28 Jul 2016

Keranda Imajiner

Saat tawa menyapa
Bahagia membumi
Tak sedikitpun tersungging senyum di bibirmu
Tak ada alasan bahkan untuk tersenyum katamu

Lalu sedih datang bertemankan perih
Menghujani setiap hati orang yang peka
Kau tak jua mengernyitkan dahi
Tak ada alasan untuk bersedih katamu

Duniamu tak terjangkau
Kau tak membumi
Tidak pula melangit
Kau menggantung tak ingin menyatu

Kucoba mengulurkan tangan
Bahkan hati untuk menolongmu
Tapi kau tak bergeming
Kau cinta dan merasa pantas berada di situ

Di keranda imajiner yang kau cipta
Yang kau bangun diatas angin
Tak terjangkau makhluk bumi
Menunggu sapaan makhluk langit

Kau sebenarnya hanya butuh lompat
Untuk memulai hubunganmu dengan makhluk bumi
Kau sebenarnya hanya perlu mencari landasan berupa jurang
Agar tak lelah menunggu makhluk langit

Tapi kau takut
Terlalu takut bahkan untuk sekedar berbahagia
Padahal kau menahanku
Meminta waktuku

Kaupun melepaskan semuanya
Termasuk tanganku yang mengulur padamu
Aku tak terluka, semua sudah ku ukur
Tapi tidak dengan makhluk bumi yang menyaksikan kita

Kau duduk tergugu di keranda imajiner
Menunggu Mikail menjemputmu sambil bersajak
Kau lupa melihat ke bawah
Banyak hal yang kau sebabkan dibawah keranda imajinermu


April 2016 

2 comments:

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...