Anak pulau pasti suka makan ikan! Oh, belum tentu. Kami keluarga berdarah Wakatobi-Buton, tapi salah satu adik saya kurang begitu suka makan ikan.
Kita tentu tahu bahwa tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah, sehingga Kementrian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan Program GEMARIKAN, Gerakan Masyarakat Makan Ikan. Hal ini untuk mendorong meningkatnya konsumsi ikan pada masyarakat Indonesia.
Data dari Kementrian Kelautan dan Perikanan menyebutkan bahwa 5 tahun terakhir konsumsi ikan menunjukkan tren yang terus meningkat. Dan Sulawesi Tenggara sebagai tempat kelahiran saya adalah provinsi ke-2 terbanyak pada angka rata-rata konsumsi ikan. Hal tersebut tentu di dukung dengan ketersediaan ikan sebagai sumber daya laut potensial di Sulawesi Tenggara.
Pada resep ini saya menggunakan ikan Layang namun tidak menutup kemungkinan jika ingin menggantinya dengan ikan lain seperti Ikan kuwe, Selar, Tuna ataupun Baby Tuna, yang penting jenis ikannya adalah ikan yang berdaging putih dan padat.
Penggunaan ikan Layang sendiri karena saat ini jenis ikan ini sedang melimpah di Sulawesi Tenggara sehingga harganya relatif murah. Tapi walaupun harganya murah kandungan gizinya tidak kalah dengan jenis ikan lain. Untuk itu berikut saya lampirkan kandungan gizi ikan layang:
Kandungan gizinya banyak kan ya? Terlebih lagi 80% bagian ikan ini bisa dikonsumsi, tidak banyak yang terbuang. Apalagi untuk kreasi Kenta ni dole ini.
Bahan-bahan:
1 Kg Ikan Layang
2 buah Jeruk nipis
1 sdm Garam kasar
1/2 sdm Kunyit bubuk
1/4 bungkus Penyedap rasa
Minyak goreng
Bumbu:
1/2 buah Kelapa yang tidak terlalu tua disangrai
5 buah Jeruk nipis
1/2 sdm Jintan halus
1 1/2 sdm Merica halus
1 1/2 sdm Ketumbar halus
1 sdm Garam kasar
1 bungkus Penyedap rasa ayam
1/2 sdm Gula pasir halus
2 buah Telur
Bumbu yang dihaluskan:
2 buah Cabe merah
3 buah Cabe rawit
2 buah Cabe keriting
5 siung Bawang putih
7 siung Bawang Merah
1 batang Serai
1 ruas Jahe
1/2 ruas Lengkuas
Cara Membuat:
1. Bersihkan insang dan sisik ikan, lalu dipotong atau diiris seperti akan digoreng. Lalu campurkan perasan jeruk nipis, garam, kunyit dan penyedap, ratakan bumbu dan biarkan meresap sekitar 5 menit lalu kukus selama 15 menit dengan api sedang dilapisi daun pisang atau plastik bening yang biasa digunakan untuk membungkus makanan. Dinginkan lalu pisahkan daging ikan dari tulangnya. Tumbuk ikan tapi jangan sampai terlalu halus.
2. Tumbuk kelapa yang telah disangrai sampai cukup halus. Campurkan ikan yang juga telah ditumbuk. Pengolahan ikan dan kelapa yang ditumbuk adalah untuk mempertahankan struktur ikan dan kelapa, sehingga tidak menjadi halus seperti bumbu rempahnya.
3. Bumbu yang dihaluskan jika menggunakan blender boleh menambahkan sedikit air, dengan catatan setelah halus perlu sedikit dipanaskan diatas api, tanpa minyak agar kadar airnya berkurang. Setelah itu masukkan ke dalam campuran ikan dan kelapa. Bumbu tadi bisa juga dihaluskan dengan cara ditumbuk saja.
4. Campurkan semua bumbu seperti perasan jeruk nipis, jintan, merica, ketumbar, garam, penyedap, gula dan telur. Pastikan semuanya tercampur rata, Lalu siap dicetak.
5. Panaskan minyak goreng dengan api sedang, lalu goreng hingga kecoklatan. Sebelum digoreng ikan bisa juga dibalur lagi dengan tambahan putih telur, tergantung selera.
Kreasi olahan makanan laut seperti tulisan saya di atas adalah tema dari lomba blog/vlog Jelajah Gizi pada tahun 2016 ini. Tujuan jalan-jalan unik pada tahun ini adalah Jelajah Gizi Minahasa, diadakan oleh Sarihusada untuk keempat kalinya, sebuah brand yang membentuk gerakan Nutrisi Untuk Bangsa yaitu gerakan dari masyarakat untuk masyarakat yang peduli akan masalah-masalah gizi di Indonesia.
Dengan berbagi resep ini saya berharap bagi yang menyukai ikan akan makin suka, karena rasa rempahnya membuat ikan menjadi lebih terasa nikmat, rasa gurihnya didapatkan dari penambahan kelapa, rasa kecut dan pedasnya bisa menjadi penambah nafsu makan.
Untuk yang tidak menyukai ikan karena bau amis atau repotnya membuka tulang, olahan makanan laut ini bisa menjadi pilihan karena sudah tidak mengandung tulang dan bau amis ikan sudah tertutupi oleh harumnya rempah.
Bagaimana? Tertarik untuk mempraktekkan resep kreasi olahan makanan laut ini? Yuk makan ikan!
Sumber informasi:
Kkp.go.id. 2016. Konsumsi Ikan Naik dalam 5 Tahun Terakhir. http://kkp.go.id/2016/03/23/konsumsi-ikan-naik-dalam-5-tahun-terakhir [diakses tanggal 1 November 2016]
Organisasi.org. 1970. Isi Kandungan Gizi Ikan Layang Komposisi Nutrisi Bahan Makanan. http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-ikan-layang-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html [diakses tanggal 1 November 2016]
Mantap kreasinya mba bole dicoba dengan ikan lain kali y mba klo ikan layang ga didapat :)
ReplyDeletesemoga menang y mba ^^
Sipp..
DeleteAamiin..
Jazakillah Mbak Herva ^^
Bahasanya Wakatobi sama Pulau Buton hampir mirip yak. Ikan layang itu kesukaan aku. Tapi biasanya aku pindang sih..
ReplyDeleteIya, coba bikin resep ini deh ^^
DeleteWah menggoda lidah, ijin contek resepnya ya,hihi
ReplyDeleteSilahkan ^^
DeleteDari gambarnya aja udah kelihatan lezat nih.... Jadi pengen nyoba ah kapan-kapan kalau pas weekend
ReplyDeleteSip! ^^
Deletewahhh, olahan ikan kesukaanku ini say tapi tidak pernahbikin di rumah. biasanya saya beli, kalo di bau-bau banyak yang jual di penjual makanan jadi yang ada di stadion :)
ReplyDeleteHuwaa.. ada yang jual ya? Di rumah selalu bikin Kak.. Jadi pengen rasa yang di stadion.^^
DeleteIni bisa disimpan di frezer dan digoreng kalau lagi pengin makan kan, Mbak? Seperti nugget ya. Tapi pakai kelapa yg disangarai.
ReplyDeleteBetul.. amanlah untuk 2-3 hari di chiller atas. Lebih tahan lagi kalau di freezer. ^^
Deletemirip kyk rempah ya klo di sini. Pake kelapa juga kadang pake udang atau daging, dimakan pake urap2 enak nih
ReplyDeleteDisana namanya rempah? Makan pake apa aja enak Mbak^^
DeleteWah ini sih enak banget sepertinya...
ReplyDeleteperlu dicoba deh ....
Ayo dicobaa ^^
Deletekayak tahu bakso yang di jogja ya bentuknyaa hehe
ReplyDeleteIyakah? Hehe.. biasanya sih dibentuk segi 3 tapi saya cetak sesuai cetakan yang ada saja :D
Deletewih mantep nih resepnya, berhubung saya hobinya sama ikan tuna, ya... kayaknya kalo dijadiin tuna lebih asik
ReplyDeleteNah.. nah.. coba masak Jev *Mamamu gak kaget tiba-tiba anak lakinya berdapur? :D
DeleteAh orang Wakatobi? Aih, kapan saya bisa main ke daerah cantik terkenal ini ya?
ReplyDeleteBuat kami orang Jawa, olahan,ikan ini masih asing dan,menarik. Suatu saat harus saya coba. Jadi kaya naget gitu ya, cuma ini ngokahnya gak pakai yetigu dan ikan,dengan kelapa.
Unik! Saya harus coba 😊
Ayo Tehh.. sempatkan main ke Wakatobi ^^
DeleteKalau udah coba bikin kasih testimoni ya Teh ^^
Wah, wah, wah... Saya tengah malam baca postingan ini, dan mendadak ngiler.
ReplyDeleteSepertinya ini akan menjadi salah satu ha yang akan saya cari jika berkunjung ke Sulawesi Tenggara deh.
Salam kenal dari Samarinda, Kak.
Mainlah ke penjualgorengan.wordpress.com
Salam kenal balik..
DeleteSaya sudah berkunjung ya ^^
mantap tuh bahannya jug mudah di dapatkan lagi..
ReplyDeleteIyap, tapi baiknya ikan yang masih segar banget sih buatnya ^^
DeleteMirip nugget ya, tp lbh sehat
ReplyDeleteBener Mbak ^^
Deleteaduhhh mupenggg, ekliatan gurih, enak, lezat, kalau ketemu nanti bikinin yah hehe
ReplyDeleteMm.. Insya Allah kalau main ke Kendari Mbak Ev ^^
Delete