Sebenarnya banyak alasan yang mendorong ibu sebagai pelengkap roda perekonomian keluarga ikut bekerja, tidak hanya semata karena alasan ekonomi, tetapi juga alasan non ekonomi. Hal ini yang kemudian mendasari ibu yang telah dikaruniai anak mau tidak mau harus menitipkan anaknya.
Tujuan menulis tema ini bukan untuk ikutan war masalah siapa yang lebih baik antara ibu bekerja (working mom) atau ibu tidak bekerja (full time mom) ya, saya hanya ingin menanggapi tulisan Mak April Hamsa pada web KEB yang berjudul Menitipkan Anak ke Kakek Nenek, Yay or Nay?
Kondisi kesehatan yang mungkin sudah tidak memungkinkan entah sedang sakit atau sepuh tentu akan menjadi pertimbangan orang tua. Kakek Nenek tentu bisa dipercaya, tapi kalau menambah beban sementara Kakek Nenek bergerak saja susah, tentu bukan menjadi pilihan yang bijak.
2). Jarak
Ada cucu yang aktif, kakek nenek dalam keadaan bugar dan sangat sayang pada cucunya, tapi tempat tinggal Kakek dan Neneknya tidak memungkinkan untuk dijangkau demi menitipkan anak. Bisa jadi diluar kota, berbeda provinsi bahkan negara. Ada yang tetap menitipkan anak dengan berbagai pertimbangan, tapi kebanyakan tidak mengambil opsi ini, dengan berbagai alasan yang sama-sama tidak bisa diremehkan dari ibu yang menitipkan anaknya tadi.
3). Hubungan Baik
Tidak jarang kita ketahui ada pasangan yang hubungan dengan orang tua/mertuanya kurang baik. Demi tidak menambah masalah, tidak jarang hal ini menjadi alasan untuk tidak menitipkan anak kepada Kakek Neneknya, bukan karena takut anaknya dijahati, tetapi untuk menjaga hubungan yang mungkin belum begitu baik tersebut. Mengingat anak tentu tidak mengerti terhadap masalah yang ada.
4). Pola Asuh
Pola asuh setahu saya menjadi perhatian besar para orang tua, sebagai orang tua baru yang disajikan kemudahan akses untuk memperoleh informasi atau hasil penelitian terkini, tentu membawa perubahan dan perbedaan pola asuh yang besar diantara Orang tua dan Kakek Nenek. Contoh nyatanya adalah penerapan ASI esklusif, si Ibu kekeuh anaknya tidak diberi apa-apa selain ASI, Neneknya anteng memberi pisang kepada cucunya. *Sering banget denger curhatan ini.
Termasuk di dalam masalah pola asuh ini juga adalah kakek nenek yang cenderung memanjakan cucunya. Salah satu faktor yang kemudian menjadikan anak lebih lengket kepada kakek neneknya, ini itu dilarang oleh ibu bapaknya, tapi kalau bersama kakek neneknya boleh. Enakan sama kakek nenek dong! :D
5). Khawatir Kakek Nenek Kewalahan
Cucu sehat, Kakek Nenek sehat dan dengan senang hati dititipi, tapi... Ada tapinya nih... Jauh sebelum anak kita lahir, Kakek Neneknya sudah lebih dulu dititipi cucu oleh saudara/ipar yang lain. Kakek Neneknya tidak ingin cucunya diasuh oleh orang lain, tetapi tanpa sengaja berkata bahwa sekujur badannya sakit, kakinya berat setelah kejar-kejaran dengan cucu. Duh, rasanya tidak tega menambah "beban" lagi untuk mereka. Kewalahan mengurus banyak cucu juga bisa jadi membuat pengawasan terhadap anak menjadi tidak fokus.
Mengingat saya juga ibu yang bekerja, saya pribadi berdoa keempat orang tua saya selalu sehat dan bisa menjadi orang yang kami percayai hingga bisa membantu kami untuk dititipi, mengasuh dan mendidik anak-anak kami kelak. Sejalan dalam pola pengasuhan dan pendidikan karakternya nanti, kami tentu saja terlebih dahulu akan belajar dari mereka dan melengkapinya dengan pola pengasuhan yang baik yang banyak diajarkan di internet.
Jadi, jika ditanyakan lagi tentang menitipkan anak ke kakek nenek, Yay or Nay? Aku sih Yess.. #Eh :D tetap lihat kondisi dong ya...
Teman-teman sendiri bagaimana? Atau ada tambahan alasan lain? Share di kolom komentar ya ;)
Kalau aku lebih ke begini, nenek selalu memanjakan cucunya. Bahkan kelewat memanjakan. :'D Itulah kenapa aku lebih memilih mengasuh mereka sendiri, biar nggak manja-manja banget.
ReplyDeleteWaduh, Mbak. Secara fisik kan kakek dan nenek sudah nggak sebugar dulu. Kalau anak pas lari-larian ke jalan, susah ngejarnya. Apalagi anakku usilnya suka lari sampai ke jalan raya. :'D
ReplyDeleteDosa ga kerasa kalo nitipin anak ma kakek nenek apalagi dalam jangka waktu yang lama, juga termasuk hak anak mendapat pengasuhan dari kedua orangtuanya ��
ReplyDeleteiya sih kasian sudah tua waktunya mereka beristirahat, ngaji.., cari kedamaian
ReplyDeleteSetuju kak.. Saya sependapat.. Mudah2an nnti kalao punya anak bisa diterapkan.. Aamiin :)
ReplyDeletesudah berencana menitipkan ke Kakek Nenek ini sepertinya, hihi :)
ReplyDeleteaku dari awal nikah udah NAY tp kemudian suami dan mertua yg pengen diasuh, tapi ditengah2 ada konflik pada akhirnya bikin saya senewen sendiri hahaha jadi u/ kebahagiaan diri saya lbh percayakan ke pengasuh atau daycare sekalipun mba :p
ReplyDeleteAsuh sendiri dan ke daycare kalau pas butuh back up 😊
ReplyDeleteTp skrg sdh sekolah alhamdulillah
Kalo menurutku bagusnya menitipkan anak kepada kakek dan neneknya hanya boleh saat ada keperluan mendesak saja. Soalnya kasian ayah dan ibu yang sudah tua, harusnya mereka banyak-banyak istirahat..kalo harus ngurusin bocah yang gak bisa duduk diam aduh bisa bisa mereka jadi lelah luar biasa
ReplyDeletesaya sih kondisional...tp jd pilihan terakhir sih.. hehehe
ReplyDeleteAnak saya 4 tahun di daycare. Begiti masuk TK, Kakek neneknya yg minta pulang sekolah ke rumah mereka saja. Bahkan kami bahu membahu saat penjemput sekolah tidak bisa. Seringnya malah Kakek yang lebih tanggap, cucu laki-laki soalnya. Manja? Secara tidak langsung saya punya aturan tersendiri yang saya sampaikan ke anak atau mertua.
ReplyDeleteSalam kak irly
Aku lebih banyak karena alasan jarak mbaa
ReplyDeleteKurang mbak, tambahi kakek nenek cenderung memanjakan cucunya plus pola asuh kakek nenek lebih old alias kurang mengikuti perkembangan zaman.
ReplyDeleteWah semua point di atas betul mba. Klo saya sendiri sengaja resign bekerja karena pengen totalitas untuk keluarga di rumah. Jadi, ga ada alasan buat saya menitipkan anak. Tetapi, walau bgtu saya berusaha punya peran di masyarakat walau dari rumah
ReplyDeletekalau aku karena merasa lebih aman aja kl yg jaga orang tua di banding dg prt mbak.
ReplyDeletehmmm serba repot memang ya mbak kalau hidup di kota besar dan bekerja, disisi lain anak ga ada yang jaga.. tapi kalau menyerahkan ke ortu juga antara kasihan dan was was cekcok .. ke pembantu takut ntar kenapa-napa, mungkin aku nanti lebih pilih daycare selain lebih nyaman anak juga punya teman bermain
ReplyDeletekebetulan saya termasuk yang menitipkan anak pada kakek dan nenek karena kami berdua harus bekerja :( maunya sih ngasuh sendiri tapi kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk saya berhenti bekerja. Tapi benar banget yang mbak tulis, saya selalu kepikiran dengan kesehatan dan pola asuh mereka, apalagi dosa karena menyusahkan orang tua di hari tuanya, padahal di hari tuanya mereka harusnya beristirahat dan menikmati hidup :(
ReplyDeleteSaya tim YES karena sampe saat ini Wahyu tinggal sama neneknya dan nanti akhir pekan baru ketemu mamanya :)
ReplyDelete