10 Jul 2015

Benarkah Ramadhan yang Meninggalkan Kita?

"Sepertinya kebanyakan dari kita sering salah tafsir, menyangka Ramadhan yang meninggalkan kita, tapi ternyata kitalah yang lebih dulu meninggalkan Ramadhan. - Irly"

===

Ramadhan sudah akan pergi meninggalkan kita! Yakin Ramadhan yang meninggalkan kita???


Dikutip dari Dakwatuna.com:

Sebagian ulama kita membagi bulan ini dengan tiga fase: fase pertama sepuluh hari awal Ramadhan sebagai fase rahmat, sepuluh di tengahnya sebagai fase maghfirah dan sepuluh akhirnya sebagai fase pembebasan dari api neraka. Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfirah dan akhirnya pembebasan dari api neraka.”

Dari ummul mukminin, Aisyah ra., menceritakan tentang kondisi Nabi saw. ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan: “Beliau jika memasuki sepuluh hari terkahir Ramadhan, mengencangkan ikat pinggang, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.”
***
Keutamaan 10 Hari Terakhir di bulan Ramadhan bukan menjadi rahasia lagi untuk umat muslim, sering kali penceramah mengingatkan kita saat sesi ceramah menjelang tarawih di Masjid, tapi kita seperti lupa tentang keutamaan yang sudah tersimpan di luar kepala ini. Ya.. benar-benar berada di luar kepala.. :(

Aktivitas menjelang lebaran menuntut banyak persiapan, sehingga seringkali kita sibuk dengan beragam jenis belanjaan, beragam jenis kue dan banyaknya aktivitas di luar ibadah khas Ramadhan lainnya. Sayangnya tuntutan itu datang dari diri kita sendiri, menuntut cat rumah yang harus baru, gorden rumah yang harus baru, bersih-bersih rumah yang tidak berujung, mengolah adonan menjadi berbagai jenis kue-kue, mungkin juga terpikat tulisan besar dengan angka 50 dan 75 persen saat kebetulan lewat di salah satu sisi pusat perbelanjaan. Kasus yang terjadi hampir di setiap rumah...

Aktifitas-aktifitas diatas tidaklah salah, hanya saja waktu pengerjaannya yang kurang tepat. Mungkin susunan prioritas kita yang selama ini sudah pakem perlu diperbarui lagi. Dengan menempatkan ibadah sebagai raja dari segala prioritas yang telah kita susun, maka waktu pelaksanaan aktivitas-aktivitas di luar ibadah akan secara otomatis mudah kita sesuaikan. Misalnya saja, sebelum Ramadhan tiba rumah sudah dibersihkan dan dicat baru, kue kering sudah dibuat atau jika mampu beli saja menjelang lebaran, belanjapun bisa dilakukan sebelum Ramadhan.

Iya..iya.. Saya mengerti tentang model-model baru pada pakaian atau diskon yang semakin update dan besar angkanya saat menjelang lebaran, tapi percayalah diskon yang diberi Allah itu jauuhh lebih besar dari yang pernah kita sama-sama lihat. Masih mau menyia-nyiakannya? Jangan saudaraku...

Satu lagi aktivitas khas Ramadahan yang terus ada, kegiatan buka bersama (bukber), ini tidaklah salah, bukan juga waktu pengerjaannya yang kurang tepat, tapi durasi dan aktivitasnya yang sering kali melenakan kita dari kualitas dan kuantitas ibadah yang biasa kita lakukan.

Berbukalah bersama teman ataupun keluarga, tapi jangan lupa juga untuk beribadah bersama-sama. Jika ingin berbuka bersama, carilah tempat yang juga menyediakan tempat yang memberi fasilitas ibadah yang layak, salah satu cara untuk saling menyeru dalam kebaikan.

Masih dari Dakwatuna.com:

Ada 2 sebab  Nabi Muhammad S.A.W memberi perhatian lebih terhadap sepuluh hari terakhir Ramadhan

Sebab pertama, karena sepuluh terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannnya atau akhirnya. Rasulullah saw. berdo’a:

“اللهم اجعل خير عمري آخره وخير عملي خواتمه وخير أيامي يوم ألقاك”
“Ya Allah, jadikan sebaik-baik umurku adalah penghujungnya. Dan jadikan sebaik-baik amalku adalah pamungkasnya. Dan jadikan sebaik-baik hari-hariku adalah hari di mana saya berjumpa dengan-Mu Kelak.”

Jadi, yang penting adalah hendaknya setiap manusia meangakhiri hidupnya atau perbuatannya dengan kebaikan. Karena boleh jadi ada orang yang jejak hidupnya melakukan sebagian kebaikan, namun ia memilih mengakhiri hidupnya dengan kejelekan.

Sebab kedua, karena dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan di duga turunnya lailatul qadar, karena lailatul qadar bisa juga turun pada bulan Ramadhan secara keseluruhan, sesuai dengan firman Allah swt.

إنا أنزلناه في ليلة القدر
Sesungguhnya Kami telah turunkan Al Qur’an pada malam kemulyaan.”

Allah swt. juga berfirman:

شهر رمضان الذي أنزل فيه القرآن هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان
 “Bulan Ramadhan,adalah bulan diturunkan di dalamnya Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan dari petunjuk dan pembeda -antara yang hak dan yang batil-.”

Dalam hadits disebutkan: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan di dalamnya ada lailatul qadar, malam lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa diharamkan darinya maka ia diharamkan mendapatkan kebaikan seluruhnya. Dan tidak diharamkan kebaikannya kecuali ia benar-benar terhalang -mahrum-.”

Al qur’an dan hadits sahih menunjukkan bahwa lailatul qadar itu turun di bulan Ramadhan. Dan boleh jadi di sepanjang bulan Ramadhan semua, lebih lagi di sepuluh terakhir Ramadhan. Sebagaimana sabda Nabi saw.:

“التمسوها في العشر الأواخر من رمضان“.
“Carilah lailatul qadar di sepuluh terakhir Ramadhan.”
***

Apapun aktivitasnya jangan sampai menggangu target Ramadhan yang sudah kita buat di awal, jangan sampai mengganggu semangat ibadah di bulan yang berlipat-lipat kebaikannya ini.

Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, rangkul dengan usaha-usaha terbaik kita dalam beribadah, sambil terus berdoa agar semangat beribadah di bulan Ramadhan ini tidak pupus bahkan meningkat sampai akhirnya dipertemukan lagi dengan Ramadhan berikutnya...

24 comments:

  1. weh, ane mau nulis tentang penghujung Ramadhan juga ah ..
    walaupun tulisan ane ga sebaik teh Irly si :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haduh... pembahasan boleh sama tapi sudut pandang dan gaya bertutur kan beda-beda.
      Jadi silahkan saja^^

      Delete
  2. rasanya akan rindu dengan suasana ramadhan :)

    ReplyDelete
  3. mari berdoa supaya kita dipertemukan kembali dgn ramadhan di tahun2 yg akan dtg, amiin

    ReplyDelete
  4. semoga di tahun depan kita masih bisa merasakan nikmatnya suasana bulan ramadhan :)

    ReplyDelete
  5. jadi intinya jangan sampai terlena pada dunia dan menyianyiakan ibadah dibulan ramadhan ini dengan hal hal yang berlebihan dan kurang bermanfaat

    ReplyDelete
  6. sebentar lagi bulan ramadhan meninggalkan kita, semoga amalan kita dibulan ramadhan bisa diterima :)

    ReplyDelete
  7. Duh mbak, makasih pengingatnya, saya termasuk yg menyia-nyiakan waktu padahal waktu itu cepat sekali berputarnya, dan sebentar lagi ramadhan mau berakhir T_T

    ReplyDelete
  8. hiks ramadhan sudah mau selesai, sedihnya aku gak bisa menikmati puasa di minggu terakhir karena datang tamu bulanan

    ReplyDelete
  9. Memang godaan terbesar itu adalah ketika melakukan ibadah sebagai rutinitas dan melupakan esensi utamanya.

    H-6 nih :) semoga berkah Ramadhan tetap ada di hati sampai menyambut bulan suci berikutnya ^^

    ReplyDelete
  10. semoga kita semua di beri kesehatan di beri umur panjang di murahkan rezekinya amiiin semoga kita ketemu ramadhan lagi tahun depan :)

    ReplyDelete
  11. Semoga lebaran tahun depan bisa lebih baik dari sekarang :)

    ReplyDelete
  12. Makasih mbk irly, udh ngingtin
    Syediihh
    :(

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...