17 Mar 2011

Carut Marut Dunia Pelayaran

Bismillahirrahmanirrahim..

Waahh… Judulnya serius banget yak?? hehe…memang serius, karna ini menyangkut pelayanan publik, menyangkut nyawa yang tidak tersedia isi ulangnya di counter terdekat atau bahkan mall terbesar sekalipun jika sudah hilang.

Rabu pagi kemarin saya berangkat ke kota (wah..kesannya ndeso banget) dan untuk sampai kesana harus melewati laut, maklum saja, saya harus tinggal di daerah pulau karna tuntutan pekerjaan. Ada 2 alternatif yang tersedia.. naik kapal cepat dengan waktu tempuh kurang lebih 3,5 jam atau menggunakan jasa feri selama kurang lebih 5 jam, mungkin karena letak pelabuhannya yang tidak terletak di daerah kota Kendari, sehingga semakin memperpanjang waktu tempuh.

Saya yang juga tidak terbiasa melewati jalur feri mengambil alternatif kapal cepat, walaupun beberapa hari terakhir tersiar kabar tentang semakin morat-maritnya performa kapal cepat, bagaimana tidak? 3 kapal yang berasal dari pemilik yang berbeda-beda itu 2 diantaranya mengalami kendala dalam pengoperasian kapalnya, alhasil terjadi merger penumpang.

Bisa bayangkan apa yang terjadi? 1 kapal yang normalnya berpenumpang kurang lebih 250 orang harus digenjot dengan sekitar 500 penumpang (saya kurangi dengan alasan kemungkinan adanya penumpang yang beralih ke jalur feri), belum lagi anak-anak yang tidak terhitung dalam pembayaran tiket.

 Suasana didalam kapal

Keadaan diatas makin diperparah dengan insiden saling berebut kursi..selain kursi plastik yang dibagikan untuk penumpang non-seat, kursi utama juga masih diperebutkan, tanya kenapa? Semua penumpang yang membeli tiket akan langsung mendapatkan nomor kursi beserta ruangannya dan pastinya sudah tertera di tiket, tapi insiden yang satu ini ada saja jam tayangnya..

Saya pernah menjadi korban keganasan jari-jemari yang menuliskan nomor kursi dan ruangan yang sama persis dengan yang saya punya, kalau sudah begitu yang lebih dahulu menduduki kursi itulah yang berhak mendudukinya, itu hukum yang tercipta secara moril di atas kapal. Tapi yang saya alami hari ini luar biasa bobroknya, dari 5 nomor kursi yang tertera ditiket 4 nomor tertulis ganda (dalam 1 jejeran kursi)!! Artinya ada 8 orang mempunyai nomor kursi yang sama, 1 nomor yang tidak ganda hanya saya saja.

Saya bersyukur tidak perlu berkonflik dengan orang lain, tapi orang-orang yang berebut kursi ini ada disamping saya semua, untungnya para laki-laki mau mengalah melihat ibu-ibu (yang pastinya akan ribut terus selama tidak mendapatkan kursi), apa lagi ada ibu muda dengan seorang anak kecil, Alhamdulillah kali ini orang-orang yang saya jumpai masih memiliki hati nurani, mau berbagi..hmmm..bukan, mau memberi kursinya pada orang yang lebih membutuhkan, hasilnya perjalanan kali ini tenang walau waktu pelayaran laut kami bertambah sekitar 45 menit.

Saat kapal hampir merapatpun keadaan kembali memanas (selalunya memang seperti ini), bukan berebut kursi lagi, tapi arus keluar penumpang yang bertabrakan dengan arus masuk para buruh kapal yang menjemput rejekinya melalui penumpang dengan bawaan berlebih. Tidak ada yang bisa melarang mereka di depan kapal, entah para ABK sibuk dengan aktivitas apa, yang jelas petugas keamanan belum ada dikapal, kenapa? Karna memang kapalnya belum merapat, para buruh itu melompat dari tempat terdekat, mereka seperti katak yang sejak lahir sudah terlatih untuk melompat. Maka makin berdesak-desakanlah kami di pintu kapal…
***
 Suasana di luar kapal (Setelah Turun)

Carut marut ini sebenarnya bukan semata-mata kesalahan satu pihak, semua pihak ikut bertanggung jawab, ketertiban dalam pencatatan di loket, kesadaran penumpang dan ketegasan pihak yang terkait saya percayai bisa mengatasi masalah yang sudah membudaya ini, jangan lagi ada kejadian seperti KM.Acita di perairan Bau-bau, Sulawesi Tenggara tahun 2007 silam, memang jenis kapalnya jauh berbeda.. tapi semoga bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua.

Ajal bisa menjemput siapa saja, dimana saja dan kapan saja, tapi  sebisa mungkin jangan keteledoran kita yang mengantarkan kita menemui ajal. Wallahu’alam…

3 comments:

  1. Ngeri jg ya, merger penumpang ithukan beresiko banget bwt keselamatan, ga dmn2 masalah transportasi d negri kita memang masih carut marut....


    Mudah2an pihak yg terkait d dlmnya segera membenahi, demi kenyamanan n keselamatan bersama....

    ReplyDelete
  2. wah,analisis yang tajam.moga2 banyak yang baca.lam kenal ya.klu ada waktu kunjungi blog ane ya.

    ReplyDelete
  3. @Mr TM: Amin..iya neh...mudah-mudahan program perbaikan nyampe n diterapkan dengan baik sampai ke akar-akarnya :)

    @i-one: Makasih mas..
    Salam kenal balik, saya langsung ke TKP :D

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...