3 Oct 2016

Jogjakarta, Kota Dalam Doa

Libur Lebaran Idul Adha tahun ini saya berlebaran di kota kelahiran pimpinan saya, Wonosobo. Entah karena apa, yang jelas saya mendapat ajakan dari Bapak pimpinan dan istrinya. Ya kalau sudah ditanya begitu tentu saja saya mau, apa lagi ini MUNGKIN gratisan. Tapi saya belum yakin waktu itu, sampai akhirnya memastikannya dengan bertanya langsung sebelum penerbangan pulang.


Alhamdulillah. Ini kali kedua saya diberi jalan-jalan gratis oleh Allah, dengan pola yang sama, lewat orang-orang baik, pimpinan dan tentu atas persetujuan istrinya. FYI, pemberi gratisan ini orangnya berbeda.

Baca juga: Bali : Dream Comes True

Yang lebih mengejutkan adalah saya tidak mengetahui bahwa kami harus singgah di Jogja terlebih dahulu sebelum ke Wonosobo. Saya tentu senang karena mengetahui kami akan singgah di Jogja. Jogja adalah kota impian saya yang beberapa bulan lalu telah saya masukkan dalam list perjalanan bahkan sebelumnya sudah nyaris nekat berangkat ke Jogja saat ada liburan yang tidak memerlukan cuti. Tapi akhirnya saya urungkan karena kemungkinan tidak diizinkan bertualang sendiri. :D

Memulai Perjalanan dari Surabaya
Karena alasan pekerjaan, Bapak pimpinan akhirnya memilih penerbangan dari Kendari ke Surabaya, kami sudah dikonfirmasi dan ditanyakan persetujuan sebelumnya, sepertinya Bapak takut kami (saya dan salah seorang teman kantor) merasa tidak nyaman. Saya setuju saja, ini akan menambah pengalaman menurut saya.

Dan benar saja, berkali-kali mencari travel atau bus yang akan berangkat ke Jogja, kami selalu tidak cocok, entah dengan jam keberangkatannya ataupun karena jenis kendaraannya. Kata Bapak, "Semakin kecil jenis kendaraannya maka badan akan lebih capek." Sipp.. saya ngikut!

Kami bahkan sempat ke terminal Purabaya untuk mencari bus, makan dan shalat. Tapi akhirnya menuju ke kantor perwakilan bus Eka Cepat dan Mira. Memang lebih bagus karena jika naik dari kantornya tersebut kami masih bisa memilih tempat, walaupun memang kami dituntut lebih spartan karena harus berebut tempat. Sambil menenteng 2 tas besar saya naik paling depan memilih 4 kursi untuk kami. Sepertinya saya terlatih dengan kerasnya kehidupan penumpang saat harus masuk/turun kapal. LOL

Sepanjang perjalanan saya berusaha memperhatikan pemandangan di jendela, ini kesempatan, kami melewati beberapa kota, walaupun tidak turun minimal saya bisa lihat keadaannya. Hal ini kemudian membuat saya berpikir dan lebih bersimpati lagi terhadap teman-teman dari pulau Jawa yang harus mudik dari Sulawesi lalu kemudian menempuh perjalanan darat lagi untuk sampai ke rumahnya. Well, you'll never really know untill you try, right?


Belum menempuh setengah perjalanan, pengalaman dan empati saya kembali terasah.

Jogja, Excited Tapi Tetap Tak Berharap
Sebenarnya walaupun senang akan singgah di Jogja saya tidak menaruh banyak harapan tentang apa yang akan saya lakukan di Jogja, karena saya tahu bahwa Jogja hanyalah tempat transit saja. Tujuan utama adalah Wonosobo.

Tapi ternyata kami lebih banyak menghabiskan hari di Jogja. Sebelum ke Wonosobo, kami sempat dibawa berjalan-jalan ke Keraton, Tugu, berbelanja dan berkuliner di Malioboro bahkan sebelum berangkat ke Wonosobo untuk lebaran kami singgah di Pasar Beringharjo sekitar 1 jam, yapp.. shopping lagi! LOL

Cerita jalan-jalan ke tempat wisatanya menyusul ya..

Seusai berlebaran di Wonosobo kami harus bermalam lagi di Jogja karena kami mengambil pesawat dari Jogja. Tapi dalam perjalanan pulang dari Wonosobo ke Jogja, kami singgah di Candi Borobudur dan kami dibiarkan mengeksplor daerah itu lalu kemudian pulang bersama-sama menuju ke rumah. Entah Bapak mengambil jalan memutar atau bagaimana.

Hari terakhir di Jogja, pagi hari sebelum ke Bandara kami singgah lagi di Malioboro, saya jadi punya kesempatan untuk membeli oleh-oleh yang mungkin belum cukup, kembali ke rumah lalu kemudian menuju ke bandara. Dalam perjalanan ke bandara kami sempat singgah lagi untuk membeli bakpia atau oleh-oleh lainnya berupa makanan, di sini saya sempat mencari titipan teman yang sayangnya tidak semua bisa saya penuhi karena saya dan Mbak karyawan tokonya juga ternyata tidak mengerti.

***

Beberapa hari di Jogja sangat berkesan, saya sering mendengar bawa Jogja adalah kota yang akan selalu dirindukan orang yang pernah mengunjunginya... And that's true.. Walaupun doa saya terjawab lagi tahun ini dengan cara yang sama-sama sangat nikmat, saya tetap ingin kembali ke Jogja, terlebih rasanya saya belum berwisata alam di Jogja, masih banyak tempat yang harus saya datangi lagi. Insya Allah..

Dan Jogja.. masih menjadi Kota dalam doaku :)

Setelah Shalat Idul Adha

PS: Jazakumullah khairan katsiraan wa jazakumullah ahsanal jaza untuk Bapak Atqo Mardiyanto, Ibu Betty. Anak-anaknya: Mas Ian, Mas Aan dan Aji si bungsu teman perjalanan saya menuju Wonosobo. Terima kasih sudah diterima bergabung berlebaran bersama keluarga besar. ^^

20 comments:

  1. Kangen Yogya. Terakhir ke Yogya thn 2009, pasti bnyk banget yg berubah....

    ReplyDelete
  2. Loh foto berjenggot kok gak di publish? :p. #kabuuuuuur. ;D. Ini cerita belum selesai kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum Rin, udah ditulis tuh diatas masih bakal lanjut.. :)

      Delete
  3. Huaaaaa Jogja, kota yang selalu dirindukan. Terakhir ke sana tahun 2011. Pengen ke sana lagi bareng keluarga dan anak-anak. Semoga ada waktu dan rezekinya. :)

    ReplyDelete
  4. joja emang selalu nganenin, banyak pelajarnya, seneng deh liatnya,, apalagi klo pas naik busway.. hee
    btw..itu gambar bis yang selalu aku tumpangin mira bus.. tujuan mospati jogja..

    ReplyDelete
  5. Alhamdulillah, rejeki memang ndk kmana ya Dear :)
    jadi pengen ke Jogja lagiii..

    ReplyDelete
  6. jogja itu istimewaaa, terlalu nyaman untuk ditinggalkan , i likeee jogjaaa i like u jugaaa , u blog maksudnya :') , mampir ke kost kuuuuu :((((

    ReplyDelete
  7. kapan saya bisa ke Jogja lagi di??? pengen banget bisa jalan-jalan lagi kesana

    ReplyDelete
  8. jadi kangen rumah nih setelah baca mbak, hehe..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...