Di postingan yang lalu saya janji akan menuliskan tips berburu oleh-oleh di Bali, berdasarkan pengalaman saya tentunya. Secara umum sih banyak hal yang sama tapi memang ada tips dari teman warga asli Bali yang memberi tips dan benar-benar terasa sekali manfaat tipsnya. Yuk kita mulai
cerita belanja saya.
Di mana-mana belanja di pasar akan lebih murah, apalagi kalau pembelinya pandai menawar
seperti saya. Jadi jika berkesempatan untuk ke pasar, mending ke pasar saja cari oleh-olehnya. Karena bisa dipastikan jika belanja di tempat wisata atau toko oleh-oleh, harganya sudah akan naik, maklum, pedagang juga harus bayar sewa ruko, pajak dan lain-lain yang mungkin lebih mahal dari pedagang di pasar.
Nah.. kebetulan
saat di Bali saya sempat ke 2 pasar di daerah Sukawati di 2 waktu yang jauh berbeda.
Pasar Seni Sukowati
Di pasar ini saya datang pagi, kurang lebih pukul 9.30. Pasar masih sepi oleh pengunjung, para pedagang belum lama selesai menata dagangannya, ada juga yang masih sembahyang. Pagi banget ya ke pasarnya? Justru inilah yang menjadi tips dari teman saya. Datang pagi biar gak gerah belanjanya, sekaligus menjadi pembeli pertama, kalau istilah pedagangnya: penglaris atau pecah telur. Jika pandai menawar harga, di jamin akan dapat harga yang sangat miring. Karena pantang bagi mereka untuk membiarkan pembeli tanpa membungkus satupun barang dagangannya. Dan IMHO kepercayaan mereka itulah yang mendorong mereka gigih menawarkan barang dagangannya. Yup.. seperti yang saya ceritakan di
Bali Dream Comes True.
Happy shopping :D
Selain datang lebih pagi, belilah dengan jumlah yang lebih banyak, toh untuk oleh-oleh juga kan ya? Jadi walaupun akan banyak jenis dan kualitas pakaian, sarung, mukena, aksesoris dan lain-lain. Belilah yang sejenis dan berjumlah lebih dari 1, karena di manapun pedagang akan mempertimbangkan jumlah barang yang akan ditawar pembeli.
Pasar Seni Guwang Sukawati
Nah.. di pasar ini saya datang sore, sekitar pukul 4, saat itu hujan dan banyak bus rombongan turis lokal maupun
interlokal turis mancanegara. Harga barang pada dasarnya sama dengan Pasar Seni Sukawati, hanya saja saya merasakan pedagangnya berani sedikit jutek ke pembeli, suara-suara lembut yang saya dengarkan di pagi hari sudah hilang dan mulai menggambarkan kerasnya kehidupan. Bhahaha...
Oh ya.. yang menjadi perbedaan adalah kebanyakan rombongan dengan bus-bus wisata akan diantar ke pasar ini. Kenapa? Karena kendaraan-kendaraan besar itu lebih mudah untuk masuk ke pasar Seni Guwang Sukawati ini.
***
Tadi sudah berburu oleh-oleh barang, sekarang kita berburu oleh-oleh makanan.
Jalan Nangka Selatan Denpasar
Pie Susu adalah salah 1 oleh-oleh makanan yang cukup intens saya lihat promonya di internet. Tidak heran; rasanya enak, kemasannya simpel dan termasuk golongan oleh-oleh yang murah meriah. Dan Jl. Nangka adalah surga belanja untuk pie susu.
Toko pie susu yang pertama saya singgahi adalah pie susu asli en*k, saya lihat belum ada label halalnya, sempat berpikir juga, alah.. makanan begini, apanya yang bikin kita harus bela-belain cari label halal sih? Cuma tepung + air + susu ini. Ey.. salah.. jika menggunakan rum jatuhnya gak halal juga.
Saya putuskan untuk bertanya pada seorang ibu di meja kasir (entah ibu ini posisinya apa di toko itu), karena nanya: "ini halal apa nggak" bisa jadi dianggap kasar oleh pihak toko, saya memperhalus pertanyaan dengan menanyakan apa pie susu ini menggunakan rum atau tidak. Jawabnya gak tahu dan agak sedikit jutek.. oke fix.. bayar duit parkir terus cari toko lain.
Saya akhirnya memutuskan ke pie susu Dhian yang sepengetahuan saya sudah memiliki label halal. Padahal sebelumnya saya juga melewati beberapa toko pie susu. Dan.. setelah bertanya harga satuan dan per kemasan dos (ada yang isi 9, 10, 25 dan 50), harganya memang lebih murah. OKESIP! :D
Di toko-toko ini juga banyak variasi makanan lain, hanya saja saya lebih fokus untuk membeli pie susu saja. Intinya untuk makanan, untuk kita yang muslim memang harus lebih hati-hati. Untuk teman-teman non muslim oleh-olehnya tentu bisa lebih beragam.
***
Teman-teman mau kasih tambahan? Yuk share di kolom komentar^^
saya beli oleh2 Bali di Pasar Krishna :)
ReplyDeleteaku dulu beli oleh2nya di sukowati,belum pernah beli pie susu..penasaran bangett
ReplyDeleteeh saya teh udah polow blog ini teh ya.
ReplyDeletee hiya terimakasih tips berburu oleh-oleh nya, kalau bisa ada nggak tips berburu bule..?
Kemarin adik saya pulang dari Bali. Gak bawa oleh-oleh :( Duh sedihnya. Katanya gak sempat mampir ke Sukowati
ReplyDeletepasar sukowati memang terkenal sebagai pasar untuk membeli oleh-oleh yah Mbak Irly :)
ReplyDeleteBelum pernah ke Bali, jd ndk bisa tambahkan :D
ReplyDeleteAnyway, noted ini tipsnya. Wlo ntah kapan bs dolan ke Bali, huawaawaawww
Tips yg bagus nih, sayang pas dulu sy ke Bali belum tau tipsnya XD Tapi boleh juga untuk dijadikan referensi bila suatu saat sy kembali ke sana ^^
ReplyDeleteBerkunjung ke blog saya ya http://bit.ly/ayomaubertanya dan tinggalkan jejak/komen di sana agar suatu saat sy dapat berkunjung kembali dan membaca tulisannya
belum pernah maen ke bali :(
ReplyDeleteyang aku tau cuma pasar sukowati aja, tempat-tempat yg mba sebutin lainnya ga tau heheheheh, asik jadi banyak referensi
ReplyDeleteBelum pernah ke bali tapi udah dapet oleh-oleh baju batik yang di beli orang tua di pasar sukowati. Ah, jadi pengen pergi liburan ke bali. :D
ReplyDeletepie susu DIAN juga favorit aku..
ReplyDeleteenak banget ya
di Bali memang paling mantap untuk belanja,., dan aku jadi lapar membaca tentang pie susunya :") aku susah menawar sehingga sering kalah debat sama pedagang hahah harus berguru sama kakak nih XD
ReplyDeletePernah ke pasar sukowati juga pas study tour SMA tapi cuma gigit jari karena isi dompet di kekep buat shopping di Joger :D
ReplyDeleteEmang sepertinya kalau cari oleh-oleh di bali ya di pasar sukowati
ReplyDeletebelum pernah kebali. tapi tau tentang bali gapapa kan :D, btw makasih informasinya ..
ReplyDeleteKalo keluargaku dari bali pasti deh bawanya tuh pie susu paling banyaaaaak, enak!
ReplyDeleteSalam,
Shera.
Keluargaku tiap ke bali pasti paling banyak pie susu yang dibawa, hehehehe, enak.
ReplyDeleteSalam,
Shera.
Akhirnya ketemu juga yang dicari-cari buat oleh-oleh khas daerah..thank's kak infonya.
ReplyDelete