Bismillahirrahmanirrahim...
Saat BW sering kali saya baca tulisan teman-teman muslim/muslimah yang menyertakan dzikir, terutama Subhanallah. Kalimat ini memang melekat sekali dengan keseharian kita, apalagi saat menyatakan perasaan takjub, kagum karena melihat hal yang indah ataupun mendengan hal baik. Begitupun dengan saya, iya.. saya yang sudah bernah membaca mengenai ke-tertukar-an ini tapi sayangnya saya pelupa, saya ingin memperbaiki diri dengan menulisnya lagi sebagai pengingat.
Kalimat Yang Tertukar
Ini seperti judul sinetron, tapi memang banyak terjadi, Subhanallah dan Masya Allah sama-sama merupakan kalimat dzikir tapi seringkali tertukar penggunaannya. Mungkin lebih kepada kebiasaan yang terbawa sejak kecil, dari lingkungan sekitar yang kita belajar langsung darinya. Kalau kagum, lihat pemandangan bagus misalnya, secara natural yang terucap adalah kata Subhanallah. Misalnya: "Subhanallah, air danaunya bening sekali!"
Sedangkan ungkapan Masya Allah yang tertanam dalam pikiran saya atau mungkin kita adalah diucapkan saat sesuatu yang buruk terjadi. Misalnya: "Masya Allah nak, Ibu harus bilang berapa kali baru kamu mau mendengar?"
Kita belajar dari apa yang kita dengar dan lihat sehari-hari. Dan semua tersimpan sebagai default tanpa kita sadari.
Subhanallah
Dari abu Hurairah, ia berkata: "Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda: "Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?" Aku menjawab: "Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis." (HR. Tirmizi)
“Sesungguhnya mukmin tidak najis” maksudnya, keadaan junub jangan
menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk). Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”.
Masya Allah
“Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan, ‘Maasya Allah laa quwwata illa billah‘
(sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud) tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah. Sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu.” (QS. Al-Kahfi: 39).
Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”.
Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah.
Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”. Masya Allah
diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi
penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya
karena kehendak-Nya.
Kembalikan ke Posisi yang Seharusnya
Kesimpulannya, ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap
kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik
atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah
Subahanahu wa Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.
Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah,
indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta’ala. Bagaimana dengan ungkapan yang sudah tertukar selama ini? Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.
Dari
Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat,
lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku
datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’
Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan
aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin
tidak najis.” (HR. Tirmizi) - See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/ungkapan-kalimah-thayyibah-subhanallah-sering-tertukar-dengan-ungkapan-masya-allah.html#sthash.PGkyqjXi.dpuf
Dari
Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat,
lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku
datang menemui Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda:
‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’
Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah, aku kotor (dalam keadaan junub) dan
aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin
tidak najis.” (HR. Tirmizi) - See more at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/ungkapan-kalimah-thayyibah-subhanallah-sering-tertukar-dengan-ungkapan-masya-allah.html#sthash.PGkyqjXi.dpuf
Aku juga suka tertukar tapi sejak baca buku plajaran PAI anak jadi inget deh sekarang . TErima kasih sudah diingatkan ya
ReplyDeleteTerima kasih kembali mbak^^
DeleteAku pernah baca dari mana gitu Mbak, tentang Subhanallah dan Masya Allah ini.. Mulai dari situ alhmadulillah ngga pernah tertukar lagi dalam penggunaannya.. :D
ReplyDeleteGood Job.. Sekalian ingatin teman-temannya juga oke tuh ;)
Deletemakasih mbak sudah diingatkan^^
ReplyDeleteTerima kasih kembali mbah Hana^^
Deleteiya, beberapa kali saya tentang kalimat tertukar ini, Makanya saya berusaha lebih berhati-hati sekarang. Terima kasih sudah mengingatkan :)
ReplyDeleteBener mbak, harus lebih berhati-hati.
DeleteTerima kasih kembali^^
iya betul itu kadang tertukar
ReplyDeleteKita saling mengingatkan :)
Deletewah ternyata saya salah selama ini. *harap maklum heheh sebagai mualaf yang masih terus belajar, saya berterima kasih sekali ada artikel ini. Makasih ya sudah berbagi
ReplyDeleteWah... semoga Allah senantiasa merahmati dan menambahkan ilmu yang bermanfaat untuk mbak Rina yang selalu belajar.
DeleteTerima kasih kembali mbak ^^
postingan yang mencerahkan. terima kasih mbak :)
ReplyDeleteTerima kasih kembali^^
Deleteaku sampai sekarang masih sering tertukar mbak. makasiih banget udah diingatkan yah.
ReplyDeleteSama kok mbak :)
DeleteKita saling mengingatkan ;)
aq banget mbak Irly..sering tertukar, tp mulai skrg insya Allah ga lg..ayo dipraktekkan :-)
ReplyDeleteMari kita praktekk
Delete^^
masya alloh
ReplyDeleteMin izin screenshoot yah gambarnya
ReplyDelete