29 Apr 2015

Berani Lebih Selektif Memilih Kosmetik

Wanita adalah mahluk yang identik dengan keindahan, tidak heran wanita berusaha menjaga keindahan tersebut dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan kosmetik.
Dewasa ini kosmetik berkembang dengan sangat pesat, variannya juga kerap membuat wanita bingung harus memilih merek yang mana, setelah memilih merek apa kembali dibingungkan lagi dengan rangkaian kosmetik yang aduhai banyaknya dan tidak kalah aduhai lagi harganya..hehe..

Efek dan harga kosmetik tidak bisa dipungkiri menjadi hal yang sangat dipertimbangkan, cepat dan murah adalah yang paling menarik, saking menariknya seringkali kita lupa mempertimbangkan aspek kesehatan. Padahal pemerintah sudah melindungi hak-hak konsumen dengan adanya pemberian kode dari Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM), namun konsumen tetap berperan sebagai pemegang keputusan akhir. Mau memilih yang mana pemerintah tidak bisa apa-apa selain menghimbau untuk kebaikan warganya.

Saya termasuk yang mengabaikan hal itu 6 tahun lalu, tergoda oleh produk pemutih yang dipakai teman saya, saya pun bertanya mengenai kode BPOM yang tidak ada pada kemasannya, karena diberitahu bahwa krimnya adalah racikan dokter(yang tidak pernah ditemuinya) akhirnya saya ikut memakainya, mendengar kata dokter sudah memberi perasaan aman saat itu.


Tidak butuh waktu lama, produk kosmetik itu membawa perubahan pada wajah saya, melewati proses pengelupasan dan terasa perih(yang saat itu saya pikir wajar), lalu kemudian putih bersih tanpa menimbulkan efek negatif secara langsung padahal saya adalah orang lapangan yang sangat sering berada langsung dibawah matahari tanpa topi apalagi payung.

Lalu kapan saya memutuskan untuk berani lebih selektif memilih kosmetik? Saat mengetahui teman saya itu tidak memakai krimnya saat sudah positif hamil. Saya kadang menonton berita mengenai produk kosmetik berbahaya, namun saya kurang menaruh perhatian karna sambil lembur, TV sudah menjadi radio, didengarkan saja, dan itupun sambil lalu karna tetap saja harus fokus dengan kerjaan.

Saya mulai bertanya-tanya, kenapa tidak dipakai lagi krimnya? Berarti berbahaya dong? Akhirnya saya mulai cari tahu, daan.. jeng..jeeengg... produk yang saya pakai ada dalam salah 1 gambar hasil penggerebekan kosmetik bermerkuri, saya telusuri lagi ciri-ciri kosmetik bermerkuri itu seperti apa dan banyak sekali yang cocok dengan ciri-ciri tersebut.

"Saya harus berhenti" pikir saya, akhirnya saya memutuskan untuk #BeraniLebih selektif memilih kosmetik, langkah itu adalah cara yang baik untuk melindungi diri dari zat-zat berbahaya bagi tubuh, apalagi sebagai wanita kita mempunyai kodrat untuk mengandung dan melahirkan anak, tau sendiri kan salah satu bahaya merkuri bagi tubuh adalah dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan cacat & kematian pada janin. Walaupun saya belum menikah, tapi saya tidak ingin membahayakan masa depan saya dan anak-anak saya hanya karena iming-iming kulit putih, disebut cantik dan lain sebagainya.

Lalu apakah keputusan itu akhirnya berjalan mulus-mulus saja? Sayangnya tidak, tau sendiri kan sekarang godaannya makin menjadi-jadi, apalagi wanita cenderung gampang tergoda dengan iming-iming yang menyentil masalah kecantikan. Tidak masalah sebenarnya selama produk-produk kosmetik tersebut memiliki kode BPOM, cocok di kulit dan tidak membuat kantong bolong..hehe.. Yang paling utama dari semua itu adalah syukuri yang sudah dipunyai dan setialah pada kosmetik yang sudah terbukti menjaga kualitas dan aspek kesehatan produknya. Kulit terawat itu ga harus putih. Iya kan?

Tulisan ini diikutsertakan dalam Kompetisi Tulisan Pendek #BeraniLebih
Facebook : Irna Octaviana Latif
Twitter : @irlyisme

32 comments:

  1. saya termasuk yang pilih2 kosmetik bangettt,tapi nggak pernah pake hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh ya? Trus dipilih-pilihnya buat apa mbak?
      Jangan bilang suka beli doang..heheh

      Delete
    2. Wah, komen mb HM Zwan unik juga ya, dipilih-pilih tapi gak dipake, hahaa...
      Btw, memang yang instan2 itu gak bagus mbak. Cepat hasilnya (bagusnya), cepat pula efek gak bagusnya :D

      Delete
    3. Hehe..bener kan unik komennya :D

      Masalah efeknya itu semoga syaa ga merasakan, Alhamdulillah saya tobat walaupun ga merasakan efeknya ^^

      Delete
  2. Betul mak, kosmetik2 skrg memang menggodah bgd...bikin kulit putih ala korea, atau gadis jepang lah..dan blablabla.
    Daku jg pernah tergodah, dan sukses bikin kulit aku putih nan tipis sekali, sampek urat2 biru kehijauannya keliatan..seremmm..abis tu nggak lg deh..ka to the pok kapok..hehehe

    ReplyDelete
  3. Semakin cepat bisa memutihkan, biasanya semakin perlu dihindari. Bahkan yang mahal pun ada juga yg perlu diwaspadai. Waspadalah...waspadalah.

    ReplyDelete
  4. harus lebih teliti dan selektif ya dalam memilih kosmetik

    ReplyDelete
  5. saya kebetulan tipe yang 'nggak dandan', jadi emang dari dulu nggak tergoda pakai kosmetik ini itu walaupun teman-teman pakai. palingan sekarang (baru-baru ini) memutuskan pakai bedak padat dan bb cream doang. itu pun yang merek dengan lebel 'halal' (mudah-mudahan beneran halal dan nggak mengandung bahan berbahaya).

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalau dandan sih saya yang tomboy ini juga dulu ga dandan, semakin kesini saya semakin kucel, apalagi dengan kulit berminyak..hahha..minimal terselamatkan dengan bedak tabur (untuk bayi pula) hehe

      Tetap selektif dan waspada ;)

      Delete
  6. Skrg lagi musim krim pemutih yg dalam tempo singkat udah bisa bikin putih Mak Irly. Tapi ya gt, tone antara wajah sama tangan beda jauh, belang2 giman gt. Jadi aneh gt ngeliatnya. Sayang banyak yg tergiur sama hasil instan ky gini :((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah..itu, tangan iteman dikit karena bawa motor sih gapapa ya...tapi kalau bedanya jauh banget kurang elok dilihatnya..hehe

      Delete
  7. waspadalah.. hehe... Yang penting adalah rasa syukur yang ada dalam diri, selebihnya hanya tinggal memelihara.. mengejar 'putih dan cantik' bagiku itu pembebanan bagi diri sendiri.. happy enjoy ajalah..

    ReplyDelete
  8. Pantesan kemarin pas beli sabun, gak mau langsung coba. hehehe ternyata punya pengalaman buruk ya mbak. tapi insya allah sabunnya gak bikin kulit ngelupas. udah dicoba belum sekarang? :D

    ReplyDelete
  9. Aku punya pengalaman yg sama mak, kapok deh
    skr cuma pake bedak baby doang akhirnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah kan..kalau kata Igun sih, bedak tabur udah yang paling oke buat wajah berminyak.. :)

      Delete
  10. Aku lebih memilih produk yang udah diiklankan di tipi, tapi udah agak lama juga nih absen pake krim muka

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmmm... jadi ingat, ada 1 produk yang sudah malang melintang iklannya sejak jaman sekolah tapi saya gak pernah nyobain sekalipun :D

      Hati2 juga sih, ga bisa terlalu andalkan tv, mereka dibayar untuk nayangin iklan, ga punya tanggung jawab untuk ngecek kebenaran iklan..hehe

      Delete
  11. saya mendoakan Mbak, semoga tulisan ini menang ya. harus menang, kalo nggak menang, jurinya saya marahi apa gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin...
      Mungkin selanjutnya dibahas tertutup saja..hahaha..

      Delete
  12. saya mau komen apa coba wong saya seorang pria

    ReplyDelete
  13. Berani lebih selektif, termasuk meneliti apakah mengandung merkuri atau zat berbahaya lainnya, sungguh penting dalam memilih kosmetik ya, Mbak, bukan terjebak pada sedang ada diskon atau tidak.

    ReplyDelete
  14. Setuju, jangan sembarangan pilih kosmetik dan jangan tertipu sama iming2 yang muluk :p

    ReplyDelete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...