19 Oct 2016

Keraton Jogja dan Wisata di Sekitarnya.


Tempat pertama yang saya kunjungi untuk berwisata di Jogja adalah Keraton, entah kenapa, sudah 2 kali berlibur tahun ini, wisata sejarah adalah tempat paling awal yang selalu disarankan untuk kami.


Saat tiba kami langsung menuju ke bawah pohon beringin.. Eits.. bukan 2 pohon beringin yang dimitoskan dapat melanggengkan hubungan jika dijalani bersama oleh pasangan ya.. Kami ke warung bakso yang berada tepat di bawah pohon beringin. hihi..

Setelah kenyang, kami akhirnya setuju untuk mengikuti trip yang ditawarkan oleh para pengemudi bentor, dengan 3 tempat singgah dan akan berakhir di Keraton, padahal kami sudah berada tidak jauh dari Keraton.

Jadi saya ceritakan sesuai rute yang diatur oleh para abang becak motor ya...

Pabrik Bakpia 25
Rasanya pengen belanja aja lihat banyak oleh-oleh gini!

Di pabrik ini sulit untuk tidak berbelanja, wangi hangatnya bakpia menyambut bahkan sebelum pengunjung turun dari bentor. Di tempat ini pengunjung bisa melihat langsung pembuatan bakpia oleh para pekerja, masih 1 lokasi dengan pabrik terbuka, ada toko yang menyediakan oleh-oleh, tidak hanya bakpia tapi berbagai jenis oleh-oleh berupa makanan lainnya.

Batik Luwes-Luwes

Seperti juga pabrik bakpia yang kami kunjungi sebelumnya, di tempat ini pengunjung dipebolehkan masuk melihat langsung proses pembuatan batik (bahkan dibuka kursus untuk yang berminat) dan segala tahapannya. Dan tentu saja tersedia bebagai macam pilihan batik di tempat ini. Mulai dari mainan tradisional berukiran batik, kain sampai berbagi jenis pakaian dengan berbagai jenis model untuk pria dan wanita.

Bapaknya kebagian batik cap, yang wanita bikin batik tulis.

Satria Gallery

Di galeri ini terdapat banyak lukisan batik tulis yang dijual, tentunya dengan ukuran dan harga yang beragam, mulai dari Rp.200.000 sampai dengan Rp.2.500.000.


Yang unik dari lukisan ini adalah, lukisan bisa dicuci, tentunya dengan cara mencuci khusus.

Oh ya, kalau ditanyakan berapa biaya bentornya, Rp. 5.000 saja kami sudah sampai ke tempat-tempat di atas. Murah pake banget, pernah dengar cerita tentang harga/tarif yang "ditembak" kan? Alhamdulillah saya gak ngalamin, entah karena Bos yang ngobrol pakai bahasa Jawa atau bagaimana. Tetap khuznudzon, berbaik sangka.

Baca juga: Jogjakarta, Kota Dalam Doa

Keraton Jogja
Di sekitar Keraton (luar apalagi di dalam) akan banyak kita temui orang-orang berpakaian seperti di atas.

Saya sebenarnya bingung harus menulis apa tentang Keraton Jogja, cerita apa yang tidak orang-orang ketahui mengenai tempat yang didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I ini? Ceritanya sudah banyak, mulai dari sejarah, tata ruang, makna filosofis sampai mitologinya.


Update biaya masuk yang mungkin berubah saja ya.. Biaya karcis yang harus dibayar saat hendak masuk kawasan keraton adalah sebesar Rp. 5.000 + Rp.2.000 untuk izin memotret ataupun merekam video.

Jika ingin menyaksikan upacara Garebek Besar pengelola biasanya akan memasang waktu (tanggal dan jam) di papan dekat loket.

Relief perjuangan Pangeran Mangkubumi

Selebihnya biarkan gambar yang bercerita ya... Banyak spot yang instagram-able dan berkebudayaan banget di sini. ((Berkebudayaan)) ya iyyalah.. emang tempatnya di keraton mah.. :D






Setelah berkeliling selama (kurang-lebih) 1 jam kami akhirnya keluar dari dalam keraton. Di alun-alun kami menyaksikan sudah banyak siswa yang bersiap melakukan karnaval budaya dengan berbagai kostum. Menurut Bos, acara semacam ini sangat sering digelar. Wah.. bagus sekali pikir saya.. sejak usia remaja para siswa dididik untuk dekat dengan budayanya.
***

Oh ya, sebelum sampai di tempat tujuan utama. Kami masih melewati beberapa pedagang di alun-alun utara, jika ingin membeli oleh-oleh berupa kaos atau pernak-pernik lainnya, belilah di tempat ini. Saya dapatkan harga lebih murah dibanding di Malioboro. Pinter-pinter nawar aja sih. :D

Itu aja dulu cerita jalan-jalannya ya.. Kita ketemu lagi di tempat jalan-jalan berikutnya. ;)

34 comments:

  1. Aku pernah ke keraton jogja, trus ada delman yang sama sekali nggak boleh dinaikin apalagi di sentuh kalau bukan keturunan raja situ atau abdi dalemnya, Nah itu kira2 kenapa ya,..

    ReplyDelete
  2. Aku pas ke keraton masih kecil banget. Masih piyik, belom ngerti foto foto. Wkwkwk. Tapi bakpianya justru inget :p

    ReplyDelete
  3. aseegg tengkiu sharenya mbk irly, kebetulan nih, lbur akhir thn ini diajak dolan ke jogja sm adek :)

    ReplyDelete
  4. tahun depan kalau jadi mau liburan ke sana sama keluarga, ke keratonnya sudah pernah waktu zaman gadis haha

    ReplyDelete
  5. Aku pernah ke Kraton dan pernah juga membuat artikelnya. Spotnya sungguh indah-indah, yang menjadi daya triknya spot dari depan keraton.
    Nembak-menembak memang sudah jagonya, seperti diriku menembak soal hati :D
    Nah itulah kelebihan dan kekurangannya, suka ketok harga.
    Aku penasaran dengan geleri lukisan, ah masak iya bisa dicuci ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ke Jogja lagi main ke galeri lukisannya Mas :)

      Delete
  6. Manami pale bakpiaku?? :D

    Mudah2n jadi reuni dgn teman2 Pelayaranku, mau jalan2 ke Jogja lagi tu hari belum mampir ke Keraton :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bakpia ji ko cari? Aiiih :p

      Tawwa yang mau reuni ^^

      Delete
  7. Betul sekali, bila pinter nawar, apalagi bisa bahasa Jawa, akan dapet oleh-oleh yang tidak harus mahal :)

    ReplyDelete
  8. Pabrik bakpia 25 itu terkenal banget.
    sisanya aku ga tau. haha

    Aku pernah main ke keraton jogja sekali seumur hidup.
    waktu itu kurang asik karna aku ga bisa eksplore ke sekeliling keraton.
    pengen banget bisa kesana lagi.

    ReplyDelete
  9. Oya malah lebih murah daripada Malioboro? Asal pinter nawar ya. Duh aku paling nggak bisa kalo tawar-tawaran harga hahaha :D

    ReplyDelete
  10. Kapan yaa bisa ke Yogyaaa. Kangen banget ke sini. Tapi nggak pernah kesampean ke pabrik bakpia mbaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga bisa main lagi, trusa kesampean ke pabriknya.. :)

      Delete
  11. Jogja keren ya. Jadi pengen wisata ke sana.

    ReplyDelete
  12. yang pohon beringin itu sesuatu yah :)
    hmmm entah kapan lagi bisa menginjakkan kaki ke sana

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahah.. saya lebih suka pohon beringin yang ada penjual baksonya :D

      Delete
  13. Nggak sekalian mampir pasar beringharjo mbak? Di sana bnyk pula barang2 khas Jogja yang jadinya murah klo bisa nawar. Bakpia 25? Tersohor itu mb. Enak sih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mampir kok.. Beringharjo bakal diceritain lain waktu Mbak.. Insya Allah :)

      Delete
  14. nah ini dia, yang sa tunggu-tunggu, :D. Kemarin waktu ke Jogja gak sempat ke Keraton, huhuhu :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nurinn.. udah pakai logat Kendari ajaaa :D
      Ini doang yang ditunggu Rin? Ceritaku masih banyak lho :D

      Delete
  15. Terima kasih referensinya. Kebetulan rencananya mau ke Yogya nih hehehe :)

    ReplyDelete
  16. Jogja istimewa, meskipun sekarang mulai banyak titik macet :'(

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...