23 May 2016

Menanti Pulangnya Gelar Pemenang Piala Thomas

Hari Minggu kemarin, banyak rakyat Indonesia yang memusatkan perhatiannya pada pertandingan final piala Thomas, termasuk saya yang tidak bisa lepas dari segala baper saat menonton pertandingan.

Setelah 14 tahun tidak memenangkan piala Thomas, tahun ini Indonesia mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk memenangkannya kembali. Kesempatan inipun ikut memupuk harapan rakyat Indonesia menjadi semakin subur, terutama yang sangat mencintai olahraga, khususnya bulu tangkis.

Sengaja saya khususkan, karena ternyata ada saja yang skeptis menganggap bahwa hasilnya sudah ketahuan, Indonesia akan kalah.. ah.. saya baper juga kalau dikatakan begitu. Walau negara lain lebih maju dari kita, sebagai suporter pasti akan tetap mendukung negaranya.. iya kan? Ini tentang nasionalisme. Bukan berarti yang skeptis tidak punya rasa nasionalisme sih.. tapi.. kita mungkin belum sepemikiran saja.. hehe

Saya memang suka olahraga walaupun tidak bermain bulu tangkis, tapi kalau sudah pertandingan antar negara, saya akan sangat terpanggil, tidak perlu negara sendiri sih, pertandingan antar benua saja kita akan cenderung memihak pada yang 1 benua, contohnya pertandingan tinju antara Pacman Vs Mayweather yang juga hasilnya bikin baper itu. :D

Kembali ke final piala Thomas...

Kita bahas sedikit mengenai sejarah piala Thomas dan kiprah Timnas untuk me-refresh ingatan kita ya...

Piala Thomas diambil dari nama penyumbangnya: Sir George Alan Thomas, ia adalah mantan presiden International Badminton Federation (IBF) yang juga merupakan pebulu tangkis dari Inggris.

Walaupun disumbangkan pada tahun 1939, kejuaraan bulu tangkis internasional beregu pria ini baru dimulai pada tahun 1948-1949, menjadikannya sebagai kejuaraan tertua yang diadakan oleh IBF. Diikuti oleh piala Uber pada tahun 1956 dan mulai dihelat bersamaan pada tahun 1984.

Piala Thomas yang diadakan 2 tahun sekali sejak tahun 1984 ini, sebelumnya diadakan 3 tahun sekali dalam rentang waktu 1949 - 1982. Selama 28 kali penyelenggaraan piala Thomas (termasuk tahun 2016), Indonesia sudah memenangkan piala Thomas sebanyak 13 kali, menjadi juara ke-2 sebanyak 6 kali dan menjadi tuan rumah 8 kali. Indonesia adalah pemegang gelar terbanyak, dan gelar terakhir dimenangkan tahun 2002 lalu. Maka tidak heran jika ekspektasi kita tinggi terhadap para wakil Indonesia di olahraga bulu tangkis ini.

Credit on pic
Dari 5 partai pertandingan kemarin, seluruh pemain tunggal putra Indonesia tumbang oleh pemain Denmark dan 2 pertandingan ganda putra dimenangkan oleh Indonesia. They all tried their best! Sampai perih hati saya melihat para pemain diving di lapangan, bahkal ngepel sendiri! Kalau masih ada yang mencibir hasilnya.. mungkin mereka belum tahu bagaimana kerasnya latihan yang mereka jalani dan seberapa ingin para wakil Indonesia itu memenangkan pertandingan. Who won't?

Saya cuma nonton tapi sampai menangis waktu tim Indonesia kalah.. Terbayang pasti para pemain Timnas kita juga sangat kecewa, mereka juga ingin mengukir sejarah dalam mengembalikan gelar yang sudah lama tidak pulang itu *pulang, berasa milik kita gak sih piala Thomas itu? :p *. 2 Tahun lagi? ^^

Credit on pic

Still, i wan't to congratulate them for their hard work. I proud of them! Thank you Tommy Sugiarto, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, Anthony Ginting dan Ihsan Maulana Mustofa. You all ROCK!!

And Denmark, congratulation for the first winning of Thomas Cup. Hard work doesn't betray you!



Don't worry hero.. Tetap kami dukung dan doakan kalian!
Credit on pic

Teman-teman nonton juga Final kemarin? Baper gak? Tetap dukung bulu tangkis Indonesia dong ya? ^^

12 comments:

  1. Gagal lagi tahun ini. Malah Denmark mengukir sejarah baru :(

    ReplyDelete
  2. Saya masih baper sampai sekarang karena mengikuti perjalanan mereka dari awal. Tapi tau mereka sudah berjuang, lagian MS kita juga masih sangat muda-muda... Semoga 2 tahun lagi bisa memboyong Piala Thomas dan semoga mendulang emas di Olimpiede Rio :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perjalanan masih panjang, berharap para atlet senior masih mengawal junior-junior yang tidak kalah berbakat dari mereka, sama-sama membawa pulang gelar kemenangan 2 tahun mendatang.. kita juga pastinya mendoakan kesuksesan Timnas di Olimpiade Rio ya? Toss!! ^^

      Delete
  3. Sukaaa liat pertandingan badminton, kadang ikut terbawa emosi manakala adu smash atau lawannya main curang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rally atau adu smash itu memang bikin yang nonton ikutan olahraga jantung :D

      Delete
  4. Ku nontonnya uda dag dig dug ni ka klo ada ina tanding sekalinya kupantengin kalah
    Tp klo yg ga kupantengin biasanya menang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yaudah.. lain kali jangan dipantengin ya Nit..xixi

      Delete
  5. padahal waktu nonton semi final denmark lawan malaysia saya berharap denmark menang biar lawan tim Indonesia lebih ringan (dalam pandangan saya Malaysia lebih jago dari denmark) tapi ternyata anggapan saya salah :(

    semoga dua tahun mendatang piala Thomas bisa si bawa pulang oleh tim merah putih, amin..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah.. itulah.. dalam olahraga segala hal bisa terjadi..hehe

      Aamiin..

      Kita sama-sama doakan :)

      Delete
  6. Hmm sayang sekali mbak padahal saya tegang banget nontonya eh malah kalah sama denmark jadi kesel saya tapi gak papa lah yang penting mereka sudah berjuang itu saja sudah lebih dari cukup buat saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan buat Kang Nurul Iman saja, kita semua puas apapun hasilnya, selama mereka sudah berusaha. :)

      Delete

Terima kasih sudah membaca, mohon untuk tidak berkomentar sebagai Unknown atau Anonymous. Komentar dengan link hidup dan broken link akan dihapus, jadi pastikan untuk mengetik alamat blog dengan benar ya.

Untuk teman-teman yang mencari kontak saya tapi membaca melalui HP, silakan klik versi website, bisa dilihat laman kontak, atau menghubungi melalui sosial media yang tertera di sebelah kanan tampilan blog.

Jangan lupa difollow yaa.. ^^

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...