Sebelumnya saya klarifikasi terlebih dahulu. Tulisan ini adalah tanggapan atas tulisan Mbak
April Hamsa yang berjudul
Cara Membangun Optimisme Supaya Tetap Semangat Menjalani Hidup di website Kumpulan Emak Blogger.
Kami bertugas menanggapi tulisan tersebut, dan yang terpikir di kepala saya adalah judul di atas. Mungkin akan banyak membahas dengan latar belakang agama saya, walau saya juga yakin di agama lain, optimisme tentu diajarkan. Saya bahas dengan bernuansa Islam, sesuai dengan pengetahuan dan ranah berbicara saya. Terbayang hal lain? Abaikan..
OPTIMISTIC, a must have character
Berbicara tentang optimisme, saya meyakininya sebagai sifat dasar yang harus dimiliki oleh mahluk ciptaan-Nya. Kalau tidak ada optimisme pada diri kita, rasanya kita akan cenderung/gampang berputus asa. Saya sendiri menjadikan kepercayaan kepada Tuhan sebagai pondasi pemikiran saya.
Pengetahuan saya tentang agama mungkin masih cetek, tapi kepercayaan saya kepada Tuhanlah yang menjadi alasan saya memiliki sifat ini. Saya percaya Tuhan itu ada dan Dia akan membersamai setiap niat baik dan derap langkah saat ini, tertatih sekalipun, Ia akan mengamati setiap usaha, detail, tak alpa sedikitpun. Saya merasa beruntung lekat dengan sifat ini, saat ini dan semoga istiqomah.. Insya Allah..
Kenapa saya begitu yakin? Apa karena hidup saya yang saya rasa
anteng-anteng saja? Tidak ada skandal ((SKANDAL)) besar selain
kekhawatiran orang-orang terhadap umur saya yang belum juga menikah.
Tidak ada yang perlu saya khawatirkan, selain keinginan-keinginan yang
harus saya kontrol agar tidak melaju mendahului kebutuhan saya.
Yup..
they called it gaya hidup. Godaannya besar
cyintt.. dan kontrolnya ada pada diri kita sendiri
Oke..
skip ya.. sudah mulai keluar jalur pembahasan.
OPTIMISTIC, make your life easier
Optimisme
bagi saya mempermudah hidup. Saya selalu percaya Allah punya
rencana-Nya untuk saya. Yang terbaik, menurut-Nya, bukan menurut saya.
Kita pasti sudah sangat familiar dengan ayat 216 di surah Al Baqarah
ini:
Selain ayat di atas, pegangan saya agar tetap optimis adalah:
Optimis tetap
khuznudzon, hidup juga akan lebih mudah.
OPTIMIS, bukan berarti bebas dari kekhawatiran
Jadi, hidup saya bebas dari khawatir
dong? Haha.. tidak juga, saya tentu saja masih khawatir terlambat masuk kantor, khawatir saat listrik padamnya lama sedangkan baterai HP sudah sekarat padahal menunggu telepon penting tapi
power bank juga lupa diisi ulang dayanya. Khawatir kecil-kecilanlah.. yang tidak terlalu banyak membakar lemak di tubuh. LOL
Khawatir berlebihan yang tentu saja lawan sifat dari optimis itu tidak saya pelihara. Untuk itu saya menempatkan batasan terhadap hal-hal mana saja yang boleh saya khawatirkan. Untuk hal-hal yang sudah menjadi rahasia Allah, tidak perlu dikhawatirkan selama kita sudah berusaha dan berdoa. Berbeda halnya dengan yang memang harus diusahakan dan menjadi hasil dari kerja keras kita. Kita wajib khawatir dalam batas yang wajar, sambil didorong dengan doa, usaha dan optimisme yang kuat agar segera terwujud.
So far, resep saya agar tetap optimis menjalani hidup adalah percaya bahwa Allah menjaga saya (tentu saja saya harus menjaga diri terlebih dahulu), dan untuk hal-hal yang sudah menjadi rahasia-Nya (
you know what I mean, right?) saya tidak perlu banyak melepas energi untuk khawatir. Tetap optimis menjalani hidup!
Teman-teman punya resep apa agar tetap optimis?
Share yuk!^^
bingung mau komen apa, tapi kalo boleh jujur saya sepakat sama semua yang dituliskan, hihihi :)
ReplyDeletebetul banget say, saya juga percaya rasa optimis adalah separuh dari keberhasilan hidup karena itulah kita wajib memiliki sifat ini :)
Toss :)
DeleteSaya sangat percaya dengan Alloh mengikuti prasangka hambanya ketika saya optimis melakukan sesuatu maka semuanya berjalan mulus namun sebaliknya yang ada saya begitu kecewa padahal yang salah saya sendiri ga yakin hehehe..
ReplyDeleteHehe.. introspeksi diri juga ya Mba :)
DeleteIya, kita memang harus tetap optimis dengan tidak boleh melupakan doa dan usaha.
ReplyDeleteKalau aku coba untuk ikhlas dan bangkit lagi ketika mengalami gagal. Ya, memang enggak mudah melakukannya :)
Semangat Mba, semoga dimudahkan. :)
DeleteSaya sih yesss, :D
ReplyDeleteDapat berapa Yess nih? :D
DeleteBener sekali kak ir, optimis itu kalau iman kita sudah bener2 kuat akn semua garis hidup yg diberikan Alloh ke kita sebagai hambaNya
ReplyDeleteJadi memandang hidup terasa akan enteng aja karena selain berpasrah jg berikhtiar dg sungguh2 sehingga ketika berada di titik paling susah pun kita akan terus merasa bersyukur
Ahh.. mantep dah Nitt :*
Deleteoptimis itu apa ya ? kalo ada niat - melakukan, selibihnya serahkan saja pada yang maha kuasa. pokoknya saya sepakat deh dengan optimis yang di sampaikan bu irli, dah gitu aja hehehe.
ReplyDeleteIya, gitu aja.. Hihi..
Delete*Atuhlah gw dipanggil Bu.. T_T
Betul sekali, Mbak, optimis itu bukti adanya iman. Itulah mengapa, semakin kuat iman seseorang maka akan semakin terbentuk karakter sebagaimana firman Allah Swt., "Alaa inna awliyaa-aLlaahi laa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun." (QS. Yuunus : 62).
ReplyDeleteNah.. tambahan dari pak Ustad nih..
DeleteJazakallah khairan katsir ya Tadz.. :)
betul banget memang jelas banget kalo kita optimis, pasti kita bakal percaya dan berprasangka baik, bahwa sesungguhnya Allah telah memberikan kekuatan kepada kita
ReplyDeleteBener :)
DeleteKombinasi optimis dan Percaya kepada Allah termanifestasi menjadi do'a
ReplyDeleteMantap! :)
Deleteapa diii resepku??
ReplyDeletehuaa klo ada resep pasti ini dari kemarin sdh jadi satu postinganmi juga :(
Haha.. semangattt..utang..utang :D
Deletemantap dah artikelnya
ReplyDeleteglucoblock-capsule.xyz
Resepnya wajib ditanamkan di pikiran. Cocok buat saya yang hampir selalu khawatir. Padahal yang dikhawatirkan kadang tidak beralasan. Hehehehe.
ReplyDeleteCakep. Optimisme adalah bukti kepercayaan bahwa rencana Allah selalu yang terbaik.. Keren, Mak. Makasih, sangat inspiratif.
ReplyDelete