi sdah kepepet, pusingnya bisa smpe tingkat dewa. ckckckkck
DIdapat mi kita sama orang pemerintahan.. hoho.. Maap Buuk :D
DeleteIya, sekarang lagi berusaha dituntaskan. Hihi..
Mestinya langsung mengurus surat pindah untuk perbaikan alamat di identitas ya, Mbak. Beruntung ada kawan yang menemani :)
ReplyDeleteIya, kalau nggak saya bisa panik juga :D
Deletetapi sebetulnya banyak yang malas kalau uirusan ke kelurahan dan kecamatan , bikin sebel apalagi kalau jadinya laamaaaaa banget, sampai berkali2 datang belum juga ada
ReplyDeleteIya, untungnya saya diurusin teman yang berdomisili di Kabupaten sana, kalau saya yang datang cuti sudah habispun belum tentu selesai. :D
Deletejadi pelajaran buatku nih, KTP KK masih jakarta, pdhl dah pindah ke Bogor :-P
ReplyDeleteHuwaa... buruan diberesin Mbak :D
DeleteBenar. Waduh, aku harus segera ngurus juga nih! :D
ReplyDeleteWah.. ada yang belum keurus juga berarti Mbak? :D
DeletePersis kaya saya tuh kejadiannya, cuman kalo sy karna gara2 belum punya eKTP pada waktu itu sehingga pengajuan passport saya ditolak can harus menyelesaikan eKTP nya dulu xoxoxoxo... Jika berkenan berkunjung ke blog atau channel youtube saya ya hehehe...
ReplyDeleteWah.. sekarang beritanya ngurus E-KTP lama, Mas waktu itu cepet ya?
DeleteSudah berkunjung ke blog ya Masnya..
Kadang males banget yah mbak ngurus beginian, bahkan ngurus2 administrasi di kampus aja saya masih suka telat :3
ReplyDeleteHehe.. maslaahnya mau gak mau harus ngurus, kan butuh :D
Deletesaya pernah menunda-nunda bikin KK, Mbak :D
ReplyDeleteGapapa Mbak, asal bukan berkeluarganya yang ditunda #Eh :D
Deletewah kalau urusan imigrasi aku langsung urus mbak, soalnya buat semuanya kepake
ReplyDeleteIya, ini mau dituntasin biar ga ada sangkut paut lagi. Insya Allah..
DeleteKalau saya waktu itu sih gara-gara di KK, jenis kelamin berbeda. Saya baru sadar pas mau apply ke imigrasi. Berdasarkan informasi dari pihak imigrasi, daripada ke depannya salah, mending KK y diperbaiki dulu katanya. Entahlah kesalahannya dimana. Padahal di KK lama, sebelum perubahan udah bener tuh datanya. Jadi deh ngurus lagi KK. Xixixi.
ReplyDeleteWah.. Iya, pelajaran penting nih, kalau terima dari yang mengurus harus dicek lagi, apalagi hanya 1 huruf begitu bisa mengecoh mata >,<
DeleteNama di KTP salah. Dulu pernah nembak KTP. Alhasil pasport ikut nama KTP yang salah. Runyam
ReplyDeleteWah.. itulah Mbak, memang ada masanya kita bakalan tobat. Pasti udah gak mau lagi urus-urus lewat tembakan ya :D
DeleteSaya juga ngurus pindah domisili, Mbak. Agak rempong ya. Tapi Alhamdulillah udah beres. Waktu mau bikin paspor suami saya mengubah KK dan KTP juga karena nama di KTP beda satu huruf dengan di akte kelahiran. Repooot deh...
ReplyDeleteYa ampuunn.. 1 huruf aja ya.. tapi gimana lagi, memang sudah peraturan kan ya..
DeleteJadi sudah beresmi sekarang? Syukurlah, sa kira harus ke kampung Neneknya Faraz lagi.:D
ReplyDeleteAnyway klo sdh jadi passport nya kabari nah, sapa tau bs stempel bareng passport sama2, sdh 3thn passportku nganggur, sisa 2thn lg masa aktifnya baru 1 lembar distempelnya ehh apa 2 ya waktu itu halan2 bareng Sista Ririn :D
Belum dooong.. hihi..
DeleteTeman hari ini sepertinya baru mau urus ke Capil.
Baeklah.. berkabar saja, kadang saya juga suka dadakan soalnya :D
Padahal dari pemerintah pusat sendiri digratiskan, tapi tetap aja ada administrasi liar
ReplyDelete