3 Aug 2017

[Puisi] Aku Rindu

Sudah lama kamis puitis kosong, memang sudah lama juga saya tidak menulis puisi lagi. Giliran menulis yang rada mewek. Tapi gapapa sih, meweknya kan ke suami. Haha..

Oh iya, seperti biasa puisinya tidak memperhatikan kaidah penulisan puisi yang baik dan benar (emang gimana?) hanya memperhatikan kaidah perasaan yang baper. Hihi.. Tapi jangan dibilang baperanlah, soalnya modal buat nulis puisi emang mesti diselami dalam-dalam perasaannya hingga ke tingkat baper. Jadinya ya seperti puisi yang satu ini. :D


Aku rindu
Kau lelah
Aku bercanda
Kau anggap serius

Aku rindu
Kau rindu
Aku tak mengucap
Tapi ingin bermanja

Aku rindu
Kau jauh
Aku menangis
Kau tak tahu

Aku rindu
Sudah keteriakkan kata itu sejak tadi
Lewat dering teleponku
Lewat manjaku yang melebihi bocah

Aku rindu
Sayang kau tak tahu
Tapi aku tahu diri
Aku salah merindumu

Percuma saja teriakku itu
Ia tak lantang terdengar
Rinduku hanya menggaung di dadaku
Penuh menyiksa

Aku salah merindumu
Entah kenapa aku malu mengucap rindu
Mungkin kau tak lagi percaya
Karna seringkali kuhela ia bagikan nafas

Hari hari
Setiap hari
Disetiap percakapan
Disetiap kudengar suaramu

Aku rindu...

280717 22:31PM

Ehm.. Umumnya perempuan (laki-laki juga gak sih?) susah bilang sesuatu secara langsung. Misalnya kangen, gak bilang kangen tapi tiba-tiba manjanya minta ampun, giliran gak dapat respon yang diinginkan ngambek. Ntar-Ntar..Saya gitu gak sih, Bang? :D

Baca juga : Imam Untukku

Tapi kalau udah ngomong kangen dan masih aja dicuekin gimana?

Duuhh.. itu emang suami emak-emak yang gak pekaaa.. atau gak denger? Atau gak baca? haha.. Susahlah ya kalau udah urusan komunikasi begini, urusan rindu macam begini. Yang Long Distance Marriage biasanya sih bisa mengerti perkara begini, yang bisa mengerti rindu macem ni tuh menyayat hati. Halah.. LOL

Siapa saja nih yang LDM? Yakin banget saya gak sendiri. Dibikin komunitas juga bisa. :D

5 comments:

  1. Bogoshipoo...
    Bener aah...kadang suami ga peka kalau kita rindu.

    Aku gak LDM, mba. Tapi lumayan sering ditinggal keluar kota.

    Suka nelponin, tapi lebih sering ngomong sama anaknya. Wkkwkk..

    Rinduku berat dan mendalam-lah kalo uda gini.

    ReplyDelete
  2. Bagus puisinya mba, tapi saya stuju bahwa laki-laki adalah makhluk yang nggak peka haha. Sampai-sampai kudu ditanya dulu "kamu kangen aku nggak sih?" *lol

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau saya sih bilang aja, kalau gak direspon baru ngambek.. Haha :p

      Delete
  3. Jadi rindu sama orang tua mbak setelah membaca puisinya. Keren...

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...