17 Nov 2017

5 Alasan Ibu Tidak Menitipkan Anak Kepada Kakek Neneknya

Kehidupan rumah tangga yang tak lepas dari kebutuhan ekonomi, tidak jarang melahirkan tuntutan bekerja yang tidak lagi semata kepada kepala rumah tangga tetapi juga wanita sebagai istri sekaligus ibu rumah tangga.

Sebenarnya banyak alasan yang mendorong ibu sebagai pelengkap roda perekonomian keluarga ikut bekerja, tidak hanya semata karena alasan ekonomi, tetapi juga alasan non ekonomi. Hal ini yang kemudian mendasari ibu yang telah dikaruniai anak mau tidak mau harus menitipkan anaknya.

Tujuan menulis tema ini bukan untuk ikutan war masalah siapa yang lebih baik antara ibu bekerja (working mom) atau ibu tidak bekerja (full time mom) ya, saya hanya ingin menanggapi tulisan Mak April Hamsa pada web KEB yang berjudul Menitipkan Anak ke Kakek Nenek, Yay or Nay?


Jadi jawaban saya bagaimana?

Duh, masih ngawang-ngawang sih kalau boleh jujur. Soalnya saya belum punya anak. Seandainya saya dulu anak yang sering dititipkan ke Kakek Nenek, bisa jadi saya akan berbagi bagaimana perasaan saya menjadi anak yang dititipkan tersebut. Tapi saya memang diasuh Mama sejak kecil, walau sesekali ikut Nenek pulang ke kampung. Hehe..

Kalau memperhatikan masalah titip-menitip ini, sebenarnya kembali pada kondisi masing-masing rumah tangga. Seperti yang kita ketahui bersama, salah satu poin positif menitipkan anak kepada Kakek Nenek adalah mereka orang yang bisa dipercaya, akan tetapi ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi pilihan menitipkan anak kepada Kakek Neneknya, antara lain:

1). Kondisi Kesehatan Kakek dan Nenek
Kondisi kesehatan yang mungkin sudah tidak memungkinkan entah sedang sakit atau sepuh tentu akan menjadi pertimbangan orang tua. Kakek Nenek tentu bisa dipercaya, tapi kalau menambah beban sementara Kakek Nenek bergerak saja susah, tentu bukan menjadi pilihan yang bijak.

2). Jarak
Ada cucu yang aktif, kakek nenek dalam keadaan bugar dan sangat sayang pada cucunya, tapi tempat tinggal Kakek dan Neneknya tidak memungkinkan untuk dijangkau demi menitipkan anak. Bisa jadi diluar kota, berbeda provinsi bahkan negara. Ada yang tetap menitipkan anak dengan berbagai pertimbangan, tapi kebanyakan tidak mengambil opsi ini, dengan berbagai alasan yang sama-sama tidak bisa diremehkan dari ibu yang menitipkan anaknya tadi.

3). Hubungan Baik
Tidak jarang kita ketahui ada pasangan yang hubungan dengan orang tua/mertuanya kurang baik. Demi tidak menambah masalah, tidak jarang hal ini menjadi alasan untuk tidak menitipkan anak kepada Kakek Neneknya, bukan karena takut anaknya dijahati, tetapi untuk menjaga hubungan yang mungkin belum begitu baik tersebut. Mengingat anak tentu tidak mengerti terhadap masalah yang ada.

4). Pola Asuh
Pola asuh setahu saya menjadi perhatian besar para orang tua, sebagai orang tua baru yang disajikan kemudahan akses untuk memperoleh informasi atau hasil penelitian terkini, tentu membawa perubahan dan perbedaan pola asuh yang besar diantara Orang tua dan Kakek Nenek. Contoh nyatanya adalah penerapan ASI esklusif, si Ibu kekeuh anaknya tidak diberi apa-apa selain ASI, Neneknya anteng memberi pisang kepada cucunya. *Sering banget denger curhatan ini.

Termasuk di dalam masalah pola asuh ini juga adalah kakek nenek yang cenderung memanjakan cucunya. Salah satu faktor yang kemudian menjadikan anak lebih lengket kepada kakek neneknya, ini itu dilarang oleh ibu bapaknya, tapi kalau bersama kakek neneknya boleh. Enakan sama kakek nenek dong! :D

5). Khawatir Kakek Nenek Kewalahan
Cucu sehat, Kakek Nenek sehat dan dengan senang hati dititipi, tapi... Ada tapinya nih... Jauh sebelum anak kita lahir, Kakek Neneknya sudah lebih dulu dititipi cucu oleh saudara/ipar yang lain. Kakek Neneknya tidak ingin cucunya diasuh oleh orang lain, tetapi tanpa sengaja berkata bahwa sekujur badannya sakit, kakinya berat setelah kejar-kejaran dengan cucu. Duh, rasanya tidak tega menambah "beban" lagi untuk mereka. Kewalahan mengurus banyak cucu juga bisa jadi membuat pengawasan terhadap anak menjadi tidak fokus.

***

Itu tadi beberapa poin yang sering menjadi alasan kenapa sebagian orang tua/Ibu tidak menitipkan anaknya kepada Kakek Neneknya (baik itu orang tua kandung maupun mertua).

Mengingat saya juga ibu yang bekerja, saya pribadi berdoa keempat orang tua saya selalu sehat dan bisa menjadi orang yang kami percayai hingga bisa membantu kami untuk dititipi, mengasuh dan mendidik anak-anak kami kelak. Sejalan dalam pola pengasuhan dan pendidikan karakternya nanti, kami tentu saja terlebih dahulu akan belajar dari mereka dan melengkapinya dengan pola pengasuhan yang baik yang banyak diajarkan di internet.

Jadi, jika ditanyakan lagi tentang menitipkan anak ke kakek nenek, Yay or Nay? Aku sih Yess.. #Eh :D tetap lihat kondisi dong ya...

Teman-teman sendiri bagaimana? Atau ada tambahan alasan lain? Share di kolom komentar ya ;)

18 comments:

  1. Kalau aku lebih ke begini, nenek selalu memanjakan cucunya. Bahkan kelewat memanjakan. :'D Itulah kenapa aku lebih memilih mengasuh mereka sendiri, biar nggak manja-manja banget.

    ReplyDelete
  2. Waduh, Mbak. Secara fisik kan kakek dan nenek sudah nggak sebugar dulu. Kalau anak pas lari-larian ke jalan, susah ngejarnya. Apalagi anakku usilnya suka lari sampai ke jalan raya. :'D

    ReplyDelete
  3. Dosa ga kerasa kalo nitipin anak ma kakek nenek apalagi dalam jangka waktu yang lama, juga termasuk hak anak mendapat pengasuhan dari kedua orangtuanya ��

    ReplyDelete
  4. iya sih kasian sudah tua waktunya mereka beristirahat, ngaji.., cari kedamaian

    ReplyDelete
  5. Setuju kak.. Saya sependapat.. Mudah2an nnti kalao punya anak bisa diterapkan.. Aamiin :)

    ReplyDelete
  6. sudah berencana menitipkan ke Kakek Nenek ini sepertinya, hihi :)

    ReplyDelete
  7. aku dari awal nikah udah NAY tp kemudian suami dan mertua yg pengen diasuh, tapi ditengah2 ada konflik pada akhirnya bikin saya senewen sendiri hahaha jadi u/ kebahagiaan diri saya lbh percayakan ke pengasuh atau daycare sekalipun mba :p

    ReplyDelete
  8. Asuh sendiri dan ke daycare kalau pas butuh back up 😊
    Tp skrg sdh sekolah alhamdulillah

    ReplyDelete
  9. Kalo menurutku bagusnya menitipkan anak kepada kakek dan neneknya hanya boleh saat ada keperluan mendesak saja. Soalnya kasian ayah dan ibu yang sudah tua, harusnya mereka banyak-banyak istirahat..kalo harus ngurusin bocah yang gak bisa duduk diam aduh bisa bisa mereka jadi lelah luar biasa

    ReplyDelete
  10. saya sih kondisional...tp jd pilihan terakhir sih.. hehehe

    ReplyDelete
  11. Anak saya 4 tahun di daycare. Begiti masuk TK, Kakek neneknya yg minta pulang sekolah ke rumah mereka saja. Bahkan kami bahu membahu saat penjemput sekolah tidak bisa. Seringnya malah Kakek yang lebih tanggap, cucu laki-laki soalnya. Manja? Secara tidak langsung saya punya aturan tersendiri yang saya sampaikan ke anak atau mertua.

    Salam kak irly

    ReplyDelete
  12. Kurang mbak, tambahi kakek nenek cenderung memanjakan cucunya plus pola asuh kakek nenek lebih old alias kurang mengikuti perkembangan zaman.

    ReplyDelete
  13. Wah semua point di atas betul mba. Klo saya sendiri sengaja resign bekerja karena pengen totalitas untuk keluarga di rumah. Jadi, ga ada alasan buat saya menitipkan anak. Tetapi, walau bgtu saya berusaha punya peran di masyarakat walau dari rumah

    ReplyDelete
  14. kalau aku karena merasa lebih aman aja kl yg jaga orang tua di banding dg prt mbak.

    ReplyDelete
  15. hmmm serba repot memang ya mbak kalau hidup di kota besar dan bekerja, disisi lain anak ga ada yang jaga.. tapi kalau menyerahkan ke ortu juga antara kasihan dan was was cekcok .. ke pembantu takut ntar kenapa-napa, mungkin aku nanti lebih pilih daycare selain lebih nyaman anak juga punya teman bermain

    ReplyDelete
  16. kebetulan saya termasuk yang menitipkan anak pada kakek dan nenek karena kami berdua harus bekerja :( maunya sih ngasuh sendiri tapi kondisi keuangan tidak memungkinkan untuk saya berhenti bekerja. Tapi benar banget yang mbak tulis, saya selalu kepikiran dengan kesehatan dan pola asuh mereka, apalagi dosa karena menyusahkan orang tua di hari tuanya, padahal di hari tuanya mereka harusnya beristirahat dan menikmati hidup :(

    ReplyDelete
  17. Saya tim YES karena sampe saat ini Wahyu tinggal sama neneknya dan nanti akhir pekan baru ketemu mamanya :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...