1 Jun 2016

Selamat Jalan Sahabat

Pagi ini awan hitam menggantung di langit, suasana kantor juga mendadak muram, kami yang biasanya saling tertawa melihat tingkah para pembalap mengejar absensi tepat waktu berubah drastis ekspresinya saat mendengar kabar meninggalnya salah seorang teman kami. Mas Zaenal..

Bagi saya, Almarhum bukan teman biasa, dia adalah teman seangkatan saat diterima menjadi PNS tahun 2005 dulu. Seangkatan saja belum tentu akrab kan? Almarhum juga adalah teman seperantauan saya di kabupaten dulu, teman saya dan kawan-kawan mengusir sepi di Kabupaten Muna.

Saya ingat sekali bagaimana akhir minggu kami di sana, berkat Almarhum yang sudah pandai mengemudikan mobil, kami jadi rajin ke pantai, tidak peduli sedang mencucipun saya "dipaksa" ikut ke pantai. Almarhum santai saja kalau sudah ke kontrakan saya, maklum Almarhum akrab dengan penghuni kontrakan lain yang semuanya perantau dari Jawa.

"Sudah..nyucinya nanti aja, ke pantai dululah."
Katanya cuek.

Saya bingung, bengong, tapi buru-buru ganti baju. Hehe

Hampir setiap akhir minggu kami ke pantai, sore sepulang kantor kami nongkrong makan gorengan di bay pass. Kami yang dulu merantau berjamaah banyak menghabiskan waktu bersama di kabupaten yang sepi itu. Untuk mendaftar kuliahpun kami masuk berjamaah satu angkatan, berhenti kuliah 1 angkatan, daftar UT, ujian.. bareng-bareng lagi.

Danau Napabale tahun 2007

Kami sangat solid sebagai sesama perantau, kadang para laki-laki belanja ke pasar dan kami yang memasak, apalagi kalau ada yang sakit, kost-annya kami invasi untuk memasak bubur. Kami sudah seperti keluarga.

Saya ingat saat PPLS dulu rusuh karena BLT, kami harus turun ke lapangan dan kebetulan saya 1 tim dengan Almarhum, dengan emosi warga yang sudah memuncak, kami keluar dari rumah kepala Desa. Saat naik di boncengan tidak biasanya Almarhum memberi tahu: "Kalau ada apa-apa, pegangan saja." Saking gentingnya keadaan waktu itu, saya membayangkan ada busur yang tertancap di punggung saya. Kami menyusuri jalanan dengan motor butut (kecepatannya kalah dengan kecepatan orang berlari) di daerah yang asing bagi kami, kiri-kanan masih berupa hutan.

Beberapa tahun kemudian satu persatu teman-teman seangkatan saya pindah ke Kendari, termasuk Almarhum. Sekalipun begitu, saat saya datang, selalu kami sempatkan untuk membuat acara. Salah satu acara yang berkesan adalah acara "Mosonggi" atau acara makan sinonggi (kalau di Papua namanya Pappeda) yang saya buat, tapi acara itu disabotase oleh salah seorang teman seangkatan juga. Dia yang saya minta memanggil teman-teman malah memberi tahu bahwa akan ada acara lamaran. Kamipun tertawa-terpingkal-pingkal saat beberapa teman datang dengan pakaian rapi. Almarhum bersama istripun begitu, istrinya sampai nyalon dan membatalkan ke undangan nikahan karena mementingkan undangan (yang dipalsukan) dari saya. "Kamu kan sudah keluarga juga, jadi kami batalkan ke undangan." Begitu kata istrinya yang menceritakan hasil percakapannya bersama Almarhum waktu itu.

Acara lamaran palsu

Seiring waktu teman yang dulu akrab mulai menjauh, ada yang karena jarak, ada pula yang seketika menjadi kagok. Saya dan Almarhum yang akhirnya 1 kantor (setelah saya pindah) pun tidak begitu sering kumpul-kumpul lagi, tapi kami masih akrab, saling ledek atau bertukar kabar tentang anaknya dan teman-teman yang masih ada di Kabupaten (termasuk teman kontrakan saya dulu).

Sampai akhirnya Almarhum sakit, seingat saya awal tahun 2015, sampai sekarang saya kurang jelas sakitnya apa, tapi secara fisik dan semangat saya lihat memang perubahannya drastis, Almarhum tidak segesit dulu lagi, wajahnya juga layu, termasuk semangatnya untuk "ngerecokin" temannya, sudah berkurang.. Tapi semangatnya untuk berobat masih tinggi. Terbukti dari izin yang diambilnya untuk berobat beberapa bulan terakhir sampai pagi tadi meninggal di RS. Sarjito - Jogja.

Saya kaget (tapi jatuhnya tidak percaya) mendengar kabar itu, segera saya konfirmasi ke teman, mulai mengabarkan ke teman-teman di kabupaten, saling bertukar rasa kaget dan banyak menghela nafas panjang.. Lalu rasanya ada yang salah, saya putuskan menulis, dan air matapun jebol di paragraf ke-2. I know I need to cry for you. Even after that I can't controlled my teary eyes. It's okay...

Selamat jalan Mas.. Semoga sakitmu menjadi penggugur dosa, saya hanya bisa bantu mendoakan. Innalillahi wa innailaihi roji'un.. Allahummaghfirlahu warhamhu wa‘afihi wa’fu ‘anhu...

Tanyakan kabar karib kerabat Anda hari ini, pastikan mereka tahu Anda peduli...

10 comments:

  1. Innalillahi wa innailaihirajiun... Turut berduka cita mba...
    Jd pgn nghubungin tmn2 lama nih...

    ReplyDelete
  2. Innalillahi wainailaihi rojiun, Turut berduka cita say, semoga arwah almarhum mendapat tempat yang layak di sisiNya dan keluarha yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menerima cobaan ini, amin..

    ReplyDelete
  3. Inalillahiwainailaihirajiun... Sedih bacanya.. Inget diri sendiri, sudah siap kah menghadapi kematian? Semoga kita semua bisa meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.. Aamiin.. Semoga almarhumpun diterima amal ibadahnya, keluarga yg ditinggalkan juga diberi ketabahan... Aamiin

    ReplyDelete
  4. Duh, sedih bacanya.. Semoga mas Zaenal mendapat tempat yang baik di sisi Nya ya :)

    ReplyDelete
  5. Ikut berduka cita ya, mbak Ir. Semoga almarhum diampuni dosanya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan ditempat yang layak disisi Allah. Dan keluarga yang ditinggalkan sabar serta tabah menghadapi cobaan. Aamiin.

    ReplyDelete
  6. Terima kasih semua.. maaf khusus blog post ini saya tidak menjawab satu per satu, takut baper lagi.. Tapi sudah saya baca semua kok..

    Semoga Allah menerima doa teman-teman..
    Allahumma aamiin..

    ReplyDelete
  7. Ikut berduka Mbak. Kematian ngga pernah ada yang tahu ya. Pasti kaget banget mendengar teman satu angkatan apalagi yang kita kenal dekat.

    ReplyDelete
  8. Ini lah hidup. gak tau mau ngomong apa lagi, tapi kita harus tetap semangat kan (:

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...