Berada di dekatmu tidaklah nyaman
Bukan karena kau berisik
Bukan karena kau mengganggu
Bukan karena diksimu berantakan
Melepasmu tidaklah mudah
Bukan karena kau terlalu berarti
Bukan karena kau tak mau pergi
Bukan karena aku tak rela
Bukan karena kau terlalu berarti
Bukan karena kau tak mau pergi
Bukan karena aku tak rela
Kau..
Apa kau sadari warna merah jambu disekitarku?
Apa kau bisa mencium aroma ketertarikanku?
Apa kau bisa menghentikan pesonamu?
Apa kau sadari warna merah jambu disekitarku?
Apa kau bisa mencium aroma ketertarikanku?
Apa kau bisa menghentikan pesonamu?
Kau pria yang baik
Aku wanita yang cakap
Kau.. aku.. kita baik-baik saja
Hanya saja kita bodoh dalam merapal rasa
Aku wanita yang cakap
Kau.. aku.. kita baik-baik saja
Hanya saja kita bodoh dalam merapal rasa
Aku tak merasa nyaman di dekatmu
Semata karena aku terlalu meyukaimu
Aku takkan mudah melepasmu
Semata karena aku yang tak pernah benar-benar menggenggammu
Semata karena aku terlalu meyukaimu
Aku takkan mudah melepasmu
Semata karena aku yang tak pernah benar-benar menggenggammu
Hidupku dipenuhi kamu
Walau kau tak berniat untuk itu
Tekutuklah dunia khayalku
Yang membuatku hidup di negeri berpangerankan kamu...
Walau kau tak berniat untuk itu
Tekutuklah dunia khayalku
Yang membuatku hidup di negeri berpangerankan kamu...
Kendari, 12 Februari 2016
terimakasih telah sudi menjadikan waktumu dan hidupmu habis untukku.
ReplyDeletelagian siapa suruh mau sama saya. coba
Jangan su'udzon ah :p
Deletemaafkan aku ya dik, jika kemudian hidupmu di penuhi olehku
DeleteSsttt... wkwkwk
DeleteAhiiwwwww...puisinya kereeenn <3 Kaya lagi jatuh cinta :p
ReplyDeleteKaya doang Teehhh. :D
Deletewah pintar berpuisi, aku bisa gak yaaa
ReplyDeleteBisa Mba, asal baper aja.. denger curhat baper.. nonton suatu acara baper... jadi puisi deh.. wkwk
DeletePusing nie kalo baca beginian, berasa muda lagi wkakakak...
ReplyDeleteBerasa muda lagi apa jadi nostalgia?? Hihi..
DeletePuisinya kayak dibuat oleh secret admirer...
ReplyDelete"kamu..." siapa?
"Kamu" nya itu setara sama "yang tidak boleh disebutkan namanya" wkwkkw
DeleteThis comment has been removed by the author.
Delete:") semangat kak! aku ngerti kok, terkadang dunia khayalan memang jauh lebih menyenangkan dari dunia nyata, hihi.
ReplyDeleteganbatte!!
Tuhh yang punya kisah... semangattt..xixi
DeleteKeren ih bisa bikin puisi, bagus lagi :)
ReplyDeleteTerima kasih... Baru belajar.hihi
Deletewaaahhhh mbak irly trnyata bs bikin puisi jg, kece pula, tsakeeepppp
ReplyDeleteTerima kasih.. baru belajar mak'e :D
Deletesemacam menyukai sesuatu yang sulit untuk didapatkan ya mbak? hal itu emang cukup menyiksa batin.. :")
ReplyDeleteCurhat Jeff? #Eh..
DeleteSerahkan saja pada waktu, Irly. Kelak saatnya tiba, rasa tak nyaman itu yang menyatukan kalian :)
ReplyDelete(kebawa romantis deh :D)
Yang punya kisahh.. baca niih.. whahhah..
DeletePuisinya keren, ngena banget sama saya tuh. Hehe
ReplyDeleteWah.. turut berduka Mas, berat tuh...
DeleteAish...puisinya...keren bingit...
ReplyDeleteTerima kasih... baru belajar. :)
DeleteTerlalu menyukai tapi tak nyaman, nyesek juga kak huhu
ReplyDeleteGak nyaman karena gak bisa dikantongin Nit.. haha
DeleteIrly lagi galau???
ReplyDeleteMmm.. kelihatannya lagi galau ya? Saya hanya baper aja kayaknya :D
Deletembaaa aku baca puisi ini kaya "ah ini ngena bangeeettt"
ReplyDeleteapalagi pas kalimat "hidupku dipenuhi kammu" ini yg aku alami bangeeettt sekarang hehe
Aduh.. jangan dipelihara.. segeralah keluar dari dunia itu.. huhu
Delete