Hellooooo...
Tulisan berseri ini sepertinya kurang afdal kalau tidak saya selesaikan, walaupun sudah banyak lupanya. Ya maklum.. Mungkin tergerus oleh galau menetukan HPL, galau mengikuti HPL yang berbeda-beda dari dokter, atau hilang semua saat menahan sakit induksi..
Aahh.. Jadi
spoiler kan..huhu..
Jadi sebisa mungkin tulisan seri kehamilan ini saya lanjutkan, bukan hanya buat nambahin tulisan di blog aja, tapi juga untuk pengingat saya yang pelupanya aduhai ini..
Akhirnya tulisan tentang
kehamilan trisemester pertama dan
kehamilan trisemester kedua ada lanjutannya juga, terharuuu..
Let's start 😊
Bulan Ketujuh Kehamilan
Kehamilan bulan ketujuh rasanya gak banyak hal yang baru selain sudah mulai sesak tidur telentang. Memang sih, dokter menyarankan untuk tidur menyamping terutama menghadap ke sebelah kiri, kanan boleh, tapi jangan lama-lama, telentang sifatnya terlarang karena bisa menghambat supply nurisi dari ibu ke bayi.
Padahal, kalau ngikutin sebelum-sebelumnya nih, saya lebih nyaman tidur telentang. Walaupun saat mulai tidur dipaksakan untuk menghadap ke kiri dan ke kanan, ujung-ujungnya pas bangun atau terbangun, ya dalam posisi telentang juga. Hehe..
Diusia kehamilan ini saya juga masih rutin memeriksakan diri ke dokter, USG untuk memantau kondisi bayi. Saya lupa kapan tepatnya USG 3 Dimensi (3D), sepertinya dibulan ini. Katanya sih memang usia kandungan yang ideal untuk melakukan USG 3D, sebelum si bayi menyembunyikan identitasnya wajahnya alias sudah mulai ngambil posisi sujud.
Bulan Kedelapan Kehamilan
Bulan kedelapan ini sudah mulai merisaukan posisi kepala bayi yang sejak bulan ketujuh sudah ada di bawah, tapi belum juga mulai turun. Dari beberapa kali pemeriksaan ada kerisauan tentang tali pusar yang melilit juga (bulan ketujuh) tapi dari hasil USG bulan kedelapan ini, dokter bilang sudah tidak lagi ada lilitan. Pakai cara ngomong ke janin, entah emang ngaruh apa nggak. Biasa, hasil searching di internet. 😅
Bulan Kesembilan Kehamilan
Bulan puncaknya kehamilan, karena dibulan ini segala rasa was-was muncul. Harusnya begini-begitu, harusnya ini-itu, segala hal seperti sebuah target yang harus dicapai.
Dimulai dari posisi kepala janin yang Alhamdulillah sejak akhir bulan kehamilan sudah mulai berada di bawah. Kemudian dilanjutkan dengan kepala bayi yang tidak kunjung turun memasuki pinggul. Walaupun aktivitas yang disarankan seperti banyak jalan pagi dan naik turun tangga sudah saya rutinkan, kepala janin tidak juga kunjung masuk ke pinggul. Ini jadi perhatian banget karna target saya adalah melahirkan normal. Tapi kalau teman saya waktu itu bilangnya dia juga gitu sih (sudah melahirkan 3 anak secara normal), kepala janinnya turun sesaat sebelum bayi lahir. Gak perlu jadi beban pikiran, tapi ya.. Tetap sajaaaa.. Huhu..
Hal yang juga menyita banyak pikiran saya adalah Hari Perkiraan Lahir atau yang sering disingkat HPL, karena terkait erat dengan penentuan tanggal cuti. Ternyata semakin banyak mengunjungi dokter, saya semakin bingung, berharap mendapati perkiraan yang saling menguatkan, ternyata malah kebanyakan beda, bahkan ada yang melesat jauh dari HPL lain. Huahhh..
Di bulan kesembilan ini tidur malam semakin berkurang, sementara yang saya baca untuk balas dendam tidur di waktu pagi (yang mengalami pasti tau, pagi itu bakal ngantuk banget karena semalaman udah begadang) sebaiknya dihindari, karena memang ada efek buruknya secara medis. Siang juga sedikit saya kurangi dengan tetap mengikuti aktivitas luar rumah dihari libur.
Mama ingin saya melahirkan di rumah sakit yang berbeda dengan tempat saya sering kontrol, maka memasuki bulan kesembilan juga, saya mulai "kenalan" dengan dokter ahli kandungan yang baru.
Sementara itu, berat badan bayi terus bertambah secara konsisten setiap minggunya. Dokter yang saya temui setiap minggu itu sudah memberi batasan, paling lambat tanggal 26 Desember sudah harus masuk ke rumah sakit, dalam keadaan sakit (sudah ada pembukaan) ataupun tidak.
Galau..
Bersambung di tulisan berikutnya ya.. Harus banget ditulis tersendiri.. Hehe
Semoga bayinya lahir dengan selamat..
ReplyDeletesemoga bayi dan ibunya selamat
ReplyDeleteCepatmi lanjutannya deh..da sudah mo mpasi mi la aqif,belum2 pi sa dengar cerita sesungguhnya di balik 2 sesi itu..masa sa harus tongkrongi pas dirimu lagi pumping..
ReplyDelete