Kamis pagi, telepon berdering meminta kami bersiap untuk ke Bokori, keluarga besar, bahkan teman-teman Mama juga bersiap untuk ikut ke Bokori, dengan keluarganya masing-masing, dengan persediaan makanan dari rumah masing-masing, sudah masak ataupun masih mentah.
Cuaca cukup terik saat kami tiba di jembatan penyeberangan, rombongan kami banyak, barang yang dibawapun tidak kalah banyak. Sepupu saya sempat berkelakar "Kita pindah rumah ya?" saking banyaknya barang yang dibawa; garam, cabe, sayuran, peralatan makan, galon, ikan sampai kompor dan tabung gas. Kami siap berwisata, menikmati pantai dengan makanan hangat yang dimakan bersama. PIKNIK! ^^
Bokori, pulau yang beberapa tahun terakhir mulai naik pamor lagi setelah sempat ditinggalkan oleh warga dan wisatawan, yang saya dengar dulu pulau ini akan tenggelam, warga keluar dari pulau dan wisatawan semakin jarang berkunjung. Saya sendiri kembali menyeberang ke pulau tersebut akhir tahun lalu, jadi ini kunjungan kedua setelah "make over" dan dipulihkannya nama baik Pulau Bokori. Semuanya dimulai saat pemda mengadakan acara pergantian tahun di pulau tersebut. Pulau Bokori kembali menjadi destinasi wisata. Semoga bisa mengangkat kondisi perekonomian warga di sekitar pulau.
Penyeberangan ke Pulau Bokori tersedia nyaris di sepanjang jalan Kampung Bajo Mekar, hampir setiap rumah menyediakan jasa penyeberangan ke Pulau Bokori, biayanya sendiri terbilang murah, Rp. 30.000/orang (pergi dan pulang).
Bahkan dari hasil berbincang-bincang dengan petugas kebersihan pulau, pembangunan di Pulau Bokori terus digenjot juga untuk mempersiapkan kegiatan di bulan Agustus nanti. Bokori boleh dibilang sedang menjadi kesayangan pemerintah provinsi, banyak kegiatan berskala nasional bahkan internasional diarahkan ke pulau ini walau hanya sekedar kegiatan makan malam. (Para raja dijamu makan malam di pulau ini saat Festival Keraton tahun lalu).
Tidak terasa waktu berlalu cepat di Bokori, Setelah membersihkan kembali fasilitas yang kami pakai, kamipun pulang dan sampai di rumah tepat saat adzan Maghrib, rumah kami pindah ke kota lagi. LOL
Fasilitas:
1. Cottage (berbayar).
2. Gazebo (Dalam tahap penyelesaian, kemungkinan berbayar).
3. WC Umum dengan air tawar (berbayar).
4. Lapangan Voli (tanpa net).
5. Track untuk pejalan kaki, pesepeda dan jogging.
6. Tempat membakar ikan.
Tips:
1. Menyeberanglah dalam rombongan, semakin banyak orang biaya penyeberangan bisa lebih murah hingga Rp.25.000/orang dengan menggunakan katinting (perahu kecil bermesin)
2. Bawa bekal akan lebih baik, hanya ada 1 penjual di dalam pulau (kecuali jika ada even tertentu).
3. Membawa uang lebih akan lebih baik, mengingat segala hajat "ke belakang" bahkan sekedar ganti pakaian dan membilas tubuh dengan air tawarpun punya tarif sendiri di WC umum.
4. Hubungi kantor pengelola di depan dermaga jika ingin menggunakan fasilitas seperti cottage (mungkin juga gazebo).
5. Jika menyukai snorkeling kamu bisa membawa peralatan untuk menikmati pemandangan bawah laut.
6. Tetap waspada terhadap bulu babi, jangan sampai terinjak dan merusak liburanmu.
7. Selalu berdayakan tempat sampah yang disediakan, kalau tidak mau repot buang sampah, kantongi sampahnya sampai ke rumah. #BuangSampahJanganNyampah
(Mereka digaji, tapi tetap saja kita tidak punya hak mengotori pulau)
duh foto2nya, bikin mupeng...
ReplyDeleteYuk.. main ke Bokori ^^
Deleteindahnya Indonesiaku, selalu suka lihat alam indonesia dari para blogger
ReplyDeleteSalah satu tugas blogger menceritakan keindahan alam di daerahnya kan Mak?^^
Deletekapan ya bisa ke sana? mupeng lihat pemandangannya yang bagus
ReplyDeleteYuk, diagendakan ^^
Deletejadi ini pulaunya ada di tengah laut kah say? baru dengar nama pulaunya..
ReplyDeleteIya Mama Wahyu.. sudah lama lho Bokori ini. :)
DeleteHuaaaa, belum pernah kesana. Hmm, bagus kayaknya diii sesekali arisan disana #eehh
ReplyDeleteAyok miii... dengan para bocah, bocahnya kalian main air, kalian berjemur jaga mereka, saya ngemil di cottage! Sipp!! Haha
DeleteAh...masih bagus.. Dsn terjangkau.. Tapi jauh ya..
ReplyDeleteSemoga ngga tenggelam itu pulau bokori..
Iya, sudah jadi salah satu destinasi wisata (lagi). ^^
DeleteDuh pantainyaaa, cantik bangeeeetttt. Pasirnya putiiihhh. Sayangnya jauh di sulawesi. Hihihiii. Makasi infonya ya maaaak :D
ReplyDeleteSama-sama..
DeleteSaya ceritain duluan, kali aja suatu hari bisa ke sini kan? ^^
Wah masih alami banget sepertinya ini pulau.
ReplyDeletejika camp izin berapa ia mbak?
Alami banget sih nggak, tapi masih bersih (semoga terus begitu).
DeleteWah, saya belum pernah menanyakan biaya camp di sana, next time kalau ke sana lagi Insya Allah saya tanyakan dan update jawabannya di kometar ya.. ^^
bagaimana bisa pulau seindah dengan pasir putihnya bisa diabaikan ya...kemana dinas pariwisatanya atuh?
ReplyDeletepada tidur kali mah ya?
Mmm.. baca sampai tuntas ga Mang? ^^
Deletejarang jarang ada wc umum gratis hihi
ReplyDeletewah bole ni buat agenda halan halan klo ke pulau seberang
Hayo halan-halannn! ^^
Deletesulawesi bukan melulu tentang losari, atau pun bunaken. tapi juga bokori... sulawesi keren.
ReplyDeleteYuppp!! Kapan maen ke sini Jev?
DeleteSudut lain Sulawesi Tenggara yang indah, semoga selalu mendapat perhatian dan menjadi tujuan wisata yang menarik ya mbak Ir :)
ReplyDeleteAamiin ^^
Deletebagaimana bisa pulau seindah dengan pasir putihnya bisa diabaikan ya...kemana dinas pariwisatanya atuh?
ReplyDeleteDulu ditinggalkan kan (mungkin) hanya karena isi pulaunya akan tenggelam.. Sekarang mah pemda getol promosiin pulau ini. :)
Delete