24 Jul 2018

Hamil dan Omongan Orang

Peringatan: Isi tulisan ini berupa curhat, unek-unek selama kehamilan yang saat ini menurut Hari Pertama Haid Terakhir atau yang biasa disingkat (HPHT) janin saya sudah berusia 17 minggu.

Jadi, sebenarnya saya ini punya banyak utang tulisan, 1 tema tentang kuliner di grup kolaborasi KEB. dua tema menulis yang berbeda di Be Molulo. Yang tentang kuliner sih sudah ada dua ratusan kata di draf, tapi mentok mau melanjutkannya, padahal ini utang yang paling lama, sejak Ramadan! Eh.. gak ding, masih ada banyak utang tulis-menulis juga di grup Perempuan BPS Menulis! OMG! *Tepok jidat.

Namanya juga sebenarnya, berarti hanya latar belakang masalah.. Sekarang kita masuk ke bab selanjutnya. Kenapa utang menulisnya gak juga dibayar-bayar? It's about mood.. My swing mood! Fiuhh.. Pengennya sekarang nulis curhatan dulu, mengeluarkan uneg-uneg di hati yang rasanya makin ciut karena punya telinga yang lebar selama kehamilan ini. *Ih.. Pengen capslock deeeh!!

Omongan Orang
Semenjak hamil seriiing sekali saya mendengar kalimat atau pernyataan "Ih, gemuk ya!" awalnya saya senyum saja, mungkin masih dalam euforia sangat bahagia dengan hadirnya keturunan yang sudah dinantikan oleh kami dan keluarga kami. Tapi kok ya, lama-lama rasa panas di kuping sampai juga ke hati. Saya baperan? Ah.. trust me, i'm not alone!

Saya bukannya tidak bisa menerima dengan baik maksud orang-orang mengatakan perubahan yang terjadi pada diri saya. Bahwa saya gemuk bangetlah, saya lebar, besar, dengan berbagai macam ekspresi yang kadang bikin saya (yang merasa hal ini wajar) jadi berpikir "Oh ya, sebesar itukah saya?"

Poinnya itu, kita yang kadang merasa baik-baik saja jadi terusik hanya karena orang-orang yang tidak bisa menahan omongan yang diiringi ekspresi terkejut banget dan ditutup dengan tanda tanya. FYI, saya tidak menyangka berat badan saya bisa naik 4 kilogram di trisemester pertama dengan intensitas muntah yang sporadis. Lagian gak bisa juga kalian cari body pelari saya seperti dulu saat saya sudah berbadan dua seperti ini.

Pada kasus yang berbeda, ketika saya ditanyain gemuk, dan akhirnya yang bertanya tahu bahwa saya sedang hamil, kebanyakan akan memaklumi, tapi ada yang kekeuh dengan teorinya. Contohnya:
Ibu: "Eh, gemuk ya sekarang?"
Saya: "Iya, sambil senyum."
Mertua: "Iya, lagi hamil."
Ibu: "Ohh.. iyaaa.. Tapi kok gemuk gitu? Suka minum air es ya?"
Saya: "Tidak, gak pernah minum air es, kok." Sambil tertawa mengingat saya yang kena dingin sedikit saja bakal mual.
Ibu: "Ohh.. Banyak makan berarti."
Saya: Yaelah buu.. Kenapa gak berhenti sihh.. Ibu tahu gak saya makannya saja dipaksa karna sering mual, demi calon anak saya ini saya paksain. Tapi pikiran panjang dalam hati itu urung saya ungkapkan, saya hanya tertawa kecut dengan jawaban singkat "Tidak".

Si ibu sukses bikin saya yang tidak bisa istirahat siang itu jadi baper. Duuh kita ya.. susah banget menyaring mulut untuk keluarin kalimat yang positif saja. Apalagi ke sesama perempuan yang tahu bagaimana rasanya tubuh dan perasaan berhasil dikuasai oleh hormon. Mood kita sukses di-obok-obok oleh mahluk tak terlihat itu!

Sesekali saya curhat juga ke teman, adem banget kalau mereka bilang " Ih, namanya juga lagi hamil." atau "Biasa itu, kan lagi hamil." Kata-kata pemakluman seperti ini apa sih susahnya diucapkan? Kalau akhirnya memang mengkhawatirkan nanti bisa diberi saran atau nasehat pelan-pelan. Punya pengalaman tidak berarti anda berhak nge-judge orang lain. Ye kaaan?

Baca juga: Semua Ibu adalah Pejuang

Pesan Moral
Dua hal yang membuat saya belajar dalam hal ini:
1. Gak perlu semua hal dikomentari, kalaupun ingin berkomentar berikan kalimat positif saja. Apalagi ke seorang Ibu yang sedang hamil. Kalaupun sampai keceplosan segera tutup dengan impresi yang baik.
2. Ternyata mulut orang tuh emang gak bisa berhenti. Kirain hamil diluar pernikahan saja yang bakal diomongin orang lain, ternyata hamil yang sah dalam pernikahan seperti ini diomongin juga. Kadang bahkan gak nyadar sampai mempermalukan si ibu di depan banyak orang. Fiuuuh..

Udahan ah.. lumayan lepas juga nih setelah ditulis seperti ini. Ada yang punya pengalaman gak enak juga sama komentar orang-orang?

9 comments:

  1. Puk puk bumil
    Tarik nafas panjaaaaang
    Susah memang ngerem mulut orang buk

    Sehat-sehat terus ya bumil
    Tetap jaga kesehatan

    ReplyDelete
  2. ya ampuun komennya bikin geleng-geleng kepala. saya yakin, kalo dirimu kurus pasti diomongin juga, "ihhhh kok kurus, anakmu dalam kandungan pasti kurang gizi tuh". akhirnya gak habis-habis itu komen negatif, fyuh..#Ikutanemosi

    sehat2 terus yaa bumil, terapkan saja peribahasa "anjing menggonggong kafilah berlalu"

    ReplyDelete
  3. Aduuhh gimana kalau yg komen itu liat saya dengan kondisi berat badan naik terus kagak turun-turun ya?

    Tak jarang saya temukan orang yang komen sama saya begini "kok kamu makin gemuk? Kan belom nikah".

    Kadang saya bingung apa hubungannya gemuk sama sudah nikah ya?

    Yaa mungkin akan terjawab setelah saya nikah nanti.
    Duuhh kok saya jadi curhat yaak? Hehehe.

    Cuekin aja apa kata orang say.
    Namanya juga bumil kan, mau gak mau pastilah berat badan naik.
    Yang komen begitu mungkin lupa waktu hamil gimana.

    Sehat selalu say 😊
    Semangat 💪🤛

    ReplyDelete
  4. Kalau lagi hamil memang banyak banget orang yang komentar:) sabar aja mbak..heheh

    ReplyDelete
  5. Biasanya tetangga yang sering kayak gitu :)

    ReplyDelete
  6. Belum hamil aja kadang banyak yang komentar, orang-orang kayak gitu memang sering komentar-komentar ....

    ReplyDelete
  7. Gak usah terlalu difikirkan kata orang mbak, mereka kan gak tau apa yang kita jalani....

    ReplyDelete
  8. Jangan di tanggapi mbak, yang penting selalu jaga kesahatan bayi nya aja ...

    ReplyDelete
  9. So do i, jaman hamil dulu, baru jg trimester pertama naiknya berkilo-kilo! Dibilangin gumbang lah, gentong air laaah. Betis kayak pohon pisang-lah!

    Sebenarnya pengen nyuekin ajah. Kalau dalam keadaan normol, anjing menggong kafilah berlalu. Tapi dalam kondisi hamil itu esmosinya sampai ke ubun-ubun!

    Ibu Irna sih jawabnya masih kalem, kalau eyke-kan berurusan dengan mood yang jelek, ndak pakai etika! wkwkwkwk. Kadang, saya bacain yasin fadhilah agar ALLAH memberinya hidayah!

    Pesan moralnya : Kalau ketemu orang yang apapun bentuk fisiknya, keep calm saja. Karena kita tidak tau besok lusa apa yang terjadi di diri kita. Dan lalu jika ketemu orang hamil yang mendadak gendyets, saya besarkan hatinya dan mendoakan agar ibu dan bayiknya sehat selalu.

    Fyi, selama hamil berat badan eyke naiknya 25 kiilooo! hahahaha

    Btw, bu Irna sehat2 selalu yaaa :)

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...