"Hati semestinya seperti lautan yang bening, dengan keluasannya ia akan bertindak baik dan dengan kebeningannya ia akan dapat digunakan bercermin. - Irly"
Hati Ibarat Cermin
Hati yang dianalogikan sebagai cermin sudah sangat umum kita dengarkan, begitupun maksud dari diberikannya analogi tersebut. Kita manusia diharapkan selalu menjaga kesucian hati, karena segala perbuatan kita, baik maupun buruknya dianggap sebagai cerminan/pantulan dari keadaan hati kita.
Jika perbuatan kita buruk maka secara otomatis hati kita akan dianggap kotor, begitupun sebaliknya jika perilaku kita baik maka hati kita akan dianggap baik/bersih. Sudah bukan rahasia dan tentunya bukan rahasia juga bahwa menjaga kebersihan hati sesungguhnya bukan hal yang mudah dilakukan mengingat jaman sekarang berbuat dosa itu sangat mudah.
Hati Ibarat Wadah
Selain sebagai Cermin, Hati juga dianalogikan sebagai wadah. Jika cermin cenderung kepada bagaimana kita bersikap kepada orang lain, hati sebagai wadah diartikan dengan bagaimana orang lain/lingkungan sekitar bisa mempengaruhi atau berdampak kepada kita.
Contoh:
1 bungkus racun dituangkan kedalam segelas air mineral lalu diaduk, racun itu kemungkinan akan bereaksi dengan sangat cepat dan membunuh peminumnya. Tapi 1 bungkus racun itu efeknya akan berbeda jika dituangkan ke sungai atau lautan. Mungkin akan membuat sakit perut bagi yang meminum tapi tidak akan membunuhnya.
Semakin luas hati kita, maka akan semakin kecil kemungkinan hati kita terpengaruh oleh hal-hal buruk yang masuk pada diri kita.
Semakin luas hati kita, tidak akan mudah kita terpengaruh oleh hal-hal buruk yang mungkin mampir menguji kita.
Semakin luas hati kita, semakin luas juga ruang pemakluman yang kita berikan kepada orang yang mungkin menyakiti hati kita, sengaja ataupun tidak sengaja perlakuannya, hati kita sudah terlanjur luas untuk bisa dicemari oleh efek buruk yang mungkin bisa timbul.
Maka karena luasnya hati kita, seburuk apapun kita diperlakukan, kita tetap membalasnya dengan kebaikan.
***
Tak ada yang sempurna, tapi Allah Maha Sempurna. Jangan mengecilkan-Nya dengan meremehkan hati yang telah Allah berikan, Hati yang terlahir bening nan luas itu, milik kita sejak awal.
*Pengingat untuk saya sendiri*
Sumber Inspirasi: Ceramah Ramadhan Kantor
Wah, dalem. Saya masih sering masukin ke hati, omongan2 orang. Tapi dari situ saya banyak belajar, jadi bahan introspeksi. :)
ReplyDeleteKata pak Ustad sih, jangan dimasukkan sampai ke hati, cukup sampai di kantong saja biar gampang dikeluarin/dibuangnya :)
DeleteBicara soal hati, yaaa kadang kita sendiri sering mempunyai penyakit pada hati yaaa seperti iri hati ..
ReplyDeleteNah itulah..jaman sekarang tuh gampang banget buat bikin dosa, jadi kita semua harus hati-hati...
Deletedalem banget kata-katanya :)
ReplyDeletebisa bikin orang lain jadi tau tentang hati :)
Diresapin yaaa.. *ini pake istilah sumur semua nih...hihi...
Deleteterlalu dalam mba :)
ReplyDeleteSumur kali ah..heheh
Deletecerita tentang hati saya g bisa ngomong apa-apa :D
ReplyDeleteIrlyyyy...
ReplyDeleteFilosofis sekaliii postinganmuuu...
Tapi kalo dikaitkan dengan Lee Min Ho..
Hati aku tuh bagaikan telor orak arik yang seenaknya aja dicampur aduk dengan serokan...pedih tauk!
*mulai aneh komen nya*
Hahaha..dapet aja kaitannya..ikhlasin..ikhlasin...
DeleteMari menjaga hati agar tetap bening dan suci seperti lautan maupun sungai.
ReplyDeleteNa'am...
DeleteIdem ^^
Gegara baca komen teh ery..jd lufa mau komen apa aku mbak...*salahin teh ery.. :)
ReplyDeleteHaha..fokusnya langsung teralihkan ya?:D
DeleteQuote paling atas makjelb banget Maakk. Nice
ReplyDeleteHihi..jazakillah ^^
DeleteSuper skalii, MAR(irly) TEGUH.
ReplyDeleteWaduh... jauh Ci..masih sangat jauh :D
Deletekalo kata lagu mah jangalah hati jangan dinodai, jagalah hati cahaya ilahi
ReplyDeleteNah..lagu itu sudah ngasih pesan sejak lama :)
Deleteahhhh saya suka ibarat hati itu wadah, benar banget ya kalo hati kita sempit otomatis akan sulit menetralisir keburukan
ReplyDeleteIya, harus sering-sering diperluas hatinya :)
DeleteAdem banget bacanya ..
ReplyDeleteBacanya gak sambil minum kan? Hehe...
DeleteTerima kasih :)
hati yang sempit berakibat buruk ya
ReplyDeleteBener mbak...
Deletemenyentuh hati :(
ReplyDelete:)
Deletelautan banyak menyimpan misteri,
ReplyDeletebegitu juga dengan hati,
misteri hati akan membuat kita ngeri,
kalau kita tidak tahu siapa diri kita sendiri.
Hati bening itu milikmu
DeletePun begitu dengan hati yang luas
Kenali diri dan penciptamu
Dunia akhirat pasti sukses
Hadoh..kepancing nih, jadi balasnya pake pantun juga :D
Semoga bermanfaat.. :)
ReplyDeletesmoga hati kita slalu bersih ya :)
ReplyDeleteAamiin.. ^^
Deletekata-katanya ok banget tuh
ReplyDeletememang tak ada yang sempurna
ReplyDeleteMakasih uda ngingetin ya, Mbak :'D
ReplyDeleteYuk Jaga hati bareng-bareng Beb ;)
Deletemenjaga kebersihan hati memang hal yang tidak mudah dilakukan
ReplyDeleteHati ibarat kaca mudah pecah
ReplyDeletepengandaiannya kereeen :D .. ada racun segala .. jadi bisa dibayangkan
ReplyDeleteDibayangin aja ya? Jangan sampai diminum :)
Deleteanalogi yang keren. hati dan lautan, hmm. yak... setuju deh sama yang ibarat cermin :))
ReplyDeleteOke deal! #Lho? :D
Deletesepertinya hati itu butuh aqua, kasian udah berenang dilaut, mungkin dia sudah lelah dengan racun dan butuh minum susu.
ReplyDeleteYaudah beliin dulu gih :p
DeleteHello,
ReplyDeleteIni adalah untuk memaklumkan kepada orang ramai bahawa Puan, BRENDA HARAPAN pemberi pinjaman pinjaman peribadi mempunyai membuka peluang kewangan untuk semua orang yang memerlukan apa-apa bantuan kewangan. Kami memberi pinjaman pada kadar 2% kadar faedah kepada individu, syarikat dan syarikat-syarikat di bawah syarat-syarat yang jelas dan mudah difahami dan keadaan Dari
$ 20.000 untuk $ 7000000 USD, Euro Dan Pounds Sahaja. Saya memberi Pinjaman Perniagaan,
Pinjaman Peribadi, Pinjaman Pelajar, Pinjaman Kereta Dan Pinjaman Untuk Bayar Off Bil. hubungi kami hari ini melalui e-mel di: (brendahope816@gmail.com)