27 Dec 2016

5 Kesamaan Antara Saya dan Mama

Libur sudah habis, saatnya kembali berkantor. Tahun ini saya tidak menghabiskan cuti seperti biasa, malah Mama yang melakukan perjalanan dari pulau satu ke pulau lainnya. Jadi ingat tahun 2012 dan 2015 lalu, akhir tahun saya ke Danau Napabale, Danau yang airnya hijau dan bersih.^^

Baca juga: Liburan Dadakan Ke Danau Napabale

Oh iya, liburan kemarin saya seperti biasa sok sibuk di dunia nyata. Libur dari rutinitas pekerjaan saya ikut-ikutan libur mengurus blog, tidak menulis untuk jadwal Senin Sosial*makanya dipost sekarang*, tidak juga blogwalking. Untungnya blog yang berisi review film dan drama yang punya jadwal post Jumat-Minggu sudah saya buatkan artikelnya dari jauh hari. Sudah scheduled sampai akhir Desember ini. Jadi tinggal menyiapkan artikel untuk bulan depan lagi.

Panjang intronya ya.. Mari bahas tentang tulisan. Ini sebenarnya tulisan yang saya buat sebelum hari Ibu, tapi karena suatu hal baru hari ini bisa saya posting. Enaknya sih pas saat momennya ya, tapi berbicara tentang Ibu memang tidak mengenal Desember saja. Selalu ada tempat dan waktu untuk bercerita tentang Ibu. Tapi, karena saya panggilnya Mama, jadi judul dan tulisan akan saya gunakan sesuai panggilan saya.


Menjadi anak, seringkali dikatakan kita akan mewarisi beberapa hal yang mirip atau bahkan sama dari orang tua kita. Saya merasakannya mulai dari yang asik sampai yang kurang menyenangkan. Eh, ada juga yang bukan bawaan lahir, tapi bawaan anak, maksudnya bukan pengaruh dari Mama ke saya, tapi saya yang tidak sengaja mempengaruhi Mama. Nanti ketahuan kalau teman-teman sudah membaca. Apa saja sih? Yuk simak! ^^

1. Ukuran Kaki Sama
Kebayang kan ini larinya kemana? 1 pasang sepatu dipakai 2 pasang kaki bergantian.. Hihi.. Hal ini berlaku untuk sandal pesta dan sepatu kantor. Untuk sandal jalan sih kebanyakan kita beda selera, saya sukanya teplek, mama sukanya yang punya hak. Duh.. saya gak kuat.

Untuk sandal pesta, biar kesannya lebih elegan gitu, saya pakai yang ada haknya, beda juga emang durasinya dengan sandal bual jalan, jadi masih bisa tahanlah. Tapi kalau urusan sandal pesta memang spesialisasinya Mama, saya cuma minjem, untung aja Mama pengertian dan lebih mengutamakan jenis wedges agar saya tidak capek dan tetap lincah saat di pesta. ((Lincah)). LOL

Seru dan hemat banget kalau punya ukuran kaki yang sama! ^^

2. Gampang silau
Urusan silau-silauan, saya dan Mama juga sehati. Saya ingat, dulu waktu masih pakai kelambu, selalu ada kain, entah pakaian atau sarung yang ditaruh di atas kelambu, di tempat yang sejajar dengan kepala Mama. Tujuannya agar Mama tidak silau saat tidur. Entah kenapa bukan lampunya saja yang dimatikan.

Beberapa tahun kemudian saya baru sadar, saya juga mengalami hal yang sama dengan Mama. Saya tidak bisa tidur jika tangan atau lengan saya tidak menghalangi sinar langsung dari lampu yang tergantung di langit-langit kamar. Serba salah juga saat tidak bisa mematikan lampu. Saya juga tidak bisa tidur dengan badan yang tertutupi selimut atau sarung, rasanya sesak, jadi kadang, mata saja yang ditutupi kain. :D

3. Suka Makanan Pedas
Nah, kalau ini.. Rasanya saya memang ditempa sejak kecil oleh Mama. Saya ingat bagaimana dulu saya menolak makanan yang saya anggap pedas. Tapi kata mama: "Nggak, paling cuma sebentar." Dan hasilnya, makan enak adalah makan dengan sambal. Kami selalu duet kalau urusan makan sambal. :D

4. Suka Warna Hijau
Mama suka warna merah, saya suka warna biru. Entah sejak kapan tepatnya saya mulai mengganti warna kesukaan saya menjadi warna hijau. Seperti biasa, apa saja maunya warna hijau, pernak-pernik, case HP, Buku, Pulpen, sarung tangan.. Sebisa mungkin warna hijau!

Dan akhirnya Mama ketularan tanpa saya bujuk, kebayang dampaknya? Gorden di rumah hijau, atribut-atribut atau segala perlengkapan rumah tangga ikutan hijau juga! Lihat saja warna cat di gambar atas. Hijau! Dan saya senang dong! Hihi..

5. Energik!
Saya dan Mama sama-sama energik, tapi boleh dibilang Mama tuh gak ada capeknya. Ngurus rumah; bersih-bersih, masak sambil jagain warung, kalau memasak beres ya sambil menyetrika, kalau gak bantuin masak di tempat yang punya hajatan. Pokoknya energik banget deh.. dan catat, gak pakai multivitamin.

Gak tahu ya, apa generasi kita aja kebanyakan yang rada "lembek" atau generasi mereka yang setrong karena sudah ditempa sejak kecil . Kalau sepulang kantor saya masih bisa lari 5 Km dan dibilang kuat, saya mah gak ada apa-apanya dibanding Mama. *Salute!
***

Nah, itu dia beberapa kesamaan antara saya dan Mama. Teman-teman gimana? Pasti punya kesamaan dengan Ibu/Mama dong. Ada yang ingin menuliskan hal yang sama? Yuk bikin tulisan dengan tema yang sama, nanti kita tukaran link. Kontak saja saya dari salah 1 medsos. ;)

Oh ya, ini juga ada tulisan dari Diah Alfa Saadah dan Kak Irawati Hamid, sahabat-sahabat saya dari Sulawesi Tenggara ini juga menulis tema yang sama, tentang Ibu. Baca ya... ^^

20 comments:

  1. Hohohohh, ukuran kaki sama dii. Berarti bisa jg Mama diajak jogging bareng, kan bs ganti2an sepatu ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yess.. ada 2 pasang ji sepatu, yang penting kemauan Macea saja :D

      Delete
  2. Kalau aku dengan mama, sama-sama Energik.. untuk ukuran kaki, baju, warna kesukaan dan makanan, beda semunya. Samanya ya itu, energik, aku sama mama kalau lagi doyan beberes, hmmm, rajin semua rumah dan isinya.
    Selain itu, bisa jadi temen senam dan joging, hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Asik ya.. sekali mMama saya ajakin ikut senam, berikutnya udah gak mau lagi katanya karena pegal. Padahal itu hanya karena baru senam aja, lama-lama juga ilang :D

      Delete
  3. mamaku juga suka warna hijau say, dan Wahyu pun demikian, hihihi :D

    ReplyDelete
  4. Jadi inget almh. Ibu saya yang penyuka pedes dan akhirnya menurun sama saya xixixi..salam hormat untuk mama y mba ^^ semoga sehat sll aamiin

    ReplyDelete
  5. ah mbk irly, daku jd terinspirasi nih, berburu kesamaan antara aku dan ibuk, tengkiu idenya,

    ReplyDelete
  6. Wkwkwk. Kocak banget punya kesamaan gampang silau. XD. Duh, saya anak rantau dan membaca tulisan ini mendadak kangen dengan mamah di rumah. :(

    ReplyDelete
  7. Enaknya punya ukuran kaki sama dengan mama. Mama saya kakinya imut, jadi kami gak bisa tuker tukeran deh. hahaha

    Soal kesamaan, saya justru punya kesamaan yang diturunkan dari bapak. Apa itu? Alergi. hehehe

    Anak anaknya bapak yang perempuan semuanya sama punya alergi dingin. Kalo ada perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya, badan kami jadi gatal gatal dan keluar bentol bentol gede. Makanya harus selalu siap sedia obat alergi :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wuahh.. saya udah lihat sendiri yang alergi dingin gitu Mbak, dingin dikit kulitnya bakal merah-merah bahkan bengkak.

      Semoga gak nurun ke anak Mbak.. hehe

      Delete
  8. Soal kaki saya juga sering gantian sama emak. Yang protes tuh si Alfi, Mbah itu sandalnya Ibuk atau sebaliknya hihi

    ReplyDelete
  9. Wah, saya sama mama banyak bedanya. Hmm... Sama ukurannya kakinya aja kayaknya. :D

    ReplyDelete
  10. suka makan pedes sama kita :D pedes banget tapi cabe rawit kmren pagi beli ceban dapat 10 biji, ngenes

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih, sampai sekaang harga cabe masih juga mahal.. *Malah ikutan bahas cabe

      Delete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...