20 Jun 2016

Hikmah Berzakat Melalui Amil Zakat

Ramadan sudah setengah jalan, salah satu kewajiban yang kita punya selain berpuasa adalah membayar zakat Fitrah. Bukan hal yang asing lagi bagi kita umat muslim. Tapi saya ingin membagikan sedikit ilmu yang saya dapat saat menghadiri majelis ilmu ba'da Zuhur beberapa hari yang lalu.

Kita sudah tahu semua kan bahwa zakat itu banyak jenisnya, mulai dari zakat maal, zakat fitrah, zakat emas, pertanian bahkan zakat profesi. Nisab dan perhitungannya pun berbeda-beda. Tapi kali ini saya hendak membahas hikmah membayar zakat melalui Amil zakat. Bukan berarti zakat menjadi tidak sah karena tidak melalui amil zakat, karena kewajiban zakat itu sendiri tetap berjalan tidak bergantung pada ada atau tidak adanya amil.

Sebelum membagikannya kita kenali dulu istilah dalam berzakat
Muzaki adalah orang yang membayar zakat
Mustahik adalah orang yang menerima zakat
Amil zakat adalah panitia penerima dan penyalur zakat

Hikmah Berzakat Melalui Amil Zakat:

1. Secara psikologis menjaga kemurnian hati Muzaki
Muzaki bisa jadi akan gampang dikotori hatinya saat memberikan zakat secara langsung kepada mustahik, boleh jadi merasa bangga karena telah membantu, terlebih kepada orang yang memang dikenalnya. Maka membayar zakat kepada amil zakat menjadi pilihan yang bijak.

2. Secara psikologis menjaga harga diri Mustahik
Contohnya masih sama seperti pada poin 1, jika muzaki dan mustahik adalah dua orang yang saling mengenal, kemungkinan sang mustahik akan merasa kecil hati karena menjadi orang yang "hanya bisa" menerima zakat. Maka menerima zakat dari amil zakat lebih menguntungkan baginya.

3. Mencegah penumpukan zakat
Salah satu faedah yang juga bisa didapatkan dengan membayar zakat melalui amil zakat adalah mencegah terjadinya penumpukan zakat. Amil zakat boleh jadi sudah mempunyai daftar yang lebih valid dan luas, valid dalam menentukan 8 golongan mustahik dan luas penyebarannya agar tidak menumpuk pada 1 atau 2 mustahik saja.

Itulah ke-3 hikmah yang dipaparkan saat mengikuti majelis ilmu beberpaa hari yang lalu. Untuk pengingat, sekalian saya tuliskan..

8 golongan yang berhak menerima zakat:
1. Fakir (Orang yang tidak mempunyai harta)
2. Miskin (Orang yang penghasilannya tidak mencukupi)
3. Riqab (Budak atau hamba sahaya)
4. Gharim (Orang yang memiliki banyak utang)
5. Mualaf (Orang yang baru masuk Islam)
6. Fisabilillah (Orang yang berjuang di jalan Allah)
7. Ibnu Sabil (Orang yang melakukan perjalanan dan tidak memiliki biaya untuk pulang)
8. Amil zakat (Orang yang mengelola zakat)

Ke-8 golongan diatas kebanyakan tidak bisa dinilai hanya dari penampilan saja, maka kemampuan amil zakat dalam memetakan penyebaran zakat tentu akan membantu kita dalam menunaikan kewajiban berzakat. Terlebih sekarang sudah banyak juga badan amil zakat yang terpercaya dalam menyalurkan zakat. Kemudahan terbentang, pilihan ada di tangan kita.
Selamat menyongsong setengah perjalanan Ramadan menuju hari kemenangan, semoga kita termasuk orang yang benar-benar meraih kemenangan di hari tersebut.

Semoga bermanfaat dan jangan lupa membayar zakat! ^^

15 comments:

  1. bnyak hikmah ya mbk bayar zakat di amil, jd pgn ah bayar zakat di amil, tengkiu sharenya ya mbk ir

    ReplyDelete
  2. Udah lama ngga dtg ke majlis ta'lim aku mbaa
    Bentar lagi yaa lebarannya klo inget zakat fitrah :) membersihkan harta yaa mak ^^ jadi inget dulu dibayarin ortu zakat fitrah, pas malam takbiran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huhu.. ini juga ilmu dapat dari penceramah yang diundang ke kantor Mba^^

      Delete
  3. Keluargaku juga di amil mushola MakSist buat bayar zakatnya. Lebih fleksibel juga menurutku. Kalo di lingkunganku dgn adanya amil zakat itu termasuk kegiatan memakmurkan masjid/mushola, soalnya bukan cuma yg dewasa yg dilibatkan, remaja dan anak2 nanti bisa menyaksikan kegiatan amil, baik saat pengumpulan atau pembagian zakat. Jadi suatu saat kalo giliran mereka dewasa bisa melanjutkan tugas jadi amil ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus banget kegiatannya MakSist.. selama ini di lingkungan rumah cuma ada 1 bapak aja yang mnegelola, lagian juga remaja masjid udah gak aktif lagi.. terkahir kayaknya kakak-kakak yang membimbing saya dan teman-teman dulu.. setelah itu gak ada regenerasi..huhu..

      Delete
  4. Pas baca ini berasa kembali ke jaman sekolah,
    belajar agama Islam sama Bu Titin kesayanganku ..
    Btw Teh Irly ada yang ingin saya tanyakan tapi bersifat pribadi kira-kira harus hubungin ke mana ya ? Instagram aja apa ya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ealah.. berasa jadu Bu Titin jadinya.. Hihi..

      IG boleh.. DM di Twitter juga boleh..
      Udah temenan kan kita?^^

      Delete
  5. Bentar lagi mau zakat mbak sepertinya bisa dicoba nih mbak tipsnya.

    ReplyDelete
  6. Waaaaah iya nih nggak boleh kelupaan sama zakat. Makasi sharingnya ya Maaaaak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih kembali, jangan lupa zakat yang lain! ^^

      Delete
  7. siapppp, mari kita berzakat untuk orang yang memang berhak menerimanya

    ReplyDelete
  8. Kalau inget pembagian zakat, saya suka sedih mba. Nggak tega liat ibu-ibu yang harus datang sendiri ke masjid buat nukerin tiket zakat nya. Hiks. Mungkin harus diperbaharui cara pembagian zakat disini kali ya... :(

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...